Legenda Futian

Keputusan Istana Holy Zhi



Keputusan Istana Holy Zhi

3Aktivitas terus berjalan di bawah suasana damai di Negeri Barren. Berbagai pasukan di negara itu sedang sibuk membuat persiapan, terutama mereka yang akan terlibat secara langsung dalam badai yang akan datang.     

Pada titik ini, mereka akan mengalami sebuah perubahan besar. Hal tersebut akan menyangkut masalah hidup dan mati, dan hasilnya kemungkinan besar akan ditentukan oleh periode waktu yang akan datang. Orang-orang dari Negeri Barren juga bisa merasakan bahwa kekacauan ini pasti akan menyebabkan banyak perubahan besar di negara mereka.     

Dalam 'masa tenang' inilah sekelompok orang telah tiba di Istana Holy Zhi. Mereka semua berasal dari Tebing Zhisheng, dan mereka semua sangat kuat. Sama seperti yang telah diprediksi oleh Istana Holy Zhi, Qin Zhong tidak kembali ke Negeri Barren lagi. Seorang Putra telah tewas di Negeri Barren, dan Qin Zhong juga menderita kekalahan disana. Hal ini jelas bukan sebuah berita yang baik bagi Tebing Zhisheng.     

Dengan kedatangan kelompok dari Tebing Zhisheng, tentu saja para petinggi di Istana Holy Zhi harus muncul dan menyambut tamu mereka dengan baik. Liu Chan secara pribadi datang untuk menyambut kelompok tersebut, termasuk Kong Yao di dalamnya. Dapat dilihat bahwa Kong Yao adalah salah satu sosok terkemuka di Tebing Zhisheng. Bagaimanapun juga, selain para Saint, tidak ada orang lain yang lebih kuat dari Kong Yao, yang menempati posisi kesembilan dalam Peringkat Sage. Tapi disini, di Negeri Barren, kehebatan Kong Yao telah ditahan oleh peralatan ritual tingkat Saint.     

"Liu Chan, karena kau sendiri yang datang untuk menyambutku, aku akan langsung menyampaikan maksud kedatanganku kemari," ujar Kong Yao.     

"Silahkan," jawab Liu Chan.     

"Istana Holy Zhi dari Negeri Barren adalah sebuah tempat suci untuk mewariskan ajaran divine, sama seperti Tebing Zhisheng dari Negeri Yu," Kong Yao mulai menjelaskan. "Karena daerah-daerah yang ditunjuk sebagai tempat yang berada di bawah ajaran ortodoksi Kaisar Xia, Negeri Barren dan Negeri Yu juga saling berhubungan satu sama lain. Sehubungan dengan masalah ini, sebelumnya aku telah meminta agar Istana Holy Zhi ikut turun tangan dan menyelesaikan masalah ini. Pada awalnya Tebing Zhisheng tidak terlibat, tetapi karena Istana Holy juga menghindari masalah ini, aku memutuskan untuk turun tangan dalam masalah ini. Tetapi sekarang seorang Putra dari Tebing Zhisheng telah tewas di Negeri Barren dan berbagai pasukan di Negeri Barren kini berperang dengan Tebing Zhisheng, hal ini membuat Ketua Saint merasa sangat tidak senang."     

Liu Chan menghela napas. Zhan Xiao adalah salah satu dari Sembilan Prajurit Tebing Zhisheng, yang menunjukkan bahwa ia telah dipilih untuk mendampingi delapan murid lainnya untuk bersaing menjadi seorang Saint suatu hari nanti. Meskipun kematian Zhan Xiao tidak cukup penting untuk menimbulkan reaksi dari seorang Saint, paling tidak, dia akan menyadari apa yang telah terjadi saat ini. Liu Chan tidak berkomentar apa-apa dan menunggu Kong Yao untuk terus berbicara.     

