Legenda Futian

Perselisihan di Istana Holy Zhi



Perselisihan di Istana Holy Zhi

1Tubuh Ye Wuchen terlempar ke udara dan dia memuntahkan darah dari mulutnya. Namun, ekspresinya tetap terlihat dingin saat dia menatap pedang yang menembus leher Bai Ze itu.     

Zui Qianchou terlihat berdiri tepat di belakang Bai Ze.     

Bai Ze mengulurkan tangannya sementara sekujur tubuhnya gemetar hebat, lalu ia memegang lehernya dimana darah terus mengalir keluar. Dia membelalakkan matanya saat dia menatap ke arah sosok yang berada di depannya. Tatapan mata itu dipenuhi dengan kebencian dan perasaan frustrasi yang luar biasa.     

'Apakah aku akan mati seperti ini?' Tubuhnya gemetar karena takut akan kematian. Bahkan dia tidak pernah menyangka bahwa Ye Wuchen dan rekan-rekannya yang lain benar-benar berani membunuhnya di dalam Istana Holy Zhi. Apakah mereka sudah gila? Dia adalah tuan muda kedua dari Kota Langit, seorang putra kebanggaan yang sombong dan berbakat di Istana Holy Zhi. Berani sekali mereka membunuhku? Ini sangat menjengkelkan.     

Tatapan matanya dipenuhi dengan amarah dan auranya semakin melemah. Air mata mulai mengalir dari matanya. Ketakutan, kebencian, penyesalan, dan banyak perasaan lainnya memenuhi hatinya. Dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan mati pada usia muda. Seharusnya masa depannya dipenuhi dengan kejayaan dan pencapaian yang luar biasa.     

Selama ini dia selalu bersikap sombong saat dia berhasil melewati Holy Road. Tapi semuanya berubah ketika dia bertemu dengan Ye Futian. Sejak saat itu, hidupnya benar-benar telah berubah drastis. Pada akhirnya dia tewas terbunuh di Istana Holy Zhi, di tangan dua orang yang dia benci.     

Dia mengingat kembali momen ketika dia pertama kali bertemu dengan Ye Futian. Kala itu dia mengabaikan Ye Futian tepat di hadapannya dan berniat untuk mengajak Hua Jieyu ke Paviliun Holy Sage untuk berkultivasi dengannya disana. Dia membenci Ye Futian dan permusuhan di antara mereka dimulai dari sana.     

Saat ini, semuanya akan segera berakhir untuk Bai Ze. Pedang yang dingin itu juga membuat darahnya menjadi dingin. Xu Que melirik ke belakang dan dengan cepat, dia mengarahkan jarinya ke bawah. Aura pedang memenuhi tempat dimana mereka berada saat ini dan menyerang tubuh Bai Ze, yang tidak lama kemudian hancur tak bersisa, menghilang bersama dengan kilatan pedangnya.     

"Untuk apa kalian berdiri disana?" ujar Xu Que, dia tahu bahwa mereka telah terlibat dalam masalah besar.     

Tatapan mata Zui Qianchou beralih ke arah Ye Wuchen, yang kemudian berbalik dan berkata, "Mengapa kalian berdua terlibat dalam hal ini? Ini adalah urusanku."     

Zui Qianchou dan Xu Que berjalan menghampirinya. Mereka tahu bahwa meskipun Zui Qianchou tidak melakukan tindakannya barusan, Bai Ze tetap akan mati. Namun, serangan terakhir yang dikeluarkan oleh Bai Ze akan membuat Ye Wuchen terluka parah, karena itu, Zui Qianchou melancarkan serangan fatal pada Bai Ze.     

"Tidak perlu berpikir terlalu berlebihan. Karena kita benar-benar telah bertarung dengan Bai Ze, Istana Holy Zhi pasti akan menyelidiki hal ini, dan sepertinya kita tidak akan bisa menyembunyikan hal ini dalam waktu lama. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah pergi dari sini." Suara Zui Qianchou tidak terdengar seperti biasanya—santai dan acuh tak acuh. Mereka baru saja membunuh seorang murid dari Paviliun Holy Sage. Lebih buruk lagi, murid itu adalah putra dari Pemimpin Kota Awan Putih sekaligus adik dari Bai Luli.     

Pelanggaran yang mereka lakukan terhadap peraturan yang melarang murid-murid Istana Holy Zhi saling membunuh satu sama lain sudah lebih dari cukup untuk menghukum mereka. Situasi mereka semakin diperburuk oleh fakta bahwa Paviliun Holy Sage sangat menghormati Bai Luli, dan mereka pasti tidak akan tinggal diam jika mengetahui bahwa adiknya telah tewas terbunuh. Mereka perlu melakukan sesuatu.     

