Kaisar Dewa

Perangai Biksu Green Cloud



Perangai Biksu Green Cloud

2Sebenarnya, Zhang Ruochen punya alasan lain ketika ia harus membawa tongkat kayu itu kemari. Sebab, ia ingin meningkatkan moral kelompoknya, dan memberikan gelombang hantaman yang besar pada pihak lawan. Sebab, dengan memberikan tongkat kayu itu kepada Red Wish Emissary, maka Zhang Ruochen seperti sedang membunuh dua burung dengan satu batu.     

Sang Ice Demon yang terkenal itu sudah dibunuh oleh Great Guardian?     

"Roar!"     

Ia pun akhirnya berhasil menciptakan sebuah kegaduhan tersendiri di antara para ksatria jahat yang berada di Quicksand Canyon.     

"Great Guardian kita benar-benar hebat. Bahkan sosok seperti Ice Demon tidak sanggup mengalahkannya!"     

"Great Guardian memang layak menyandang reputasinya. Tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan, selain hanya memberinya rasa hormat dan kagum."     

"Haha! Great Guardian sedang berada di sini. Apa mereka masih berpikir kalau mereka mampu membunuh kita hari ini?"     

...     

Ketika sedang menghadapi serangkaian pembunuhan yang dilakukan oleh Hunter dan harus melarikan diri dari Cyan-robed Emissary beserta Panglima Tertinggi Glazed Knight, maka selama itu moral anak buah Red Wish Emissary sedang berada di titik terendahnya.     

Namun, sekarang ini, Zhang Ruochen sudah muncul. Jadi, ia bukan hanya berhasil menyingkirkan sekelompok ksatria Yeti, melainkan juga sosok yang sangat terkenal itu – Ice Demon. Yang jelas, saat ini semua orang menjadi senang.     

Kedua mata cantik Red Wish Emissary sedang digunakan untuk menatap Zhang Ruochen yang berada di atasnya. Setelah itu, terdapat suatu jenis perasaan – yang sulit digambarkan – mulai bertumbuh di dalam hatinya.     

Seseorang harus mengakui, Zhang Ruochen adalah senjata rahasia milik Red Wish Emissary. Sebab, lelaki itu sudah berhasil menenangkan, sekaligus juga meningkatkan moral para kelompoknya. Bahkan, kemunculannya sekarang ini benar-benar mampu menyingkirkan perasaan was-was di hati mereka, hingga akhirnya berganti menjadi perasaan gembira.     

Meskipun Cyan-robed Emissary sanggup menghancurkan Lightning Fire Vortex dengan keterampilan pedangnya yang memukau, namun sambaran petir itu masih berhasil mengenai sabuk, lengan baju, dan kerah pakaiannya. Akibatnya, asap hitam mulai membumbung di sekitar tubuhnya, dimana hal tersebut memperlihatkan situasi yang menyedihkan.     

"Bahkan seorang Master Kekuatan Batin tidak ada yang pernah bisa lari dari ajalnya sendiri," kata Cyan-robed Emissary dengan suara dingin.     

Saat itu, Red Wish Emissary mulai mengingatkan Zhang Ruochen, "Hati-hati. Ada seorang pembunuh yang lain."     

Tepat ketika Zhang Ruochen muncul, maka saat itu Hunter menghilang. Ia sedang menyembunyikan dirinya.     

Cyan-robed Emissary pun tersenyum jijik, "Kemampuan menghilang yang dimiliki Hunter sangat efektif. Tidak ada seorangpun yang bisa menemukan lokasinya. Bahkan seorang Master Kekuatan Batin juga tidak akan mampu menemukannya. Hunter, bunuh sang Great Guardian."     

Setiap pertapa jahat yang berada di bawah sangat paham terhadap betapa mengerikannya sosok Hunter tersebut. Jadi, mereka pun mulai mengkhawatirkan keselamatan Zhang Ruochen.     

"Jika apa yang kau katakan benar, maka aku harus segera berhadapan dengan sang pembunuh legendaris No.1 dari Sekte Blood Cloud."     

Zhang Ruochen hanya tersenyum tipis.     

Sebelum Hunter sempat melakukan apa-apa, saat itu Zhang Ruochen sudah lebih dulu menemukan lokasinya. Kemudian, ia mulai merentangkan tangan dan mendorongnya keras ke arah depan. Lalu, terdapat sebuah petir berbentuk lingkaran, yang terlepas dari tangannya, dan menghantam si Hunter.     

"CRACK!"     

Hunter terkena serangan petir berbentuk lingkaran tersebut. Tiba-tiba, sosoknya kembali terlihat.     