"Ketua Saint telah menyatakan secara pribadi bahwa karena semua peristiwa ini terjadi di Negeri Barren, dan mengingat bahwa Istana Holy Zhi adalah tempat asal mula ortodoksi Kaisar Xia yang sesungguhnya di Negeri Barren, ia berharap Istana Holy Zhi dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik," Kong Yao melanjutkan dengan ekspresi dingin di wajahnya. "Jika Istana Holy Zhi tidak mampu menangani masalah ini dengan hasil yang memuaskan, maka Tebing Zhisheng akan turun tangan. Ketua Saint juga akan melaporkan masalah ini kepada Kaisar Xia sehingga status istimewa yang dimiliki oleh Istana Holy Zhi akan dicabut dan digantikan oleh pasukan-pasukan di delapan negara lainnya. Jika hal itu terjadi, maka tidak akan ada lagi alasan bagi Istana Holy Zhi untuk terus berdiri."     

Jantung Liu Chan berdegup kencang ketika mendengar kata-kata Kong Yao saat dia mengingat kembali ramalan yang dimiliki oleh Sage Wanxiang. Mungkinkah ini adalah krisis yang akan menimpa Istana Holy Zhi?     

Kong Yao telah mengatakan hal yang paling dikhawatirkan oleh Liu Chan. Negeri Barren tidak pernah memiliki seorang Saint selama bertahun-tahun lamanya, dan Istana Holy Zhi memang selalu memiliki risiko untuk digantikan oleh tempat lain. Mungkin Kaisar Xia biasanya tidak punya waktu untuk menyelidiki secara pribadi masalah-masalah yang berkaitan dengan Istana Holy Zhi. Lagipula, permasalahan terkait Istana Holy Zhi tidak cukup penting untuk menarik perhatian sang Kaisar. Namun, jika seorang Saint melapor kepada Kaisar Xia tentang Istana Holy Zhi, sangat mungkin bahwa satu perintah dari sang Kaisar akan cukup untuk mengubah Istana Holy Zhi menjadi sejarah.     

Liu Chan sendiri tahu betul tentang situasi yang sedang dihadapi oleh Istana Holy Zhi saat ini. Dia tahu bahwa satu-satunya alasan mengapa Istana Holy Zhi tidak pernah diganggu oleh negara lain meskipun mereka tidak memiliki seorang Saint adalah karena tempat itu masih diakui oleh Kaisar Xia sebagai sebuah tempat suci untuk mewariskan ajaran divine. Jika tidak, maka tidak mungkin Kong Yao dan yang orang-orang dari Tebing Zhisheng menyebut Istana Holy Zhi memiliki 'hubungan' dengan mereka dalam aspek apa-pun.     

"Kalau begitu, bagaimana sebaiknya kami menyelesaikan masalah ini?" tanya Liu Chan. Apa yang diminta oleh Tebing Zhisheng dari Istana Holy Zhi sebagai tanggapan atas kematian Zhan Xiao?     

"Beberapa perubahan harus dilakukan pada struktur yang ada di Negeri Barren," jawab Kong Yao. "Selain itu, Ketua Saint menginginkan dua orang ini tetap hidup."     

"Siapa?" tanya Liu Chan.     

"Gu Dongliu dan Ye Futian," jawab Kong Yao. Ini bukan pendapatnya sendiri, tetapi sebuah perintah yang datang dari Tebing Zhisheng. Kong Yao menebak bahwa alasan mengapa Ketua Saint memberi perintah ini terletak pada kekalahan Zhan Xiao dan Qin Zhong.     

Kedua mata Liu Chan berbinar ketika mendengar kata-kata Kong Yao. Ketua Saint dari Tebing Zhisheng kini mengincar Gu Dongliu dan Ye Futian. Sebuah fakta bahwa dia ternyata juga mengincar Ye Futian sangatlah menarik.     

