Legenda Futian

Bekerja Sama



Bekerja Sama

3Tatapan mata semua orang tertuju pada Liu Zong, sang jenius penyendiri. Dia berhasil melewati sembilan permainan catur secara berturut-turut begitu dia tiba di Tebing Catur, sebelum ia berjalan menuju tempat dimana Permainan Catur Naga Surgawi berlangsung.     

"Dia benar-benar Liu Zong. Ayah pernah mengatakan bahwa dalam generasi ini di Negeri Timur, Liu Zong mungkin masuk ke dalam posisi tiga besar, dan dia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pemimpin dari Negeri Timur di masa depan." Pada saat itu, tatapan mata Zhou Ziyi dari Dinasti Suci Zhou Agung tertuju pada Liu Zong. Dia memandangnya dengan penuh harap, tidak tahu apakah putra kebanggaan dari Gunung Suci Xihua itu akan bisa melewati Permainan Catur Naga Surgawi atau tidak.     

Zhou Zichao, Han Jing, Li Mu, Dewi Qingni dan yang lainnya juga memandang ke arah Liu Zong.     

"Saya datang kemari hari ini untuk mencoba Permainan Catur Naga Surgawi. Saya mohon bimbingan dari anda, guru," ujar Liu Zong dengan tenang.     

"Reputasimu sungguh luar biasa, Liu Zong dari Gunung Suci Xihua. Kau memang terlihat luar biasa seperti rumor yang tersebar. Silahkan," ujar Yang Xiao sambil mempersilahkan Liu Zong untuk menempati posisinya.     

Liu Zong melangkah dan pergi menuju lokasi Permainan Catur Naga Surgawi yang mengambang di udara.     

"Silahkan," ujar Liu Zong. Yang Xiao mengangguk dan mulai meletakkan pion-pionnya. Pion pertamanya ditempatkan di tempat yang sama seperti ketika ia bermain melawan Han Jing sebelumnya. Kemudian Liu Zong mengayunkan tangannya tanpa ragu-ragu. Kekuatan hukum berubah menjadi sebuah pion berwarna hitam dan ditempatkan ke atas papan catur.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada permainan itu. Kedua belah pihak bermain dengan sangat cepat. Baik itu sembilan murid dari Saint Chess maupun Liu Zong, tidak ada satu-pun dari mereka yang menunjukkan keraguan ketika mereka menempatkan pion-pion mereka. Mereka saling melancarkan serangan satu sama lain dan tidak lama kemudian, sejumlah pion terlihat di atas papan catur.     

Sebuah aura hukum yang kuat menyebar ke seluruh bagian dari papan catur itu. Tampaknya Liu Zong telah terkepung dan diserang oleh sembilan kultivator kuat itu, hanya dengan berdiri di tempatnya. Meskipun demikian, ia tetap terlihat tenang. Pion-pion miliknya ditempatkan dengan kokoh dan tanpa ragu-ragu. Gaya permainannya memiliki perubahan yang tak terbatas, dan ketika dihadapkan dengan sembilan gaya bermain yang berbeda, ia benar-benar telah membagi gayanya bermain menjadi sembilan gaya yang berbeda untuk melawan balik lawan-lawannya, menunjukkan sekuat apa kemampuannya dalam seni catur.     

"Ketenaran dimiliki oleh mereka yang tangguh. Aku tidak bisa dibandingkan dengan Liu Zong." Han Jing telah menyaksikan permainan itu dan ia merasa lebih lemah dari Liu Zong. Banyak orang memandang ke arah Han Jing, mereka merasa bahwa Han Jing memiliki temperamen yang luar biasa karena bisa mengakui hal seperti itu di hadapan semua orang. Namun, tidaklah memalukan apabila seseorang mengakui bahwa dia lebih lemah jika dibandingkan dengan Liu Zong. Meskipun ada begitu banyak jenius yang hadir saat ini, tidak ada satu-pun dari mereka yang bisa menyatakan bahwa mereka lebih unggul dari Liu Zong.     

