Legenda Futian

Apakah Kau Tahu Cara Bermain Catur?



Apakah Kau Tahu Cara Bermain Catur?

3Mereka bersembilan melangkahkan kaki ke atas Permainan Catur Naga Surgawi. Tatapan mata semua orang yang hadir di Tebing Catur kini tertuju pada mereka.     

Liu Zong mengundang delapan pemain lainnya ikut bergabung dalam permainan ini. Apakah cara ini akan lebih baik daripada dia bermain seorang diri?     

"Kalian semua, silahkan tentukan lawan kalian masing-masing, sementara aku sendiri akan mengendalikan semuanya secara keseluruhan," ujar Liu Zong. Mereka semua mengangguk dan memilih lawan mereka masing-masing di atas papan catur.     

"Mari kita mulai," ujar Liu Zong. Yang Xiao mengangguk dan mengayunkan tangannya, menempatkan sebuah pion ke atas papan catur.     

Liu Zong membalas dan kemudian Li Kaishan menempatkan pion kedua. Mo Jun, yang berada tepat di samping Liu Zong, menempatkan pion kedua dari pihak mereka juga.     

18 orang memainkan satu permainan pada saat yang bersamaan. 18 kekuatan hukum yang berbeda-beda menyebar di seluruh area papan catur.     

Ye Futian memilih Jiu Gongzi sebagai lawannya. Jiu Gongzi menganggap pilihan yang dibuat oleh Ye Futian itu aneh, namun dia tidak berniat untuk meremehkannya, dia akan bermain dengan hati-hati.     

"Jika seseorang melihat situasi ini secara terpisah, sepertinya mereka bersembilan memainkan permainan mereka sendiri. Namun, sembilan orang yang berada di pihak Yang Xiao bermain sebagai satu kesatuan. Mereka bermain dalam satu formasi. Liu Zong pasti telah menyadari hal itu, dan karena itulah, dia berusaha untuk memenangkan permainan ini dengan cara yang sama. Saat ini, gaya permainannya tetaplah yang terbaik selama permainan ini berlangsung, menjaga lawan-lawannya berada di dalam kendalinya. Permainan ini akan menjadi sangat menarik," ujar seseorang yang memiliki pengetahuan tentang seni catur.     

Permainan berjalan dengan cepat. Sembilan orang dari pihak Liu Zong berusaha untuk melawan gaya bermain dari lawan-lawannya untuk menjaga agar formasi lawan tetap bisa mereka atasi. Meskipun ada saat-saat dimana situasi tampak suram di pihak mereka, Liu Zong dapat mengatasinya dengan melihat jalannya permainan secara keseluruhan. Bahkan ada saat-saat dimana Liu Zong memberikan arahan kemana pion-pion milik anggotanya harus ditempatkan.     

Aura yang mengerikan mulai muncul di Permainan Catur Naga Surgawi. Ye Futian mengalami kesulitan, saat ini ia telah dikepung oleh aura pedang seolah-olah dia telah terjebak dalam sebuah matriks pedang yang kuat. Namun, pion-pionnya membentuk hukum bintang yang kuat, menyegel semua aura pedang itu di satu tempat tertentu sambil memotongnya dari matriks lainnya.     

Berbagai macam aura yang kuat bergejolak di atas papan catur dari Permainan Catur Naga Surgawi. Situasinya tampak mengerikan tetapi Liu Zong dan yang lainnya tetap berdiri berhadapan dengan lawan mereka masing-masing.     

"Cara ini benar-benar berhasil." Tatapan mata dari para penonton berubah menjadi tajam. Bahkan kesembilan murid Saint Chess yang bermain dalam permainan ini terlihat sangat fokus, mencurahkan semua energi mereka ke dalam permainan ini.     

Permainan catur ini berjalan semakin sengit. Pada saat itu, Yang Xiao menempatkan pion miliknya dan sebuah kekuatan yang mengerikan muncul di atas papan catur, memecahkan kondisi seimbang kedua belah pihak dan mengembalikan permainan yang telah kacau menjadi satu kesatuan, seolah-olah seekor naga sejati baru saja berputar-putar di atas papan catur, bersiap-siap untuk menyerang dengan membawa kekuatan yang mematikan.     

Ekspresi Liu Zong berubah menjadi sangat serius. Dia menempatkan pion lainnya dan memecah formasi mereka menjadi sembilan lagi, mengacaukan penempatan pion milik Yang Xiao. Banyak orang berdecak kagum. Langkah itu benar-benar langkah yang sangat kuat.     

