Guo Xiong Telah Tiba
Guo Xiong Telah Tiba
Tak disangka bahwa dia ternyata berani mengabaikan Tetua Disiplin Padepokan Burung Merah. Betapa beraninya dia!
"Dia ada di dalam rumah Secundus yang sebelumnya milik Yuan Hong. Dia menyuruhku untuk memberitahunya ketika Tetua Disiplin Padepokan Kura-kura Hitam Guo Xiong telah tiba." Mata Wu Yi bersinar dengan niat membunuh ketika mencapai akhir kalimatnya. Wajahnya yang gemuk memperlihatkan ekspresi gelap, jelas dia sangat gusar!
"Apa?!" Setelah mendengar kata-kata Wu Yi, ekspresi Li An langsung berubah suram. Li An segera berteriak, "Dia pikir dia siapa? Bagaimana mungkin seseorang yang telah melanggar aturan sekte berani bertindak begitu ceroboh ?! "
Saat kata-katanya keluar dari mulutnya, sebelum Wu Yi dan murid-murid Padepokan Burung Merah yang ada di situ menyadari apa yang sedang terjadi, Li An telah bergerak secepat sambaran petir.
Blarr!
Dia mendorong tangannya dan sebuah energi besar dalam bentuk telapak tangan muncul dan melayang di udara lalu menghantam rumah Secundus itu dengan suara gemuruh.
Dhuarr!
Saat suara gemuruh itu terdengar, rumah Secundus itu runtuh menjadi sebuah tumpukan puing dan mengakibatkan debu beterbangan ke udara.
Hal itu mengakibatkan perasaan menggigil pada punggung orang-orang yang menyaksikan dari jauh.
"Betapa kejamnya!" Setelah melihat hal itu, para murid Padepokan Burung Merah bergidik di hati mereka. Mereka tidak menyangka Tetua Api Perak Pertama dari Padepokan Kura-kura Hitam Li An akan begitu kejam, menghancurkan salah satu rumah Secundus di kediaman murid Padepokan Burung Merah mereka segera setelah dia bergerak.
"Tetua Li An!" Ekspresi Wu Yi berubah buruk saat menatap Li An dengan marah.
Apakah itu karena fakta bahwa Li An telah menghancurkan rumah Secundus di kediaman murid Padepokan Burung Merah mereka atau fakta bahwa dia telah mengambil tindakan sendiri, hal itu membuat Wu Yi sangat tidak senang.
Dia sudah tidak puas dengan cara Duan Ling Tian bertindak, tetapi tidak terlintas dalam pikirannya bahwa Li An akan mengambil tindakan sendiri juga.
Bahkan sebagai Tetua Disiplin Padepokan Burung Merah, Wu Yi sama seperti mereka yang lain. Dia juga akan marah dengan berbagai hal. Namun, dia akan selalu berusaha menjaga ketenangannya.
Di Sekte Pemuja Api, semuanya harus dilakukan sesuai aturan!
Ini adalah prinsip Wu Yi!
"Jangan khawatir. Aku tidak membunuhnya!" Li An berkata dengan acuh tak acuh.
Meskipun dia tidak sabar untuk merobek Duan Ling Tian menjadi ribuan serpihan, dia telah menahan dorongan hatinya dan tidak mengambil tindakan sendiri dan membunuh Duan Ling Tian di depan Tetua Disiplin Padepokan Burung Merah.
Dia hanya bergerak begitu karena tidak ingin Duan Ling Tian merasa nyaman. Menurut pendapatnya, Duan Ling Tian hanya berani bertindak begitu arogan karena dia tahu dia pasti akan mati. Dia mungkin ingin menikmati saat-saat terakhirnya melakukan apa yang dia suka.
Semakin Duan Ling Tian ingin menikmati sesuatu, semakin dia menolak untuk membiarkannya melakukannya!
Duan Ling Tian ingin beristirahat di rumah itu? Dia baru saja menghancurkan rumah itu dan melihat bagaimana dia mau beristirahat.
Orang-orang melihat beberapa gerakan di tempat rumah Secundus yang runtuh menjadi tumpukan puing itu sebelum sebuah suara murka terdengar di udara.
"Li An!"
Bumm!
Kemudian, sebuah ledakan keras lainnya terdengar lagi saat tumpukan puing itu meledak. Sesosok tubuh melayang ke udara. Ia tidak lain adalah Duan Ling Tian. Ekspresinya terlihat sangat serius.
Karena Duan Ling Tian keluar dari reruntuhan rumah itu, maka tubuhnya sepenuhnya tertutup debu.
