Ruang Yang Tak Bisa Diterobos
Ruang Yang Tak Bisa Diterobos
Penampilan Ou Qing dan Dong Guo Zhou tidak diragukan lagi menarik perhatian banyak orang. Beberapa orang yang telah tersingkir sebelumnya telah mengenali mereka juga.
Ketika Ou Qing dan Dong Guo Zhi merasakan tatapan mereka, ekspresi mereka langsung menjadi gelap. Mereka begitu dekat sedikit lagi lulus ujian, tetapi mereka tetap gagal pada saat yang genting. Mereka merasa sangat kesal dan tidak puas. Tentu saja, jika mereka tahu bahwa ujian itu tampaknya tidak ada habisnya dan semakin lama akan semakin sulit, mereka tidak akan merasa seperti itu.
Setelah Ou Qing menarik napas, dia menatap Dong Guo Zhi dengan senyum mengejek dan berkata, "Dong Guo Zhi, kau tersingkir pada saat yang sama denganku. Sepertinya Ketua Muda Aliansi Seribu Tahun tidak begitu kuat. Bukankah kau selalu memanggilku anak kaya yang tidak berguna? Sepertinya Ketua Muda dari Aliansi Seribu Tahun tidak lebih kuat dari anak kaya yang tidak berguna!"
Ou Qing tidak lupa bahwa Dong Guo Zi telah mencoba mendorong pria berjubah hitam itu untuk membunuhnya lebih awal. Karena dia sekarang diberi kesempatan untuk mengejek Dong Guo Zhi, dia, tentu saja, tidak akan membiarkan kesempatan itu berlalu begitu saja.
"Ou Qing!" Ketika Dong Guo Zhi mendengar kata-kata Ou Qing, dia langsung marah tetapi tidak ada yang bisa dia katakan sebagai balasannya. Dia bukan satu-satunya yang memandang rendah Ou Qing. Banyak pendekar sekte di Kota Dosa berpikir bahwa Ou Qing lebih lemah darinya.
Ketika Dong Guo Zhi merasakan tatapan itu padanya, dia merasa sangat malu sehingga dia merasa ingin menggali lubang di tanah untuk bersembunyi!
Ketika Ou Qing melihat hal itu, dia tersenyum lebar. Tiba-tiba, dia merasa patut tersingkir. Wuss! Wuss! Wuss!
Segera setelah itu, orang-orang mulai muncul satu demi satu. Semua ini adalah orang-orang yang telah tersingkir.
Pada awalnya, mereka yang tersingkir itu berada Bentuk Pertama atau Kedua Tahap Malaikat Kahyangan. Secara perlahan, bahkan tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Ketiga Tahap Malaikat Kahyangan tersingkir.
"Tetua Yu!"
"Tetua Xiao!"
Ketika dua sosok itu muncul, Ou Qing dan Dong Guo Zhi berteriak bersamaan. Mereka terkejut bahwa kedua orang yang tersingkir itu karena mereka adalah Tetua dari Aliansi Tujuh Pembunuh dan Aliansi Seribu Tahun.
Tentu saja, jika kedua orang ini hanyalah tetua biasa dari aliansi masing-masing, Ou Qing dan Dong Guo Zhi tidak akan kehilangan ketenangan mereka. Kedua tetua ini bukan hanya tetua biasa di aliansi masing-masing.
"Bukankah Tetua Yu Zhong ini dari Aliansi Tujuh Pembunuh?"
"Itu Tetua Xiao Peng dari Aliansi Seribu Tahun!"
Yu Zhong dan Xiao Peng bukan hanya tokoh digdaya biasa yang berada pada Bentuk Ketiga Tahap Malaikat Kahyangan… Mereka berada pada posisi 200 teratas di Peringkat Malaikat Tertinggi!"
"Mereka bahkan lebih kuat dari Tetua Pertama You Chun Wu dari Aliansi Seratus Hantu! Aku tidak menyangka bahkan seseorang sekuat mereka akan tersingkir!"
"Dengan tingkat eliminasi yang begitu tinggi, aku khawatir hanya segelintir orang yang dapat tetap berada di gudang harta karun tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Kesembilan dari Tahap Malaikat Kahyangan yang telah melewati sambaran petir surgawi."
"Aku juga berpikir begitu."
Orang-orang yang berada di sekitar yang telah tersingkir meratapinya di antara mereka sendiri.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang tersingkir. Semua orang ini memiliki satu kesamaan. Semua basis kultivasi mereka berada di bawah Bentuk Keempat dari Tahap Malaikat Kahyangan!
