Legenda Futian

Jaga Pintunya



Jaga Pintunya

0Di Istana sang Putra dari Sekolah Starry di Kota Langit Suci, Ye Futian sedang berlatih di pusat pelatihan sekolah bersama dengan beberapa murid lainnya. Berita tentang peristiwa yang terjadi di Klan Zhaixing telah menyebar di seluruh Tiga Sekolah Terbesar, dan banyak orang yang merasa kagum pada Ye Futian, yang sepertinya benar-benar memiliki bakat yang melampaui Long Yitian. Ada juga banyak murid di Sekolah Starry yang merasa sedikit cemburu pada Ye Futian.     

Kepala sekolah telah memperlakukan Ye Futian dengan sangat baik. Pertama, dia telah mengadakan sebuah upacara penobatan untuk Ye Futian yang telah menjadi bahan pembicaraan di seluruh Kota Langit Suci. Dan sekarang, dia secara pribadi telah mengunjungi Klan Zhaixing untuk membantu Ye Futian mendapatkan Tombak Divine Destruction.     

Rumor mengatakan bahwa Ye Futian telah memperoleh ajaran divine dari medan pertempuran seni bela diri. Selain itu, ditambah dengan Tombak Divine Destruction dan Jalur Divine yang telah diwariskan pada Ye Futian, menunjukkan bahwa dia telah menjadi lebih kuat dari sebelumnya.     

Murid-murid lain yang belum berhasil mencapai Noble Plane merasa putus asa ketika mendengar berita ini. Sepertinya mereka tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk menantang Ye Futian. Bahkan murid-murid yang luar biasa, seperti Long Mu dan Jin Yunxiao, tidak akan mampu menyamai Ye Futian dan akhirnya tertinggal di belakangnya. Mungkin upacara penobatan Ye Futian telah menandai awal dari sebuah generasi baru dimana dia akan berdiri di puncak generasinya, seperti Long Yitian kala itu.     

Ye Futian tidak memiliki pemikiran yang sama. Sepertinya dia tengah mengalami kesulitan di pusat pelatihan, dimana dia sedang mengayunkan Tombak Divine Destruction dengan kesulitan.     

Dibuat dari bintang-bintang di atas langit, Tombak Divine Destruction ini memiliki berat sebesar 90.000 pon. Bahkan setelah panjang tombak itu menyusut dari seribu meter hingga kini menjadi dua meter saja, beratnya tetap sama seperti sebelumnya. Tentu saja sangat sulit untuk mengayunkan peralatan ritual dengan berat sebesar itu.     

Ketika Ye Futian bertarung melawan Mu Zhifan di Klan Zhaixing, dia telah menggunakan aura para saint untuk beresonansi dengan peralatan ritual tersebut. Dia juga berhasil mengeluarkan Realisasi Dharma dan telah meningkatkan kapasitas kekuatannya. Begitulah cara yang dilakukannya untuk mengeluarkan teknik-teknik menakjubkan yang dilihat oleh semua orang pada hari itu.     

Namun, menggunakan kekuatannya sendiri untuk mengayunkan Tombak Divine Destruction terasa seperti sebuah penyiksaan. Setelah beberapa saat, lengannya mulai terasa sakit, dan dia menghentikan latihannya. Dia meletakkan Tombak Divine Destruction dalam posisi tegak di atas permukaan tanah, dan diikuti dengan suara yang keras, sebuah retakan muncul di tempat tombak itu diletakkan.     

"Apa yang..." Ye Futian menatap ke arah lantai pusat pelatihan itu sambil tertegun sejenak dan kemudian berbalik untuk melihat peralatan ritual yang berada di tangannya. Dia terlihat bingung.     

Yu Sheng dan Ye Wuchen juga tertegun sejenak setelah melihat pemandangan ini. Loulan Xue berbisik, "Jika seorang penyihir yang hanya fokus mengkultivasi sihir mencoba untuk mengangkat tombak ini, aku tidak yakin mereka bahkan bisa mengangkatnya."     

Ye Futian mengangguk setuju. Dia berada di Arcana Plane tingkat menengah baik sebagai penyihir maupun sebagai kultivator seni bela diri, yang berarti dia juga memiliki fisik yang kuat. Tetapi terlepas dari fisiknya yang kuat, dia masih menghadapi kesulitan untuk membawa Tombak Divine Destruction. Dia membayangkan, tidak akan ada penyihir yang akan menyulitkan dirinya sendiri dengan membawa sebuah senjata berat seperti ini.     

"Yu Sheng, kenapa kau tidak mencobanya?" Ye Futian memanggilnya.     