Di waktu yang bersamaan, kedua mata Hunter menyiratkan rasa keterkejutan tertentu. Sebab, ia sama sekali tidak pernah membayangkan bila ada orang lain yang mampu menemukan persembunyiannya. Di sisi lain, kekuatan petir berbentuk lingkaran itu tidak melukainya cukup parah, namun hanya membuatnya sedikit terkesiap.     

Hanya dalam beberapa detik, maka Zhang Ruochen kembali menyerang dada si Hunter dengan menggunakan Jari Angin dan Petir.     

"BAM!"     

Terdengar suara gesekan logam. Dada si Hunter sedikit menjorok ke dalam setelah terkena ledakan Jari Angin dan Petir. Akhirnya, sang pembunuh itu terlempar ke arah belakang, seperti anak panah yang baru saja dilesakkan dari busurnya.     

Dengan suara berdentum, maka tubuh si Hunter pun membentur dinding batu di belakangnya, dan meninggalkan sebuah lubang di tebing tersebut.     

Zhang Ruochen menatap ke arah jarinya dan merasakan sakit, serta perasaan mati rasa pada bagian ujung jarinya. Rasa-rasanya, itu seperti baru saja sedang digunakan untuk menghantam pilar besi.     

Hunter pasti memiliki beberapa harta karun – seperti kaca pelindung dada misalnya – sehingga ia masih mampu bertahan dari serangan Zhang Ruochen.     

Semua orang yang sedang menyaksikan peristiwa tersebut pun hanya bisa ternganga. Janggut mereka masing-masing seperti tak kuasa menahan berat dan hampir terjatuh ke tanah. Mereka sedang menatap ke arah Zhang Ruochen, seperti ketika sedang menatap sang iblis yang sesungguhnya. Mengerikan.     

Hunter sendiri adalah suatu eksistensi yang mengerikan. Bahkan, semua orang takut dengannya. Sebab, ia seperti sang Dewa Kematian itu sendiri, hingga berhasil membuat orang lain tak kuasa bertahan saat bertarung melawannya.     

Bahkan, pembunuhan yang dilakukan oleh Hunter hampir sanggup menghancurkan mental Red Wish Emissary.     

Namun, Zhang Ruochen hanya perlu menggunakan dua gerakan untuk menghempaskan sang Hunter. Bagaimana mungkin orang-orang yang berada di sana tidak tercengang?     

Tidak ada satupun dari mereka yang percaya pada penglihatan masing-masing. Mereka semua yakin bahwa itu hanya halusinasi.     

Seorang Master Kekuatan Batin akan mendapatkan keuntungan bila ia bertarung di jarak yang jauh.     

Seorang pembunuh akan mendapatkan keuntungan bila ia berada di jarak yang dekat dengan targetnya.     

"Seorang Master Kekuatan Batin baru saja mengalahkan sang pembunuh kelas top dari jarak dekat?"     

Ekspresi wajah Cyan-robed Emissary pun berubah menjadi serius. Saat itu, kedua matanya terpaku ke arah Zhang Ruochen dan tatapan matanya terlihat penuh ketakutan.     

"Hunter kembali menghilang."     

Hunter, yang baru saja membentur dinding tebing, lagi-lagi mulai menghilang. Di waktu yang bersamaan, Red Wish Emissary berusaha menggunakan Kekuatan Batin untuk mendeteksi keberadaan si Hunter.     

Namun, Zhang Ruochen bertingkah seperti tidak sedang terjadi apa-apa, sambil memperlihatkan ekspresi santai.     

Hunter memiliki keterampilan menghilang dan kecepatan yang tinggi. Hal inilah yang akhirnya membuat ia ditakuti oleh semua orang.     

Sialnya, ia sedang berhadapan dengan Zhang Ruochen.     

Sedari tadi, Zhang Ruochen telah melepaskan Pola Ruang-nya. Jadi, tidak peduli seberapa tangguh keterampilan menghilang tersebut, namun Hunter sama sekali tidak punya ruang untuk bersembunyi.     

Dengan kekuatan Shooting Star Invisible Cloak, maka tidak ada seorangpun di bawah Alam Setengah-Biksu yang mampu menandingi kecepatan Zhang Ruochen.     

"SWOSH!"     

Entah dari mana, seseorang sedang menghunuskan pedang merah darahnya dari belakang Zhang Ruochen, dan bermaksud menusuk punggungnya.     

Namun, Zhang Ruochen hanya mengambil satu langkah ke sisi kiri dan dapat dengan mudah menghindari pedang tersebut. Setelahnya, ia mulai melayangkan serangan dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi lagi.     

Ia kembali menggunakan Jari Angin dan Petir. Kali ini, ia menyerang leher si Hunter.     