"Duan Ling Tian, beraninya kau memanggilku dengan namaku saat kau melihatku? Apakah kau tahu bahwa kau telah melanggar aturan karena tidak menghormati orang yang lebih tua?" Li An bertanya dengan dingin dengan sedikit kesenangan di matanya ketika melihat kemunculan Duan Ling Tian yang menyedihkan.
"Huh!" Duan Ling Tian mendengus ketika mendengar kata-katanya. Dia membalas, "Kalau aku tidak salah, ada juga aturan di Sekte Pemuja Api yang mengatakan bahwa para tetua di dalam sekte tidak diizinkan untuk menggertak yang muda menggunakan kekuatan mereka! Kau telah mengorbankan kehormatanmu sendiri hanya untuk menggertak yang lebih muda, tetapi kau masih mengharapkan aku untuk menghormati mu? Apakah kau gila atau idiot?"
Dia sedang beristirahat dengan nyaman di rumah itu ketika dihancurkan oleh Li An. Wajar jika dia sangat marah.
Ketika mendengar Li An menuduhnya tidak menghormati orang yang lebih tua, dia tidak bisa lagi menahan diri. Dia telah menyalahgunakan otoritas dan kekuasaannya dengan menindas junior, tetapi dia masih memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa Duan Ling Tian tidak menghormatinya?
Betapa lucunya!
Sekarang setelah mengeluarkan semua kata-kata serapahannya, Duan Ling Tian merasa jauh lebih nyaman.
Giliran Li An yang merasa geram.
Idiot?!
Saat kata-kata Duan Ling Tian keluar dari mulutnya, suasana di tempat itu menjadi sunyi. Kemudian, para murid dari Padepokan Burung Merah mengalihkan perhatian mereka padanya. Tatapan mereka adalah campuran dari rasa terkejut, tidak percaya dan kekaguman.
Ketika Duan Ling Tian menyebut Li An idiot dengan cara yang keren, para murid Padepokan Burung Merah yang hadir di tempat itu memiliki perasaan yang berbeda. Beberapa merasa dia hanya mencari mati. Beberapa merasa Duan Ling Tian bertindak sembrono. Karena dia tahu dia akan mati, dia mungkin juga menikmati saat-saat dirinya sendiri. Ada juga beberapa yang mengagumi Duan Ling Tian terlepas dari alasan mengapa dia berani bertindak begitu berani.
"Duan Ling Tian ... K-kau mencari mati!" Ketika Li An menatap Duan Ling Tian, sebuah niat membunuh yang mengerikan muncul dari tubuhnya saat matanya bersinar dingin. Saat ini, dia merasa seolah-olah hatinya akan meledak karena marah!
Sejak dia menjadi Tetua di Sekte Pemuja Api, apakah ada orang yang berani terang-terangan memanggilnya idiot di hadapannya langsung?
Duan Ling Tian hanyalah seorang murid Padepokan Kura-Kura Hitam biasa dan orang biasa yang hanya memiliki Akar Spiritual bawaan kuning. Beraninya pemuda itu memanggilnya idiot. Ekspresinya tampak seolah-olah dia telah memakan seekor lalat.
"Apa? Apakah kau mengamuk karena merasa dipermalukan, Tetua Li An? " Duan Ling Tian merasa senang ketika melihat betapa marahnya Li An. Dia berkata dengan tak acuh, "Ku rasa aku tidak mengatakan sesuatu yang salah. Mengapa kita tidak meminta pendapat Tetua Wu Yi? Sebagai Tetua Disiplin Padepokan Burung Merah, aku yakin dia tahu aturan Sekte Pemuja Api lebih baik dari kita. Haruskah kita membiarkan dia memutuskan siapa yang pertama memprovokasi siapa, dan siapa yang bersalah?"
Ketika Duan Ling Tian selesai berbicara, Li An menjadi sangat marah sehingga tidak bisa berkata-kata. Bagaimanapun, dialah yang melakukan langkah pertama.
"Aku tipe orang yang membalas sepuluh kali lipat!" Duan Ling Tian berkata ketika melihat Li An diam, "Aku, Duan Ling Tian, memiliki hati nurani yang bersih dan tidak akan melakukan sesuatu yang tidak tahu malu. Karena aku berada di Sekte Pemuja Api, wajar bagi ku untuk patuh mengikuti aturan sekte. "
Paruh pertama kalimat Duan Ling Tian memberinya banyak acungan jempol secara rahasia dari murid-murid Padepokan Burung Merah. Namun, ketika mereka mendengar bagian terakhir dari kalimatnya, ekspresi mereka berubah menjadi aneh.
Apakah Duan Ling Tian baru saja mengatakan bahwa dia dengan patuh mengikuti aturan Sekte Pemuja Api?
Lelucon macam apa itu!