Sambil mengangguk, Yu Sheng berjalan mendekat untuk mengambil Tombak Divine Destruction dari Ye Futian. Dia mengayunkan peralatan ritual tersebut, bahkan tanpa menggunakan teknik khusus, hembusan angin bertiup di sekitar mereka dan sebuah tekanan yang luar biasa menyelimuti wilayah tersebut.     

"Berhenti, berhenti," teriak Ye Futian. Yu Sheng berbalik untuk menatapnya dengan bingung. "Sudah cukup, aku juga bisa melakukan ini," Ye Futian menjelaskan. Dia kemudian mengambil kembali Tombak Divine Destruction dan mulai mengaktifkan teknik Imperial Tactics ketika dia mengayunkan tombak tersebut. Gerakannya terlihat lambat, tapi sepertinya setiap ayunan yang dilakukannya mengandung sebuah energi yang tak ada bandingannya. Lambat laun, sebuah arus energi yang tak terlihat mulai mengalir di sekitarnya, seakan membawa beban yang luar biasa.     

Loulan Xue tertawa ketika melihat tingkah Ye Futian. Kecantikannya yang sedingin es terlihat semakin mempesona ketika ia merasa gembira. Ye Futian hanya ingin membiarkan Yu Sheng merasakan beban yang sangat berat dari Tombak Divine Destruction, namun Yu Sheng berhasil mengayunkan tombak itu tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Ye Futian mungkin merasa telah dipermalukan, yang membuatnya ingin mencoba berlatih dengan tombak itu sekali lagi.     

Setelah menghabiskan waktu bersama Ye Futian, Loulan Xue telah mengenal kepribadian dari setiap anggota kelompok ini dan hal-hal unik yang mereka miliki. Baik Ye Futian maupun Yu Sheng telah mempelajari teknik-teknik seni bela diri yang kuat. Ye Futian melatih dirinya sendiri dengan roh seekor Roc, Naga berdarah murni, dan Kera Suci. Ditambah lagi, ia telah mempelajari serangkaian teknik seni bela diri kuat yang memberinya ilusi menjadi seorang Kaisar ketika diaktifkan. Dia tidak tahu bahwa teknik itu disebut sebagai Imperial Tactics, yang akan membuatnya seolah-olah menjadi seorang Kaisar yang datang ke dunia ini ketika diaktifkan dengan menggunakan aura kaisar.     

Yu Sheng sedang berlatih dengan menggunakan sebuah metode yang sangat rahasia. Proses latihan yang dilaluinya sangat menyakitkan, dan dia secara tidak sengaja melihat Yu Sheng berlatih. Itu adalah sebuah pemandangan yang mengerikan. Yu Sheng seperti sedang dirasuki oleh iblis pada waktu itu.     

Metode ini bisa dibilang merupakan bentuk lain dari mutilasi diri. Metode ini akan memicu kekuatan yang tersembunyi di dalam tubuh seseorang dalam waktu singkat, dan jika Yu Sheng menggabungkannya dengan kekuatan yang dia miliki, dia bahkan bisa melampaui Ye Futian dalam aspek kekuatan fisik.     

Di sisi lain, Ye Wuchen adalah seorang pendekar pedang. Kehendaknya sebagai seorang pendekar pedang begitu kuat dan murni.     

Diantara mereka, Ye Futian memiliki bakat terbesar, dimana dia berspesialisasi dalam semua elemen sebagai seorang penyihir dan ia juga berlatih dalam berbagai metode. Yu Sheng mengandalkan kekuatan fisiknya yang luar biasa. Ye Wuchen fokus pada satu spesialisasi. Mereka bertiga memiliki kelebihan mereka masing-masing.     

Tidak akan terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa dia telah menjadi saksi perkembangan mereka bertiga selama ini. Ketika mereka bertemu di Kerajaan Loulan Kuno di Dunia Barren Kuno pada saat itu, mereka bertiga baru saja mencapai Dharma Plane.     

Ye Futian saat ini terlihat sangat fokus. Saat dia mengayunkan tombak itu di sekitar tubuhnya, gerakannya perlahan-lahan terlihat semakin lincah seperti deretan awan yang bergerak dan aliran air yang mengalir. Tapi itu masih sebuah tugas yang sulit baginya, dan sesekali Ye Futian akan beristirahat sejenak. Dia telah menerima tiga sinar cahaya suci, dan kekuatannya terus meningkat secara perlahan-lahan, bersama dengan kekuatan fisiknya.     

Kekuatan fisik Ye Futian meningkat dengan cepat melalui proses latihan secara terus menerus dengan menggunakan Tombak Divine Destruction yang memiliki berat sebesar 90.000 pon. Setelah berlatih selama setengah bulan lamanya, Ye Futian telah naik ke tingkat Plane selanjutnya baik itu sebagai seorang kultivator seni bela diri maupun seorang penyihir. Dia sekarang berada di Arcana Plane tingkat keenam, puncak dari Arcana Plane.     

