Istana Bawah Laut
Istana Bawah Laut
Tampaknya Ye Futian bisa merasakan bahwa jumlah monster iblis yang ada di area itu telah meningkat pesat, sehingga monster-monster itu bahkan berani memprovokasi dirinya dan kultivator lainnya. Semua ini membuatnya berspekulasi bahwa Reruntuhan Hilang sudah semakin dekat, dan orang-orang itu mungkin para kultivator kuat dari tempat-tempat suci yang ditempatkan di sana.
"Jadi para kultivator dari Palung Utara dan Tebing Surgawi sudah berada di sini?" Satu sosok terlihat berjalan keluar dari dalam kerumunan kultivator Istana Samudra, dia bertanya pada orang-orang yang telah berkumpul. Sosok itu bertubuh kekar dan tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan. Namanya adalah Pang Kun. Ye Futian dan kultivator lainnya melihatnya dalam perjalanan kemari, dan kemungkinan besar dia adalah pemimpin dari orang-orang itu. Pang Kun berada di tingkat Archmage.
Banyak kultivator jenius dari tempat-tempat suci di seluruh penjuru Sembilan Negara telah pergi bersama Xia Qingyuan di perjamuan ulang tahun Saint Xia, tetapi ada juga beberapa orang yang tidak menghadiri perjamuan itu, terutama mereka yang berasal dari suatu tempat sejauh Negeri Samudra. Pang Kun adalah salah satu dari mereka. Statusnya di Istana Samudra sudah tidak perlu diragukan lagi dan dia memiliki kekuatan yang mengerikan.
"Kami sudah tiba di sini kemarin," jawab seseorang dari bawah. Dua kelompok kultivator terlihat datang dari kejauhan saat dia berbicara.
"Pang Kun, sudah kuduga kau yang akan dikirim kemari oleh Istana Samudra." Terdengar suara-suara dari dalam kerumunan. Ye Futian mengangkat kepalanya dan melihat ke kejauhan. Kedua kelompok itu sangat berbeda satu sama lain dan masing-masing kelompok membawa lebih dari seratus orang. Mereka semua memiliki aura yang luar biasa. Sosok yang berada di sebelah kiri mengenakan jubah berwarna hitam dan memancarkan hawa dingin, sementara sosok yang berada di sebelah kanan mengenakan jubah berwarna biru. Ye Futian sudah pernah melihat mereka yang berpakaian biru sebelumnya; mereka adalah para kultivator dari Tebing Surgawi.
"Elang Palung Utara." Pang Kun mengalihkan pandangannya pada orang yang baru saja berbicara. Dia adalah seorang pria dengan tatapan mata yang dalam, memancarkan tekanan yang mengerikan. Palung Utara adalah orang-orang yang mewarisi kekuatan dari Laut Endless selama beberapa generasi, dan mereka sangat kuat.
"Kita semua telah tiba di sini sekarang, ayo kita pergi," ujar seorang pria paruh baya berpakaian biru dari arah rombongan Tebing Surgawi. Nada bicaranya sedingin es, membuat orang-orang merasa bahwa dia adalah sosok yang tidak ramah.
"Fang Tu, apakah kau tidak senang melihat teman lamamu di sini?" Elang Palung Utara tersenyum dan berkata pada pria paruh baya yang berpakaian biru itu, tetapi senyumannya terlihat dingin. Fang Tu, adalah seorang Archmage dari Tebing Surgawi, yang memiliki bakat luar biasa, dan dia juga tidak hadir di perjamuan ulang tahun Saint Xia.
"Aku mendengar informasi bahwa Istana Samudra baru saja merekrut seorang murid wanita yang sangat hebat. Kurasa dia adalah alasan mengapa kalian mengambil jalan memutar." Kedua mata Elang Palung Utara yang tajam menatap ke arah Liu Zixuan, yang sedang berdiri di samping Lin Yu. Dia tersenyum, menunjukkan giginya yang berwarna putih dan bertanya, "Kau cantik sekali, bagaimana kalau kau ikut berlatih bersama kami di Palung Utara?"
Liu Zixuan sedikit mengerutkan keningnya. Para kultivator kuat dari Palung Utara selama ini telah memancarkan aura yang luar biasa. Jika dia tidak bergabung dengan Istana Samudra, dia akan memilih Tebing Surgawi sebagai gantinya.
