Legenda Futian

Aku Akan Membunuhmu



Aku Akan Membunuhmu

1Menjelang akhir tahun, suasana di Perguruan Tinggi Sembilan Negara menjadi lebih ramai dari biasanya.     

Namun akhir-akhir ini, ada beberapa rumor yang beredar di dalam Perguruan Tinggi Sembilan Negara terkait Ye Futian dan Dewi Die.     

Ye Futian, sang Pemimpin dari Istana Holy Zhi, datang mengunjungi Perguruan Tinggi Sembilan Negara dan tinggal di sana selama beberapa bulan. Dalam masa-masa ini, dia dan gurunya, Sage Douzhan, menerima perawatan dari Saint Jiang. Sage Douzhan akan dapat melintasi Bencana Divine sehingga dia bisa menjadi seorang Saint.     

Ye Futian sendiri dikabarkan juga telah menerobos ke tingkat Plane berikutnya. Adapun mengenai keberhasilannya dalam proses pengujian obat, beberapa orang berpikir bahwa hal itu bisa terjadi karena Kupu-kupu Kecil terlalu lembut dalam memperlakukan Ye Futian.     

Ditambah lagi, banyak orang mulai membicarakan mengenai upaya Ye Futian untuk menemui Guru Besar Xu saat ia pertama kali tiba di Perguruan Tinggi, dimana Xu Chehan selalu menolak kunjungannya. Setelah itu Ye Futian mulai mendekati Dewi Die, dan banyak orang sekarang merasa bahwa Ye Futian jelas memiliki motif tersembunyi dibalik tindakannya tersebut.     

Jadi sekarang, Ye Futian tidak hanya telah mendapatkan keuntungan besar dari Taman Herba, bahkan mungkin dia telah merebut hati dari wanita cantik itu.     

Tapi ironisnya, Ye Futian sudah menikah dengan seorang wanita yang dirumorkan memiliki wajah yang sangat cantik. Jika Dewi Die ingin bersama dengan Ye Futian, dia hanya bisa menjadi seorang selir baginya.     

Rumor-rumor ini tampaknya disebarkan dengan sengaja, dan tersebarnya semua rumor ini memiliki beberapa akibat. Selama beberapa bulan terakhir, Ye Futian telah mendapatkan reputasi yang luar biasa di Perguruan Tinggi Sembilan Negara dan banyak orang membela dirinya, bahkan mereka menganggap bahwa hubungannya dengan Dewi Die sebagai sebuah berita baik. Tapi tentu saja ada banyak orang yang tidak menyukainya.     

Satu sosok asing, yang pada hari pertama kedatangannya, telah mengalahkan semua jenius dari Perguruan Tinggi, termasuk murid suci dari Jalur Divine dan kemudian memanfaatkan Dewi Die untuk mendekati Saint Jiang. Mereka yang tidak menyukai Ye Futian tentu saja merasa tertarik pada rumor-rumor ini, sehingga menimbulkan perbedaan pendapat.     

Reputasi Ye Futian juga terbagi menjadi dua kubu.     

Pada saat ini, ada banyak orang telah berkumpul di suatu tempat di dalam Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Di antara mereka bahkan ada beberapa murid suci dari Jalur Divine. Duan Qinghe, yang telah dikalahkan oleh Ye Futian, juga hadir di sana. Sepertinya itu adalah sebuah pertemuan.     

Sosok yang duduk di bagian ujung adalah seorang pemuda yang tampaknya berusia sekitar 30 tahun, tetapi usianya yang sebenarnya tentu lebih tua dari itu. Orang ini memiliki penampilan yang luar biasa. Terdapat sebuah senyuman tipis di wajahnya, dan tatapan matanya terlihat sangat bersemangat.     

