Perangai Biksu Melawan Perangai Biksu yang Lainnya
Perangai Biksu Melawan Perangai Biksu yang Lainnya
Setelah itu, ada sebuah cahaya terang di sekitar Pedang Suci-nya yang berwarna putih, sebagaimana pedang itu sedang memancarkan kekuatan maksimalnya. Lalu, gelombang pedang yang berada di udara, menciptakan aliran pedang Chi – berukuran panjang 10 meter – dan langsung membelah udara.
"Swoosh!"
Pedang Chi itu tampak seperti aliran sungai di bawah kolong langit. Lalu, gelombang udara itu akhirnya berbenturan satu sama lain, sebagaimana pedang Chi dan awan cyan suci tersebut mulai bertemu di satu titik.
Di sisi lain, daya ledak dari pertemuan serangan itu hampir menghempaskan semua para pertapa jahat di udara.
"Siapa sebenarnya orang ini? Bagaimana mungkin dia sanggup bertahan dari Perangai Biksu Green Cloud-nya Cyan-robed Emissary? Apakah dia adalah asistennya Great Guardian?"
Sebagaimana Shi Buchou mulai menatap Mu Lingxi, maka seketika itu pula ia langsung merasa takjub kepada sosok tersebut.
Bagaimanapun juga, tidak ada seorangpun yang benar-benar memahami betapa tangguhnya Cyan-robed Emissary melebihi pria tersebut. Sebab, ketika ia sedang bertarung melawannya beberapa saat yang lalu, saat itu ia merasa tekanan yang besar sedang dilepaskan oleh wanita tersebut.
Namun, Mu Lingxi bahkan hampir setara dengan Cyan-robed Emissary, seperti itulah tangguhnya wanita tersebut.
Cyan-robed Emissary sendiri sedang tidak siap menghadapi kejutan yang lain, hingga ketika wanita bertopeng itu tiba-tiba muncul, maka saat itu ia merasa terkejut.
Siapa gadis muda ini, yang berasal dari Wilayah Timur dan mampu menandinginya?
Tiba-tiba, Cyan-robed Emissary pun mulai menyadari sesuatu, sebelum akhirnya berkata dingin, "Saya mengerti, ternyata itu adalah Anda, Yang Mulia, Biksuni. Saya bertanya-tanya sejak kapan Tanah Evil Wilayah Timur akhirnya memiliki putri kesayangan Dewa yang lain? Meski demikian, Anda juga tidak setangguh ini ketika kita sedang bertempur terakhir kalinya."
Mu Lingxi sedang berdiri di atas awan cyan suci dan tertawa, setelah itu ia berkata, "Bodoh sekali kau! Itu adalah kemauanku sendiri untuk menyerah kepada kalian saat kita terakhir kalinya bertarung."
"Menyerah pada saya? Anda terlampau arogan, Yang Mulia, Biksuni. Sekarang, saya tidak akan pernah memberikan ampun kepada Anda."
Cyan-robed Emissary langsung bersikap serius dan mengubah kuda-kudanya. Lalu, ia memposisikan Pedang Suci-nya ke arah depan, sebelum akhirnya membuat tubuhnya sendiri berubah menjadi seperti pilar cahaya dan melesat ke arah depan dengan sangat cepat.
"Satu Pedang."
Pilar cahaya cyan itu mengandung daya ledak yang besar, hingga berhasil menembus aliran pedang Chi yang panjang, dan bergerak menuju ke arah Mu Lingxi.
Kala itu, kedua mata Zhang Ruochen memperlihatkan ekspresi terkejut. Ia sudah membaca sebuah buku tentang Satu Pedang dan memiliki beberapa gambaran terkait dengan hal tersebut. Jadi, meskipun ia belum punya pijakan yang kuat terhadap Satu Pedang, namun ia masih bisa memahami beberapa hal misterius yang terkandung di dalam Tao pedang.
Oleh karena itulah, seketika itu juga ia bisa melihat kalau Satu Pedang sedang digunakan oleh Cyan-robed Emissary, tepat ketika wanita itu mulai menggunakan gerakan pedang pertamanya.
Menurut Biksu Pedang Xuanji, maka di antara mereka yang berada di Alam Fish-dragon, hanya terdapat 34 orang yang sanggup menguasai Satu Pedang.
Meskipun gerakan Satu Pedang yang dilepaskan Cyan-robed Emissary masih jauh dari Alam Kesempurnaan, namun serangan itu juga masih mengerikan. Apalagi, ditunjang dengan identitasnya sebagai Perangai Biksu Green Cloud, maka wanita itu bisa melepaskan kekuatan yang sulit ditandingi.
