Legenda Futian

Menulis Mantra di Udara



Menulis Mantra di Udara

1Dari arah Istana Holy Zhi, bahkan tokoh-tokoh penting itu merasa sedikit terkejut. Mereka jelas tidak menyangka bahwa Ye Futian bisa melangkah sejauh ini.     

Begitu banyak kultivator kuat dari seluruh penjuru Negeri Barren telah datang untuk melewati Holy Road. Para jenius tingkat atas yang hadir di tempat ini tidak bisa dianggap sebagai kultivator terbaik di Negeri Barren, karena masih ada kultivator-kultivator lainnya di tingkat Plane atas yang lebih kuat daripada mereka. Tapi mereka jelas adalah kultivator terbaik dari tingkat Noble Plane kelas bawah.     

Tiga peserta yang tersisa saat ini memiliki tingkat Plane yang cukup menarik.     

Huang Jiuge memiliki tingkat kultivasi tertinggi dengan berada di tingkat Noble Plane kelas tujuh. Bai Ze adalah seorang Noble kelas delapan. Ye Futian adalah seorang Noble kelas sembilan.     

Masing-masing dari mereka berada di tingkat Plane yang berbeda. Ye Futian memiliki tingkat Plane yang paling rendah, tapi dia berjuang dengan kekuatannya sendiri hingga mencapai posisi yang sama dengan Huang Jiuge dan Bai Ze. Hal ini benar-benar mengejutkan. Banyak tokoh penting mulai bertanya-tanya apakah mereka bisa merekrut Ye Futian menjadi murid mereka. Dengan potensi yang dimilikinya, dia pasti masuk ke dalam Peringkat Barren Sky di masa depan.     

Tetua Ning terlihat sangat gelisah. Ketika melihat Ye Futian mampu mencapai tahap ini membuatnya sadar bahwa tidak ada seorang-pun yang bisa menghentikan Ye Futian untuk bergabung dengan Istana Holy Zhi. Selama dia bersedia untuk bergabung, para pemimpin dari Paviliun mana-pun akan menerimanya. Kalau hal itu benar-benar terjadi, akan sulit baginya untuk membalaskan dendam Ning Huang dan membunuh Ye Futian.     

Ye Futian dan Yu Sheng memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melakukan perjalanan di sepanjang Holy Road, tetapi Ning Huang telah memprovokasi Ye Futian. Konsekuensinya yang diterimanya sudah dapat ditebak..     

Pada saat ini, Ye Futian telah kembali ke posisinya semula dan berdiri disana dengan tenang. Alih-alih terus menantang peserta lainnya, dia melihat ke arah Bai Ze. Tidak ada satu-pun dari tiga peserta yang tersisa melangkah menuju medan pertempuran. Bai Ze tiba-tiba tersenyum. Apakah Ye Futian sedang meniru tindakannya? Tetapi apakah dia pantas untuk melakukan hal tersebut?     

Sambil mengangkat kepalanya, Bai Ze melihat ke arah tangga langit dan berkata, "Senior, karena hanya ada tiga orang yang tersisa, bagaimana kalau kami semua bertarung di putaran ini?"     

Ketika mendengar kata-katanya, semua orang tampak terkejut dan menatapnya dengan tajam. Apakah pemuda ini begitu yakin dengan kemampuannya sendiri? Jika ketiganya bertarung pada saat yang sama dan salah satu diantara mereka lebih kuat dari dua orang lainnya, hal itu sama saja seperti dua orang melawan satu orang. Dengan melihat kesombongan dari Bai Ze, dia pasti mengira bahwa dia adalah kultivator terkuat diantara mereka bertiga. Karena dia memiliki pemikiran seperti ini maka dia berani mengatakan hal seperti itu, apakah ini berarti dia tidak merasa terintimidasi apabila Ye Futian dan Huang Jiuge memutuskan untuk berkerja sama di putaran ini?     

Apakah Bai Ze begitu percaya diri untuk bertarung melawan dua peserta lainnya? Tetua yang berada di atas tangga langit itu menatap ke arah Huang Jiuge dan Ye Futian. "Bagaimana menurut kalian berdua?" Dia bertanya.     

"Saya tidak keberatan." Suara Huang Jiuge terdengar sangat tenang. Karena Bai Ze telah menyarankan hal tersebut, mau tidak mau dia harus menyetujuinya.     