Mereka bertemu dengan seseorang yang berdiri di hadapan mereka tidak lama setelah mereka berjalan keluar dari Lembah Pengetahuan, dia adalah satu sosok yang terlihat mengintimidasi hanya dengan berdiri di tempatnya.     

Ye Wuchen dan dua orang lainnya langsung tertegun ketika melihat sosok yang berada di hadapan mereka itu.     

Kemudian Ye Wuchen berjalan menghampirinya dan berkata kepada sosok itu dengan hormat, "Guru, saya adalah orang yang bertanggung jawab atas masalah ini. Mereka tidak bersalah."     

Sword Demon menatap ke arah mereka bertiga dengan ekspresi tajam di wajahnya. Tiga baj*ngan ini benar-benar membunuh Bai Ze. Apakah mereka sudah gila?     

"Masalah apa yang sedang kau bicarakan ini?"     

Ye Wuchen tertegun. Dia terus menatap Sword Demon dengan ekspresi tercengang.     

"Kalian telah mencapai tingkat Plane tertentu dalam proses latihan kalian masing-masing dan sekarang sudah saatnya bagi kalian untuk pergi keluar dan menghadapi dunia yang sesungguhnya," ujar Sword Demon, lalu dia berbalik. "Sampai jumpa." Sosoknya menghilang begitu dia selesai berbicara.     

Ye Wuchen membungkuk hormat pada sosok yang baru saja pergi itu sebelum akhirnya berbalik untuk melakukan hal yang sama dengan Xu Que dan Zui Qianchou. Kemudian Xu Que berkata, "Kita harus pergi dari sini."     

Mereka bertiga pergi menuju Paviliun Sword seperti sambaran petir, membawa Liu Chenyu bersama mereka sebelum akhirnya pergi meninggalkan Istana Holy Zhi secepat mungkin.     

Setelah beberapa saat, seseorang menyadari bahwa Gulungan Roh milik Bai Ze telah rusak. Itu hanya bisa berarti satu hal—Bai Ze telah meninggal dunia.     

Orang-orang dari Paviliun Holy Sage segera pergi untuk memberi tahu Asisten Pemimpin Istana, Liu Chan, ketika mereka mendengar berita tersebut. Paviliun Holy Sage sangat terkejut. Bai Ze telah tewas di dalam wilayah Istana Holy Zhi. Tidak pernah ada hal mengerikan seperti ini yang terjadi di tempat suci selama bertahun-tahun lamanya.     

Wajah Liu Chan terlihat pucat. Semua orang yang berada di sekitarnya terlihat disibukkan oleh berbagai macam hal. Sage Tianxing juga berada disana. Bai Ze adalah seorang murid dari Istana Holy Zhi, putra dari Bai Gu, dan adik dari Bai Luli. Dia memiliki hubungan yang sangat dalam dengan Istana Holy Zhi, dan dia telah ditemukan tewas di dalam Istana Holy Zhi.     

"Segera cari tahu siapa yang melakukan hal ini," ujar Liu Chan dengan nada dingin.     

"Kami sedang menyelidiki masalah ini," jawab Sage Tianxing. Istana Holy Zhi telah dikejutkan oleh peristiwa tersebut. Tidak ada yang menyangka bahwa Bai Ze akan tewas terbunuh.     

Seseorang datang di hadapan Sage Tianxing dan Liu Chan lalu ia melaporkan, "Bai Ze telah membujuk Zhan Xiao untuk pergi ke Gunung Taihang dengan sengaja dan kasus ini sedang ramai dibicarakan oleh para murid. Banyak murid yang berpendapat bahwa tindakan Bai Ze ini sangat hina. Yu Sheng, Hua Jieyu, dan yang lainnya berada di Gunung Taihang."     

"Lalu?" tanya Sage Tianxing.     

"Beberapa orang mengaku telah melihat Ye Wuchen, Zui Qianchou, dan Xu Que pergi meninggalkan Paviliun Sword, dan sampai saat ini mereka tidak bisa ditemukan. Bahkan Liu Chenyu telah menghilang dari Paviliun Sword. Menurut keterangan dari para penjaga, mereka telah pergi meninggalkan Istana Holy Zhi untuk waktu yang cukup lama," orang itu menjelaskan.     