Lin Shubai, murid yang dibimbing secara langsung oleh Kepala Sekolah dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara, sosok yang disebut sebagai kultivator terbaik dalam generasinya di murid-murid suci dari Jalur Divine sekaligus perwakilan dari semua murid Perguruan Tinggi Sembilan Negara, ia memiliki status yang terhormat di Perguruan Tinggi.     

Banyak orang percaya bahwa antara Lin Shubai dan Tong He, salah satu dari mereka akan mewarisi posisi sebagai Kepala Sekolah dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara di masa depan, yang menunjukkan seperti apa reputasi yang dimiliki oleh keduanya.     

Lin Shubai berusia beberapa tahun lebih tua dari Tong He, jadi dia berada di tingkat Plane yang lebih tinggi darinya, dan sudah berada di Archmage Plane. Dalam Pertempuran Saint berikutnya, dia pasti akan menjadi pemimpin dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara.     

Sekelompok orang sedang mengobrol dengan santai. Pada saat ini, tatapan mata Lin Shubai tertuju pada salah satu orang yang berada di bawah. Pria itu sedang fokus mengukir sesuatu, dan jari-jarinya yang memegang pisau itu begitu sempurna dan tidak ada kesalahan pada ukiran tersebut.     

"Adik junior Tong, aku belum pernah melihatmu selama satu tahun; bagaimana perkembangan kultivasimu?" tanya Lin Shubai sambil tersenyum. Pria yang sedang mengukir itu adalah Tong He.     

"Magi tingkat menengah." Tong He menjawab, sambil terus mengukir tanpa memandang ke arah Lin Shubai. Di antara semua murid di Perguruan Tinggi, mungkin dia adalah satu-satunya murid yang berani untuk tidak melihat ke arah Lin Shubai saat sedang berbicara dengannya.     

Namun, Lin Shubai sepertinya tidak peduli. Tetapi dia tersenyum dan berkata, "Kemampuanmu telah berkembang, dan tidak lama lagi kau akan mencapai Archmage Plane."     

"Bagaimana dengan perkembangan kultivasi kakak senior selama satu tahun ini?" tanya Tong He dengan suara pelan.     

"Aku mendapatkan sedikit pemahaman, tapi tidak cukup untuk meningkatkan tingkat Plane yang kumiliki." Lin Shubai menjawab, "Aku mendengar informasi bahwa ada beberapa hal menarik yang sedang terjadi di Perguruan Tinggi pada tahun ini. Istana Holy Zhi dari Negeri Barren, Gunung Suci Xihua dari Negeri Timur, dan Dinasti Suci Zhou Agung telah mengirim utusan mereka untuk mengunjungi, berkultivasi, dan belajar Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Bagaimana pendapat kalian semua mengenai hal tersebut?"     

Duan Qinghe merasa sedikit malu. Dia telah dikalahkan oleh Ye Futian.     

"Selain adik junior Qinghe yang telah bertarung saat acara penyambutan, kami tidak mengetahui banyak hal mengenai masalah ini," ujar seseorang.     

"Lin Shubai."      

Pada saat ini, terdengar sebuah suara di suatu tempat, dan tatapan mata semua orang tertuju pada satu sosok tampan berjubah hitam yang sedang berjalan ke arah mereka. Penampilannya terlihat dingin, dan ekspresinya tampak serius. Bahkan ketika berhadapan dengan murid-murid suci dari Jalur Divine, dia sama sekali tidak tersenyum.     

Sosok ini adalah murid tertua dari Saint Jiang, Xu Chehan.     

"Silahkan masuk," Lin Shubai tersenyum pada Xu Chehan. "Kenapa Kupu-kupu Kecil tidak datang kemari?"     

"Dia sedang sibuk." Jawab Xu Chehan, lalu ia menempati tempat duduk di sebelah Lin Shubai. Saint Jiang memiliki status tinggi di Perguruan Tinggi Sembilan Negara. Begitu pula dengan murid tertuanya, yang memiliki status yang luar biasa di antara semua murid Perguruan Tinggi Sembilan Negara.     