"Semua orang dari Aliansi Tujuh Pembunuh, Aliansi Seribu Tahun, dan Aliansi Abadi yang berada di bawah Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kahyangan telah tersingkir… Mereka yang berasal dari Aliansi Tirani Perkasa dan Aliansi Seratus Hantu yang basis kultivasinya berada di bawah Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kahyangan juga telah tersingkir."
"Bukan itu saja… Bahkan para pendekar tanpa sekte dari aliansi lain dengan basis kultivasi di bawah Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kahyangan juga telah tersingkir. Saat ini, satu-satunya orang di bawah Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kahyangan yang masih berada di dalam adalah mereka yang berasal dari Sekte Kshetra Hitam dan kekuatan lainnya."
"Mereka tidak akan bisa tinggal lama di sana. Satu-satunya alasan mereka belum tersingkir adalah karena mereka terlambat masuk!"
"Aku setuju."
Sementara orang-orang itu berdiskusi di antara mereka sendiri, orang-orang di bawah Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kahyangan dari Sekte Kshetra Hitam dan kekuatan lainnya juga tersingkir satu demi satu.
"Lihat!"
"Ku pikir tidak ada lagi tokoh digdaya di bawah Bentuk Keempat dari Tahap Malaikat Kahyangan di dalam."
"Seperti yang diperkirakan dari gudang harta karun yang ditinggalkan oleh tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Kesembilan dari Tahap Malaikat Kahyangan yang telah melewati Sambaran petir Surgawi. Tingkat eliminasinya sangat tinggi! Tampaknya kau bisa melupakan mendapatkan harta karun di dalamnya jika basis kultivasi mu tidak berada di atas Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kahyangan.
"Itu persyaratan yang sangat tinggi!"
Saat ini, sekitar 90% dari orang-orang yang berada di luar adalah orang-orang yang telah tersingkir. Saat mereka berdiskusi di antara mereka sendiri, ekspresi kepahitan dan ketidakberdayaan bisa terlihat di wajah mereka. Tentu saja, tidak ada dari mereka yang ingin dihilangkan, tetapi ada beberapa hal yang berada di luar kendali mereka.
"Ujian di sana konyol. Tidak hanya semakin sulit, tetapi tampaknya tidak ada habisnya juga. "
"Itu benar. Aku cukup yakin pada beberapa ujian di depan ku sebelum tersingkir bahkan mungkin itu sulit bagi tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kahyangan! "
Banyak tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Ketiga Tahap Malaikat Kahyangan yang tersingkir berkata dengan senyum pahit. Jika seseorang harus memilih mereka yang merasa paling tidak puas, itu adalah kelompok orang ini.
Seiring berjalannya waktu, tidak ada tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Keempat dari Tahap Malaikat Kahyangan yang tersingkir. Banyak orang sampai pada kesimpulan bahwa ujian dimana mereka gagal adalah salah satu ujian terakhir. Siapa tahu, itu bahkan bisa jadi ujian terakhir!
Ketua Aliansi Gagak Hitam, Gagak Hitam Tua, melihat dan merasa penasaran. Dia menemukan musuh Aliansi Gagak Hitam tidak terlihat. Itu seperti yang dia harapkan. 'Pria berjubah hitam itu sebenarnya adalah seorang tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kahyangan atau lebih tinggi!'
Sebelumnya, Gagak Tua Hitam hanya menebak-nebak. Masih ada secercah harapan di hatinya. Ketika dia melihat bahwa pria berjubah hitam itu tidak terlihat di mana pun, harapan terakhir yang dia simpan di dalam hatinya segera menghilang!
"Mulai hari ini dan seterusnya, kalian semua harus melepaskan kebencian kalian terhadap pria berjubah hitam itu… Mulai sekarang, anggota Aliansi Gagak Hitam tidak boleh mengambil keuntungan dari yang lemah lagi!"
Ketika Gagak Hitam Tua menyadari bahwa dia dan Aliansi Gagak Hitam tidak dapat melakukan apa pun pada pria berjubah hitam itu, dia dengan tegas memberi perintah kepada para petinggi Aliansi Gagak Hitam melalui Pesan Suara.
Para pejabat tinggi dari Aliansi Gagak Hitam tidak keberatan dengan perintah ini. Bahkan orang terkuat di Aliansi Gagak Hitam, pemimpin mereka, pun takut pada pria berjubah hitam itu. Bagaimana mungkin mereka tidak takut?
