Saatnya Menyerang!
Saatnya Menyerang!
Tidak diragukan lagi tawaran Dongfang Qian akan menguntungkan Klan Qiu. Bagaimanapun, pemuda berpakaian ungu itu hanyalah seorang pendekar tanpa sekte dan bukan anggota klan Qiu. Itu hanya sebuah harga kecil yang harus dibayar kepada Klan Dongfan untuk memaafkan pelanggaran mereka.
"Ketua Klan!" Qiu Gang Yi, Tuan Kedua Klan Qiu, berkata memohon sambil berbalik untuk melihat kepada Qiu An Ping, Ketua Klan Qiu, "Li Feng bukan berasal dari Klan Qiu. Tidak perlu bagi kita untuk menyusahkan klan karena orang luar ini! Klan Dongfan tidak akan menyimpan dendam terhadap kita selama kita menyerahkannya. Selain itu, putrimu tidak lagi harus menikah dengan Klan Dongfang. Ini adalah situasi yang saling menguntungkan bagimu dan klan kita, Ketua Klan. " Sebersit rasa gembira terdengar dari nada bicaranya.
Begitulah Qiu Gang Yi berharap dia adalah Ketua Klan Qiu sehingga dia bisa menerima persyaratan Dongfang Qian. Menurutnya, persyaratan itu sangat bagus. Tidak hanya akan menyelesaikan konflik antar klan, tetapi juga akan menguntungkan Klan Qiu.
Qiu An Ping mengerutkan kening. Meskipun dia tidak rela, dia harus mengakui Dongfang Qian telah membuat keringanan dari persyaratan yang dia sebutkan. Seperti yang dikatakan Qiu Gang Yi, itu adalah situasi yang saling menguntungkan bagi Klan Qiu.
Namun, Qiu An Ping ragu-ragu saat mengingat Li Feng adalah teman putrinya. Dia berbalik untuk melihat Qiu Mu Qing dengan sedikit ragu.
"Ayah!" Qiu Mu Qing berteriak seolah-olah bisa membaca pikiran ayahnya ketika melihatnya menatapnya. Dia berkata tanpa ragu-ragu, "Meskipun tindakanku hari ini agak gegabah dan nekad, itu tidak ada hubungannya dengan Klan Dongfang! Aku tidak pernah menyetujui pertunangan dengan Dongfang Zhu. Apa yang ku lakukan tidak ada hubungannya dengan Klan Dongfang sama sekali! Apa hak Klan Dongfang untuk mencari keadilan dari Klan Qiu?"
Orang-orang dari Klan Dongfang menekuk wajah mereka ketika mendengar kata-kata Qiu Mu Qing. Memang benar tindakannya tidak ada hubungannya dengan Klan Dongfang karena dia tidak setuju untuk menikahi Dongfang Zhu.
"Qiu Mu Qing!" Dongfang Zhu, Tuan Muda Kedua Klan Dongfang, menggeram. "Saat ini, semua orang di Kota Cemerlang tahu bahwa Klan Qiu dan Klan Dongfang akan membentuk persekutuan melalui pernikahan melalui kita berdua. Bagi orang-orang ini, hanya masalah waktu sebelum kita menikah... Karena alasan itu, tindakanmu hari ini telah menyebabkan Klan Dongfang menjadi bahan tertawaan di Kota Cemerlang. Beraninya kau mengklaim tindakanmu tidak ada hubungannya dengan Klan Dongfang?"
"Kau hanya bisa menyalahkan dirimu sendiri atas angan-anganmu. Orang-orang di Kota Cemerlang tidak akan salah paham jika Klan Dongfang tidak menyebarkan desas desus ini!" Qiu Mu Qing berkata dengan tenang.
"Angan-angan?" Kata-kata Qiu Mu Qing telah menusuk hati Dongfang Zhu. Bagaimanapun, gadis itu telah mengatakan yang sebenarnya.
Ekspresi Dongfang Qian, Ketua Klan Dongfang, langsung berubah suram. Sambil menatap Tetua Kedua Klan Qiu ia berkata, "Tetua Qiu Zhi, jika ingatanku benar, kaulah yang menyetujui pernikahan ini, kan? Bahkan sebagai Tetua Kedua, sepertinya kata-katamu tidak memiliki bobot bagi klan ini. Mengapa kau menyetujui pernikahan itu jika kau tidak memiliki hak untuk membuat keputusan seperti itu?" Kata-kata Dongfang Qian mengungkapkan bahwa pernikahan itu direncanakan oleh Tetua Kedua Klan Qiu, Qiu Zhi.
Qiu Mu Qing terkejut ketika mendengar kata-kata Dongfang Qian. Dia memandang Qiu Zhi sambil berkata, "Tetua ... Tetua Kedua, siapa rupanya kau bisa memutuskan pernikahan ku?"
Selama ini, Qiu Mu Qing berpikir bahwa Qiu Gang Yi dan para tetua lainnya adalah orang-orang yang menekan ayahnya untuk menikahkannya dengan Dongfang Zhu untuk membentuk persekutuan melalui pernikahan dengan Klan Dongfang.
Ketika desas-desus menyebar tentang pernikahannya dengan Dongfang Zhu, Qiu Mu Qing berasumsi bahwa Klan Dongfang-lah yang menyebarkan desas-desus itu tanpa dasar. Tidak terlintas dalam pikirannya bahwa Tetua Kedua Qiu Zhi telah menyetujui pernikahan atas namanya dan Klan Qiu.
