Petunjuk
Petunjuk
Orang-orang yang dikirim untuk menyelidiki Serikat Pedagang Yunyue telah kembali ke Sekolah Starry. Serikat Pedagang Yunyue benar-benar tidak terlibat dalam percobaan pembunuhan tersebut. Orang tua Shang Yunfeng datang dengan keinginan mereka sendiri untuk membalaskan dendam putra mereka. Ketika perwakilan Sekolah Starry tiba disana, seluruh anggota dari Serikat Pedagang Yunyue merasa ketakutan. Mereka tidak menyangka bahwa pemuda berbakat yang tampil luar biasa di pertempuran empat klan akan menjadi sang Putra dari Sekolah Starry. Dia sekarang memiliki status yang tinggi dan percobaan pembunuhan itu telah membuat klan mereka panik. Bagaimanapun juga, mereka adalah pihak yang paling dirugikan oleh peristiwa ini. Shang Zhan adalah sosok yang sangat kuat dan dia telah tewas dengan begitu mudah. Tapi apa yang bisa mereka katakan?
Tidak ada seorang-pun anggota dari klan mereka yang berani menyinggung peristiwa tersebut untuk menghindari keterlibatan dalam masalah ini. Sekolah Starry tidak akan hanya sekedar memperingatkan mereka jika hal ini terulang kembali di masa depan.
Setelah perwakilan dari Sekolah Starry telah kembali, Keluarga Wang dari Kota Yunyue juga pergi ke Kota Langit Suci untuk mengunjungi Paviliun Celestial. Ye Futian pergi untuk menyambut mereka dan melihat bahwa sang pemimpin keluarga datang secara pribadi kemari.
"Senior Wang, kenapa anda juga datang kemari?" Ye Futian bertanya dengan sopan.
"Setelah kami mengetahui apa yang telah terjadi, kami mulai memperhatikan perkembangan masalah ini. Dulu ketika kau pergi meninggalkan Kota Yunyue, aku sudah menduga bahwa kau akan mencapai posisi yang tinggi di Kota Langit Suci. Tetapi aku tidak menyangka..." ujar pemimpin keluarga itu dengan emosional. Tidak ada seorang-pun yang mengira bahwa seseorang yang begitu biasa akan mencapai tingkat ini.
Wang Linfeng juga datang bersama keluarganya. Dia juga sedang memikirkan banyak hal di benaknya.
"Saya hanya sedang beruntung," ujar Ye Futian, sambil tertawa. "Senior, mari kita minum anggur."
"Tentu." Pemimpin keluarga itu mengangguk. "Futian, aku juga mendengar tentang Yuqing. Gadis itu memang agak sombong. Tolong jangan tersinggung. Ini semua salahku karena tidak mengajarinya dengan baik. Jika kau tidak ingin bertemu dengannya di masa depan, kau tidak perlu melakukannya." Dia tentu tidak akan mencoba untuk membujuk Ye Futian berbaikan dengan Wang Yuqing. Itu akan memperburuk keadaan. Sikap yang ditunjukkan Wang Yuqing pada Ye Futian sangatlah buruk. Lebih baik jika mereka bertindak seolah-olah mereka tidak pernah bertemu satu sama lain sebelumnya.
"Baik." Ye Futian mengangguk sambil tersenyum. "Senior, apakah anda keberatan kalau saya menahan Yurou disini untuk bekerja?"
"Bakatnya tidak sehebat kakaknya. Aku sudah sangat bersyukur apabila dia bisa berlatih bersamamu. Tentu saja, aku tidak keberatan." Pemimpin keluarga itu tersenyum.
Wang Yurou berdiri di tempatnya tanpa mengatakan apa-pun Luka-lukanya sebagian besar sudah pulih sekarang. Setelah peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, dia jelas bisa merasakan bahwa Ye Futian bersikap lebih baik padanya.
"Bagus." Ye Futian mengangguk. "Setelah apa yang terjadi dengan Serikat Pedagang Yunyue, apakah menurut anda akan ada banyak hal yang akan terjadi setelah ini?"