Sementara itu, ada sesuatu yang tidak disadari oleh orang-orang di luar.
Ada sekelompok orang yang sangat bosan di dalam alam semu yang ditinggalkan oleh tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Kesembilan dari Tahap Malaikat Kahyangan yang telah melewati Sambaran petir Surgawi itu.
Duan Ling Tian adalah salah satu dari orang-orang itu.
"Kapan aku bisa pergi?"
Saat ini, Duan Ling Tian terjebak di sebuah tempat tertutup. Ruang itu tidak besar. Mungkin paling banyak memuat dua orang dewasa. Duan Ling Tian merasa sangat terbatas.
Duan Ling Tian mencoba keluar dari ruang tertutup ini. Namun, bahkan setelah mengeluarkan semua tekniknya tanpa menahan, dia tetap gagal meninggalkan tempat itu. Kekuatannya bahkan tidak mempengaruhi ruang itu. Dia terjebak di dalam dan tidak bisa melarikan diri.
"Tetua Huo, terbuat dari apa ruang ini? Mengapa seranganku tidak mempengaruhinya?" Duan Ling Tian meminta Tetua Huo untuk mempelajari lebih lanjut tentang ruang tempat ia terperangkap.
"Ruang ini adalah bagian dari alam semu… Selama kau masih berada di alam semu, kau akan terjebak di sini. Tidak ada cara bagi mu untuk pergi. Tentu saja, akan mudah bagi mu untuk pergi jika basis kultivasi mu telah mencapai Bentuk Kesembilan dari Tahap Malaikat Kahyangan dan kau telah melewati Sambaran petir Surgawi. Ruang ini tidak akan bisa membatasimu kalau begitu. "
Berdasarkan kata-kata Tetua Huo, sepertinya bahkan tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Kesembilan Tahap Malaikat Kahyangan yang belum melewati Sambaran petir Surgawi tidak akan dapat melarikan diri dari ruang dan alam semu ini.
Perbedaan kekuatan antara tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Kesembilan Tahap Malaikat Kahyangan yang telah melewati Sambaran petir Surgawi dan yang belum melewati Sambaran petir Surgawi berada pada tingkat yang sama sekali berbeda. Mereka terpisah sejauh langit dan bumi.
Ketika Duan Ling Tian mendengar kata-kata Tetua Huo, dia sepenuhnya menolak gagasan untuk melarikan diri.
Sungguh lucu! Tetua Huo telah mengatakan bahkan seorang tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Kesembilan Tahap Malaikat Kahyangan yang tidak lolos Sambaran petir Surgawi tidak dapat melarikan diri dari ruang ini. Bagaimana Duan Ling Tian bisa melarikan diri?
Ujian yang kuhadapi sebelum nya benar-benar berat… Jika Sumber Malaikat Matahari-ku tidak pulih setelah aku memasuki alam semu, aku mungkin tidak dapat lulus ujian bahkan jika aku menggunakan Pedang Langit permata Jasper!' Duan Ling Tian masih merasa rasa takut menemaninya ketika dia memikirkan ujian terakhir yang dia hadapi. Jika dia tidak menggunakan Pedang Langit permata Jasper, mustahil baginya untuk lulus ujian!
Setelah Duan Ling Tian lulus ujian itu, tiba-tiba terjadi semuanya menjadi gelap gulita. Ketika ada cahaya kembali, dia menemukan dirinya berada di ruang yang aneh ini.
Duan Ling Tian tidak menyadari bahwa selain dia, ada juga orang lain yang terkurung di ruang aneh seperti itu setelah lulus ujian sebelumnya.
Orang-orang itu adalah pemimpin dari Aliansi Tujuh Pembunuh, Aliansi Seribu Tahun, dan Aliansi Abadi. Meng Hao dan Madam Ular yang berada pada Bentuk Ketujuh Tahap Malaikat Kahyangan juga terjebak di ruang ini.
Semua orang yang lulus semua ujian sejauh ini telah terjebak. Tidak ada pengecualian.
Seolah-olah mereka harus menunggu mereka yang masuk belakangan setelah mereka untuk menyelesaikan semua ujian itu dulu…
Duan Ling Tian tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu ketika mendengar suara di telinganya. "Selamat! Kau telah lulus ujian…"
Suara itu terdengar sangat halus dan sepertinya datang dari mana-mana dan tidak dari mana-mana pada saat bersamaan.