"Menampilkan sembilan gaya bermain yang berbeda untuk melawan sembilan pemain catur tingkat atas dalam menghadapi sebuah pertempuran catur seorang diri, dan ditambah lagi, setiap gaya bermain yang dikembangkan olehnya dibuat untuk melawan balik gaya bermain lawannya. Pria bernama Liu Zong ini pasti telah terlatih dalam menggunakan berbagai macam seni," ujar Sage Wanxiang dengan suara pelan saat dia menyaksikan permainan itu. Dia tidak menyangka bahwa mereka akan bertemu orang-orang luar biasa seperti Liu Zong begitu mereka menjelajah ke luar Negeri Barren. Ye Futian telah membuat keputusan yang tepat untuk menjelajah ke luar dari Negeri Barren dan membuka wawasan mereka pada dunia luar. Hanya dengan cara itu maka para murid dari generasi muda dapat mengembangkan motivasi yang lebih besar untuk melanjutkan latihan mereka. Sekelompok murid dari Istana Holy Zhi yang baru saja keluar dari Istana Sage ini adalah para kultivator muda terbaik yang dimiliki oleh Negeri Barren.     

Ye Futian mengangguk. Dia telah mendalami seni catur selama satu bulan terakhir, tetapi setelah melihat kedua belah pihak ini bermain catur secara langsung, dia benar-benar tidak bisa mengatakan bahwa dia akan mampu melakukan hal yang lebih baik dari Liu Zong jika dia adalah orang yang memainkan Permainan Catur Naga Surgawi.     

Sebuah pemandangan yang sangat mengerikan muncul di atas papan catur. Aura pedang mengoyak udara diikuti dengan kilatan-kilatan berwarna emas dari sekumpulan kapak yang mampu memotong segalanya. Berbagai macam kekuatan yang dibentuk dari matriks meledak di atas papan catur, menciptakan sebuah pemandangan yang mengerikan. Liu Zong berdiri di bagian tengah dan tetap tidak tergoyahkan. Dia memiliki perlindungan dari cahaya berwarna emas yang menyelimuti sekujur tubuhnya. Orang-orang dapat dengan samar melihat beberapa lengan berwarna emas muncul seperti sang Budha dengan seribu tangan yang sedang menahan tekanan dari permainan itu sendiri.     

Mo Jun memandang ke arah seniornya yang sedang bertempur dengan tenang, mempelajari gaya bermain Liu Zong. Dia tidak akan mampu menyamai tingkat yang dimiliki oleh seniornya itu. Dia ingat gurunya pernah mengatakan bahwa Liu Zong telah membaca semua jenis buku dan gulungan kuno dalam kurun waktu tiga tahun setelah bergabung dengan tempat suci. Dia menghabiskan waktu tiga tahun lagi untuk menyatukan pengetahuan yang telah diperolehnya dan memanfaatkannya dengan baik. Dia memiliki tingkat pengetahuan yang luar biasa dan ia mampu mempelajari hampir semua hal yang bisa dipelajari, termasuk seni bela diri, musik, catur, sastra, dan melukis. Nyaris tidak ada bidang yang tidak bisa dikuasai oleh Liu Zong. Bahkan dia juga mengembangkan pemahaman mengenai sutra dari agama Buddha, mendapatkan esensi dari berbagai guru yang mengajarinya dengan berbagai macam pengetahuan.     

Meskipun ada saat-saat dimana Mo Jun merasa iri pada seniornya itu, dia tetap merasa terkesan oleh seniornya lebih daripada apa-pun. Mo Jun sempat berusaha meniru Liu Zong, tetapi dia segera menyadari bahwa dia tidak memiliki energi spiritual yang cukup untuk mengikuti langkahnya, dan tidak mampu mempelajari semua hal yang telah dipelajari oleh Liu Zong. Pada akhirnya dia menyerah, karena bakat bukanlah sesuatu yang bisa ditiru.     

Pertempuran yang terjadi di atas papan catur menjadi sangat sengit. Pada saat itu, sekumpulan badai yang dahsyat bergejolak di berbagai tempat. Setiap pion yang ditempatkan di atas papan catur akan mengeluarkan serangan hukum, terlihat seperti kekuatan hukum yang berasal dari alam. Itu adalah sebuah pemandangan yang sangat mengerikan untuk dilihat.     