Baik Liu Chan maupun Sage Tianxing menunjukkan ekspresi yang mengerikan. Dari penjelasan yang baru saja mereka dengar, mereka bertiga pasti terlibat dalam hal ini. Belum bisa dipastikan siapa yang benar-benar melakukan tindakan itu untuk saat ini, tetapi mengingat bahwa ketiganya adalah murid dari Paviliun Sword dan saling berteman satu sama lain, dua orang lainnya pasti juga ikut terlibat dalam hal ini.     

"Kirimkan seseorang untuk mengejar mereka, dan panggil Sword Demon untuk menemuiku sekarang," ujar Liu Chan.     

Orang-orang yang berada di depan mereka mengangguk dan sekelompok kultivator kuat segera dikirim oleh Istana Holy Zhi. Tidak lama kemudian, Sword Demon juga dipanggil ke Paviliun Holy Sage.     

"Sword Demon, Ye Wuchen dan dua orang lainnya adalah murid dari Paviliun Sword. Bagaimana menurutmu tentang hal ini?" tanya Liu Chan.     

"Jika hal seperti itu terjadi pada temanku, aku juga akan memilih untuk membunuh Bai Ze. Dia tidak pantas untuk menyebut dirinya sebagai seorang murid dari Istana Holy Zhi," ujar Sword Saint sambil memandang ke arah Liu Chan. Semua orang di Istana Holy Zhi mengetahui tentang perselisihan antara Bai Ze dan Ye Futian. Bai Ze selalu berada di bawah bayang-bayang Ye Futian. Seharusnya dia langsung menghadapi Ye Futian jika dia memang sangat membenci Ye Futian. Namun, dia malah membujuk Zhan Xiao dari Tebing Zhisheng untuk pergi ke Gunung Taihang. Itu adalah sebuah tindakan yang mencoreng reputasi dari Istana Holy Zhi.     

Liu Chan menatap ke arah Sword Demon dengan ekspresi masam di wajahnya. Meskipun memang benar bahwa apa yang dilakukan oleh Bai Ze adalah tindakan yang hina, Ye Wuchen dan dua rekannya seharusnya tidak membunuhnya.     

"Membunuh sesama murid di dalam wilayah Istana Holy Zhi adalah kejahatan paling berat yang bisa dilakukan oleh seseorang dari Istana Holy Zhi." Liu Chan memandang ke arah Sword Saint dan berkata, "Jika pelakunya telah ditemukan, Istana Holy Zhi akan memastikan bahwa dia akan dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku."     

Sword Demon memandang ke arah Liu Chan dengan ekspresi tenang di wajahnya. Sudah jelas bahwa dia telah mengetahui situasinya akan menjadi seperti ini. Itulah alasan mengapa ia memilih untuk membiarkan mereka pergi daripada menghentikan mereka. Dia tahu betul bahwa tidak ada satu-pun dari mereka yang akan lolos dari masalah ini dengan selamat.     

Keduanya masih saling menatap satu sama lain dan suasana menjadi sunyi untuk beberapa saat, sebelum akhirnya Sword Demon Pedang memecah kesunyian itu dan berkata, "Klan Tingxue telah menunjukkan sikap mereka dengan jelas. Jika Xu Que terbukti ikut terlibat dalam peristiwa ini, Klan Tingxue tetap akan membelanya. Ditambah lagi, You Chi dari Kota Alkimia juga telah menunjukkan sikapnya. Permasalahan ini telah membuat Negeri Barren kacau, dan meskipun hasilnya belum bisa dipastikan, sekarang sudah ada dua pasukan yang terlibat. Apakah kau tidak pernah terpikir mengapa semua ini bisa terjadi?"     

"Dan penyebabnya adalah?" Ekspresi Liu Chan berubah menjadi sangat serius saat dia menatap ke arah Sword Demon.     

Sword Demon sama sekali tidak menahan diri. Dia menatap ke arah Liu Chan dan berkata, "Istana Holy Zhi menginginkan seorang Saint muncul di Negeri Barren, tetapi ada banyak orang yang tidak terlalu peduli apakah Negeri Barren memiliki seorang Saint atau tidak, bahkan beberapa orang tidak ingin melihat hal itu terjadi. Semua itu terjadi karena kita, Istana Holy Zhi, mencurahkan semua harapan kita pada Bai Luli dan bersedia melakukan apa-pun untuknya. Banyak orang di Negeri Barren mungkin berpikir bahwa meskipun seorang Saint akan muncul di Negeri Barren, maka dia akan menjadi seorang Saint dari Istana Holy Zhi, seorang Saint dari Kota Awan Putih, bukan seorang Saint dari Negeri Barren. Oleh karena itu, mereka memilih sosok lainnya yang mereka anggap memiliki harapan yang sama untuk meraih ambisi besar seperti itu."     