"Kurasa tidak. Shang Zhan dan istrinya sering menyendiri dan memanjakan putra mereka satu-satunya itu. Mereka menaruh harapan besar padanya dan Shang Yunfeng tidak pernah mengecewakan mereka. Dia selalu meraih prestasi dan berkultivasi di Sekolah Blazing Sun. Mereka pasti merasa sangat terpukul sehingga rela mengambil resiko ini dan datang kemari untuk membunuhmu," ujar pemimpin keluarga tersebut. "Aku ingat ketika berita tentang tewasnya Shang Yunfeng tiba di Kota Yunyue, keduanya seperti orang gila. Mereka pergi ke Sarang Naga Iblis, bahkan bergegas pergi ke Kota Langit Suci, tetapi mereka tidak menemukan apa-pun dan diusir dari sana. Menurutku mereka tidak akan menyerah semudah itu. Mereka pasti kembali mengunjungi kota ini setelah menyadari bahwa orang yang membunuh putra mereka adalah dirimu."
"Wajar bagi orang tua untuk terus berusaha mencari pembunuh dari putra mereka." Ye Futian mengangguk. Dia tidak membenci mereka.
Kelompok itu terus berbincang-bincang di Kolam Peri. Pada saat yang sama, terdapat dua sosok sedang berada di sebuah bangunan dari Sekolah Blazing Sun di sisi lain kota tersebut. Baik Tetua maupun pemuda itu terlihat luar biasa.
"Jadi, apakah semuanya sudah diselidiki?" tanya Tetua tersebut.
"Sudah." Pemuda itu mengangguk. "Ketika Ye Futian dinobatkan menjadi sang Putra, seseorang di Sekolah Starry menyinggung tentang kematian Shang Yunfeng. Tapi Ye Futian baru saja dinobatkan menjadi sang Putra dan semua orang menyadari bagaimana cara Kepala Sekolah Chen memperlakukan Ye Futian. Semuanya akan sia-sia bahkan jika seseorang pergi untuk menemuinya. Kemampuan kami tidak sehebat dirinya saat itu dan kami terlalu malu untuk bertanya tentang hal tersebut. Karena itu, kami memutuskan untuk memberitahu orang tua Shang Yunfeng yang pernah datang ke sekolah sebelumnya."
"Lalu?"
"Setelah itu, kami melihat beberapa orang bertemu dengan orang tua Shang Yunfeng secara diam-diam di Kota Yunyue. Lalu keduanya datang ke Kota Langit Suci. Mereka tidak memberi tahu Serikat Pedagang Yunyue tentang hal ini dan melakukan semuanya sendirian, mungkin untuk menghindari keterlibatan Serikat Pedagang Yunyue."
"Siapa yang menemui mereka?" tanya Tetua tersebut.
"Setelah Shang Zhan dan istrinya datang ke Kota Langit Suci, kami terus mengawasi mereka dan akhirnya kami menemukan siapa yang memanggil mereka kemari. Paman, coba tebak." Pemuda itu terkekeh.
"Aku ingat bahwa kau pernah mengatakan bahwa Ye Futian bersikap sangat sombong di medan pertempuran seni bela diri. Tapi dia pasti takut apabila identitasnya terbongkar, jadi dia tidak bertindak melebihi batas dan tidak membunuh siapa-pun dari klan mana-pun. Hanya satu orang yang sangat dipermalukan saat itu." Tetua itu tersenyum. "Dia dipaksa berlutut seolah-olah ia sedang menyembah seorang dewa. Bagi seseorang yang berasal dari klan terkemuka, perlakuan seperti itu tidak bisa diterima."
"Paman, kau sangat bijaksana. Kau menebaknya dengan benar," ujar pemuda itu, sambil tersenyum.