Ketika pertempuran di Menara Xuanwu berlangsung kala itu, di kaki Gunung Crouching Dragon, Gu Dongliu telah mengalahkan Zhan Xiao dalam satu serangan. Sekarang, dia bahkan telah membunuhnya. Ye Futian juga telah mengalahkan Qin Zhong, sosok yang paling berbakat dari Sembilan Prajurit Tebing Zhisheng, meskipun dia hanyalah seorang Noble kelas dua. Ini mungkin adalah alasan mengapa Tebing Zhisheng menginginkan keduanya tetap hidup. Kalau tidak, tuntutan mereka ini sama sekali tidak berguna dan akan lebih mudah untuk langsung membunuh mereka berdua.     

"Ini adalah masalah yang sangat serius. Aku harus mengadakan sebuah pertemuan antara enam Pemimpin Paviliun terlebih dahulu," jawab Liu Chan.     

"Silahkan, aku tidak terburu-buru," jawab Kong Yao dengan nada dingin. Dia merasa sangat marah sehingga dia tidak ingin terburu-buru untuk menyelesaikan sesuatu. Karena orang-orang dari Negeri Barren telah berani bertarung melawan Tebing Zhisheng, maka dia akan mengikuti permainan mereka untuk saat ini. Kali ini, jika dia tidak mendapatkan kesimpulan yang dia inginkan, dia tidak akan pergi meninggalkan Negeri Barren. Segala sesuatu yang tidak ingin dilakukan oleh Istana Holy Zhi, dia akan meluangkan waktunya untuk mencapainya sendiri.     

Liu Chan mengerutkan alisnya ketika mendengar nada bicara Kong Yao. Tampaknya Kong Yao sedang berada dalam suasana hati yang benar-benar berbeda dibandingkan dengan terakhir kali dia datang ke Istana Holy Zhi. Meskipun dia terlihat tenang sekarang, sebenarnya dia jauh lebih serius dari sebelumnya.     

"Kalau begitu, aku pergi dulu." Liu Chan berbalik untuk pergi. Setelah beberapa saat, Liu Chan mengadakan sebuah pertemuan di Paviliun Holy Sage. Enam Pemimpin Paviliun telah tiba disana, dan banyak Tetua juga bergabung dalam pertemuan itu.     

"Aku yakin kalian semua telah mengetahui kedatangan kelompok dari Tebing Zhisheng," ujar Liu Chan. "Sekarang aku akan memberitahu kalian apa yang telah dikatakan oleh Kong Yao kepadaku."     

Setelah mengulangi kata-kata Kong Yao sebelumnya, Liu Chan bertanya lagi, "Bagaimana menurut kalian?"     

Sage Douzhan angkat bicara, "Karena tindakan Kong Yao telah dihambat oleh Zhuge Qingfeng dan Yuan Hong, maka Tebing Zhisheng belum bisa menyelesaikan masalah ini di Negeri Barren. Sekarang, mereka berusaha untuk menyelesaikan seluruh kekacauan ini melalui Istana Holy Zhi. Liu Chan, apa kau tidak berpikir bahwa hal ini sangat konyol?"     

"Tapi masalah ini juga menyangkut tentang masa depan dari Istana Holy Zhi. Jika Saint dari Tebing Zhisheng benar-benar melaporkan hal ini kepada Kaisar Xia, apa yang akan terjadi pada Istana Holy Zhi? Hal ini juga tidak hanya menyangkut Istana Holy Zhi. Jika delapan negara lainnya berniat untuk menyerang Negeri Barren, situasi tidak akan lagi seperti semula, dan siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?" Liu Chan berkata, "Selain itu, memang ada beberapa pasukan di Negeri Barren yang perlu diperhatikan. Meskipun Bai Ze telah tewas terbunuh di Istana Holy Zhi, Ye Wuchen dan Xu Que belum ditemukan hingga hari ini. Aku yakin kalian semua memahami alasan di balik peristiwa ini."     

Semua orang tahu apa yang dimaksud oleh Liu Chan. Sudah bisa dipastikan bahwa Klan Tingxue terlibat dalam peristiwa ini.     