"Bagaimana denganmu?" Tetua itu memandang ke arah Ye Futian.     

Ye Futian tersenyum dan mengangguk. "Baiklah."     

Mereka bertiga menyetujuinya.     

"Kalau begitu, kalian bertiga, majulah ke medan pertempuran bersama-sama. Untuk putaran ini, tidak ada peraturan khusus. Silahkan bertarung sesuka hati kalian," ujar Tetua itu dengan tenang. Putaran ini sepertinya telah membebaskan mereka dari semua peraturan yang mengekang mereka di pertempuran sebelumnya.     

Bai Ze, Huang Jiuge, dan Ye Futian melangkah ke depan secara bersamaan. Mereka berjalan menuju tempat yang berbeda di medan pertempuran. Tatapan mata semua orang tertuju pada mereka, hati mereka berdebar kencang menantikan pertempuran ini dimulai.     

Para peserta di putaran ini tidak akan bertarung satu lawan satu. Sebaliknya, ketiganya akan bertarung secara bersamaan. Bagaimana hasil dari pertempuran ini nantinya?     

Siapa yang akan menjadi peserta pertama yang tersingkir?     

Siapa yang akan menjadi pemenang dari pertempuran di Istana Holy Zhi tahun ini?     

Hembusan angin bertiup melintasi medan pertempuran, membuat jubah mereka berkibar.     

Tatapan mata Mu Zhiqiu yang acuh tak acuh menatap ke arah medan pertempuran dan wajahnya kini menunjukkan ekspresi yang aneh. Dia menatap ke arah salah satu peserta yang paling tampan diantara ketiga orang itu dan bertanya pada dirinya sendiri, apakah dia mampu mengalahkan Bai Ze dan Huang Jiuge?     

Qin Yin, Xie Wuji, dan kultivator lainnya dari Gunung Jiuxian merasa sedikit cemas. Mereka menyaksikan medan pertempuran di hadapan mereka sambil menahan napas.     

Gu Yunxi, Long Mu, dan yang lainnya menghirup napas dalam-dalam. Ye Futian pernah mengejutkan Kota Langit Suci dengan penampilannya yang begitu luar biasa. Mungkinkah dia bisa menciptakan sebuah keajaiban di medan pertempuran Istana Holy Zhi hari ini?     

Di atas medan pertempuran yang sunyi itu, Bai Ze terlihat sangat tampan. Dia menatap ke arah Ye Futian dan tiba-tiba tertawa.     

"Kau berpikir bahwa kau dapat memamerkan reputasimu dengan meniru sikapku dan Huang Jiuge sehingga kau tidak ingin menantang siapa-pun terlebih dulu?" Bai Ze mengejek. "Reputasi seseorang dibuktikan dengan kemampuan yang dimilikinya. Seorang 'badut' sepertimu hanya bisa mempermalukan dirimu sendiri."     

"Kau bahkan tidak bertarung melawan siapa-pun di babak sepuluh besar. Kenapa aku mempermalukan diriku sendiri dengan berdiri disini?" Ye Futian bertanya pada Bai Ze.     

"Karena beberapa orang bahkan tidak perlu bertarung untuk berada di posisi ini. Mereka hanya perlu berdiri di tempatnya dan orang-orang akan mengakui kekuatan mereka. Namun kultivator lainnya hanya akan dilihat sebagai penantang biasa, bahkan jika mereka berjuang mati-matian untuk sampai disini, tidak peduli apakah dia ingin memberikan tantangan atau tidak." Bai Ze menatap ke arah Ye Futian. "Apakah kau mengerti maksud dari kata-kataku?"     

Kedua mata Ye Futian berbinar. Lalu dia mengangguk. "Ya, kau benar."     

Kata-kata yang diucapkan oleh Bai Ze memang benar adanya.     

"Tapi ada sesuatu yang belum kau mengerti," Ye Futian melanjutkan.     

"Benarkah?" Bai Ze tersenyum tipis.     

"Kau akan segera mengetahuinya," ujar Ye Futian.     

Bai Ze tertawa. "Aku akan menantikannya, tapi pertama-tama, kau akan mengerti seberapa besar perbedaan kekuatan diantara kita berdua."     