Hal tersebut mungkin saja sebuah aliansi yang telah dipikirkan matang-matang sebelumnya atau hanya semacam momentum yang terjadi karena situasi yang sedang mereka hadapi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa aliansi itu telah terbentuk. Bahkan aliansi tersebut cukup kuat untuk mengejutkan Kong Yao, Kota Awan Putih, dan banyak pasukan lainnya.     

"Apa yang ingin kau katakan sebenarnya?" Liu Chan merasa gelisah. Jadi, bahkan Pemimpin dari Paviliun Sword mulai meragukan keyakinannya?     

"Istana Holy Zhi ingin menciptakan seorang Saint bagi Negeri Barren, tetapi Negeri Barren secara keseluruhan tidak menyetujui hal itu. Orang-orang dari Negeri Barren memiliki pemikiran mereka masing-masing. Jika permasalahan ini terus memburuk, siapa-pun bisa menebak konsekuensinya yang akan muncul nanti. Wanxiang telah meramalkan bahwa Istana Holy Zhi akan mengalami krisis. Tapi dari mana krisis itu berasal?" Sword Demon menghela napas dan melanjutkan, "Mungkin jika Istana Holy Zhi lebih berhati-hati dalam menangani kasus antara Bai Luli dan Zhuge Mingyue, dan mendengarkan pendapat dari orang-orang, maka situasinya akan berbeda." Kemudian Sword Demon berbalik dan pergi.     

Liu Chan dan Sage Tianxing menyaksikan Sword Demon pergi dan berpikir, dari total enam Pemimpin Paviliun, beberapa di antara mereka sekarang meragukan keputusan yang telah dibuat oleh Istana Holy Zhi sebelumnya. Hal yang lebih mengerikan dari musuh yang sedang mereka hadapi saat ini, adalah perselisihan dalam anggota mereka sendiri. Perbedaan pendapat biasanya adalah hal yang paling mengerikan dari semua jenis perselisihan internal. Orang-orang di tingkat mereka seringkali bersikap keras kepala dalam mempertahankan pendapat mereka sendiri.     

Kehendak dari Istana Holy Zhi telah terpecah belah.     

Kala itu ketika Bail Luli akan bertunangan dengan Zhuge Mingyue, tidak ada seorang-pun yang peduli dengan pendapat para Noble dari generasi muda di Istana Holy Zhi. Tidak ada yang menyangka bahwa justru para Noble dari Istana Holy Zhi itulah yang kini menjadi sosok penting dalam menentukan apa yang akan terjadi di Negeri Baren.     

…     

Seseorang yang mengaku berasal dari Klan Tingxue datang untuk menemui Ye Futian di Gunung Crouching Dragon. Ye Futian menemui orang itu dan dia meninggalkan sebuah pesan: Zhan Xiao sedang bergerak menuju Gunung Taihang bersama pasukannya. Ekspresi Ye Futian langsung berubah drastis ketika mendengar berita itu. Keinginan membunuh terlihat di kedua matanya.     

Dengan melihat peperangan yang sedang terjadi dan Gunung Crouching Dragon tengah dikepung oleh para kultivator kuat, Zhan Xiao benar-benar membawa pasukannya ke Gunung Taihang. Alasan utama mengapa dia meminta Yu Sheng, Hua Jieyu, Loulan Xue dan yang lainnya tetap tinggal di Gunung Taihang adalah karena situasi di Gunung Crouching Dragon terlalu berbahaya. Namun, kini mereka mengetahui bahwa Gunung Taihang terjebak dalam situasi yang serupa.     

Gunung Taihang dan Gunung Crouching Dragon dalam bahaya. Ancaman berada dimana-mana dan Ye Futian merasa kesulitan untuk mengambil keputusan. Jika dia membawa Yuan Hong dan pasukan dari Gunung Taihang pergi dari Gunung Crouching Dragon, sudah jelas bahwa Gunung Crouching Dragon akan terancam. Itu bukan sesuatu yang ingin dilihatnya. Tapi, jika dia tidak membawa Yuan Hong bersamanya, apa yang bisa dia lakukan terhadap masalah yang akan mengancam Gunung Taihang?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.