Namun, sebuah jalan terbentuk tidak lama setelah Li Kaishan menempatkan pionnya. Banyak pion hitam dihancurkan dalam sekejap. Mo Jun mengangkat tangannya dengan ekspresi yang sangat serius di wajahnya. Tatapan matanya tertuju pada satu titik dan ia hendak meletakkan pionnya disana.     

"Jangan disana. Tempatkan di titik 5-8," Liu Zong menghentikan tindakan Mo Jun. Kedua mata Mo Jun berbinar, menyadari bahwa langkah yang disarankan oleh Liu Zong lebih rumit dari miliknya. Pion itu ditempatkan sesuai arahan Liu Zong dan tidak lama kemudian beberapa pion dari lawan mereka berhasil dihancurkan.     

"Luar biasa." Ekspresi para penonton tampak serius seolah-olah mereka sendiri yang sedang memainkan permainan tersebut. Bahkan pandangan mata para Tetua dari Vila Saint Chess tetap tertuju pada permainan catur yang sedang berlangsung. Permainan ini tidak bisa dilewatkan.     

Setelah itu, istri dari Yang Xiao menempatkan pionnya. Sebuah bahaya yang mengancam dapat terlihat dengan sangat jelas di atas papan catur, saat kumpulan awan hitam membayangi segala sesuatunya disana. Tampaknya mulai saat ini, setiap pion yang akan ditempatkan di atas papan catur diperkuat dengan serangan yang mematikan.     

Zhou Ziyi mengangkat lengannya dan ia merasa ragu-ragu.     

"Tempatkan di titik 6-3," ujar Liu Zong. Zhou Ziyi mengangguk dan menempatkan pionnya sesuai instruksi dari Liu Zong tanpa ragu-ragu. Setelah itu, tekanan yang menimpa mereka telah berkurang secara tiba-tiba.     

Murid keempat, kelima, dan keenam dari Saint Chess menempatkan pion mereka masing-masing, dimana semua langkah itu mampu menentukan hasil permainan. Serangan-serangan yang mematikan itu semakin kuat dan tekanan pada papan catur menjadi semakin mengerikan.     

Bahkan Liu Zong mengorbankan beberapa pion. Seolah-olah dia sedang memotong lengannya sendiri untuk menjaga agar dirinya tetap hidup, untuk bisa menjaga pola permainan mereka. Secara samar, kekuatan telah terkumpul di pihak mereka, dan dari sudut pandang permainan ini secara keseluruhan, kelompoknya juga memiliki kesempatan untuk menang. Setiap kesalahan yang dibuat oleh lawan mereka jelas akan dimanfaatkan untuk membalikkan keadaan dan menghancurkan lawan mereka. Satu hal yang mereka tunggu saat ini hanyalah sebuah kesempatan.     

Selain Liu Zong, semua pemain di pihak Liu Zong juga bersikap waspada. Mereka merasa bersemangat dan menantikan bagaimana situasi ini akan berkembang nantinya. Akankah kami bisa menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi kali ini?     

Ketika Jiu Gongzi meletakkan pionnya, tampaknya seluruh permainan seperti telah diatur ulang. Aura pedang berputar-putar di atas papan catur, perlahan-lahan mengambil bentuk seekor naga, menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Banyak hal telah berubah ketika pion itu ditempatkan di atas papan catur seolah-olah semuanya telah ditetapkan pada saat itu juga. Tekanan yang mengerikan diarahkan pada sembilan orang yang berada di pihak Liu Zong. Mereka semua merasakan sebuah aura yang sangat berbahaya diarahkan pada mereka seolah-olah mereka akan dilahap kapan saja, dan itu akan menjadi akhir bagi mereka semua dalam permainan ini.     

Penempatan pion selanjutnya akan menjadi sangat penting.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada Ye Futian. Saat ini dia telah mengaktifkan Meditasi Kebebasan, merasa terjebak di tengah-tengah medan pertempuran yang mengerikan ini. Dia merasa seolah-olah sedang berada di tengah-tengah sebuah badai dimana seekor naga sejati berputar-putar di atasnya. Setiap sisik yang dimiliki oleh naga itu tampaknya merupakan bilah-bilah pedang yang sangat tajam, dimana semua sisik itu bisa menghujaninya kapan saja. Meskipun lawan mereka sedang menghabiskan waktu untuk mengumpulkan kekuatan mereka, peluang dari pihak Liu Zong sangat tidak menguntungkan karena lawan mereka telah bersiap untuk menyerang.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada Ye Futian, termasuk Liu Zong, Zhou Ziyi, dan para kultivator lainnya yang sedang bermain. Tekanan yang menyebar di atas papan catur itu sangat mengerikan. Seolah-olah tekanan itu bisa menyerang mereka kapan saja.     

