Dewi Bergaun Putih
Dewi Bergaun Putih
"Swish!"
Ia pun akhirnya mulai mengaktifkan Inskripsi Seri Cahaya yang terdapat di dalam Talisman pembawa pesan tersebut.
Setelah itu, terdapat bayangan lingkaran berwarna putih dari benda tersebut, sebelum akhirnya perlahan-lahan mulai membuatnya terbang ke udara.
"Pergilah!"
Zhang Ruochen mengayunkan lengannya, dan Signal Flare itu pun segera pergi dari sana. Saat ini, Signal Flare itu terbang ke angkasa dan mengarah ke Tanah Suci Wilayah Timur.
Lelaki itu hendak menghubungi sang komandan Kelompok Silver Sky Mercenary, yang bernama "Silvermoon". Wanita itu pernah menjadi seorang Emissary di Aula Excellence Pasar Gelap, namun sejak lama pula ia sudah menjadi musuh mereka, terutama pada saat ia memutuskan untuk pergi dan meninggalkan mereka.
Berdasarkan pada sesuatu yang pernah dilakukan oleh Di Yi ketika sedang berada di Kelompok Silver Sky Mercenary waktu itu, maka Silvermoon pun mungkin juga ingin membunuh Di Yi, bahkan dengan intensitas membunuh yang lebih kuat daripada yang dimiliki oleh Zhang Ruochen.
"Musuhnya lawanku adalah temanku sendiri. Meski demikian, aku tidak tahu apakah Silvermoon akan datang ke Cyan Cloud County atau tidak."
Tanpa perlu berpikir ulang, maka lelaki itu langsung menggelengkan kepala. Bagaimanapun juga, segala sesuatunya akan jauh lebih mudah untuk membunuh Di Yi, apalagi ketika Silvermoon berada di sisinya. Akan tetapi, meskipun wanita itu tidak berada disisinya, namun ia bisa memastikan bila dirinya tidak akan pernah membiarkan Di Yi hidup.
Zhang Ruochen pun akhirnya mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang, dan perlahan mulai membukanya, lalu meletakkannya di atas dinding.
"Guoguo, aku akan masuk ke dalam sana dan mengasingkan diri untuk pemurnian. Tidak ada seorangpun yang di perkenankan masuk ke dalam ruangan ini selama dua minggu," Zhang Ruochen berkata serius, sambil melirik ke arah Kelinci Rakus yang sedang berada di atas meja.
Pada mulanya, Zhang Ruochen sudah berencana untuk berlatih di luar Red Willow Height agar bisa menghindari segala sesuatu yang tidak perlu.
Akan tetapi, sekarang ini, ia sudah punya legitimasi yang kuat untuk mengasingkan diri demi pemurnian di dalam sana. Maka dari itu, ia tidak perlu lagi berlatih di luar.
Kelinci Rakus bertanya, "Master Chen, bagaimana bila ada seseorang yang tiba-tiba mendobrak masuk, tapi aku tidak bisa mengalahkannya?"
"Jika demikian, maka kau harus menelan Grafik Kayu Yin Yang dan pergi dari Red Willow Height. Sederhananya, kau sama sekali tidak boleh memperlihatkan Grafik Kayu Yin Yang ini kepada orang lain. Apa kau sudah paham?" kata Zhang Ruochen.
"Ya, aku mengerti," jawab Kelinci Rakus.
Kelinci Rakus sendiri sudah mencapai Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon setelah ia memakan Hati Iblis Di Yi, lalu melatih Sky Swallowing Knack, dan mengkonsumsi begitu banyak darah naga air.
Yang jelas, kelinci itu sekarang sudah bisa bertarung melawan seorang pertapa di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon, karena kekuatannya sudah setara dengan seorang Perangai Biksu. Selain itu, selama ia mendapatkan sumber daya yang melimpah dan bahan makanan yang baik, maka tingkat pengolahannya pasti akan berkembang dengan sangat pesat, hingga sampai berhasil mengungguli kecepatan berlatih para manusia.
