Kaisar Dewa

Separuh Mayat Supreme Saint Purbakala



Separuh Mayat Supreme Saint Purbakala

3Zhang Ruochen dan Mu Lingxi melangkah maju. Istana-istana megah kembali muncul di depan mereka.     

Setelah mengaktifkan 12 jimat Buddha dan menyembunyikan aura masing-masing, mereka berdua masuk ke dalam gerbang emas. Seketika itu juga, Chi yang lebih misterius dibandingkan Chi Suci biasa menyeruak dari istana-istana tersebut.     

Chi-nya berwarma biru keunguan, dengan berkas-berkas cahaya di dalamnya.     

Setiap berkas cahaya itu merupakan Prinsip Saintly Way. Sesaat setelah menyentuh kulit mereka, maka prinsip Saintly Way langsung masuk ke dalam tubuh mereka.     

"Ini benar-benar gila! Hanya dalam beberapa tarikan nafas, aku mendapatkan 16 Prinsip Saintly Way." Mu Lingxi merasa senang sekaligus takut.     

Karena peningkatan itu terlalu mudah bagi mereka. Mereka hanya perlu menyentuh berkas-berkas cahaya, tapi mereka tiba-tiba mendapatkan tambahan Prinsip Saintly Way.     

Kenapa prosesnya sangat mudah?     

"Sebenarnya Chi macam apa ini? Dari mana prinsip-prinsip ini terbentuk? Apa tempat ini jauh lebih hebat dibandingkan Istana Dewa Kebenaran dan menyimpan banyak energi? Tapi kenapa tempatnya tidak berpenghuni?"     

Sambil membawa pedang besar, Zhang Ruochen berjalan mendekati Chi biru keunguan.     

"Lihat, siapa itu?"     

Mu Lingxi menatap pohon tua di jarak 200 kaki jauhnya.     

Batang pohonnya sangat besar, hingga dibutuhkan belasan orang untuk memeluknya secara bersamaan. Akar-akarnya lebih besar dibandingkan pilar bangunan. Terdapat banyak cabang dan dedaunan. Daun-daunnya seolah sedang bernafas.     

Pohon itu menyerap Chi biru keunguan dan berkas-berkas cahayanya. Di waktu yang sama, dia menghembuskan Chi Suci biasa.     

Terdapat banyak buah biru keunguan di pohon tersebut. Bentuknya mirip seperti buah pir, yang berselimutkan cahaya, seolah terdapat jutaan cahaya yang menerangi buahnya.     

Jika melihat buah ini, maka siapapun pasti paham bila buahnya sangat berkhasiat. Apabila seseorang memakannya, maka kultivasinya akan meningkat pesat.     

Akan tetapi, Mu Lingxi bukan sedang memperhatikan buahnya. Sebaliknya, dia sedang menatap tiga mayat yang terpaku di batang pohonnya.     

Mereka adalah mayat makhluk berkepala singa, sosok setengah manusia setengah binatang buas, dan makhluk berkepala burung dengan sayap sembilan warna. Mereka ditusuk oleh tombak tulang. Darah masih menetes dari mayat-mayat mereka. Setiap tetes darah mereka mengandung energi besar. Yang jelas, semasa hidupnya, mereka adalah Saint King tangguh.     

"Mereka baru saja mati. Seharusnya mereka adalah Saint King dari Daratan Heaven. Mereka ingin mengambil buahnya, tapi mereka malah terbunuh di pohon itu. Siapa yang membunuh mereka?" tengkuk Zhang Ruochen terasa dingin.     

Yang jelas, ketiga mayat yang dipaku di batang pohon bukanlah Saint King biasa. Mereka adalah para pertapa hebat, tapi mereka mati dengan tragis.     

Tubuh Mu Lingxi mendadak berubah menjadi dingin. "Apa itu adalah ulah makhluk purbakala yang mengejar kita?"     

"Makhluk itu memang kuat, tapi dia tidak akan mudah membunuh mereka bertiga. Jadi, pasti ada monster yang lebih mengerikan dibandingkan mereka di tempat ini."     

Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin dan Pola Ruang. Dia juga mengeluarkan Tongkat Tulang Kaisar Yi.     

Ruh jahat di dalamnya telah memakan jiwa-jiwa kultivator di Istana Yin Yang. Sekarang, dia sanggup bertarung melawan Saint King di bawah level tujuh, sekaligus menjadi kartu andalannya Zhang Ruochen.     

Bahkan Zhang Ruochen sampai perlu mengeluarkan Tongkat Tulang Kaisar Yi. Bisa dibayangkan, Zhang Ruochen sedang ketakutan.     

Apabila dia tidak harus mencari Xiang Chunan, Zhang Ruochen pasti sudah pergi dari tempat itu. Di sana terlalu berbahaya. Dia masih belum bisa berpetualang di area ini dengan tingkat kultivasinya yang sekarang.     

Selanjutnya, dia mengeluarkan tiga Assassin Puppets untuk menjaganya dan Mu Lingxi. Setelah mempersiapkan semuanya, dia merasa agak aman.     