Ye Futian menghela napas dalam-dalam saat dia mengangkat tangannya. Sebuah pion terbentuk di udara dan bersiap untuk ditempatkan di atas papan catur.     

"Tempatkan di titik 7-9," ujar Liu Zong, memberi instruksi pada Ye Futian untuk menempatkan pion itu.     

Kedua mata Ye Futian berbinar dan dia melihat ke arah titik itu. Sebuah papan catur muncul di dalam pikirannya. Situasi permainan yang berada di hadapannya kini telah terbentuk di dalam pikirannya. Jika pion itu diletakkan sesuai instruksi dari Liu Zong, pihak mereka akan bisa mengumpulkan kekuatan dalam jumlah besar.     

"Luar biasa." Zhou Zichao dan yang lainnya memujinya dengan kagum. Titik yang disarankan oleh Liu Zong itu tidak diragukan lagi adalah titik terbaik untuk meletakkan pion tersebut pada saat itu. Namun, Ye Futian merasa ragu-ragu untuk menempatkan pion itu sesuai dengan instruksi dari Liu Zong. Dia memiliki firasat buruk. Jika pion itu ditempatkan disana, situasinya mungkin terlihat seolah-olah keuntungan berada di pihak mereka, tetapi hal itu juga akan menjerumuskan mereka semua ke dalam bencana, sehingga mereka akan kalah dalam permainan ini     

"Kenapa kau ragu-ragu?" Zhou Ziyi bertanya pada Ye Futian. Titik yang diinstruksikan Liu Zong padanya tidak diragukan lagi adalah titik terbaik untuk menempatkan pionnya. Namun Ye Futian masih meragukannya. Pemain lainnya juga ikut berbalik untuk melihat ke arah Ye Futian, tidak bisa memahami mengapa dia merasa ragu-ragu.     

"Tidak, pion ini tidak boleh ditempatkan disana," ujar Ye Futian.     

Banyak orang yang hadir di Tebing Catur tampak bingung begitu dia mengatakan hal itu. Ye Futian benar-benar mengatakan bahwa titik yang ditunjuk oleh Liu Zong tidak tepat? Dari sudut pandang manapun, itu adalah titik terbaik untuk meletakkan pion tersebut.     

Namun, Ye Futian tetap merasa ragu-ragu, dia tidak ingin menempatkan pion itu disana.     

Banyak orang mengerutkan keningnya. Apakah dia ingin membuat sebuah pernyataan disini? Bahwa dia berbeda dari orang lain atau semacamnya?     

Sage Wanxiang menatap ke arah papan catur dan ia juga menjalankan simulasi di dalam pikirannya. Dia juga membuat perkiraan bahwa titik dimana Ye Futian akan menempatkan pionnya adalah sebuah jebakan.     

Firasat Ye Futian memang benar. Tampaknya titik itu merupakan sebuah langkah yang rumit, namun dia jelas tidak bisa menempatkan pionnya disana. Meskipun ia belum dapat menemukan alasan yang tepat dibalik firasatnya itu, namun tampaknya titik itu memang merupakan sebuah langkah yang tampak sangat menguntungkan saat ini.     

Permainan Catur Naga Surgawi memang merupakan sebuah permainan yang rumit, tidak seperti permainan lainnya. Dia mengalami kesulitan hanya dengan menempatkan satu pion, dan langkah itu juga telah menipu semua orang yang menyaksikan permainan tersebut. Bahkan Liu Zong sendiri berpikir bahwa titik itu adalah titik terbaik untuk menempatkan pion milik Ye Futian saat ini.     

"Apakah ada titik lain yang lebih menguntungkan dari titik itu?" Han Jing berkata, "Lakukan saja sesuai instruksi."     

Ye Futian menggelengkan kepalanya dengan pelan.     

"Apa maksudmu?" Zhou Ziyi menatap ke arah Ye Futian dan bertanya dengan curiga.     

"Pergilah." Ye Futian menggerakkan tangannya dan menempatkan pion itu. Tatapan mata semua orang tertuju pada tempat dimana pion itu diletakkan. Banyak orang membelalakkan mata saat mereka menatap ke arah Ye Futian.     

Titik itu bukanlah titik yang diinstruksikan oleh Liu Zong padanya. Lebih buruk lagi, pion itu sepertinya tidak berarti apa-apa dengan ditempatkan di titik itu.     