Ekspresi Liu Zong menjadi semakin serius dan dia tidak lagi terlihat santai dan acuh tak acuh seperti sebelumnya. Dia memfokuskan pandangannya pada papan catur dan mengabaikan semua serangan hukum itu. Pada saat ini, seluruh permainan itu telah bergabung menjadi satu kesatuan dan dia merasa seolah-olah dia telah ikut bergabung di dalamnya. Setiap langkah kakinya menjadi sangat melelahkan, dan kecepatan saat ia menempatkan pionnya juga menjadi semakin lambat.     

Akhirnya dia berhenti setelah beberapa saat, tidak mampu menempatkan pionnya di atas papan catur. Kemudian dia berkata, "Luar biasa. Saya mengaku kalah."     

Yang Xiao mengayunkan tangannya dan semua pion catur dari Permainan Catur Naga Surgawi langsung menghilang. Pemandangan yang mengerikan itu telah menghilang dan suasananya kembali seperti semula. Dia memandang ke arah Liu Zong dan berkata, "Apa yang telah kau lakukan adalah sebuah pencapaian yang sangat mengesankan bagi seseorang yang baru pertama kali memainkan Permainan Catur Naga Surgawi untuk bisa melangkah sejauh ini."     

Semua orang mengangguk setuju. Tidak ada seorang-pun yang menganggap bahwa kekalahan Liu Zong itu sebagai hal yang memalukan. Bagaimanapun juga, dia bermain melawan sembilan murid dari Saint Chess. Permainan ini juga merupakan sesuatu yang ditinggalkan oleh Saint Chess. Jalannya permainan ini menunjukkan seperti apa kekuatan yang dimiliki oleh Liu Zong, sehingga ia mampu melangkah sejauh itu. Mungkin Liu Zong adalah penantang terbaik dari semua orang yang pernah memainkan permainan catur ini. Kemajuannya sangat mengesankan sehingga tidak ada yang mampu melampauinya.     

"Ucapan Kakak Pertama memang benar adanya. Kemampuanmu sangat luar biasa untuk bisa melangkah sejauh ini. Suatu saat nanti, kau akan bisa menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi. Permainan ini akan terbuka untuk umum selama tiga bulan mendatang hingga permainan ini resmi berakhir," ujar Li Kaishan, murid kedua dari Saint Chess. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia menaruh harapan besar pada Liu Zong. Rumor mengatakan bahwa dia adalah orang yang telah mengundang Liu Zong untuk datang kemari dan mencoba Permainan Catur Naga Surgawi.     

Liu Zong mengangguk setuju dan berjalan meninggalkan papan catur, pergi menuju ke tempat dimana Mo Jun dan orang-orang dari Gunung Suci Xihua berada.     

"Senior," Mo Jun memanggilnya.     

"Kau harus mencobanya sendiri, saudaraku. Permainan ini sangat menarik. Mungkin kau akan mempelajari sesuatu dari permainan ini," ujar Liu Zong.     

"Baik." Mo Jun mengangguk dan berjalan menuju ke arah papan catur. Pada akhirnya dia mengalami kekalahan seperti seniornya.     

"Apakah kau tidak ingin mencobanya?" tanya Sage Wanxiang sambil menatap ke arah Ye Futian.     

"Yang Xiao mengatakan bahwa untuk melewati Permainan Catur Naga Surgawi, seseorang harus mempelajari berbagai hal dari sembilan permainan catur lainnya terlebih dahulu. Pemahaman saya dalam seni catur mengatakan saat ini menunjukkan bahwa belum saatnya bagi saya untuk menantang permainan ini. Saya pasti akan mengalami kekalahan jika saya memilih untuk bermain sekarang." Ye Futian telah menjadi seorang pemain catur yang sangat mahir setelah menghabiskan waktu berhari-hari untuk mempelajari seni catur, namun dia tahu dimana tingkat kemampuannya saat ini.     

Dia masih belum bisa menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi.     