"Ayah" Qiu Mu Qing segera menatap ayahnya, Qiu An Ping, seolah-olah dia baru saja mengingat sesuatu yang penting. Sedikit tersirat rasa gelisah di mata Qiu Mu Qing ketika melihat ayahnya. Dia berharap ayahnya juga tidak menyadari hal ini. Kalau tidak, dia tidak akan tahu siapa lagi yang harus dipercaya di dunia ini.
"Qiu Zhi!" Qiu An Ping berkata dengan marah.
Qiu Mu Qing menghela nafas lega saat melihat reaksi ayahnya. Dia yakin ayahnya juga tidak menyadari masalah ini meskipun dia adalah Ketua Klan Qiu.
Qiu An Ping menatap Qiu Zhi dengan marah dan menggeram. "Siapa kau untuk memutuskan pernikahan putriku? Selain itu, kau membuat keputusan tanpa berkonsultasi dengan aku sebagai ayahnya! "
Sebuah kerutan juga terlihat di wajah Tetua Agung Klan Qiu. Jelas dia juga baru tahu tentang hal ini. Tetua Kedua Klan Qiu telah bertindak di luar batas.
"Siapa aku untuk memutuskan pernikahanmu?" Qiu Zhi berkata dengan tenang sambil menatap Qiu Mu Qing. "Aku Tetua Kedua Qiu dan kau adalah bagian dari Klan Qiu! Tidak berlebihan untuk mengharapkan mu berkorban sedikit untuk klan, terutama ketika pengorbanan mu akan menguntungkan klan.
"Sedangkan kau ..." kata Qiu Zhi sambil berbalik untuk menatap Qiu An Ping, "Jika aku memberitahumu tentang hal ini sebelumnya, apakah kau akan menyetujuinya? Keputusan untuk menikahkan putri mu dengan Klan Dongfang menguntungkan mu dan memperkuat posisi mu sebagai Ketua Klan… Kau akan kehilangan posisimu jika Klan Feng memutuskan untuk mengalihkan pandangannya kepada kita." Qiu Zhi bersikap seolah-olah sangat peduli dengan kemuliaan Qiu An Ping.
Qiu An Ping tertawa ketika mendengar kata-kata Qiu Zhi dan berkata, "Apakah menurutmu aku suka menjadi Ketua Klan? Bagiku, posisi ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan putri ku. Kau pikir kau siapa? Kau tidak memenuhi syarat untuk memutuskan pernikahan putri ku."
Qiu Zhi mencibir dan berkata, "Bahkan jika aku telah menyetujui pernikahan ini, Klan Dongfang tidak lagi menginginkan persekutuan melalui pernikahan ... Aku tidak tahu bagaimana bisa kau membesarkan putri mu menjadi seorang yang tidak tahu malu dan manja!"
"Beraninya kau!" Qiu An Ping sangat marah ketika mendengar Qiu Zhi menghina putrinya. Sumber malaikat di tubuhnya melonjak, dan dia menyerang Qiu Zhi dengan kecepatan kilat.
Meskipun Qiu An Ping dan Qiu Zhi adalah sama-sama pendekar pada Bentuk Pertama Tahap Malaikat Kahyangan, ada perbedaan besar dalam kekuatan mereka.
Bumm!
Hanya dalam sekejap mata, Qiu An Ping terlempar oleh pukulan Qiu Zhi. Ketika mendarat, dia mulai memuntahkan seteguk darah.
"Ayah!" Qiu Mu Qing berteriak. Ketika dia tersadar kembali, dia bergegas ke sisi Qiu An Ping untuk membantunya berdiri. Secercah rasa benci terlihat di matanya saat menatap Qiu Zhi.
"Qiu Zhi!" Suara geraman terdengar di udara tepat saat Duan Ling Tian hendak bergerak, dan membuatnya menahan Energi Malaikat Mataharinya yang akan dia lepaskan.
Tetua Agung Klan Qiu memandang Qiu Zhi dengan dingin. Ekspresinya berubah serius.
"Tetua Agung!" Ekspresi Qiu Zhi berubah ketika mendengar suara Tetua Agung. Meskipun dia lebih kuat dari Qiu An Ping, Ketua Klan Qiu, dia jauh lebih lemah dari Tetua Agung Klan Qiu.
"Tetua Agung, semua yang ku lakukan adalah demi klan kita. Jika kau pikir aku salah, kau bisa teruskan dan bunuh saja aku!" Qiu Zhi berkata dengan sungguh-sungguh kepada Tetua Agung Klan Qiu.
Hal itu mengejutkan Tetua Agung Klan Qiu dan membuatnya ragu. Sebagai Tetua Agung Klan Qiu, wajar jika dia berharap Klan Qiu berjaya. Meskipun Qiu Zhi telah bertindak di luar batas, dia bisa mengerti bahwa dia melakukannya demi klan.
"Melakukan segalanya demi klan adalah sebuah alasan yang bagus!" Duan Ling Tian maju selangkah sambil mencibir pada Qiu Zhi. Dia tahu sudah waktunya baginya untuk bertindak ketika melihat Tetua Agung Klan Qiu merasa ragu.