Liu Zong menatap ke arah Ye Futian. Semua orang yang berada di atas papan catur juga melakukan hal yang sama. Yang Xiao juga menatapnya dengan tajam, sebelum akhirnya dia mengayunkan tangannya dan meletakkan pionnya yang lain. Pion itu segera menghancurkan sebuah area kecil. Situasinya kini menjadi tidak menguntungkan bagi pihak Liu Zong.     

Banyak orang tersadar dari keterkejutan mereka dan mengabaikan tentang pion yang ditempatkan oleh Ye Futian. Permainan ini masih terus berlanjut.     

Namun, kekalahan mereka tampaknya tidak bisa dihindari lagi. Beberapa giliran berikutnya, banyak pion di pihak Liu Zong dihancurkan. Yang Xiao dan adik-adik juniornya terus menyerang, dan akhirnya, mereka keluar sebagai pemenangnya. Liu Zong dan delapan pemain lainnya akhirnya kalah. Mereka tidak dapat menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada permainan yang baru saja berakhir. Kekalahan itu tidak begitu memalukan. Dengan melihat bagaimana permainan itu berlangsung, itu benar-benar sebuah pertempuran antara dua pihak dengan tingkat kekuatan yang sama dan jalannya permainan itu tampak sangat menakjubkan. Sayang sekali belum ada yang bisa menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi.     

Banyak orang jadi mengingat kembali mengenai pion yang ditempatkan oleh Ye Futian. Jika dia meletakkan pionnya sesuai dengan instruksi Liu Zong, apa yang akan terjadi? Apakah mereka akan menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi?     

Tidak ada yang tahu pasti, tetapi hasilnya sudah ditentukan. Tidak ada seorang-pun yang bisa mengubahnya     

Liu Zong melihat ke arah papan catur sebelum ia berbalik dan pergi, tidak berkomentar apa-apa lagi. Sementara pemain lainnya masih berdiri di atas papan catur sambil menatap apa yang ada di hadapan mereka, merasa begitu frustrasi.     

Banyak tatapan mata yang dingin tertuju pada Ye Futian. Mereka adalah adik junior dari Liu Zong, Mo Jun, yang berasal dari Gunung Suci Xihua, serta Zhou Ziyi dari Dinasti Suci Zhou Agung. Li Mu, Han Jing, dan Dewi Qingni juga memandang ke arah Ye Futian. Namun tatapan mereka terlihat biasa-biasa saja.     

"Kau mengabaikan instruksi Liu Zong hanya untuk memamerkan dirimu, bukan?" ujar Zhou Ziyi dengan nada dingin. Dia merasa bahwa mereka hampir menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi pada saat itu dan semuanya dihancurkan hanya dengan satu langkah dari Ye Futian. Saat ini suasana hatinya sangat buruk.     

Ye Futian menatap ke arah Zhou Ziyi dan menjawabnya dengan tenang, "Jika pion itu ditempatkan disana, kita akan dikalahkan lebih cepat dan kekalahan itu akan jauh lebih memalukan."     

"Oh ya?" Zhou Ziyi menyeringai sinis di dan berkata dengan nada dingin, "Jadi maksudmu kau lebih baik dalam seni catur daripada Liu Zong?"     

Ye Futian tidak menjawab. Permainan sudah berakhir. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi jika pion itu ditempatkan seperti yang diinstruksikan oleh Liu Zong, dan karena itulah, dia tidak bisa menjelaskan apa-apa     

"Apakah kau tidak tahu dimana tingkat kemampuanmu dalam seni catur?" Zhou Ziyi terus menyindirnya sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Ye Futian. Zhou Zichao juga melirik ke arah Ye Futian dengan ekspresi datar.     

"Pemimpin Istana Ye." Pada saat itu, pandangan mata Mo Jun beralih ke arah Ye Futian. Dia ingat bagaimana cara Ye Futian bermain sebelumnya dan merasa heran bahwa Ye Futian benar-benar meragukan seniornya.     

"Apakah kau tahu cara bermain catur?" Nada bicara Mo Jun terdengar tenang, namun sindiran dibaliknya sungguh luar biasa.     

Ye Futian memandang ke arah Mo Jun, yang kemudian berkata, "Ini adalah suatu pencapaian bagimu, Pemimpin Istana Ye, untuk datang jauh-jauh kemari dan ikut bersenang-senang dengan yang lainnya. Kami dari Gunung Suci Xihua tidak lama lagi akan mengadakan Pertemuan Sembilan Negara. Jika Pemimpin Istana Ye sangat suka berada di tempat-tempat yang menyenangkan seperti ini, aku dapat meminta guruku untuk mengizinkanmu membawa kelompokmu ke acara itu dan menyaksikan jalannya pertemuan dari tribun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.