Pohon kuno dengan buah biru keunguan berada di dekat sana. Kalau dia tidak tertarik dengan buah tersebut, artinya dia sedang berbohong.     

Mu Lingxi mengenggam lengan Zhang Ruochen dan menggelengkan kepala. "Ketiga Saint King itu mati dengan aneh. Jangan mengambil resiko."     

"Aku mengerti batasannya."     

Zhang Ruochen tidak memetik buahnya secara langsung. Sebaliknya, dia mengutus salah satu Assassin Puppet untuk melakukannya.     

Boneka itu mengenakan armor perak dan tingginya cuma satu meter. Dia membawa dua broadsword dan bergerak secepat kilat. Seketika itu juga, dia sudah berada di bawah pohon saint.     

Lantas, boneka itu menekuk kakinya dan hendak melompat ke pohon.     

Whoosh!     

Tongkat tulang melesat dari kabut ungu di sudut istana dengan suara membelah angin.     

Hembusan anginnya membuat telinga Zhang Ruochen berdarah. Kepalanya terasa sakit. Pandangan matanya tiba-tiba menjadi gelap. Tubuhnya goyah dan hampir tersungkur ke tanah.     

Boom!     

Itu adalah suara benturan logam.     

Assassin Puppet baru saja ditusuk oleh tombak tulang dan terpaku ke pohon. Tubuh metalnya rusak dan benar-benar hancur.     

Mu Lingxi terjatuh di sebelah Zhang Ruochen. Darah mengalir dari semua lubang di tubuhnya. Wanita itu sedang terluka parah.     

Zhang Ruochen sedang menopang tubuhnya dengan pedang besar. Lambat laun, dia dapat mengendalikan diri. Setelah itu, dia memeriksa tubuhnya sendiri, dan menemukan organ-organnya terluka parah akibat getaran suara tersebut. Meridian dan Saintly Meridian-nya terasa sakit.     

"Makhluk macam apa itu? Bahkan gelombang suaranya mampu melukaiku dengan sangat parah."     

Zhang Ruochen tidak bisa membayangkan konsekuensinya, apabila tombak itu melesat ke arahnya.     

Mu Lingxi sedang terluka parah. Aliran Chi Suci-nya benar-benar kacau. Zhang Ruochen harus memberinya pil penyembuhan. Beberapa saat kemudian, dia membantu Mu Lingxi memurnikan pilnya.     

Terdengar suara langkah kaki dari sudut istana – yang berselimutkan kabut biru keunguan.     

Suaranya pelan, tapi gelombang suara yang memancar darinya membuat tanahnya bergetar hebat. Berdasarkan pada kultivasi Zhang Ruochen sekarang ini, namun dia masih kesulitan untuk menyeimbangkan diri.     

Organ-organnya terasa sakit, seolah nyaris dirobek oleh energi tersebut.     

Sosok separuh mayat melangkah keluar dari balik kabut.     

Tubuhnya sudah terbelah menjadi dua akibat sayatan pedang tajam. Sehingga, hanya tersisa dua kaki dan satu tangan kanan. Dia tidak punya kepala atau bagian kiri tubuhnya.     

Tapi separuh mayat ini membuat Zhang Ruochen merasa sangat tertekan. Jantungnya berdegup kencang, hingga tubuhnya menjadi kaku. Dia tidak bisa bergerak.     

Separuh mayat memancarkan cahaya putih brilian. Tubuhnya masih belum membusuk. Auranya beberapa kali lipat lebih kuat dibandingkan Zhang Ruochen. Mungkin sosok itu dapat membunuhnya dengan satu jari.     

Namun, jimat Buddha Zhang Ruochen masih aktif. Sehingga, itu dapat menyembunyikan auranya, dan sosok separuh mayat itu tidak dapat mendeteksinya.     

"Dia tidak punya mata. Dia tidak akan bisa melihatku." Zhang Ruochen merasa sedikit lega.     

Tapi, sesuatu yang lebih aneh muncul di hadapannya.     

Banyak mayat yang muncul dari bawah pohon. Pada mulanya, di sana ada 10 mayat, lalu belasan, sampai akhirnya ratusan... cahaya biru memancar dari mata mereka. Mereka melepaskan Chi Yin kuno.     

Salah satu mayatnya berhasil mendeteksi keberadaan Zhang Ruochen. Dia membelalakkan mata birunya dan berteriak.     

Zhang Ruochen sedang meggenggam tangan Mu Lingxi dan ingin membawanya pergi dari sana, tapi dia melihat banyak mayat sedang berdiri di pintu keluar. Mereka sudah berada di Alam Saint King. Sehingga, dia tidak akan mampu melewati mereka semua.     

Separuh mayat itu juga merasakan keberadaan Zhang Ruochen. Dia pun mulai menghadap ke arahnya.     

"Adik Ruochen, kemarilah! Di kuil sebelah tenggara. Mereka tidak berani masuk ke sini!" suara Xiang Chunan terdengar dari sisi tenggara.     