"Kultivator muda dari Klan Jin ini selalu bersikap sombong. Dia ingin bersaing dengan Long Mu yang berasal dari sekolah yang sama dan pada akhirnya ia dipermalukan seperti ini. Dia jelas tidak tahan dengan penghinaan yang telah diterimanya. Kebetulan Ye Futian dinobatkan menjadi sang Putra dari Sekolah Starry dan diperlakukan sangat istimewa oleh Kepala Sekolah Chen. Dia tidak bisa melakukan apa-pun pada Ye Futian, yang membuat semuanya menjadi lebih buruk.
"Tapi dia pintar. Dia tidak mengirim anak buahnya sendiri, untuk mengantisipasi jika rencananya terbongkar. Sebaliknya, dia memilih untuk memanfaatkan kebencian dari orang tua Shang Yunfeng terhadap Ye Futian. Orang-orang tidak mungkin menemukan hubungan diantara mereka. Bagaimanapun hasilnya nanti, peristiwa itu tidak ada hubungannya dengan dirinya.
"Tapi aku masih merasa penasaran," lanjut Tetua itu, terlihat sedikit bingung. "Bagaimana Jin Yunxiao bisa mengetahui tentang kematian seorang murid biasa dari Sekolah Blazing Sun dan berpikir untuk mengambil keuntungan darinya?"
"Ini mungkin ada hubungannya dengan seorang murid dari Sekolah Starry," ujar pemuda itu. "Namanya adalah Jiang Nan. Dia adalah keturunan dari Klan Jiang dan ia cukup terkenal di Sekolah Starry. Kebetulan, dia telah beberapa kali menghina Ye Futian dan memiliki beberapa konflik dengannya. Orang ini kebetulan berada di Sarang Naga Iblis dan menyaksikan kematian Shang Yunfeng. Dia juga ingin mendapatkan kepercayaan dari Jin Yunxiao. Sepertinya dia adalah orang yang memberitahu Jin Yunxiao tentang kematian Shang Yunfeng. Anggota kita juga menemukan informasi bahwa Jiang Nan telah menimbulkan masalah di Paviliun Celestial sebelum percobaan pembunuhan itu terjadi. Hal itu pasti untuk membuat Ye Futian kembali ke Paviliun Celestial. Dia pasti tidak menyangka akan diusir dengan menggunakan tombak milik Ye Futian. Percobaan pembunuhan itu terjadi sesudahnya."
"Aku mengerti," ujar Tetua itu, sambil tersenyum. "Itu memang sebuah rencana yang bagus. Sayangnya, semuanya terjadi secara kebetulan. Kita kebetulan telah pergi ke Kota Yunyue. Apakah Klan Jin ikut terlibat dalam masalah ini?"
"Tidak ada tanda-tanda bahwa mereka ikut terlibat. Kemungkinan Jin Yunxiao melakukan semua ini sendirian," ujar pemuda itu.
"Dia mengira dirinya begitu pintar. Klan Jin adalah salah satu klan utama di Sekolah Starry. Paviliun Celestial secara teknis adalah milik dari Klan Naga dan Gu Yunxi dari Klan Gu terluka parah akibat peristiwa ini. Percobaan pembunuhan ini melibatkan Tiga Sekolah Terbesar, Klan Naga, dan Klan Gu. Tidak akan mudah bagi Klan Jin Clan untuk menghindar dari masalah ini."
Sambil tersenyum, Tetua itu melanjutkan, "Informasi tentang Jin Yunxiao merupakan awal yang baik bagi penyelidikan kita. Pikirkan cara untuk memperingatkan Ye Futian maupun Sekolah Starry. Tentu saja, jangan melakukannya secara terang-terangan. Lakukan secara diam-diam."
"Baik," ujar pemuda itu, sambil menyeringai.
…
Di Sekolah Starry, para murid masih sibuk berkultivasi. Wang Yuqing sedang berjalan menyusuri jalan, ia merasa agak sedih. Dia mengalami depresi beberapa hari terakhir ini. Kakeknya tidak pernah marah padanya, tetapi setelah datang ke Kota Langit Suci, dia tiba-tiba membentaknya.