Meskipun Cyan-robed Emissary adalah seorang Perangai Biksu, namun Mu Lingxi adalah jenis ksatria bertalenta lainnya. Yang jelas, mereka berdua sama-sama berada di puncak alam masing-masing. Akan tetapi, Cyan-robed Emissary setidaknya berusia lima belas tahun lebih tua daripada Mu Lingxi.
Jadi, ada perbedaan yang cukup besar di antara mereka berdua.
Bagi para monster yang sudah hidup selama ratusan tahun, maka perbedaan usia sejauh lima belas tahun bukanlah perkara yang besar. Namun, rentang jarak usia lima belas tahun pada dua orang pertapa yang masih sama-sama muda adalah sesuatu yang signifikan. Jadi, seorang pertapa yang bertalenta dan berusia lebih muda pasti sedang berada di posisi yang tidak menguntungkan jika mereka bertarung.
Akankah Mu Lingxi sanggup bertahan dari Satu Pedang Cyan-robed Emissary?
"Ketika berada di lingkungan yang normal, maka Cyan-robed Emissary semestinya jauh lebih kuat daripada Hunter."
Zhang Ruochen diam-diam mulai melepaskan mantranya agar ia bisa menyelamatkan Mu Lingxi, kalau-kalau wanita itu berada di dalam bahaya.
Mu Lingxi pun terlihat cukup tenang, seraya tersenyum dan berkata, "Perangai Biksu Green Cloud memang luar biasa, karena sudah berhasil menguasai Satu Pedang dan mencapai level empat. Tidak heran mengapa akhirnya kau mampu menjadi salah satu dari Tujuh Emissary Pembunuh. Kau sama sekali tidak buruk. Meski demikian, aku juga seorang Perangai Biksu yang lain, dan salah satu orang yang lebih tangguh daripada dirimu."
Mu Lingxi pun mulai menggunakan Gong Raksasa Semesta, hingga Chi Suci di dalam Meridian-nya pun langsung mengalir. Setelah itu, di antara kedua alisnya, di sana terdapat sebuah tanda Phoenix, yang menyala seperti api, dan muncul keluar, sambil mulai menyerap Energi Chi dari langit dan bumi.
Setelah itu, terdapat udara dingin yang memancar dari dalam tubuhnya, dan membentuk sebuah bayangan ilusi seekor Ice Phoenix berukuran raksasa. Ice Phoenix itu pun segera merentangkan sayapnya dan menukik dengan kecepatan yang tinggi.
"Crash! Crash!"
Kemunculan Ice Phoenix itu berhasil menciptakan aliran udara yang dingin, hingga sampai membekukan area di sekitar Quicksand Canyon. Setelahnya, terdapat lapisan es tebal yang terbentuk di dasar ngarai, sekaligus juga di kedua tebing yang berada di setiap sisinya.
Para pertapa jahat yang berada di dasar ngarai itu mulai mengangkat kepalanya dan merasa tercengang, apalagi ketika mereka sedang menyaksikan seekor Ice Phoenix kuno raksasa sedang bertarung melawan awan cyan suci. Pertemuan serangan itu menciptakan riak-riak energi yang dahsyat, hingga seakan mampu mengguncang bumi.
"Itu adalah... Tubuh Suci Kuno Ice Phoenix. Legenda menyatakan bila kekuatan yang bisa dilepaskan oleh seekor phoenix kuno bahkan jauh lebih besar daripada Perangai Biksu Green Cloud," Shi Buchou membelalakkan matanya, sebagaimana ia mulai menyadari bila Mu Lingxi memang benar-benar memiliki kemampuan untuk menandingi Cyan-robed Emissary, karena wanita tersebut memiliki tingkat kualitas fisik yang menakjubkan.
Di tempat lain, Zhang Ruochen sedang tenggelam ke dalam pikirannya sendiri. Sebab, setelah mengamati pertempuran yang terjadi beberapa saat yang lalu, maka ia sudah bisa menduga kalau tingkat pengolahan Mu Lingxi sudah berada di puncak Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon.
Akan tetapi, meskipun Tubuh Suci Kuno Ice Phoenix adalah sesuatu yang menakjubkan, saat itu Zhang Ruochen masih tidak percaya bila Mu Lingxi sanggup bertahan melawan Cyan-robed Emissary, karena lawannya sudah berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon.
Kecuali... kecuali bila Mu Lingxi pernah mencapai Tingkatan Tertinggi di alam yang lain, di ruang dan waktu yang berbeda pula.
Ketika ia mulai terpikirkan tentang kemungkinan ini, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung menyunggingkan ujung bibirnya, sebagaimana ia mulai tersadar kalau pemahamannya terhadap saudari senior seperguruan Duanmu hanyalah seperti puncak gunung es yang berada di atas air, dimana bagian bawahnya masih menyimpan begitu besar misteri.
