Maharaja Perang Menguasai Langit

Mengajukan Keberatan



Mengajukan Keberatan

1Bahkan Li An, Tetua Api Perak Pertama Padepokan Kura-kura Hitam, tidak berani meremehkan hukuman berat dari Lembaga Disiplin. Karena itu, pada saat itu, dia meninggalkan Lembaga Disiplin Tanah Suci untuk secara langsung mencari bukti untuk membuktikan bahwa Duan Ling Tian memiliki Akar Spiritual bawaan kuning.     

Dia mulai dengan menyelidiki hubungan antara Duan Ling Tian dan Guo Xiong.     

Sebagai Tetua Disiplin, kelurusan Guo Xiong terkenal di Padepokan Kura-kura Hitam. Jika tidak, dia tidak akan ditunjuk sebagai Tetua Disiplin Padepokan Kura-kura Hitam oleh Lembaga Disiplin Tanah Suci.     

Jika Li An tidak secara langsung menyaksikan Duan Ling Tian saat tes mendapatkan warna kuning untuk Akar Spiritual bawaannya, dia tidak akan meragukan keputusan Guo Xiong. Karena dia telah menyaksikannya sendiri, dia merasa laporan yang diserahkan Guo Xiong kepada Lembaga Disiplin Tanah Suci adalah palsu.     

Dia sangat percaya bahwa Duan Ling Tian hanyalah orang biasa yang memiliki Akar Spiritual bawaan kuning.     

Hanya ada satu alasan bagi orang yang adil dan lurus seperti Guo Xiong agar berbohong demi Duan Ling Tian. Hubungan mereka pasti tidak sembarangan.     

Karena itu, selama hampir dua bulan, Li An menyelidiki hubungan antara Guo Xiong dan hubungan Duan Ling Tian dari setiap aspek. Bahkan saat itu, dia tetap berakhir dengan tangan kosong.     

"Apakah ada teknik untuk menyembunyikan Akar Spiritual bawaan seseorang? Benar, tidak mungkin teknik seperti itu ada. Bahkan jika itu ada, hanya tokoh digdaya di Tahap Malaikat Kahyangan atau di atasnya yang dapat melakukannya! Lagi pula, hanya tokoh digdaya di Tahap Malaikat Kahyangan atau di atasnya yang dapat mendeteksi keberadaan Akar Spiritual bawaan mereka. Mereka yang berada di bawah Tahap Malaikat Kahyangan bahkan tidak dapat mendeteksi Akar Spiritual bawaan mereka, jadi bagaimana mungkin mereka dapat menguasai teknik untuk menyembunyikan Akar Spiritual bawaan mereka?" Li An bergumam pada dirinya sendiri. Dia yakin Guo Xiong telah berbohong untuk membantu Duan Ling Tian lolos dari hukuman mati meskipun dia tidak tahu mengapa Guo Xiong melakukannya.     

"Guru!" Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari luar, menyebabkan Li An tersadar kembali.     

"Masuk," jawab Li An sebelum sosok seperti hantu memasuki rumah besar tempat tinggal Li An.     

Orang itu adalah pria paruh baya dengan tubuh sedang. Dia memiliki penampilan yang sedikit galak. Rambutnya yang tidak terawat jatuh di sekitar bahunya, dan matanya bersinar dengan cahaya yang menakutkan. Saat dia berdiri di sana, dia tampak seperti seekor serigala ganas. Siapapun yang melihatnya akan merasa merinding.     

Pria paruh baya ini mengenakan jubah putih panjang yang bersulam dengan api perunggu. Namun, tidak ada pola pada nyala api itu. Berdasarkan hal itu bisa dikatakan bahwa dia adalah seorang Tetua Api Perunggu dari Tanah Suci.     

Seragam eksklusif para tetua dan murid Tanah Suci hanya bersulam dengan api.     

Hanya seragam para tetua dan murid Padepokan Empat Simbol yang memiliki pola.     

"Selamat siang, Guru!" Setelah pria paruh baya itu masuk, dia membungkuk pada Li An dengan hormat.     

Setelah melihat pria paruh baya itu, Li An menghela nafas. "Wei He, aku minta maaf karena mengecewakanmu. Aku tidak hanya menyebabkan kau kehilangan murid langsung, tetapi aku juga tidak dapat membunuh pembunuh itu! "     

Berdasarkan kata-kata mereka, bisa dengan mudah ditebak bahwa pria paruh baya ini, Wei He, adalah guru dari murid Padepokan Burung Merah, Yuan Hong, yang dibunuh Duan Ling Tian dua bulan lalu!     

"Guru, Yuan Hong tidak mati sia-sia karena itu demi Guru!" Wei He menggelengkan kepalanya sebagai gantinya. Namun, matanya bersinar dingin. "Namun, aku tidak percaya pembunuhnya memiliki tipuan seperti itu yang selalu disimpannya. Dia bahkan tidak diberi hukuman mati. Dia hanya memiliki Akar Spiritual bawaan kuning, mengapa dia menerima perlakuan khusus seperti itu ?! " Wei He terdengar emosional ketika mencapai akhir kalimatnya.     