"Saya akan kembali mempelajari sembilan permainan lainnya," ujar Ye Futian sebelum ia berjalan menuju papan catur dari Tetua pertama.     

"Kau lagi?" ujar Tetua itu sambil melihat ke arah Ye Futian.     

"Saya meminta bimbingan dari anda, Tetua," Ye Futian melipat tangannya dan berkata sambil tersenyum.     

Tetua itu tidak mengatakan apa-apa lagi, lalu ia mengayunkan tangannya dan mulai bermain. Ye Futian tidak lagi merasa ragu-ragu. Dia segera menempatkan pionnya ketika gilirannya tiba.     

Permainan itu berkembang dengan sangat cepat. Kedua mata Tetua itu berbinar setelah beberapa saat dan dia menatap ke arah Ye Futian. Dia tahu bahwa sebelumnya Ye Futian sengaja mengalah untuk mempelajari seni catur.     

Jadi, akhirnya dia bermain dengan sungguh-sungguh sekarang? pikir Tetua itu. Dia ingin melihat seperti apa kemajuan yang diraih oleh Ye Futian.     

Tetua itu mulai bermain dengan serius. Beberapa matriks mulai bermunculan di atas papan catur. Tampaknya sebuah kuali emas akan segera terbentuk. Namun, Ye Futian tidak berusaha menghancurkan formasi lawannya berulang kali seperti sebelumnya. Sebaliknya, mereka malah saling menyerang satu sama lain. Saat ini, dia berada di bagian tengah papan catur dan tubuhnya dikelilingi oleh cahaya bintang. Lapisan-lapisan cahaya itu menyebar dan menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Dia memutuskan untuk melawan serangan lawannya dengan cara menyerang balik, menampilkan sebuah gaya bermain yang benar-benar luar biasa.     

Pion-pion dari kedua belah pihak saling membantai satu sama lain di atas papan catur. Terdengar suara-suara gemuruh dari atas papan catur, yang membentuk sekumpulan badai yang mengerikan. Badai-badai bintang menembus udara di sekitarnya. Saat Ye Futian menempatkan pion berikutnya, kekuatan bintang meledak menjadi kekuatan yang sangat dahsyat dan menghancurkan kuali emas tersebut. Pion-pion milik lelaki tua itu langsung dihancurkan di atas papan catur, yang kemudian menghilang satu per satu. Wajah Tetua itu terlihat pucat saat dia menatap ke arah papan catur.     

"Suatu kehormatan bagi saya, Tetua," ujar Ye Futian sambil melipat tangannya. Tetua itu mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Ye Futian, lalu ia mengangguk pelan. Generasi muda benar-benar mengerikan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa apabila menghadapi gaya bermain Ye Futian saat ini.     

Ye Futian berjalan ke permainan berikutnya yang berada tepat di samping permainan yang baru saja ia mainkan dan akhirnya ia juga keluar sebagai pemenangnya.     

Ye Futian memainkan permainan catur satu per satu seperti yang dilakukan oleh Liu Zong beberapa saat yang lalu. Dia berhasil melewati delapan permainan secara berurutan. Namun saat menjalani permainan kesembilan, dia menerima tekanan yang sangat besar, tapi dia akhirnya mampu memenangkan permainan tersebut.     

Banyak orang memandang ke arah Ye Futian dengan takjub. Meskipun ada begitu banyak kultivator kuat yang berkumpul di Tebing Catur pada hari itu, hanya beberapa orang yang mampu melewati sembilan permainan. Ye Futian telah berhasil menjadi salah satu di antara segelintir orang yang bisa melakukannya, dan wajar saja dia menarik perhatian semua orang yang hadir.     

"Dia adalah Ye Futian, Pemimpin Istana dari tempat suci di Negeri Barren, dan dia mendapatkan posisinya ini sebagai seorang Noble. Dia berhasil melewati enam permainan secara berurutan ketika dia pertama kali datang ke Tebing Catur dengan menampilan gaya bermain yang sangat buruk. Tapi itu mungkin karena ada seseorang yang membimbing langkah-langkah yang harus diambilnya. Dia telah melatih kemampuannya di Tebing Catur selama beberapa hari terakhir dan dia tidak pernah memenangkan satu permainan-pun, namun hari ini, dia benar-benar mampu melewati sembilan permainan di Tebing Catur," ujar seseorang saat banyak orang memandangnya dengan ekspresi terkejut, mereka merasa bahwa kisah dari pria ini sangat menarik.     