Tanpa perlu memikirkannya dua kali, Zhang Ruochen menggunakan segenap kekuatannya untuk melarikan diri. Di waktu yang sama, tombak tulang melesat ke arahnya.     

Tombaknya nyaris mengenai punggung pria tersebut, tapi dia sudah lebih dulu masuk ke dalam kuil.     

Boom!     

Ketika tombaknya terbang ke arah pintu kuil, tiba-tiba cahaya ungu menyeruak dari bangunan tersebut dan menepis tombaknya. Pada akhirnya, tombaknya berhenti dan terjatuh ke tanah.     

Phew.     

Zhang Ruochen menghembuskan nafasnya dan menoleh ke belakang.     

Sekelompok zombie sedang mengepung kuil dan terus berteriak-teriak, tapi mereka tidak berani masuk ke dalam sana. Sepertinya mereka takut dengan sesuatu, dan hal yang sama juga berlaku pada sosok separuh mayat.     

Xiang Chunan bergegas mendekati mereka, sambil membawa palu besinya. Setelah menghembuskan nafasnya, dia bertanya, "Adik Ruochen, kenapa kau juga datang ke tempat ini?"     

"Karena aku ingin mencarimu," kata Zhang Ruochen. "Bagaimana mungkin aku keluar dari tempat ini tanpa dirimu?"     

"Kau memang setia, saudaraku, haha!"     

Xiang Chunan menepuk pundak Zhang Ruochen. Lalu, dia berkata dengan intonasi menyesal, "Tadinya, aku sedang sibuk mengurusi mereka. Aku tidak sadar kalian masuk ke tempat ini. Jika aku tahu lebih awal, maka aku pasti telah memberi peringatan kepada kalian, sebelum makhluk purbakala itu keluar."     

Zhang Ruochen telah menduga bahwa sosok separuh mayat itu merupakan Supreme Saint kuno, hingga dia tidak terlalu terkejut.     

Dengan dipandu oleh Xiang Chunan, Zhang Ruochen membawa Mu Lingxi masuk ke dalam kuil. Di dalam sana, dia melihat lima Saint King tangguh sedang diikat oleh mahkota besi hitam, yang memancarkan Chi Demonic.     

Kelima Saint King itu sangat tangguh. Mereka adalah Saint King di level tiga. Dua di antaranya sudah berada di level empat.     

Namun, mahkota besi hitam itu telah membelenggu mereka. Dengan wajah merah, mereka berusaha melepaskan diri dari belenggu mahkota, agar mereka tidak semakin terjepit.     

Xiang Chunan merasa kesal. "Aku tidak tahu mereka muncul dari mana. Tapi saat kami baru bertemu, saat itu mereka ingin membunuhku. Untungnya, aku sempat mengeluarkan topi besi masterku dan sanggup menangkap mereka. Tapi dua di antara mereka sangat tangguh, hingga mereka berhasil melarikan diri. Salah satu di antaranya memiliki sayap berwarna merah, sedangkan satu yang lain terlihat lucu. Dia tidak punya wajah."     

Xiang Chunan sedang bicara santai, tapi kelima Saint King itu benar-benar marah. Topi besi? Jelas-jelas itu adalah Senjata Supreme Saint.     

Di antara kelima Saint King, salah satunya adalah wanita Saint King dari Ras Angel di puncak level tiga. Kulitnya bersinar terang dan wajahnya sangat cantik. Seluruh penduduk kota pasti akan jatuh cinta kepadanya.     

Dia sedang menggenggam mutiara saint dengan kedua tangannya, sambil berusaha menangkal Chi Demonic yang memancar dari mahkota tersebut. Dengan tubuh gemetar, dia melepaskan mantra pesona. "Semua ini pasti hanyalah kesalahpahaman," katanya dengan suara lembut. "Tuan, tolong lepaskan mahkota demonic ini, dan beri kami waktu untuk menjelaskannya."     

Wanita Saint King itu sangat percaya diri dengan kecantikannya. Selain itu, dia juga mahir dalam menggunakan mantra pesona. Sehingga, dia yakin kalau dirinya sanggup menaklukkan hati Dark Fool, yang mungkin belum pernah menyentuh tangan wanita sebelumnya.     

Crack!     

Tanpa sama sekali mempedulikan kecantikannya, Xiang Chunan malah menampar wajahnya dan membuatnya muntah darah. "Salah paham kentutmu. Apa kau pikir Lord Xiang ini bodoh? Wajahmu itu sangat jelek, tapi kenapa kau malah mengedip-ngedipkan matamu ke arahku. Apa kau ingin membuatku muntah? Ugh, semakin lama melihatmu, maka aku menjadi semakin kesal. Aku benar-benar sudah tidak tahan lagi. Adik, sebaiknya kita apakan dia?"     

Wanita Saint King itu terperangah, dan payudaranya naik turun akibat menahan amarah. Dia belum pernah dihina-hina seperti itu seumur hidupnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.