Beberapa hari kemudian, Yu Sheng juga naik ke tingkat Plane selanjutnya, yaitu Arcana Plane tingkat puncak. Ye Wuchen juga mengikuti jejak mereka. Melalui ilmu pedang miliknya, dia telah memasuki Arcana Plane tingkat atas.     

Ketiganya memperoleh banyak hal dari proses latihan mereka di medan pertempuran seni bela diri, bahkan mereka berhasil mendapatkan takdir seni bela diri tingkat Sage yang mereka dapatkan di jembatan suci di tingkat kedelapan. Sekarang mereka menggabungkannya ke dalam kemampuan mereka masing-masing, sehingga wajar saja jika mereka berhasil naik ke tingkat Plane selanjutnya sebagai hasil dari latihan mereka.     

…     

Paviliun Celestial masih dianggap sebagai properti milik Ye Futian. Tetapi semenjak Ye Futian menjadi sang Putra dari Sekolah Starry, dia tidak kekurangan sumber daya untuk berkultivasi. Bahkan, kepala Sekolah Starry secara pribadi telah mengunjungi Klan Zhaixing untuk membantunya mendapatkan harta karun milik klan tersebut. Karena itu, status Ye Futian sebagai pemilik Paviliun Celestial tidak lagi berarti baginya.     

Namun hal itu tidak berlaku bagi Shen Yu. Dia telah bekerja dengan keras di Paviliun Celestial selama ini. Karena Ye Futian telah menempatkannya disana dan dia mendapat dukungan dari keluarga Long, tidak ada seorang-pun yang berani menyulitkannya. Karena itu, Shen Yu, yang pada awalnya adalah seorang pegawai disana, kini telah menjadi pemilik tidak resmi dari Paviliun Celestial, dan sejak saat itu hidupnya telah berubah.     

Pada saat ini, Shen Yu sedang berjalan menyusuri Paviliun Celestial. Tiba-tiba, dia menghentikan langkahnya, dan matanya tertuju pada seorang wanita. Dia terlihat sangat cantik, dan auranya menunjukkan keanggunan yang mempesona. Sepertinya dia menggunakan statusnya yang tinggi untuk menghibur para tamu di Paviliun Celestial, sama seperti Shen Yu di masa lalu.     

Wanita itu terlihat tidak asing, dan Shen Yu samar-samar mengingat bahwa dia pernah melihat wanita itu sebelumnya. Wanita itu pernah berbincang-bincang dengan Ye Futian. Kenapa dia bekerja di Paviliun Celestial sekarang?     

Tiba-tiba, dua orang memasuki Paviliun Celestial dan berjalan menuju wanita tersebut. Salah satu dari mereka memiliki wajah yang sama cantiknya dengan wanita itu, dan mereka bahkan terlihat agak mirip satu sama lain.     

"Yurou, apa yang sedang kau lakukan?" Wang Yuqing menatap ke arah adiknya. Dia tidak percaya bahwa adiknya telah datang ke Paviliun Celestial untuk menjalankan tugas seperti seorang pelayan.     

"Bukan urusanmu," balas Wang Yurou.     

"Ikutlah denganku," desak Wang Yuqing, sambil menatap ke arah Wang Yurou. Dia telah mendengar dari Jiang Nan bahwa adiknya berada disini. Hubungannya dengan Jiang Nan saat ini tidak begitu baik. Jiang Nan terus menerus mengganggunya, dan dia sudah muak dengan tindakannnya tersebut.     

Di masa lalu, Jiang Nan adalah seorang senior yang sangat berbakat bagi Wang Yuqing. Tetapi peristiwa terkait Ye Futian membuatnya melihat Jiang Nan sebagai sosok yang egois dan tidak penting. Tentu saja, dia memiliki beberapa alasan pribadi yang membuatnya tidak ingin berada di dekat Jiang Nan. Tapi belum lama ini, Jiang Nan mengatakan kepadanya bahwa adiknya sedang bekerja sebagai seorang pelayan di tempat ini.     

"Aku masih punya pekerjaan yang harus dilakukan, sebaiknya kakak pergi dari sini," Wang Yurou menjawab dengan nada serius.     

"Apa yang bisa diberikan oleh Paviliun Celestial kepadamu?" Jiang Nan menantangnya dengan ekspresi tenang di wajahnya. Wang Yurou meliriknya dengan santai. Dia benar-benar tidak menyukai pemuda satu ini. Ketika Jiang Nan menerimanya sebagai tamu di Paviliun Celestial, dia telah berulang kali menghina Ye Futian. Wang Yurou curiga bahwa dia adalah orang yang harus disalahkan atas memburuknya hubungan antara kakaknya dengan Ye Futian.     