"Aku akan memberimu bangkai Black Skeleton Flood Dragon King, tepat setelah segala sesuatunya berakhir," kata Zhang Ruochen.
Seketika itu juga, kedua mata Kelinci Rakus langsung menyiratkan ekspresi kegembiraan, sebelum akhirnya cepat-cepat menganggukkan kepalanya, seperti pompa.
Bangkai flood dragon sendiri berada di dalam Dunia Lukisan. Bahkan, Kelinci Rakus sudah sangat menginginkannya sejak lama. Bagaimanapun juga, bila ia bisa memakan bangkai itu, maka kelinci tersebut mungkin mampu menembus Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
Tidak diragukan lagi bila daging dari seekor flood dragon Setengah-Biksu bukanlah sesuatu yang mudah dicerna. Yang jelas, ia membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan proses pemurnian dan penyerapannya.
Sekarang ini, ia harus membantu Zhang Ruochen untuk menjaga Grafik Kayu Yin Yang, sehingga ia tidak punya waktu untuk memakan bangkai tersebut.
"Swish--"
Ketika Zhang Ruochen melangkah maju, maka terdapat pintu ruang yang muncul di permukaan Grafik Kayu Yin Yang, dimana lelaki tersebut langsung masuk ke dalamnya.
Setelah masuk ke dalam Dunia Lukisan, maka ia pun mulai mengeluarkan satu tetes Darah Suci Xuanwu dan menelannya. Setelah itu, ia mulai menggunakan Kitab Empryan Kaisar Ming dan memulai proses pemurniannya terhadap Darah Suci Xuanwu.
Bagaimanapun juga, ia harus mampu mencapai puncak Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon sesegera mungkin.
Sementara itu, Tanah Evil Wilayah Timur sendiri berlokasi di bagian utara Wilayah Timur, yang sebagian besar wilayahnya cukup dingin. Jadi, sesuatu di sekitarnya akan menjadi jauh lebih dingin bila semakin berkunjung ke utara.
Di sisi lain, dalam suatu legenda tertentu, maka dikatakan bila Wilayah paling utara dihuni oleh es-es yang tebal. Itu merupakan tempat yang tidak bisa ditinggali, dan tempat yang tidak bisa dihuni oleh manusia.
Sungai Lishui adalah sungai kehidupan di Tanah Evil Wilayah Timur. Yang jelas, air dari sungai tersebut lah yang akhirnya memberi kehidupan di wilayah tandus seperti Tanah Evil Wilayah Timur, hingga tempat tersebut akhirnya mampu melahirkan populasi manusia. Di tempat itu, ada begitu banyak ksatria jahat yang akhirnya membangun kota-kota, hingga sampai berhasil mengubah tanah tersebut menjadi "surga jahat", seperti yang mereka impikan sebelumnya.
"Swoosh!"
Pada saat ini, di Sungai Lishui yang luasnya mencapai dua mil, maka di sana terdapat sebuah kapal perang tulang naga – yang berukuran kira-kira ribuan kaki – sedang berlayar melawan arus dan mengarah ke Mansion Fallen God di Qingyun County.
Sambil berdiri di atas kabin yang antik dan hangat, maka Di Yi sedang membawa sebuah buku di tangannya – yang dirajut dengan sutra berwarna emas – dan samar-samar terlihat di sampulnya, yakni bertuliskan dua karakter China, "Satu Pedang".
Di Yi seperti sedang terhanyut ke dalam konten, sebagaimana ia sedang membaca buku Satu Pedang tersebut.
Namun, konsentrasinya itu terpecah ketika sang ksatria Yeti – tingginya mencapai 9 meter – sedang berjalan dari luar kabin hangat tersebut, lalu membungkuk, dan berkata, "Master muda, saya baru saja mendapatkan Signal Flare dari Zhangsun Lan, sang Master Sekolah Hundred Battle. Apa Anda ingin membacanya sendiri?"