"Ini adalah waktu yang tepat untuk membunuh Cyan-robed Emissary. Kekuatan Di Yi pasti akan menurun drastis bila sampai wanita itu berhasil dibunuh."
Red Wish Emissary pun berhenti bersikap ragu-ragu. Setelah itu, ia mulai menggenggam tongkat kristal sucinya, lalu melepaskan Kekuatan Batin dan menggunakan Seni Magis Level Satu.
"Raging Storm."
Terdapat pusaran angin yang mulai bermunculan, yang berada di sekitar Red Wish Emissary dan membuatnya terbang ke udara.
Beberapa saat kemudian, pertarungan satu lawan satu itu berubah menjadi pertarungan antara Red Wish Emissary, Mu Lingxi dan Cyan-robed Emissary.
Pertarungan yang terjadi di antara ketiga wanita cantik – dengan bentuk tubuh yang menawan – akhirnya menciptakan pemandangan yang menarik, hingga memperlihat sesuatu yang indah dan elegan, tepat ketika mereka mulai melepaskan setiap gerakannya.
Zhang Ruochen pun menggelengkan kepalanya. Sebab, ia sama sekali tidak tertarik untuk terlibat di dalamnya.
Bagaimanapun juga, pertarungan antar wanita sebaiknya memang harus mereka selesaikan sendiri.
Selain itu, ilmu sihir Red Wish Emissary dan Tubuh Suci Kuno Ice Phoenix tersebut sudah sama-sama setara dengan kapabilitas Cyan-robed Emissary. Maka dari itu, bila mereka berdua sampai bekerja sama, maka hal itu akan membuat Cyan-robed Emissary berada pada situasi yang tidak menguntungkan.
Jadi, hanya perlu menunggu waktu sebelum Cyan-robed Emissary benar-benar mampu dikalahkan.
Zhang Ruochen sendiri tidak begitu tertarik untuk menyaksikan pertempuran tersebut, sehingga ia mulai turun ke dasar Quicksand Canyon dan melayang di bawah sana, tiga kaki di atas permukaan tanah.
"Salam, Great Guardian."
Semua ksatria jahat mulai memberi salam pada Zhang Ruochen. Di antara mereka, di sana terdapat Shi Buchou dan Xu Hong, yang sama-sama sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
Kapabilitas yang ditunjukkan oleh Zhang Ruochen sebelumnya telah berhasil membuatnya mendapatkan pengakuan dan rasa hormat dari mereka.
"Tidak perlu bersikap terlampau sopan, pertarungan ini belum berakhir."
Zhang Ruochen, yang sedang menggenggam Bola Petir, sedang mengamati Panglima Tertinggi Glazed Knight dan tujuh orang Glazed Knight yang berada di ujung ngarai. Saat itu, tatapan matanya mendarat pada sang Panglima Tertinggi Glazed Knight. Setelah itu, ia mulai meninggikan suaranya dan berkata, "Hasil pertempuran ini sudah bisa dipastikan. Cyan-robed Emissary akan dikalahkan. Apa kau masih ingin bertarung?"
Sang Panglima Tertinggi Glazed Knight, Zhao Hanhu, sedang menatap ke arah Zhang Ruochen dengan mata dinginnya dan berkata, "Ternyata kau memang kuat dan tangguh. Namun, terdapat jarak yang masih terbentang di antara dirimu dan master muda."
Zhang Ruochen berkata, "Tapi, di mana master muda sekarang ini?"
Zhao Hanhu hanya mendengus dan tidak menjawabnya.
"Kau terlampau keras kepala, Zhao Hanhu. Tampaknya, aku sendiri yang harus menghabisimu."
Xu Hong, sang Master Sekte Blood Cloud, mulai melesat ke arah depan. Lalu, dengan kekuatannya yang besar, maka ia mulai menggunakan gerakan Pukulan Landslide, sebagaimana ia mulai melepaskannya ke arah Zhao Hanhu.
Setiap langkah yang dipijak oleh Xu Hong telah memancarkan kekuatan – yang seolah mampu mengguncang bumi – hingga akhirnya membuat ngarai itu bergetar.
"Swoosh!"
Zhao Hanhu menarik tombak panjangnya dari dalam pasir kuning. Setelah itu, ia mulai memobilisasi Tenaga Chi di sekitar tubuhnya dan melepaskan sebuah pukulan. Kemudian, Tenaga Chi itu pun keluar dari tangannya dan langsung menyelimuti tombaknya.
Tombak panjang yang berada di tangan Zhao Hanhu tebalnya sama seperti lubang mangkuk. Tombak itu diselimuti oleh cahaya berwarna abu-abu, yang membuatnya tampak seperti seekor naga besi. Sekarang, tombak itu juga sedang dihunuskan ke arah depan dengan kecepatan tinggi.