"Terima kasih atas penawaran anda, senior, tapi saya sudah bergabung dengan Istana Samudra." Tentu saja Liu Zixuan tidak ingin menyinggung Elang Palung Utara, dan karena itulah, dia menolak penawarannya dengan sopan. Tatapan mata Elang Palung Utara terus terpaku padanya, namun saat dia mengamati sosok Liu Zhixuan dari atas ke bawah, tubuhnya tiba-tiba merinding.
"Elang Palung Utara, apakah kau datang kemari untuk mengunjungi reruntuhan atau mencari masalah?" Pang Kun bertanya dengan nada dingin.
Elang Palung Utara tersenyum sejenak sebelum dia memalingkan wajahnya. Dia menjawab, "Tentu saja untuk mengunjungi reruntuhan, tetapi karena kalian telah merekrut seorang wanita yang sangat cantik, aku hanya merasa penasaran siapa yang akan menjadi pria beruntung di sisinya nanti."
Pang Kun mengerutkan keningnya dan tampak semakin kesal. Pada saat itulah Elang Palung Utara berkata, "Ayo kita pergi." Dia berbalik dan naik ke udara. Kali ini mereka tidak membawa tunggangan mereka, Kunpeng, bersama mereka. Mereka meninggalkan Kunpeng di sini, karena mereka akan membutuhkannya saat mereka kembali nanti.
"Ayo kita pergi." Dalam sekejap, para kultivator kuat dari ketiga tempat suci itu naik ke udara satu per satu, melanjutkan perjalanan mereka.
Kemudian, Ye Futian bisa merasakan sebuah aura misterius di kejauhan. Tampaknya terdapat sebuah pusaran mengerikan yang muncul dari laut. Satu hal yang lebih mengerikan lagi adalah fakta bahwa terdapat sebuah aura iblis mengerikan yang menyebar dari dalam laut. Aura itu begitu pekat sehingga ombak-pun tidak bisa menyembunyikannya.
"Kita telah tiba. Reruntuhan Hilang berada di bawah laut. Kita harus menyelam, karena ada banyak monster iblis yang mengelilingi reruntuhan tersebut. Tetaplah berada di dekatku," ujar Lin Yu pada Liu Zixuan. Sudah jelas bahwa dia memiliki perasaan padanya. Bagaimanapun juga, Liu Zhixuan sangat mempesona dalam aspek penampilan maupun bakat yang dimilikinya.
"Persiapkan diri kalian masing-masing," ujar seorang kultivator kuat dari Klan Liu. Ekspresi semua orang tampak serius. Mereka semua pernah mendengar legenda tentang Reruntuhan Hilang, yang dulunya merupakan istana milik sosok paling kuat di Laut Endless—Raja Samudra. Tempat itu memiliki kekuatan misterius di dalamnya.
Ada suatu masa ketika tiga tempat suci ingin mengambil alih Reruntuhan Hilang untuk diri mereka sendiri, tetapi dalam waktu singkat mereka dihadapkan dengan kawanan monster iblis yang datang satu per satu, semua monster itu terus menyerang siapa-pun yang mendekati area reruntuhan. Mereka tidak mungkin bisa mengambil alih Reruntuhan Hilang. Karena itu, mereka memilih untuk mengambil alih pulau-pulau di sekitarnya.
"Kalian berdua, jangan pergi berjauhan," ujar Ye Futian pada Liu Yu dan Liu Han. Dia bisa menebak dari aura iblis yang berasal dari lautan bahwa orang-orang di tingkat Noble Plane seharusnya tidak boleh datang kemari. Mereka yang berasal dari tiga tempat suci hampir seluruh anggota kelompoknya terdiri dari para Sage. Namun, Istana Samudra tidak menghentikan permintaan dari Klan Liu. Mereka sama sekali tidak peduli dengan kehadiran orang-orang dari Klan Liu, dan karena itulah, para kultivator dari Istana Samudra tidak perlu repot-repot bertanya mengenai tingkat Plane mereka.
"Ya." Liu Yu mengangguk. Dia merasa gugup sekaligus bersemangat. Ini adalah pertama kalinya dia berada begitu jauh dari Kota Cliff State. Ditambah lagi, dia bisa melihat Laut Endless yang legendaris dari dekat.