"Tidak, berikan saja pada Purple Wind Emissary, dan dia pasti akan mengurusnya."
Di Yi masih menatap ke arah buku Satu Pedang tanpa berkedip.
Sang Yeti pun bangkit berdiri dan diam-diam beranjak pergi sambil membawa Signal Flare tersebut.
Sekitar lima belas menit berselang, maka Purple Wind Emissary dan Cyan-robed Emissary akhirnya sama-sama datang ke dalam kabin hangat tersebut.
"Master muda, informasi yang diperoleh dari Zhangsun Lan adalah sesuatu yang sangat penting. Saya kira Anda harus membacanya sendiri." Kata Purple Wind Emissary.
Kala itu, Di Yi mengernyitkan dahinya. Tidak berselang lama, maka ia langsung menutup Satu Pedang, lalu meletakkannya – pelan – di atas meja, dan berkata, "Masuklah!"
Purple Wind Emissary dan Cyan-robed Emissary akhirnya membuka pintu, lalu masuk ke dalam kabin.
"Kalian tidak perlu mengucap salam. Silahkan duduk," kata Di Yi.
Purple Wind Emissary meletakkan Signal Flare tersebut – di atas meja – di depan Di Yi, sebelum akhirnya melangkah mundur dan duduk di kursi sebelah kiri, dan berhadapan dengan Cyan-robed Emissary, yang sedang duduk di sisi kanan.
Setelah membaca isi dari Talisman pembawa pesan tersebut, maka Di Yi tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Red Wish Emissary masih cukup baik, dan tidak lemah seperti yang kukira."
Purple Wind Emissary berkata, "Red Wish Emissary sangat licik. Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak master yang berhasil ditaklukkan olehnya. Master muda, Anda harus berhati-hati saat nanti bertarung dengannya."
Di Yi mengangguk dan berkata, "Semenjak Red Wish Emissary ingin berperang melawanku di Cyan Cloud County, maka aku pasti akan mengabulkan permintaannya."
Purple Wind Emissary berkata jijik, "Wanita itu pasti sedang merasa terlalu percaya diri. Meskipun dia menggunakan segenap kekuatannya, namun master muda masih mampu menghancurkannya dengan mudah, bahkan membunuhnya hanya dengan satu jentikan jari."
Kala itu, kedua mata Di Yi kembali melirik ke arah Signal Flare, sebelum akhirnya ia mulai menyipitkan mata, dan berkata, "Namun, Signal Flare ini juga menyebutkan bila Red Wish Emissary sudah berhasil merekrut seorang Great Guardian misterius, yang mana dia adalah seorang Master Kekuatan Batin level 44, dan sangat ahli mengendalikan petir. Orang ini pasti bukanlah sosok yang lemah, dan dia pasti adalah kartu andalannya."
"Saya bisa membunuhnya," Cyan-robed Emissary berkata datar.
Purple Wind Emissary berkata, "Sebaiknya aku yang melakukannya."
Di Yi tersenyum dan berkata, "Kalian berdua tidak perlu berdebat. Dia hanya seorang master level 44. Untuk mengalahkannya, maka aku sudah punya pilihan yang lebih baik. Hunter dan Ice Demon, kalian berdua masuklah."
"Keinginan Anda adalah perintah bagi kami, master muda."
Beberapa saat kemudian, dua orang mulai masuk ke dalam sana dan membungkuk ke arah Di Yi.
Sosok yang berada di sisi kiri, dipanggil sebagai "Hunter", adalah seorang pembunuh terbaik di Sekte Blood Cloud. Pria itu memiliki tubuh transparan. Sehingga, perwujudannya terlihat seperti air, namun berbentuk manusia, dan tubuhnya sama sekali tidak bisa dilihat dengan jelas, kecuali bila diamati dengan seksama.