Baik Xu Hong dan Zhao Hanhu adalah sama-sama terkenal sebagai sosok penguasa jahat, dengan tingkat pengolahan yang sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Yang jelas, pertarungan mereka pasti akan menimbulkan daya rusak yang tinggi, yang begitu dahsyat, sampai-sampai mampu membuat para penonton di sekitarnya harus melangkah mundur.
"Para pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon memang benar-benar punya kemampuan yang tinggi. Sebab, setiap gerakan mereka mengandung kekuatan yang seolah mampu menggetarkan bumi," batin Zhang Ruochen.
Alasan mengapa Zhang Ruochen dapat melukai si Hunter dengan begitu mudah adalah karena ia mengenakan Shooting Star Invisible Cloak. Jadi, Cloak itu bukan hanya meningkatkan kekuatannya, melainkan juga membuatnya lebih unggul daripada si Hunter.
Sementara itu, Hunter sendiri sama sekali tidak pernah menyangka bila seorang Master Kekuatan Batin akan mampu bergerak secepat itu. Maka dari itu, ia pun akhirnya menderita luka-luka yang parah, hingga sampai kehilangan kesadaran, bahkan sebelum ia sempat bereaksi.
Di sisi lain, kalau Zhang Ruochen sampai harus bertarung melawan para superior dari generasi tua, seperti halnya Xu Hong dan Zhao Hanhu, maka tidak akan mudah baginya untuk mengalahkan mereka.
Sementara itu, di antara siapa-siapa yang hadir di tempat ini, ada seseorang lain yang juga sudah mencapai Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, yakni Shi Buchou.
Sementara Xu Hong dan Zhao Hanhu sedang bertarung satu sama lain, saat itu Shi Buchou juga sudah melesat ke area dimana mereka berdua bertempur, ia pergi ke sana untuk bertarung melawan tujuh orang Glazed Knight yang lain.
Di sisi lain, tujuh orang Glazed Knight itu sendiri juga cukup tangguh. Mereka sedang berdiri di dalam sebuah formasi Serangan Gabungan 'Seven Star Surrounding the Moon' dan sedang bekerja sama untuk mengalahkan Shi Buchou.
Sekarang ini, ada tiga pertempuran yang sedang terjadi, dan tidak ada seorangpun yang bisa menebak siapa pemenangnya.
Waktu masih terus berjalan. Satu jam kemudian, pertarungan antara Shi Buchou dan tujuh orang Glazed Knight akhirnya berakhir.
Serangan Gabungan dari tujuh orang Glazed Knight itu cukup tangguh, namun masih belum cukup kuat untuk menandingi salah satu penguasa jahat di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon tersebut.
Pada akhirnya, tujuh orang Glazed Knight itu pun berhasil dikalahkan, dan mereka semua tumbang di genangan darah masing-masing.
Tidak lama kemudian, hasil pertarungan dari pertempuran yang terjadi di langit juga sudah keluar.
Serangan gabungan Red Wish Emissary dan Mu Lingxi telah sanggup melukai Cyan-robed Emissary, yang akhirnya terluka parah, dan membuatnya terjun bebas dari langit.
Namun, ketika ia sedang terjun bebas, saat itu Cyan-robed Emissary langsung mengeluarkan sebuah gulungan – yang berkilauan – dekrit kerajaan. Dari balik gulungan dekrit kerajaan tersebut, maka di sana ia mendapatkan suntikan Kekuatan Biksu, hingga berhasil mengubah tubuhnya menjadi ledakan cahaya berwarna hijau. Jadi, setelah ia berubah bentuk seperti itu, maka ia langsung menembus awan dan melarikan diri di batas horizon.
Meski demikian, suara Cyan-robed Emissary masih menggema di angkasa dan melengking dari kejauhan. "Biksuni Sesat, Ye Honglei, aku tidak akan pernah melupakan pertempuran kita hari ini. Aku akan menghancurkan kalian sampai berkeping-keping ketika kita bertemu kembali."
Cyan-robed Emissary pun mengalami kekalahan telak dalam pertempuran ini. Bukan hanya karena para master jahatnya sudah dikalahkan, melainkan juga ia sendiri sedang terluka parah. Sungguh memalukan!
Semenjak Cyan-robed Emissary sudah kalah dalam pertempuran tersebut, dan tidak lagi sanggup mengembalikan keadaan, maka apa yang bisa ia lakukan hanyalah melarikan diri.
"Aku pasti akan menangkapmu bila kita bertemu kembali."
Red Wish Emissary hanya mendengus, sebagaimana ia dan Mu Lingxi perlahan-lahan mulai mendarat di atas tebing Quicksand Canyon.