Para kultivator menyelam ke dalam Laut Endless satu per satu. Air laut membasahi tubuh mereka. Namun, para kultivator tidak terpengaruh oleh situasi seperti itu. Ditambah lagi, sebagian besar kultivator dari Laut Endless mahir dalam kekuatan elemen air, dan beberapa di antara mereka bahkan mampu menggunakan air laut sebagai senjata mereka.
Ye Futian menyelam ke dalam lautan dan langsung merasakan aura iblis itu menyelimuti tubuhnya bersama dengan air laut. Dia melihat ke bawah dan memusatkan pandangannya ke kedalaman, dan dia segera menyadari bahwa monster-monster iblis sedang menerjang ke arah mereka satu per satu. Semua kultivator dari tiga tempat suci memancarkan aura hukum dan segera melakukan pembantaian di laut yang dalam. Ye Futian berada di bagian belakang. Beberapa kultivator kuat muncul untuk melindungi Liu Han, karena dia adalah pewaris dari Klan Liu.
"Tolong jaga Senior Ye dan Liu Yu," ujar Liu Han pada mereka.
"Kau tidak perlu melakukan hal itu. Jaga dirimu sendiri," jawab Ye Futian, kemudian dia membawa Liu Yu ke kedalaman. Tidak lama kemudian dia melihat beberapa monster iblis mendekat untuk menyerangnya. Liu Yu, yang tangannya digenggam oleh Ye Futian, merasa malu, tetapi dia segera menyingkirkan semua pemikiran yang tidak penting, karena dia juga menyaksikan beberapa ular laut bergerak ke arah mereka.
Kedua mata Ye Futian berubah seperti mata iblis. Tampaknya ada sebuah badai mengerikan yang bergejolak, menyerang monster-monster iblis yang menerjang ke arah mereka. Hanya dibutuhkan satu tatapan mata untuk menghalau pergerakan para monster iblis itu, membuat mereka berubah arah. Mereka menjadi ragu-ragu untuk menyerang Ye Futian dan pergi mengincar target lainnya.
Liu Yu, yang telah siap untuk bertarung, tampak bingung. Apa yang baru saja terjadi?
Liu Han, yang berada tepat di belakang mereka, langsung mengetahui bahwa Ye Futian mampu menjaga dirinya sendiri dan berkata, "Ayo kita pergi." Kemudian dia juga bergerak ke depan.
Sihir-sihir hukum yang sangat mengerikan bermunculan di sekitar mereka dan membuat laut bergejolak. Deretan ombak yang mengerikan terbentuk akibat pertempuran yang terjadi di bawah laut. Mereka menyelam semakin dalam. Tidak mengejutkan bahwa monster-monster iblis itu tidak mampu menghentikan pergerakan para kultivator dari ketiga tempat suci tersebut.
Ye Futian mengatur kecepatannya sehingga ada jarak cukup jauh antara dirinya dengan mereka yang berada di bagian depan. Dia benar-benar tidak perlu bertarung. Dia hanya memerlukan satu tatapan mata untuk menghalau monster-monster iblis di dekatnya.
Liu Yu menatap wajah Ye Futian dan dia hanya bisa melihat topeng perak yang menutupi wajahnya. Jantungnya berdegup kencang, dan dia bisa merasakan bahwa kekuatan Ye Futian jauh melebihi harapannya, bahkan tidak ada satu-pun monster iblis yang berani mendekati mereka.
Tiba-tiba cahaya berwarna emas menyinari wajah Liu Yu. Ye Futian melihat ke bawah dan menyaksikan sebuah istana berwarna emas berdiri di dasar lautan. Istana itu menjulang tinggi dan terlihat anggun, serta berkilauan dengan cahaya suci yang tak berbatas. Terdapat sebuah patung emas raksasa di depan istana itu, yang berdiri tegak seperti seorang dewa. Beberapa anak tangga yang tampaknya terbuat dari emas terlihat di depan patung itu, yang mengarah langsung menuju istana.
"Kita telah tiba." Semua kultivator dari tiga tempat suci itu merinding saat menyaksikan pemandangan menakjubkan di depan mata mereka. Bahkan mereka yang sudah pernah kemari sebelumnya masih merasa takjub.
Raja Samudra pernah menjadi raja dari Laut Endless. Saat ini istana-nya terkubur di dalam laut, bersama dengan Tombak Ruang dan Waktu di dalamnya, dan tombak itu itu adalah sesuatu yang bisa membuat banyak orang dari Sembilan Negara rela menumpahkan darah agar bisa mendapatkannya.