Sementara itu, sosok yang berada di sebelah kanan dipanggil sebagai "Ice Demon", yakni sang Lord di Puncak Solitary Shadow. Pria itu sedang diselimuti oleh jubah berwarna hitam, sementara bagian kepalanya juga ditutupi oleh sebuah tudung dengan warna senada. Pria itu melayang 1 meter di atas tanah, dengan awan putih yang berada di bawah kakinya.
Ketika menyaksikan kemunculan Hunter dan Ice Demon, maka seketika itu pula Purple Wind Emissary langsung merasa rileks. Bagaimanapun juga, dua orang ini sudah berada di puncak Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Selain itu, setiap dari mereka memiliki kemampuan spesial masing-masing, dimana mereka sanggup bertahan dari serangan petir.
Dengan menerjunkan dua orang tersebut ke lapangan, maka hasilnya sudah bisa dipastikan.
Di Yi mengatakan kepada mereka berdua tentang detil rencananya, lalu berulang kali mengingatkan mereka, "Kalian berdua harus tetap berhati-hati saat menjalankan misi ini."
"Tenang saja, master muda. Saya juga seorang Master Kekuatan Batin level 44. Selain itu, saya juga mengerti banyak hal tentang kelemahan para Master Kekuatan Batin. Nanti, entah saya atau Hunter, maka salah satu dari kita pasti akan mampu membunuhnya," kata Ice Demon dengan suara seraknya.
"Aku mengirimkan kalian terlebih dahulu ke Cyan Cloud County, bukan hanya untuk membunuh sang Great Guardian-nya Red Wish Emissary, melainkan juga aku membutuhkan kalian untuk melakukan hal yang lain."
Lalu, Di Yi menatap ke arah Cyan-robed Emissary dan berkata, "Cyan-robed Emissary, kau pergilah bersama dengan mereka. Kau adalah orang yang akan menjadi penanggung jawab dalam misi ini."
Cyan-robed Emissary bertanya, "Hal lain apa yang hendak Anda perintahkan kepada kami?"
"Ada yang berkata bila sang Biksuni Sesat sedang berada di Cyan Cloud County sekarang ini. Karena kalian akan pergi ke sana, mengapa tidak juga mengunjunginya? Kalian berdua harus membaca situasi di tempat itu dengan baik, sebelum akhirnya menemukan momen yang pas untuk menyerang. Bila wanita itu ternyata adalah sosok yang cerdas, maka kalian jangan sampai bertindak gegabah, supaya kalian tidak mengganggu ketenangannya," kata Di Yi.
"Ya, master muda! Saya akan menyelesaikan misi ini dengan baik."
Cyan-robed Emissary bangkit berdiri dan memimpin Ice Demon, beserta sang Hunter untuk keluar dari kabin tersebut.
Setelah itu, mereka langsung berubah menjadi tiga buah bayangan ilusi yang terbang dari kapal perang tulang naga. Di waktu yang bersamaan, mereka mulai melayang di atas permukaan air. Kemudian, mereka pun akhirnya pergi menuju muara dan menghilang di balik celah pegunungan.
Kala itu, Di Yi mengelus jemarinya sendiri dan berkata, "Red Wish Emissary, Great Guardian, dan sang Biksuni Sesat merupakan orang-orang besar. Aku harap mereka bertiga tidak sampai mengecewakanku."
Pada saat ini, terdengar suara musik yang berasal dari sisi luar kabin.
Musik itu terdengar pelan, namun sangat menentramkan. Musik itu terdengar seperti suara alam dan senandung yang indah – yang turun dari Langit Kesembilan – dan disalurkan ke dunia mortal. Bahkan, musik itu masih melekat di perairan sekitarnya untuk waktu yang lama.
Kala itu, suara musik tersebut membentuk gelombang angin yang kuat, hingga akhirnya mampu memaksa kapal perang tulang naga untuk berhenti sepenuhnya.