"Sebuah Tempat Suci tidak ditentukan oleh bentuknya. Tanpa adanya kehancuran, maka tidak akan ada hal baru yang dibangun. Jika ini adalah akhir dari Istana Holy Zhi, maka takdir telah ditentukan. Dalam menghadapi krisis ini, perubahan harus terjadi di Negeri Barren. Mengapa kita perlu melakukan semua ini?" Sage Douzhan menjawab. "Sementara itu terkait Bai Ze, meskipun dia adalah adik dari Bai Luli, apa kau tidak berpikir bahwa dia memang pantas untuk mati, Liu Chan?"     

Semua orang memandang ke arah Liu Chan dan Sage Douzhan. Saat ini, dua sosok paling kuat di Istana Holy Zhi sedang berselisih satu sama lain, semakin membuktikan bahwa kehendak dari Istana Holy Zhi tidak lagi satu.     

"Douzhan, bukankah kata-katamu barusan sangat tidak sopan? Apakah pantas bagimu untuk mengatakan bahwa ini adalah akhir dari Istana Holy Zhi sebagai Pemimpin dari Paviliun Battle Sage?" Sage Tianxing berkomentar dengan nada dingin. "Mengenai kematian Bai Ze, meskipun dia telah melakukan kesalahan, seharusnya masalah itu ditangani oleh Istana Holy Zhi, yaitu oleh Paviliun Tianxing. Sejak kapan tempat ini dipenuhi oleh sekelompok murid yang bertindak lancang dan menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi sesuka hati mereka? Apa yang telah mereka lakukan adalah membunuh rekan mereka sendiri."     

"Menanganinya?" Sage Douzhan menjawab dengan ekspresi seolah tidak percaya, sambil melihat ke arah Sage Tianxing. "Seperti yang dikatakan oleh Istana Holy Zhi, Negeri Barren membutuhkan seorang Saint. Untuk mencapai tujuan ini, bahkan Keluarga Zhuge rela dikorbankan. Namun kau justru mengatakan bahwa kau akan menangani masalah terkait adik dari Bai Luli? Putra dari Pemimpin Kota Awan Putih? Apa kau berani melakukannya?" Tatapan matanya tertuju pada Sage Tianxing dengan tajam. Semua orang yang berada di sekitar mereka berdua tidak bisa berkata-kata, sambil terus menyaksikan mereka berdua saling berdebat satu sama lain. Mereka berdua memiliki pendapat dan pendirian masing-masing, tetapi ada satu hal yang merupakan sebuah kebenaran. Memang tidak mungkin bagi Istana Holy Zhi bisa ikut campur dalam permasalahan terkait Bai Ze, tapi apa yang dilakukan oleh Ye Wuchen dan yang lainnya juga terlalu berlebihan.     

"Ketika Istana Holy Zhi tidak lagi hanya menjadi tempat untuk mewariskan ajaran divine melainkan untuk memenuhi kepentingannya sendiri, maka hal itu menandakan bahwa Istana Holy Zhi telah gagal dan tempat ini bukanlah sebuah tempat suci lagi. Dan karena itulah, apa gunanya terus menerus bersikap seperti ini? Mengapa kita tidak mengikuti arus saja dan membangun kembali semuanya dari awal? Jika setelah beberapa tahun ke depan masih tidak ada pengganti dari Istana Holy Zhi, Negeri Barren tetap tidak akan berubah," ujar Sage Douzhan dengan nada dingin.     

"Douzhan," Liu Chan menimpalinya, ekspresinya terlihat kesal, "Apa yang baru saja kau katakan itu sudah keterlaluan."     

Sage Douzhan memandang ke arah Liu Chan, dan menjawab, "Kita pernah menjalani semua ini bersama-sama karena kita memiliki kepercayaan yang sama, dan kita berada di Istana Holy Zhi untuk mewariskan ajaran divine. Selain berusaha mencapai Jalur Divine, berbagai macam hal lainnya adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk perkembangan seni bela diri di Negeri Barren. Tapi sekarang, sepertinya keyakinan kita telah berbeda. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak perlu berurusan satu sama lain lagi." kemudian Sage Douzhan berdiri dari tempatnya dan berbicara kepada semua orang yang hadir disana, "Ini adalah sikapku terkait masalah ini. Entah apakah kalian akan mempertimbangkannya atau tidak bukan lagi urusanku." Setelah dia selesai berbicara, Sage Douzhan bergegas pergi meninggalkan tempat itu.     