Saat dia selesai berbicara, kedua matanya berubah warna menjadi abu-abu gelap. Energi spiritual yang mengerikan melesat keluar dari kedua matanya. Area yang luas itu langsung dipenuhi dengan beberapa aliran udara berwarna abu-abu gelap yang mengerikan. Spiritual Qi mengalir di sekitar tubuhnya dan dunia telah berubah warna menjadi abu-abu. Tatapan mata itu langsung menembus ke dalam pikiran Ye Futian.     

Pada saat itu, Ye Futian seperti melihat sosok Bai Ze berdiri tepat di hadapannya. Di dalam pikirannya, tubuh Bai Ze telah berubah menjadi raksasa. Dia mengulurkan tangan dan energi spiritualnya langsung diarahkan ke bawah, berusaha menghancurkan Ye Futian.     

Ini adalah sihir mata milik Bai Ze, Eye of Devastation.     

Tatapan mata semua orang tertuju pada medan pertempuran. Ketika melihat kekacauan yang terjadi disana, mereka tahu betul bahwa Bai Ze sudah melancarkan serangannya. Bagaimana cara Ye Futian untuk mengatasi sihir Eye of Devastation milik Bai Ze?     

Namun, sebuah dunia bintang telah muncul di sekitar Ye Futian. Matahari, bulan, dan bintang-bintang menggantung tinggi di atas langit. Sebuah kekuatan yang sangat suci tampak menjaganya. Ketika jejak telapak tangan raksasa itu diarahkan ke bawah, dunia bintang itu memancarkan cahaya suci yang menghalangi serangan energi spiritual tersebut.     

Energi spiritual milik Bai Ze bahkan bisa menyerang Ximen Yan secara langsung, jadi kekuatannya memang tidak perlu diragukan lagi. Tentu saja Ye Futian harus melindungi pikirannya dengan baik.     

"Pertahananmu ternyata sekuat ini? Cukup mengejutkan, tapi selama kau berada di dalam wilayahku, bagaimana kau bisa melawan balik seranganku?" Bai Ze bertanya dengan nada serius. Tiba-tiba sebuah tekanan yang sangat kuat menimpa tubuh Ye Futian. Setelah itu, sebuah jejak telapak tangan raksasa muncul di atas langit. Serangan itu diarahkan pada Ye Futian.     

Spiritual Qi di sekitarnya bergejolak. Ye Futian ingin menyerang dengan menggunakan sebuah sihir, tetapi semua Spiritual Qi di area ini tampaknya telah terkuras habis. Sangat sulit baginya untuk mengumpulkan Spiritual Qi yang tersisa menjadi sebuah sihir. Ye Futian harus menggunakan kekuatan di dalam tubuhnya. Apabila seorang penyihir tidak mampu beresonansi dengan Spiritual Qi di sekitarnya, maka kekuatannya akan berkurang drastis.      

"Kau mencoba menggunakan sebuah sihir di wilayah sihir mataku... Apakah kau sedang bermimpi?" Bai Ze mengejek. Dia mungkin sudah diunggulkan sejak awal, tetapi dia belum pernah bertarung sejak di babak sepuluh besar. Dia tidak pernah menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya. Tidak ada kultivator yang mampu membuatnya mengeluarkan kemampuannya yang sesungguhnya.     

Karena itu, hingga saat ini tidak ada yang tahu seberapa kuat Bai Ze sebenarnya.     

Setelah mengeluarkan Roh Kehidupan miliknya, yaitu seekor Roc emas, Ye Futian melesat di udara. Dia mengerahkan tinjunya sekuat tenaga, sambil mengaktifkan Spiritual Qi di dalam dirinya. Bayangan seekor Roc emas seolah-olah muncul dari tinjunya, dan bertabrakan dengan jejak telapak tangan raksasa itu.     

*Boom* Jejak telapak tangan itu hancur dan tubuh Ye Futian terdorong ke belakang. Kemudian dia mendongak ke arah langit. Semakin dia memperhatikan dengan seksama, dia semakin bisa merasakan tekanan yang menyebar di dalam area ini.     

'Sangat kuat.' Hati semua orang berdebar kencang. Meskipun Ye Futian telah menunjukkan kemampuan bertarung yang mengejutkan sebelumnya, dia mungkin akan dikalahkan oleh Bai Ze.     