Tentu saja, dia datang kemari bukan karena dia juga murid suci dari Jalur Divine, tetapi hanya karena dia memiliki hubungan baik dengan Lin Shubai.     

"Aku mendengar informasi bahwa Ye Futian, Pemimpin dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren, sedang berkultivasi di Taman Herba. Seharusnya kau cukup sering berinteraksi dengannya; bagaimana menurutmu?" tanya Lin Shubai. Dia juga merasa penasaran terhadap Pemimpin Istana yang terkenal dari tempat suci itu.     

"Aku jarang berinteraksi dengannya, tetapi orang ini benar-benar berbakat. Beberapa hari ke depan, dia akan berhasil melewati proses pengujian obat dari Guru." ujar Xu Chehan dengan santai.     

"Terdapat beberapa rumor tidak menyenangkan yang sedang beredar di Perguruan Tinggi, dimana rumor itu mengatakan bahwa Kupu-kupu Kecil sengaja menunjukkan belas kasihan padanya. Bagaimana menurutmu?" tanya Lin Shubai.     

Xu Chehan berkata dengan nada dingin, "Itu semua omong kosong belaka. Apa-pun yang diperintahkan oleh Guru, Kupu-kupu Kecil akan mematuhinya. Ye Futian benar-benar mengandalkan kekuatannya sendiri untuk bisa melewati pengujian obat. Sebagai murid dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara, menyebarkan rumor seperti itu adalah karena dipengaruhi oleh kecemburuan kita terhadap orang lain atau kurangnya rasa percaya diri pada kemampuan kita masing-masing."     

"Aku juga memiliki pemikiran yang sama. Ye Futian dikenal sebagai sosok yang tidak biasa. Aku juga tidak yakin bahwa Kupu-kupu Kecil akan bertindak seperti itu." Lin Shubai berkata, "Untuk sementara, aku akan memerintahkan larangan menyebarkan rumor-rumor ini, untuk menghindari tercorengnya reputasi Perguruan Tinggi Sembilan Negara."     

"Ya." Xu Chehan mengangguk.     

"Tapi aku juga telah mengetahui beberapa hal. Awalnya, ketika Ye Futian ingin bertemu dengan Saint Jiang, dia pasti mendekati Kupu-kupu Kecil dengan sengaja. Sekarang dia sedang menjalani pengujian obat di Taman Herb. Dia pasti sering berinteraksi dengan Kupu-kupu Kecil, sehingga rumor ini muncul di Perguruan Tinggi." Lin Shubai melanjutkan, "Ketika kau punya waktu, ingatkan Kupu-kupu Kecil mengenai hal ini. Bagaimanapun juga, Ye Futian sudah menikah. Rumor seperti itu akan berdampak buruk pada reputasi Kupu-kupu Kecil."     

Xu Chehan mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, tapi dia tetap mengangguk. Dia tahu bahwa kata-kata Li Shubai cukup masuk akal.     

"Chehan, kau dan Kupu-kupu Kecil adalah dua orang murid yang dimiliki oleh Saint Jiang, kalian berdua sudah seperti sepasang kekasih sejak kecil. Jika kau bisa bersatu dengannya itu akan menjadi sebuah akhir yang sempurna." ujar Lin Shubai sambil tersenyum. Dia memang memikirkan nasib dari Xu Chehan.     

Xu Chehan menatapnya dan berkata dengan suara pelan, "Selama Kupu-kupu Kecil bahagia."     

"Jika tidak ada hal lain yang ingin kau bicarakan, aku akan kembali ke Taman Herba." Tampaknya Xu Chehan enggan untuk melanjutkan topik tersebut, dia ingin pergi beberapa saat setelah dia tiba di sana.     

"Pergilah, dan aku akan mengunjungi Saint Jiang jika ada waktu." ujar Lin Shubai saat Xu Chehan berbalik dan pergi.     