Ketika ia membunuh Yuan Hong dan Yuan Kuang, apakah dia mengikuti aturan Sekte Pemuja Api?
Karena alasan itu, banyak dari mereka mendengus ketika mendengar bagian terakhir dari kalimatnya.
"Duan Ling Tian benar-benar terlalu tak tahu malu! Tak disangka dia bisa mengucapkan kata-kata seperti itu dengan keras! "
"Memang! Jika dia mematuhi aturan Sekte Pemuja Api, dia tidak akan membunuh Yuan Hong dan Yuan Kuang sejak awal. Jika hanya Yuan Hong, kita bisa mengatakan dia melakukannya untuk membela diri. Namun, bagaimana dengan Yuan Kuang? Dari awal sampai akhir, Yuan Kuang tidak bergerak sama sekali, tapi dia tetap membunuhnya!"
"Tidak apa-apa bagi orang lain untuk mengucapkan kata-kata ini, tetapi karena Duan Ling Tian yang mengatakan ini, itu terdengar seperti lelucon terbesar di dunia!"
"Lihat dia. Sepertinya dia melampiaskan segalanya sekarang. Dia pasti tahu dirinya tidak punya banyak waktu lagi sekarang!"
"Sejak Tetua Padepokan Kura-Kura Hitam Li An tiba, aku yakin Tetua Disiplin Padepokan Kura-Kura Hitam Guo Xiong tidak jauh di belakangnya!"
Sebagian besar murid Padepokan Burung Merah melirik Duan Ling Tian sebelum menggelengkan kepala. Mereka semua mengira Duan Ling Tian tahu dia tidak akan bisa hidup lama, dan itulah sebabnya dia bertindak seperti itu.
"Huh! Aku tidak merasa terganggu dengan kata-katamu. Bagaimana pun juga, toh kau akan mati! " Li An tetap diam setelah mengatakan hal itu. Seolah-olah dia tahu dia tidak akan bisa menang melawan Duan Ling Tian secara lisan sehingga dia hanya mendengus. Dia berdiri diam di samping dengan mata tertutup untuk mencapai ketenangan mental sambil menunggu kedatangan Tetua Disiplin Padepokan Kura-kura Hitam Guo Xiong.
Duan Ling Tian tidak lagi melanjutkan pembicaraan dan memalingkan muka dari Li An ketika melihat bahwa Li An akhirnya diam.
Adegan di situ segera menjadi sunyi dan semua orang menunggu kedatangan Tetua Disiplin Kura-kura Hitam Guo Xiong.
Setelah beberapa tarikan napas…
Wuss!
Sebuah suara samar bergema di udara dan menyebabkan semua orang melihat ke sumber suara itu.
Sesosok tua terbang ke arah mereka dengan kecepatan yang sangat tinggi. Segera setelah itu, sosok itu turun di samping Tetua Disiplin Padepokan Burung Merah Wu Yi dan menunjukkan dirinya. Orang itu mengenakan seragam Tetua Api Perak Padepokan Kura-kura Hitam.
"Apakah dia Tetua Disiplin Padepokan Kura-kura Hitam Guo Xiong?" Murid-murid Padepokan Burung Merah mengalihkan pandangan mereka pada sosok yang baru datang itu.
"Tetua Guo Xiong." Duan Ling Tian menatapnya dengan mata menyipit. Sepertinya dia tidak takut meskipun Guo Xiong telah muncul.
Di dalam Padepokan Empat Simbol Sekte Pemuja Api, sebagai murid Padepokan Kura-kura Hitam, Guo Xiong Tetua Disiplin Padepokan Kura-kura Hitam saat ini sedang menggenggam nyawanya di tangannya.
"Tetua Guo Xiong." Ketika Wu Yi melihat Guo Xiong telah tiba, matanya langsung berbinar seolah-olah baru saja melihat penyelamatnya.
"Tetua Guo Xiong, kau datang tepat waktu. Kau bisa mengambil keputusan dan menghukum mati Duan Ling Tian karena membunuh Yuan Bersaudara!" Li An berkata kepada Guo Xiong dengan cepat dengan nada memerintah.
Li An terlalu ingin melihat Duan Ling Tian mati, dia tidak sadar bahwa dia telah campur tangan dalam tugas orang lain.
Setelah mendengar kata-kata Li An, semua orang, bahkan Li An yang akhirnya menyadari kesalahannya, mau tidak mau mengerutkan kening.
Ekspresi Guo Xiong langsung berubah suram. Kemudian, dia berkata kepada Li An tanpa bersikap sopan, "Tetua Li An, bukan wewenang mu untuk memberi tahu ku bagaimana aku melaksanakan pekerjaan ku!"