Di dalam kabin, saat itu Di Yi dan Purple Wind Emissary sedang saling menukar pandangan.
Mereka berdua merupakan para jenius, dan mereka pasti bisa merasakan nuansa misterius yang terkandung di dalam musik tersebut. Meskipun saat itu mereka hanya mendengar suara musik, namun di kepala mereka masing-masing, maka di sana terdapat sebuah dunia yang megah.
Hanya dalam kurun waktu satu detik, maka Di Yi dan Purple Wind Emissary sama-sama merasa bila hati mereka seolah-olah sedang merengkuh seisi dunia.
Nada-nada indah itu pun mulai bermunculan di tangan Purple Wind Emissary, hingga membuatnya terperanjat. Setelah itu, ia berkata, "Betapa kuatnya Kekuatan Batin ini! Dari mana itu berasal?"
"Pasti itu karena hadirnya seorang Sage Metafisika. Ayo kita keluar untuk menyambutnya."
Kala itu, Di Yi terlihat sangat tenang. Pria itu bangkit berdiri dan berjalan keluar.
Sementara itu, para ksatria jahat yang sedang berada di atas kapal perang tulang naga pun akhirnya juga sama-sama tertarik. Akibatnya, mereka pun mulai berkumpul di sudut dek, sambil menatap sebuah perahu berwarna biru yang berada di kejauhan.
Saat itu, mereka hanya bisa melihat seorang wanita bergaun putih, yang sedang duduk di haluan perahu kecil – di kejauhan.
Rambut hitamnya yang panjang dan gaun putihnya tergerai di atas air. Wanita itu memiliki bentuk tubuh yang ramping, dan kedua tangan – seputih salju – sedang digunakan untuk memainkan piano, dimana hal tersebut seakan memperlihatkan gambaran indah tentang melodi Jalan Suci. Yang jelas, wanita tersebut tampak seperti seorang peri, atau bahkan seorang dewi yang baru saja turun dari langit.
Lalu, ketika Di Yi dan Purple Wind Emissary sama-sama sudah keluar dari kabin, maka wanita bergaun putih itu langsung menarik tangannya, dan mulai menatap kapal perang tulang naga yang berada di kejauhan. Di waktu yang bersamaan, kedua matanya tampak sangat jernih dan bercahaya, yang mirip dengan dua buah bintang.
Meskipun wanita itu sudah berhenti memainkan pianonya, namun musik itu masih menggema di atas permukaan air.
Wanita bergaun putih itu benar-benar seperti seorang dewi yang keluar dari lukisan, yang murni lagi jernih, bahkan mampu mengalahkan segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Wanita itu sedang ditutupi oleh kabut misterius – yang berada di atas permukaan air – sebelum akhirnya berkata lembut, "Aku dengar di sana ada seorang jenius mengerikan di Wilayah Timur – yang berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga – dan sama berbakatnya dengan sang Kaisar Evil di masa lampau. Hari ini, aku berencana untuk mengunjunginya dan menanyakan beberapa hal."
Di Yi tahu bila wanita tersebut datang untuk mencarinya, hingga ia pun mulai bangkit berdiri dan bertanya, "Bagaimana saya bisa membantu Anda, sang dewi?"
"Jika kau adalah pemilik Pasar Gelap, lalu bagaimana kau akan memimpinnya?" tanya wanita bergaun putih tersebut.
Setelah mendengar pertanyaan itu, maka seketika itu pula Di Yi langsung menyipitkan matanya. Di waktu yang bersamaan, ia pun mulai mengerti siapa wanita tersebut.
Setelah itu, ia mulai mengalirkan Tenaga Chi dan langsung memaku matanya – untuk menggunakan Mata Iblis – agar ia bisa melihat sosok wanita tersebut dengan lebih jelas. Sialnya, apa yang bisa dilihat masihlah sesuatu yang samar, sebuah siluet yang cantik.