Selain tempat yang menakjubkan itu, area di sekitar istana tampaknya dikelilingi oleh monster-monster raksasa yang tak terhitung jumlahnya, dimana semua monster itu terlihat sedang memandang ke atas, tepatnya pada orang-orang dari tiga tempat suci yang sedang menyelam ke bawah. Semua monster itu sangat cerdas, beberapa monster bahkan berada di tingkat Sage. Ada cukup banyak dari monster-monster itu yang berada di tingkat Archmage. Hanya dengan berada di sekitar reruntuhan dan merasakan aura yang berasal dari dalam reruntuhan tersebut mampu membantu meningkatkan pertumbuhan mereka.
"Kalian lagi?" ujar seekor naga hitam yang berukuran sangat besar dengan nada dingin. Sudah jelas bahwa naga itu mengetahui tentang tiga tempat suci di Laut Endless.
"Kami datang kemari bukan untuk mencari masalah. Tolong biarkan kami masuk. Kita tidak perlu saling membunuh satu sama lain," ujar Pang Kun dengan nada dingin pada monster yang berdiri menghalangi jalan mereka itu.
"Sepertinya kau belum bisa membawa cukup banyak orang bersamamu kali ini," balas naga hitam itu dengan tatapan mata yang ganas.
"Lebih dari cukup untuk menghadapi kalian semua." Nada bicara Elang Palung Utara sedingin es. Kemudian dia bertanya, "Jadi kalian para monster ingin dibantai lagi?"
Naga hitam yang berada di bawah menyeringai. Para monster tidak cukup kuat untuk mengalahkan orang-orang dari tiga tempat suci, karena ada para Saint di antara mereka. Namun, orang-orang dari tiga tempat suci tidak akan bisa menghancurkan mereka karena Laut Endless sangat luas. Namun, mereka tidak berniat untuk pergi, karena mereka merasa bahwa mereka tidak perlu bertarung sampai mati dengan orang-orang dari tiga tempat suci ini.
"Beri jalan," ujar sang naga hitam. Manusia-manusia ini datang kemari untuk mendapatkan tombak itu, dan mereka benar-benar berharap bahwa mereka bisa menemukannya, hal ini menunjukkan bahwa para monster bisa membunuh mereka semua dan mengambil senjata itu saat mereka keluar nanti.
Sepertinya naga hitam itu adalah raja dari para monster di sana. Hanya dibutuhkan satu ucapan darinya untuk membuat para monster membuka jalan. Namun, para kultivator terus bersikap waspada dengan memancarkan kekuatan hukum saat mereka turun ke bawah, hingga akhirnya mereka tiba di jalan emas. Rombongan itu terdiri dari ratusan orang di dalamnya, namun pada saat itu tampaknya jumlah mereka tidak berarti apa-apa. Tatapan mata semua monster yang berada di sekitar mereka tertuju pada para manusia, membuat mereka merinding ketakutan.
Ye Futian hanya bisa terus mengucap syukur. Jika dia berada di sana sendirian, mungkin nasibnya akan berakhir sebagai makanan untuk para monster, dan tentu saja dirinya bahkan tidak akan mengenyangkan perut seekor monster. Dia tidak pernah menyangka bahwa bagian luar dari Reruntuhan Hilang ternyata sangat mengerikan. Dia terus menatap ke depan, memandang patung megah di tangga emas itu, patung dari Raja Samudra.
Cahaya suci menyelimuti sekujur tubuhnya, dan pada saat itu, Ye Futian merasa seolah-olah patung dari Raja Samudra itu dipenuhi dengan kekuatan kehidupan. Sebuah aura yang mengerikan menyelimuti tubuhnya dan seluruh bagian istana bersinar dengan cahaya suci berwarna emas yang menyilaukan. Kekuatan yang tak tertandingi tampak turun dari atas langit, membuat para monster merinding ketakutan.
Ye Futian pernah mendengar informasi dalam perjalanannya kemari bahwa patung dari Raja Samudra telah menghalangi langkah para Saint dari tiga tempat suci di Laut Endless, mencegah para Saint untuk masuk ke dalam reruntuhan. Legenda mengatakan bahwa dibutuhkan seorang Saint yang jauh lebih kuat dari Raja Samudra untuk bisa menerobos masuk ke dalam istananya dan mengambil peralatan ritual Saint miliknya!