Saat dia telah kembali ke Taman Herba, Xu Chehan masih memikirkan apa yang dikatakan oleh Lin Shubai. Dia berusia sedikit lebih tua dari Kupu-kupu Kecil, jadi bisa dikatakan dia telah menyaksikan Kupu-kupu Kecil tumbuh dewasa. Dia telah menyaksikan tahap paling polos dalam kehidupan Kupu-kupu Kecil; Sosok yang paling baik di dunia ini mungkin sama seperti kepribadian yang dimiliki oleh Kupu-kupu Kecil.     

Guru selalu memerintahkannya untuk menjaga adik juniornya ini, dan dia selalu melakukan hal itu, terutama karena dia menganggap bahwa kultivasinya sendiri berkaitan dengan hal yang buruk—seni racun—jadi dia lebih berhati-hati untuk menjaga wanita dambaan hatinya itu.     

Adapun perasaan yang dia miliki ini, mungkin dia sendiri tidak mengetahui artinya.     

Namun, beberapa hal dalam kata-kata Lin Shubai memang benar adanya.     

"Kakak senior." sebuah suara membuyarkan pemikiran Xu Chehan. Dia menoleh dan melihat satu sosok cantik berjalan ke arahnya sambil tersenyum, "Apa yang sedang dipikirkan oleh kakak senior?"     

"Aku tidak memikirkan apa-apa." Xu Chehan menatap ke arah obat yang berada di tangan Kupu-kupu Kecil, "Apakah itu obat untuknya?"     

"Ya." Kupu-kupu Kecil mengangguk. "Beberapa hari lagi semua ini akan berakhir dan aku bisa bernapas lega."     

"Kakak senior, aku akan pergi sekarang."     

"Baiklah." Xu Chehan mengangguk, tetapi ketika Kupu-kupu Kecil hendak pergi, Xu Chehan berkata, "Adik junior."     

Kupu-kupu Kecil berbalik, "Ya?"     

"Bagaimana menurutmu tentang dia?" tanya Xu Chehan.     

"Dia?"     

"Ye Futian."     

"Pemimpin istana termuda dari semua tempat suci di Sembilan Negara, yang namanya telah dikenal di Sembilan Negara. Dia telah menjalani pengujian obat demi Gurunya dan mampu menahan semua prosesnya. Baik itu bakat, pencapaian, maupun kepribadiannya, dia bisa dianggap sebagai sosok yang sangat luar biasa." jawab Kupu-kupu Kecil sambil tersenyum.     

Xu Chehan mengangguk pelan, jadi sepertinya Ye Futian memang cukup sempurna.     

"Jika bukan karena dia sudah menikah, maka dia memang seseorang yang dapat dipercaya." Xu Chehan berbisik.     

"Kakak senior, apa yang sedang kau bicarakan?" Setelah mendengar komentarnya, Kupu-kupu Kecil tampak terkejut, lalu ia berbalik dan pergi.     

Tapi Xu Chehan masih berdiri di sana, menyaksikan sosoknya menghilang ke kejauhan.     

Kemudian Xu Chehan juga pergi dan berjalan menuju tempat dimana Ye Futian berada.     

Pada saat ini, di dalam paviliun dimana Ye Futian berada, Sage Douzhan, Qin Zhuang, Sword Demon dan kultivator lainnya sedang membahas masalah mengenai Sage Douzhan yang berniat untuk melewati Bencana Divine.     

Kata-kata Saint Jiang membuat Ye Futian merasa ada bahaya yang mengancam mereka. Raja Suci Zhou Agung telah datang ke Perguruan Tinggi Sembilan Negara secara pribadi, dan sepertinya ada beberapa pergerakan yang dilakukan oleh Dinasti Suci Zhou Agung. Tampaknya Dinasti Suci Zhou Agung sedang bersiap-siap untuk mengirimkan pasukan merek lagi.     

Adapun tujuan yang akan mereka tuju, hal itu masih belum bisa dipastikan. Apakah itu Istana Holy Zhi, atau Kota Sembilan Negara?     