Hunter sendiri cukup cerdik. Kala itu, ia cepat-cepat menggunakan teknik bergerak dan melompat satu meter ke arah atas. Jadi, serangan Zhang Ruochen pun gagal mengenai area vital di lehernya.     

Sialnya, Zhang Ruochen sudah mampu memprediksi rute pelarian si Hunter. Maka dari itu, ia pun langsung menggunakan mantra Seni Magis Level Dua, yakni Wrath of Thunder God.     

Terdapat bayangan ilusi berbentuk petir - berukuran sembilan meter - dan muncul di belakang leher sang Hunter. Dengan kekuatan yang sedahsyat itu, maka ia mulai mengayunkan palu petirnya ke arah kepala si Hunter.     

"BAM!"     

Wajah si Hunter langsung menyemburkan darah. Bahkan, kepalanya hampir tenggelam ke dalam leher, sebagaimana ia juga mulai terjun bebas ke arah tanah. Tidak butuh waktu yang lama sampai si Hunter harus terjerembab masuk ke dasar ngarai, hingga meninggalkan kawah seluas 15 meter.     

Sang Master Sekte Blood Cloud, Xu Hong, saat itu cepat-cepat berlari ke arah kawah guna memeriksa luka-luka si Hunter. Kemudian, ia menemukan bila Hunter sudah pingsan karena mengalami luka-luka yang parah, namun ia belum mati.     

Hunter adalah seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon dan sudah menguasai Glazed Treasured Body. Oleh karena itulah, kekuatan fisiknya sangat kuat dan ia tidak akan bisa dibunuh dengan mudah.     

Xu Hong menatap ke arah Red Wish Emissary dengan mata memelas dan berkata, "Yang Mulia, Hunter sudah terluka parah oleh sang Great Guardian. Dia sudah tidak lagi sanggup bertarung. Apa Anda mau mengampuni nyawanya?"     

Hunter sudah membunuh begitu banyak master yang berada di sisi Red Wish Emissary. Jadi, bagaimana mungkin wanita itu bisa melupakannya begitu saja?     

Namun, Xu Hong masih merupakan sosok penting di antara anak buahnya yang lain. Jika ia memberi perintah untuk membunuh Hunter, maka Xu Hong mungkin akan menentangnya. Jadi, bagaimana ia harus menangani si Hunter?     

Zhang Ruochen berkata, "Saya rasa sebaiknya kita perlu memenjarakan Hunter sampai Di Yi terbunuh dan Yang Mulia bisa menjadi master muda yang baru. Ketika hari itu tiba, maka Hunter tidak akan pernah lagi berani menentang Yang Mulia."     

Xu Hong pun memandang Zhang Ruochen dengan ekspresi bersyukur. "Terima kasih banyak, Great Guardian. Saya akan menghapuskan semua perselisihan yang terjadi di antara Anda dan Sekte Blood Cloud."     

Entah Hunter hidup atau mati, maka itu hanya sedikit mempengaruhi Zhang Ruochen. Jadi, tidak ada salahnya untuk mengabulkan permintaan Xu Hong.     

Red Wish Emissary juga mendengar perkataan Zhang Ruochen, sebelum akhirnya ia memberi tekanan pada intensitas membunuh yang berada di dalam hatinya sendiri. "Karena Great Guardian sudah memutuskannya, maka aku bisa membiarkannya hidup untuk sementara waktu."     

Fakta bahwa si Hunter sampai bisa terluka begitu parah telah memberikan sebuah pukulan telak terhadap kubu Cyan-robed Emissary dan Glazed Knight-nya.     

Pada umumnya, para Great Guardian adalah sosok yang bisa mereka acuhkan, namun sekarang ini, ia telah menjadi musuh nomor satu mereka.     

"Tidak heran mengapa kau disebut sebagai Great Guardian. Kau benar-benar punya kapabilitas. Aku sudah meremehkanmu sebelumnya."     

Cyan-robed Emissary menatap dingin dan menggunakan teknik bergerak kelas inferior dari Tingkatan Hantu. Dengan setiap langkah yang dipijaknya, maka ia sudah berpindah sejauh 30 meter. Sambil mendaki ke arah atas, maka wanita itu tampak seperti sedang menapakkan kakinya pada udara.     

Ia harus bertarung melawan Zhang Ruochen secara langsung.     

"Great Guardian, biarkan saya membantu Anda."     

Tubuh Shi Buchou memancarkan sebuah kabut aureole. Ia menghentakkan ujung kakinya ke arah tanah dan langsung mendorong tubuhnya ke atas, sebelum akhirnya melayang di angkasa. Setelah itu, ia mengepalkan tinjunya erat-erat dan mulai menyerang dengan menggunakan Tinju High-cloud.     