"Itu Kakak Senior Jin," ujar seseorang yang berada di sebelah Wang Yuqing. Dia mendongak. Meskipun Jin Yunxiao tidak sehebat Ye Futian, tetapi Sekolah Starry sangatlah luas. Terdapat banyak murid di dalamnya. Bagi murid-murid biasa, Jin Yunxiao berasal dari klan terkemuka dan dia masih merupakan sosok yang terhormat di mata mereka.
Wang Yuqing menoleh dan melihat sosok yang tidak asing berada di samping Jin Yunxiao. Sosok itu adalah Jiang Nan. Dia mengerutkan keningnya. Sejak kapan Jiang Nan menjadi sedekat ini dengan Jin Yunxiao?
"Kakak Senior," banyak orang memanggilnya. Duo Jin Yunxiao berjalan mendekat. Ketika mereka melewati Wang Yuqing, Jiang Nan mengamatinya dengan ekspresi serius di wajahnya dan mengabaikannya, seolah-olah mereka tidak mengenal satu sama lain
Ketika melihat mata Jiang Nan, Wang Yuqing kembali memikirkan kata-kata memalukan yang telah dikatakan oleh Jiang Nan pada Ye Futian. Dia telah menyindir Ye Futian dengan mengatakan bahwa Ye Futian mahir mencari koneksi dengan orang-orang yang memiliki status tinggi. Ketika memikirkannya kembali, semua itu sungguh menggelikan. Bukankah Jiang Nan sedang berbicara tentang dirinya sendiri?
"Sejak kapan Kakak Senior Jiang begitu dekat dengan Kakak Senior Jin?" seorang pemuda yang berada di dekat Wang Yuqing bergumam. Sambil berbalik, pemuda itu melihat sosok Wang Yuqing dan tersenyum. "Halo, Kakak Senior Wang."
"Kau mengenaliku?" Wang Yuqing menatapnya. Dia bukanlah seorang kultivator terkenal dan dia juga tidak mengetahui identitas dari pemuda itu.
"Aku pernah melihatmu bersama Kakak Senior Jiang." Pemuda itu tersenyum.
"Tidak perlu menyebutkan namanya." Wang Yuqing tampak kesal.
Pemuda itu membungkuk hormat, terlihat begitu sopan. "Aku pikir kalian berdua cocok satu sama lain sebelumnya," ujarnya dengan suara pelan. "Kau memiliki wajah yang cantik sementara Kakak Senior Jiang berbakat. Sekarang dia terlihat begitu dekat dengan Kakak Senior Jin, dia pasti sangat pintar. Tapi sayang sekali bahwa seseorang yang begitu pintar seperti dirinya melakukan sebuah kesalahan karenamu dan hampir saja tewas terbunuh, membuat kalian berdua memiliki konflik satu sama lain."
"Karena aku?" Wang Yuqing mendengus.
"Ya. Jika bukan karenamu, mengapa seseorang sepintar Kakak Senior Jiang membuat masalah di Paviliun Celestial? Apakah dia tidak tahu bahwa paviliun itu adalah milik dari sang Putra dan disponsori oleh Klan Naga? Dia juga hampir tewas karena hal tersebut. Tetapi anehnya, sang Putra juga hampir tewas terbunuh disana." Pemuda itu menggelengkan kepalanya dan menghela napas. "Syukurlah, semuanya telah berakhir dan Kakak Senior Jiang sekarang bersama dengan Kakak Senior Jin. Kuharap kalian berdua segera berbaikan. Aku pergi dulu." Setelah itu, ia pergi meninggalkan Wang Yuqing.
Wang Yuqing mengerutkan alisnya, sepertinya ia sedang memikirkan kata-kata dari pemuda itu. Jantungnya berdegup kencang. Ketika memikirkan kembali interaksinya dengan Jiang Nan, lelaki itu tidak terlihat seperti orang yang kurang ajar. Sebaliknya, lelaki itu sangat perhitungan!