"Mungkin ada seseorang yang membimbingnya saat dia belajar, dan mungkin orang itu adalah seorang kultivator kuat dari tempat suci di Negeri Barren. Namun itu tetap saja merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa baginya untuk dapat melewati sembilan permainan dengan menggunakan gaya bermain yang tepat. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia benar-benar telah mempelajari cara bermain catur dan telah mengalami kemajuan pesat dalam memahami seni catur."     

"Pemimpin Istana di tingkat Noble Plane dari tempat suci di Negeri Barren ini memang menarik." Banyak orang berbincang-bincang satu sama lain mengenai hal ini.     

Ye Futian tidak langsung mencoba memainkan Permainan Catur Naga Surgawi setelah ia melewati sembilan permainan itu. Dia malah kembali ke kursinya dan duduk bersila, sambil berpikir dengan serius. Dia mengalami kesulitan saat menjalani permainan kesembilan dan butuh upaya besar untuk mengatasinya. Dia bisa mempelajari sesuatu dari kesulitan yang dialaminya itu.     

Setelah itu banyak orang yang mencoba untuk melewati semua permainan catur tersebut, baik sembilan permainan catur maupun Permainan Catur Naga Surgawi. Namun, tetap tidak ada yang bisa melewati Permainan Catur Naga Surgawi.     

Perhatian semua orang, termasuk Liu Zong, berpaling setiap kali seseorang ingin menantang Permainan Catur Naga Surgawi. Dia tetap mengamati jalannya permainan itu. Tiba-tiba dia memiliki beberapa pemikiran. Dia menutup matanya dan menjalankan simulasi di dalam pikirannya. Tidak lama kemudian, kedua matanya berbinar dan dia melihat ke arah Yang Xiao, lalu bertanya, "Mengingat bahwa Permainan Catur Naga Surgawi dibentuk oleh sembilan orang, apakah sembilan orang diperbolehkan menantang permainan itu secara bersamaan?"     

"Boleh saja." Yang Xiao mengangguk.     

"Apakah ada di antara kalian yang ingin menaklukkan permainan ini denganku?" Liu Zong memandang orang-orang yang berada di sekitarnya dan bertanya.     

Mo Jun berdiri dari tempat duduknya dan berkata, "Biarkan saya membantu anda, senior."     

"Baiklah." Liu Zong mengangguk.     

"Saya juga ingin mencobanya," ujar Han Jing. Dia mengakui bahwa dia lebih lemah jika dibandingkan dengan Liu Zong, tetapi bagaimanapun juga, dia ingin mencoba memainkan Permainan Catur Naga Surgawi. Oleh karena itu, ia ingin mencoba menaklukkan permainan itu bersama Liu Zong.     

"Kami juga akan berpartisipasi," ujar Zhou Ziyi. Zhou Zichao, yang berada di sampingnya, mengangguk pelan.     

Li Mu, Dewi Qingni dan yang lainnya satu per satu bergabung dengan Liu Zong. Delapan pemain catur tingkat atas telah dikumpulkan dalam waktu singkat.     

"Apakah kau tertarik untuk mencobanya?" Liu Zong mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian. Tindakan Ye Futian dalam melewati sembilan permainan telah menarik perhatiannya. Dia tidak peduli bagaimana cara Ye Futian untuk bisa melakukannya dan apakah Ye Futian dibimbing oleh seseorang atau tidak. Dia hanya peduli dengan hasil akhirnya.     

Ye Futian melihat ke arah Liu Zong, kemudian ia tersenyum dan berkata, "Baiklah kalau begitu." Dia tidak keberatan untuk bergabung dengan yang lainnya untuk melihat perubahan apa yang menunggu mereka di permainan ini nantinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.