Tinju High-cloud adalah sebuah teknik tinju kelas rendah dari Tingkatan Hantu.     

Tingkat pengolahan Shi Buchou sendiri sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Yang jelas, pria itu adalah petarung andalan nomor 2 setelah Xu Hong, dan berada di bawah sayap kepemimpinan Red Wish Emissary.     

Ketika ia sedang melayangkan tinju, maka saat itu tinjunya memancarkan cahaya yang menyilaukan. Setelah itu, ada begitu banyak bayangan tinju – yang berukuran seperti perbukitan kecil – yang mulai melayang di udara, dan mirip dengan matahari.     

Cyan-robed Emissary melirik ke arah Shi Buchou. Ia pun mulai mendengus dingin dan mengalirkan Chi Suci di antara empat Holy Meridian-nya.     

"SWOOSH!"     

Chi Suci yang kuat itu terus menerus keluar dari Meridian-nya Cyan-robed Emissary, sebelum akhirnya berubah menjadi sebuah awan cyan suci.     

Awan cyan suci itu mulai menyelimuti area yang luas. Setiap aliran Chi Suci-nya sendiri memiliki berat sebesar lima ton, dan digunakan untuk menekan Shi Buchou.     

Dengan suara berdentum yang keras, maka Shi Buchou pun membentur tanah, hingga setengah tubuhnya tampak terbenam di bawah sana.     

Awan cyan suci itu juga mulai mengarah ke Red Wish Emissary dan anak buahnya. Bahkan dengan Serangan Gabungan mereka, maka puluhan pertapa jahat itu masih belum mampu bertahan dari serangan awan yang berat tersebut. Akibatnya, mereka pun langsung memuntahkan darah dan tumbang di bawah sana.     

Bahkan Red Wish Emissary dan para master jahat di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon masih harus bersusah payah untuk bertahan dari tekanan tersebut. Mereka sedang kesulitan bernafas.     

Hanya seorang Perangai Biksu di tingkatan Kesuksesan Kecil yang mampu melepaskan kekuatan semengerikan itu. Bahkan, serangan itu terlampau dahsyat, sampai-sampai tidak ada seorangpun yang berada di tingkatan alam yang sama, mampu bertahan darinya.     

"Kalian pikir sanggup bertarung melawan seorang Perangai Biksu dengan kekuatan gabungan kalian? Kalian sudah salah menilai kekuatan masing-masing!"     

Cyan-robed Emissary mendengus dan berubah menjadi segaris cahaya berwarna hijau. Ia pun melesat naik, sambil mengayunkan Pedang Suci-nya, dan menebas Zhang Ruchen yang berada di langit.     

Pada saat Cyan-robed Emissary melesat ke arah atas, maka awan cyan suci itu juga ikut naik. Jadi, dua kekuatan mereka sedang bersama-sama memberikan tekanan pada Zhang Ruochen. Sementara untuk para pertapa jahat yang berada di bawah, maka mereka bisa merasakan bila tekanan di tubuh masing-masing sudah menghilang.     

"Oh tidak! Cyan-robed Emissary sudah mengaktifkan kekuatan Perangai Biksu-nya, yang sudah berada di tingkatan Kesuksesan Kecil. Great Guardian-ku bukanlah tandingannya!" ekspresi wajah Red Wish Emissary pun berubah menjadi pucat, sebagaimana ia mulai khawatir terhadap keselamatan Zhang Ruochen.     

Nun jauh di atas langit Quicksand Canyon, terdengar suara seorang wanita. "Aku sudah lama mengetahui jikalau Cyan-robed Emissary memang memiliki Perangai Biksu Green Cloud. Hari ini, aku sendiri yang akan mencoba seperti apa kekuatan Perangai Biksu yang legendaris tersebut, apakah reputasinya memang layak seperti yang dikatakan orang-orang atau tidak!"     

Sambil mengenakan gaun panjang, maka saat itu Mu Lingxi juga sedang mengenakan topeng. Ia mendarat secara vertikal di puncak tebing sebelah kiri, lalu, sambil mengayunkan Pedang Suci-nya, maka ia juga mulai menyerang Cyan-robed Emissary.     

Zhang Ruochen masih berdiri di tempatnya semula, tanpa sama sekali memperlihatkan keinginan untuk bertarung.     

Sebab, ia sangat penasaran terhadap kekuatan Mu Lingxi, sebagaimana ia sendiri sama sekali tidak sanggup memindai tingkat pengolahan wanita tersebut.     

"Dia pasti punya beberapa kemampuan unik, karena dia berani menantang seorang Perangai Biksu. Bahkan, aku juga merasa kalau dia tidak sepenuhnya lebih lemah daripada Cyan-robed Emissary," pikir Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.