"Itu tidak ada hubungannya denganmu," balas Wang Yurou dengan sinis.     

"Bukankah kau sebaiknya menjadi pelayanku dan melayani kebutuhanku? Aku bisa membayarmu dua kali lipat," usul Jiang Nan, sambil menatap ke arah Wang Yurou. Peristiwa terkait Ye Futian sangat mempengaruhinya. Ye Futian sekarang sedang menjalani kehidupan yang penuh kejayaan sebagai sang Putra dari Sekolah Starry. Adapun Jiang Nan, dia telah kehilangan semua reputasinya karena penghinaan yang dia berikan pada Ye Futian pada hari ujian penerimaan. Bahkan hingga saat ini, orang-orang masih mengejeknya, dan teman-temannya di Sekolah Starry juga menjauhinya.     

Bahkan Wang Yuqing, seorang wanita yang hampir tergoda oleh rayuannya, kini menjauhinya. Sungguh, dia telah mengalami banyak kerugian karena Ye Futian, dan reputasinya kini telah hancur. Sekarang, Jiang Nan merasa sangat marah dengan keputusan Wang Yurou untuk bekerja sebagai seorang pelayan di Paviliun Celestial milik Ye Futian.     

"Pergi," perintah Wang Yurou, sambil menatap Jiang Nan dengan ekspresi serius di wajahnya. Setelah mendengar kata-katanya, ekspresi Jiang Nan menjadi sangat kesal sebelum akhirnya dia tertawa dengan sinis, "Wang Yuqing, adikmu lebih suka menjadi seorang pelayan di tempat ini daripada pergi bersamamu. Sepertinya dia berharap untuk melayani orang lain disini."     

"Tuan, Nyonya." Shen Yu berjalan ke arah mereka, dan dia menatap ke arah Jiang Nan dan Wang Yuqing ketika dia melanjutkan, "Jika tidak ada kepentingan lain, saya ingin anda berhenti mengganggu pegawai saya dan segera pergi meninggalkan tempat ini."     

Jiang Nan menatap ke arah Shen Yu. Wajahnya yang masih muda, cantik, dan lekuk tubuhnya yang menarik membuatnya terlihat seperti wanita cantik yang polos. Namun terdapat kepercayaan diri yang terpancar darinya.     

"Jika aku tidak salah ingat, kau juga seorang pegawai disini kala itu. Memangnya kau siapa, berani berbicara denganku seperti ini?" Jiang Nan menantang Shen Yu.     

"Saat ini saya adalah pengelola dari Paviliun Celestial. Kehadiran anda tidak diterima disini, silahkan pergi," jawab Shen Yu dengan nada serius.     

"Kau dipromosikan menjadi manajer sementara kau pernah menjadi seorang pelayan?" Jiang Nan tertawa dengan sinis, "Apa yang kau tawarkan?"     

Kata-katanya terdengar sedikit kasar, dan tatapan matanya mengamati lekuk tubuh Shen Yu yang menarik. Maksud dari pertanyaannya sudah sangat jelas. Ekspresi Shen Yu langsung berubah. Namun, Jiang Nan kini menatap ke arah Wang Yurou dan melanjutkan, "Tidak heran kau juga ingin menjadi seorang pelayan disini, sepertinya kau mengincar hal yang sama."     

"Usir dia," perintah Shen Yu dengan nada serius.     

"Aku seorang murid dari Sekolah Starry, jangan sembarangan memerintahku," Jiang Nan mengancam.     

"Shen Yu," terdengar sebuah suara, dan Shen Yu menoleh untuk menyaksikan seseorang memasuki Paviliun Celestial, yang langsung membuatnya terkejut.     

"Pemilik paviliun," sapa Shen Yu. Semua orang mengikuti tindakannya dan membungkuk hormat pada Ye Futian dan kelompoknya, yang baru saja tiba di Paviliun Celestial.     

Ekspresi Jiang Nan langsung berubah. Mengapa Ye Futian kembali ke Paviliun Celestial?     

"Kau harus memperlakukan murid-murid dari Sekolah Starry dengan lebih baik," Ye Futian menasihatinya. Shen Yu tampak terkejut, sementara Jiang Nan tertawa dengan sinis pada dirinya sendiri.     

"Karena dia tidak ingin pergi, maka jangan biarkan dia pergi dari sini. Jaga pintunya," Ye Futian melanjutkan dengan tenang. Shen Yu tersenyum lebar, dan mengangguk, "Baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.