Bagaimanapun, Yuan Hong adalah satu-satunya murid langsungnya. Meskipun bakat bawaan Yuan Hong hanya biasa, dia sangat memuja Yuan Hong karena betapa bijaksananya dia.     

Wei He baru saja keluar dari kultivasi tertutupnya kemarin. Karena dia merasa bosan hari ini, dia memutuskan untuk mengunjungi Padepokan Burung Merah untuk mencari temannya. Siapa yang tahu dia akan mengetahui bahwa murid langsungnya, Yuan Hong, telah terbunuh. Bukan hanya itu, tetapi pembunuhnya lepas tidak dihukum.     

Setelah mengetahui tentang apa yang terjadi dan pembunuhnya adalah murid Padepokan Kura-kura Hitam bernama Duan Ling Tian, ​​​​dia segera datang ke Padepokan Kura-kura Hitam. Dia dengan cepat pergi mencari gurunya begitu tiba di Padepokan Kura-kura Hitam.     

Dari apa yang ia ketahui, ketika Tetua Disiplin Padepokan Kura-kura Hitam Guo Xiong mengumumkan putusan itu, gurunya juga hadir di sana. Tidak hanya itu, tetapi gurunya telah mengumumkan bahwa dia akan pergi ke Lembaga Disiplin Tanah Suci untuk menolak keputusan Guo Xiong.     

Namun, berdasarkan situasi saat ini, sepertinya gurunya telah gagal bahkan setelah pergi ke Lembaga Disiplin Tanah Suci.     

"Guru! Ku dengar Guru sudah pergi ke Lembaga Disiplin Tanah Suci?" Wei He bertanya sambil menatap Li An.     

"Ya," Li An mengangguk. Masih baik-baik saja ketika Wei He tidak menyebutkan Lembaga Disiplin Tanah Suci, tetapi begitu dia menyebutkannya, ekspresi Li An langsung berubah muram.     

"Kau tidak bisa membuat mereka membatalkan keputusan Guo Xiong?" Wei He bertanya lagi.     

"Tidak, aku tidak bisa." Li An menggelengkan kepalanya lagi.     

"Mengapa?!" Wei He bingung. "Sejauh yang ku tahu, Duan Ling Tian tidak hanya membunuh murid ku, tetapi dia juga membunuh adiknya murid ku. Dia bisa mengklaim sebagai pembelaan diri karena membunuh muridku karena ia memulai keributan itu, tapi jelas dia sengaja membunuh adik muridku, Yuan Kuang! Selain itu, ada banyak murid Padepokan Burung Merah yang bisa membuktikannya. Jangan bilang Lembaga Disiplin Tanah Suci benar-benar setuju dengan keputusan Guo Xiong?" Sedikit rasa tidak puas bisa terdengar ketika ia berbicara.     

"Dalam laporan yang disampaikan oleh Guo Xiong, disebutkan bahwa Duan Ling Tian adalah seorang jenius bela diri yang memiliki Akar Spiritual bawaan biru! Karena itulah Lembaga Disiplin Tanah Suci tidak repot-repot menyelidiki masalah Duan Ling Tian yang dengan sengaja membunuh sesama murid, " jawab Li An dengan suaranya yang dalam.     

Li An sangat frustrasi dan bingung dengan masalah ini juga.     

"Akar Spiritual Biru?" Wei He tertegun sejenak sebelum dia berkata, "Guru, sejauh yang ku tahu, Duan Ling Tian memiliki Akar Spiritual bawaan kuning, kan? Bukankah kau salah satu panitia ketika dia ikut serta dalam seleksi masuk murid Padepokan Kura-kura Hitam?"     

"Betul sekali!" Li An mengangguk. "Saat itu, kami menggunakan dua Mutiara Spiritual untuk menentukan tingkat Akar Spiritual bawaannya. Keduanya menegaskan bahwa dia memiliki Akar Spiritual bawaan kuning. Aku 100% yakin akan hal ini."     

"Lalu, apakah ini berarti laporan yang diberikan Guo Xiong telah dipalsukan? Apakah dia berbohong tentang Duan Ling Tian yang memiliki Akar Spiritual bawaan biru?" Mata Wei He bersinar dingin.     