Tuan muda kedua dari Kota Awan Putih hanya perlu mengeluarkan satu serangan untuk membuat semua orang merasa putus asa.     

Huang Jiuge sedang berdiri di bagian samping. Dia tidak terburu-buru untuk menyerang. Sebaliknya, dia hanya menyaksikan Bai Ze dan Ye Futian bertarung satu sama lain. Seorang penyihir biasa yang bertarung melawan Bai Ze pasti akan kalah dengan cara yang menyedihkan.     

*Brak* Ye Futian melangkah ke depan. Sayap emasnya berkilau dan dia melesat ke udara, menerjang ke arah Bai Ze. Meskipun dia tidak bisa menggunakan sihir, tubuh fisiknya sangatlah kuat.     

"Kau ingin bertarung dalam jarak dekat?" Bai Ze memandangnya dengan tatapan mata yang mengejek. Dia menggerakkan tangannya sedikit dan dalam sekejap dia telah mengumpulkan Spiritual Qi untuk mengeluarkan sebuah sihir. Sihir Endless Thunder Chains langsung diarahkan menuju Ye Futian, menghalangi pergerakannya menuju Bai Ze.     

Roc emas itu menghindar dan membentuk sebuah lengkungan yang indah di langit. Spiritual Qi di dalam tubuhnya kini berkumpul pada sayapnya. Ye Futian terbang ke depan seperti seekor burung suci. Dia melesat melalui celah-celah diantara semua sihir itu, langsung menuju ke arah Bai Ze.     

"Hmph." Bai Ze mendengus. Seberkas cahaya emas yang menyilaukan melintas di hadapannya, perlahan-lahan berubah menjadi sosok raksasa berwarna emas. Sosok itu berkilau di hadapannya dan semua Spiritual Qi elemen logam berkumpul tanpa henti di depannya. Sosok emas itu memancarkan seberkas cahaya dan membelah udara di sekitarnya.     

*Boom* Tinju Ye Futian mendarat tepat di sosok tersebut. Muncul retakan-retakan pada sosok itu tetapi dia tidak hancur. Sosok itu terus memancarkan cahaya yang menyilaukan. Spiritual Qi berputar-putar di sekelilingnya, memperbaiki retakan-retakan yang baru saja terbentuk.     

Bai Ze dari Kota Awan Putih tidak hanya memiliki Eye of Devastation.     

Bai Luli dikenal sebagai sang jenius terkuat di Negeri Barren. Dia berada di posisi sepuluh besar Peringkat Barren Sky dan dia sangat terampil dalam menggunakan berbagai macam kemampuan. Seperti saudaranya, Bai Ze pasti juga telah mempelajari banyak hal bersamanya.     

Ye Futian mengeluarkan sebuah tongkat emas. Tubuhnya yang kini terlihat seperti seekor roc melintasi langit dan kekuatan yang mengerikan berkumpul ke arahnya. Sekali lagi, dia melesat ke arah tirai cahaya emas itu seperti sambaran petir. Dia mengayunkan tongkat emasnya ke bawah. Diikuti dengan suara yang keras, tirai cahaya emas itu hancur.     

Di depan Ye Futian, Spiritual Qi yang tak berbatas berkumpul di sekitar tubuh Bai Ze pada saat itu. Rasanya seperti beberapa kekuatan hukum telah masuk ke dalam gambaran yang mengambang di depan Bai Ze itu. Gambaran yang cukup panjang itu terlihat seperti sebuah ukiran. Bayangan itu melahap Spiritual Qi di sekitarnya dan secara bertahap membentuk sebuah gambaran khusus. Kekuatan yang mengejutkan terpancar dari gambaran tersebut.     

"Teknik menulis mantra di udara." Hati Ye Futian berdebar kencang. Dia pernah menggunakan kekuatan ini sebelumnya, tapi dia tidak bisa mengukir begitu banyak ukiran seperti Bai Ze dan menggunakannya dalam pertempuran. Teknik ini membutuhkan kemampuan pengendalian yang sempurna atas Spiritual Qi di sekitarnya!     

"Sekarang apakah kau tahu kenapa aku sangat menginginkan kekasihmu itu?" Bai Ze mengirimkan kata-katanya pada Ye Futian secara telepati. Seorang Penyihir Spiritual Suci akan sangat membantunya dalam berkultivasi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.