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. Saat Ye Futian dan yang lainnya mengalihkan pandangan mereka ke arah sumber suara, mereka melihat Xu Chehan di sana.     

Xu Chehan juga menatapnya dan Ye Futian bertanya, "Ada urusan apa sehingga Guru Besar datang kemari?"     

"Aku ingin berbicara denganmu." jawab Xu Chehan.     

"Silahkan." Ye Futian mengangguk.     

Xu Chehan melirik orang-orang yang berada di sekitar Ye Futian, dan semua orang segera menyadari arti dari lirikan itu dan pergi meninggalkan mereka berdua sendirian.     

"Beberapa hari lagi proses pengujian obat akan berakhir. Kupikir kau akan mati tetapi kau mampu bertahan lebih lama dari yang kubayangkan." Ujar Xu Chehan. Bahkan saat dia memberikan pujian nada bicaranya masih terdengar dingin.     

"Saya yakin Guru Besar tidak mungkin datang kemari hanya untuk memuji saya, bukan?" ujar Ye Futian.     

"Apakah kau pernah berpikir untuk memanfaatkan Kupu-kupu Kecil?" Tatapan mata Xu Chehan tiba-tiba menjadi serius dan tertuju pada Ye Futian.     

"Saya tidak mengerti maksud dari pertanyaan anda." Ekspresi Ye Futian kini mulai berubah menjadi serius.     

"Di masa lalu, untuk bisa bertemu dengan Guru kami, kau mengenal Kupu-kupu Kecil dari Lin Xi, kemudian kau berhasil mendapatkan akses untuk menemui Guru melalui Kupu-kupu Kecil. Bukankah hal itu dapat dianggap sebagai memanfaatkan seseorang?" Suara Xu Chehan memiliki semacam tekanan yang diarahkan pada Ye Futian.     

"Saya selalu berada di luar Taman Herba selama satu bulan sambil memohon-mohon untuk bisa menemui Guru anda. Jika Guru Besar Xu bersedia menyetujui permintaan saya, mengapa saya harus menggunakan cara seperti itu?" ujar Ye Futian dengan acuh tak acuh. "Jika Guru Besar Xu menganggap bahwa cara ini dianggap sebagai memanfaatkan seseorang maka saya tidak bisa berkomentar apa-apa lagi."     

"Bagaimana setelah kau masuk ke dalam Taman Herba? Apakah ada sesuatu yang disengaja..." Ekspresi Xu Chehan sedingin es dan ia menatap ke arah Ye Futian. Meskipun dia tidak menyelesaikan kalimatnya, Ye Futian mengerti apa yang dia maksud.     

"Jika Guru Besar Xu datang kemari untuk menanyai saya, maka anda bisa pergi sekarang." Nada bicara Ye Futian juga semakin dingin. Karena Xu Chehan bersikap tidak ramah, maka dia tidak perlu bersikap sopan padanya.     

Keduanya saling menatap satu sama lain, sebuah arus yang tak terlihat mengalir di antara mereka berdua.     

Xu Chehan menatap ke arah Ye Futian tanpa berkedip, dan setelah waktu berlalu cukup lama, dia berkata dengan nada dingin, "Aku harap kau belum mencoba untuk melakukannya, dan tidak akan melakukannya di masa depan. Jika Kupu-kupu Kecil terluka karena dirimu, aku akan membunuhmu."     

Ye Futian menatap ke arah Xu Chehan dan berkata dengan nada dingin, "Apakah anda bisa melakukannya?"     

"Kita bisa membuktikannya." ujar Xu Chehan sebelum dia berbalik dan pergi.     

Ye Futian melihat ke arah sosok yang pergi ke kejauhan itu dan berpikir dalam hati, kepribadian Guru Besar Xu benar-benar sesuai dengan reputasinya sebagai sosok yang dingin!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.