"Aku juga berpikir begitu pada awalnya. Aku bahkan ingin mengajukan keberatan terhadap kakek tua Guo Xiong itu. Namun, orang yang bertanggung jawab di Lembaga Disiplin Tanah Suci mengatakan kepada ku bahwa jika aku bersikeras mengajukan keberatan terhadap Guo Xiong, Lembaga Disiplin akan menerima dan menyelidiki masalah tersebut. Namun, jika terbukti bahwa tuduhanku terhadap Guo Xiong salah, aku akan dihukum oleh Lembaga Disiplin!" Sedikit ketakutan terlihat di mata Li An saat ia berbicara. "Bagaimanapun, Guo Xiong adalah anggota Lembaga Disiplin. Memfitnah Tetua Disiplin bukanlah sebuah kejahatan kecil! "     

"Lalu apakah ini berarti kau tidak yakin apakah Duan Ling Tian benar-benar memiliki Akar Spiritual bawaan biru, Guru?" Wei He bertanya dengan cemberut, "Guru, bukankah kau menyaksikan dengan mata kepala sendiri dan memastikannya selama seleksi bakat bawaan bahwa ia hanya memiliki Akar Spiritual bawaan kuning?"     

"Ini karena Duan Ling Tian tahu beberapa teknik untuk menyembunyikan basis kultivasinya. Ketika aku memikirkan hal itu, aku menjadi tidak yakin bila ia tidak tahu teknik lain untuk menyembunyikan Akar Spiritual bawaannya. Namun, berdasarkan situasinya, kurasa itu tidak mungkin!" Li An terus berkata, "Lagipula, hanya tokoh digdaya di Tahap Malaikat Kahyangan atau di atasnya yang dapat merasakan Akar Spiritual bawaannya sendiri. Duan Ling Tian hanyalah seorang Pendekar Bela Diri Tahap Malaikat Sempurna, sama sekali tidak mungkin baginya untuk merasakan Akar Spiritual bawaannya. Jika dia tidak bisa merasakan Akar Spiritual bawaannya sendiri, bagaimana mungkin dia bisa menyembunyikan Akar Spiritual bawaannya?"     

"Memang!" Mata Wei He menjadi cerah ketika mendengar kata-kata Li An. Jelas dia setuju dengan Li An. "Kalau begitu masalahnya, jelas bahwa Tetua Disiplin Padepokan Kura-kura Hitam Guo Xiong bermain pilih kasih dan telah memalsukan laporannya!"     

"Itu juga yang ku curigai. Namun, dalam dua bulan terakhir ini, aku telah berulang kali menyelidiki hubungan antara Guo Xiong dan Duan Ling Tian, ​​​​tetapi aku tidak dapat menemukan sesuatu yang mencurigakan sama sekali. Sebagai Tetua Disiplin Padepokan Kura-kura Hitam, Guo Xiong selalu adil dan jujur. Tidak ada alasan baginya untuk menyukai murid baru yang baru saja memasuki Padepokan Kura-kura Hitam dan berbohong demi dirinya!" Li An berkata sambil menggelengkan kepalanya. Inilah yang paling membuatnya bingung.     

Itulah sebabnya dia merasa sedikit ragu untuk mengajukan keluhan terhadap Guo Xiong!     

"Guru, pasti ada hubungan antara Guo Xiong dan Duan Ling Tian itu! Mereka pasti menyembunyikannya dengan sangat baik itu sebabnya Guru tidak dapat menemukan apa pun. Seperti yang kau katakan, dengan basis kultivasi Duan Ling Tian, ​​​​tidak mungkin baginya untuk menyembunyikan Akar Spiritual bawaannya. Berbeda dengan Li An yang merasa ragu, Wei He sangat percaya diri. "Tidak hanya itu, tetapi kau secara pribadi menyaksikan dia memiliki Akar Spiritual bawaan kuning dalam seleksi bakat bawaan di dalam dua kali pemeriksaan. Selain itu, dia juga diuji dua kali dengan dua Mutiara Spiritual yang berbeda itu. Dari sini saja, kami dapat memastikan bahwa Duan Ling Tian hanya memiliki Akar Spiritual bawaan kuning. Guo Xiong pasti memalsukan laporannya!"     

Wei He melanjutkan berkata, "Guru, setelah mempertimbangkan segalanya, aku telah memutuskan akan pergi ke Lembaga Disiplin Tanah Suci dan mengajukan keberatan terhadap Tetua Disiplin Padepokan Kura-kura Hitam Guo Xiong karena pilih kasih dan memalsukan laporannya tentang Duan Ling Tian yang memiliki Akar Spiritual bawaan biru! Begitu Guo Xiong dinyatakan bersalah, Duan Ling Tian tentu saja akan kehilangan hak istimewanya dan dijatuhi hukuman mati. Guo Xiong akan dihukum juga, dan dia bahkan mungkin kehilangan posisinya sebagai Tetua Disiplin!" Nada bicara Wei He tidak menimbulkan bantahan.     

Begitu Wei He selesai berbicara, dia mengucapkan selamat berpisah pada Li An yang masih linglung. Ketika Li An akhirnya tersadar kembali, Wei He sudah pergi.     

"Aku benar-benar berubah menjadi seorang pengecut seiring bertambahnya usia… Bahkan muridku saja lebih berani daripada aku," Li An mengejek dirinya sendiri sambil tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.