Liu Chan merasa sangat kesal. Sandiwara seperti apa yang sedang dilakukan oleh baj*ngan ini?     

"Semua yang kulakukan adalah untuk kepentingan Istana Holy Zhi. Aku mengikuti hati nuraniku sendiri," ujar Liu Chan, meskipun tidak jelas apakah ia berbicara kepada Sage Douzhan atau orang-orang yang berada di sekitarnya.     

"Bagaimana menurut kalian?" Liu Chan bertanya pada yang lain.     

"Untuk Istana Holy Zhi," gumam Sage Wanxiang, sebelum ia berkata, "Aku akan menyerahkan keputusannya padamu."     

Sage Daozang tersenyum masam. Tidak ada yang menyangka bahwa situasinya akan menjadi seperti ini.     

"Kata-kata yang diucapkan oleh Sage Douzhan mungkin sedikit keterlaluan, tetapi ada beberapa kebenaran dibalik kata-katanya itu," Sword Demon bergumam pada dirinya sendiri, sambil menatap ke arah langit.     

"Sword Demon, demi bersatunya Istana Holy Zhi, ada beberapa hal yang tidak pernah kuceritakan pada orang lain. Tapi bukan berarti aku tidak mengetahui bahwa hal itu telah terjadi. Kau telah membiarkan 'beberapa hal' terjadi begitu saja meskipun kau mengetahuinya," tuduh Sage Tianxing.     

"Apa kau sedang membicarakan tentang Ye Wuchen?" Sword Demon memandang ke arah Sage Tianxing. "Aku membiarkannya pergi karena aku juga berpikir bahwa Bai Ze benar-benar telah tewas terbunuh. Jika dia memang pantas untuk mati, maka tidak akan ada masalah siapa-pun kakaknya. Apa kau memahami hal itu atau tidak?"     

Kemudian Sword Demon berdiri dari tempatnya dan berbalik untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Terdapat beberapa hal tertentu yang disadari oleh semua orang meskipun hal-hal tersebut tidak disinggung secara langsung. Hal itu dilakukan bukan hanya untuk mempertimbangkan reputasi dari Sword Demon. Mereka juga merasa khawatir bahwa Bai Luli mungkin akan berselisih dengannya. Tapi apakah benar-benar perlu untuk menyembunyikan semua ini? Pada akhirnya, Sword Demon tidak mempedulikan masalah ini dan mengungkapkan kebenarannya secara langsung.     

Dua dari enam Pemimpin Paviliun di Istana Holy Zhi telah pergi ketika pertemuan sedang berlangsung. Ketika melihat kedua sosok itu menghilang di kejauhan, Liu Chan menarik napas dalam-dalam dan menenangkan dirinya sendiri, sebelum ia berbicara lagi, "Saat ini, mari kita coba untuk tidak menyebabkan terlalu banyak kerusakan pada struktur Negeri Barren. Untuk saat ini, kita tidak tahu sejauh mana Tebing Zhisheng akan bertindak. Tapi jika mereka menginginkan Gu Dongliu dan Ye Futian, maka kita harus menangkap keduanya terlebih dahulu. Tianxing, bawa beberapa orang bersamamu untuk pergi menemui Keluarga Zhuge dan bujuklah Qingfeng. Saat ini dia harus merelakan beberapa hal. Jika tidak, tidak ada yang bisa memprediksi apa konsekuensinya nanti."     

"Aku mengerti." Sage Tianxing mengangguk. Pada akhirnya, Liu Chan telah membuat sebuah keputusan berdasarkan penilaiannya sendiri. Saat ini, mereka akan mencoba untuk mengakhiri semua ini dalam waktu singkat, sehingga memungkinkan Istana Holy Zhi untuk mengatasi krisis ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.