Kaisar Dewa

Nine Carols Star



Nine Carols Star

2Labu Mercury mengambang di atas permukaan air. Zhang Ruochen duduk di atas labu dan mengaktifkan Mata Langit, sembari mengamati situasi di sekitarnya dan mencari rute menuju kedalaman Luoshui.     

Si Bodoh baru saja siuman. Setelah melihat Zhang Ruochen, matanya berseri-seri dan spontan berkata, "Zhang Ruochen, kenapa kau berada di Luoshui?"     

Zhang Ruochen menutup Mata Langit dan berkata, "Bukankah kau mestinya penasaran, kenapa kau masih bisa hidup?"     

"Apanya yang perlu ditanyakan? Kau pasti baru saja menyelamatkanku. Terima kasih, hehe."     

Si Bodoh nyengir dan bangkit berdiri sambil memasang ekspresi senang.     

"Siapa yang melukaimu?" tanya Zhang Ruochen.     

Si Bodoh berhenti tersenyum dan mulai mengingatnya. Lambat laun, matanya semakin menajam. "Blood Wasp Ashuran King."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Buku 10 Klan Terkuat di Dunia Neraka, dan mulai mencari nama Blood Wasp Ashuran King.     

Ternyata, tingkat bahayanya berada di angka 7.     

"Dua ratus tahun silam, Blood Wasp Ashuran King turun dari Daratan Yeluo menuju Daratan Ashuran Xingzhu. Tanpa latar belakang yang kuat, dia melewati ribuan pertempuran berdarah dan berhasil selamat dari semuanya. Basis kultivasinya sudah berada di Alam Saint King level sembilan.     

"Blood Wasp Ashuran King terkenal dengan tekniknya melepaskan sekumpulan Tawon Darah. Selain Supreme Saint, dia tidak takut dengan siapapun."     

Zhang Ruochen menutup bukunya dan bergumam pada dirinya sendiri, "Qi Xiaotian sudah berada di puncak level sembilan, tapi nilai bahayanya masih berada di level 5. Semenjak Blood Wasp Ashuran King mendapatkan nilai tujuh, artinya dia sangat kuat?"     

Amazing Little Taoist memasang ekspresi jijik. "Jadi, teknik terkuatnya adalah melepaskan Tawon Darah? Kalau begitu, aku cuma perlu memuntahkan api dan membakar mereka."     

Si Bodoh buru-buru berkata, "Jangan meremehkannya. Karena sepertinya, tubuh mereka terbuat dari besi khusus. Api biasa tidak akan sanggup melukainya. Aku terluka parah setelah dikepung oleh ratusan Tawon Darah."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. "Apa Blood Wasp Ashuran King masih belum menyerangmu secara langsung?"     

"Kalau dia menyerangku secara langsung, apa mungkin aku masih hidup?" tanya si Bodoh.     

Kemampuan bertempur Si Bodoh jauh lebih tinggi dibandingkan Qi Xiaotian, namun dia bukan tandingan sekumpulan Tawon Darah?     

"Apa Tawon Darah lebih kuat dari Trifoot Carnivorous Insect?" tanya Zhang Ruochen.     

Si Bodoh memikirkannya sebentar. "Keduanya sama-sama perlu bertumbuh agar bisa menjadi semakin kuat. Tentu saja, kalau dilihat sekilas, Trifoot Carnivorous Insect masih sedikit lebih kuat."     

"Jika ingin berkembang, Tawon Darah perlu menghisap darah. Sedangkan Trisect Carnivorous Insect dapat memakan apapun. Dia bisa mengunyah apa saja."     

"Tapi rumornya, setelah Tawon Darah menghisap darah dewa dalam jumlah tertentu, ditunjang dengan lingkungan yang mendukung, maka dia bisa menciptakan tubuh immortalnya sendiri, dan setara dengan Supreme Saint. Di titik itu, mereka akan berubah menjadi Blood Kingwasp.     

"Tentu saja, sangat sulit untuk menembus level itu. Sejauh ini, itu masih rumor belaka."     

Zhang Ruochen kembali bertanya, "Ratusan Tawon Darah yang menyerangmu, seperti apa kira-kira kemampuannya?"     

"Satu Tawon Darah bisa membunuh Saint King di level satu."     

Si Bodoh masih merasa trauma, hingga dia terdiam sejenak, sebelum akhirnya melanjutkan. "Yang paling mengerikan adalah ekornya. Walau tidak beracun, tapi daya penetrasinya sangat mengerikan."     

"Jika mereka menggunakan ekornya untuk mempertahankan diri, bahkan armor sepuluh ribu inskripsi masih akan tertembus."     

Bicara armor, si Bodoh buru-buru bertanya. "Zhang Ruochen, apa kau punya Armor Saint? Jika kau mempunyainya, aku meminta satu set. Kalau bisa, armornya setara dengan Five Yao atau di atasnya. Tadinya, mereka bisa mengalahkanku karena kau tidak punya armor yang bagus."     

Amazing Little Taoist mengumpat. "Kau benar-benar tak tahu malu."     

"Kita berada di pihak yang sama, kan? Kenapa aku harus malu?" Si Bodoh bertanya balik.     

Amazing Little Taoist menjawab. "Apa kita sudah mengenal satu sama lain? Kami baru saja menyelamatkanmu, bukankah kau harus membalas kebaikan kami terlebih dahulu?"     

Si Bodoh terdiam sejenak, sebelum menoleh kepada Zhang Ruochen. "Di Kota Suci Wilayah Timur, aku sempat membantumu. Karena kita sudah impas, bukankah kita sudah mengenal satu sama lain?"     

Zhang Ruochen tersenyum tipis. Lantas, dia mengeluarkan Armor Saint Five Yao dan menyerahkannya kepada si Bodoh. "Ini cuma perkara Saint Armor. Tidak perlu diperpanjang."     

Si Bodoh tersenyum sambil menerima Armor Saint dan mengenakannya. Ketika itu, dia berseru. "Lumayan, lumayan. Ternyata Zhang Ruochen cukup dermawan. Zhang Ruochen, kalau menilai dari pertemanan kita, dan bila kau ingin mengejar Nona Peri kami, maka aku akan membantumu."     

Zhang Ruochen berhenti tersenyum dan berkata, "Saudara Bodoh, jangan salah paham!"     

"Santai saja, aku cuma sekedar bicara. Kau tidak perlu terlalu serius menanggapinya."     

Setelah itu, si Bodoh bergumam sendiri. "Ada banyak pertapa elit yang pernah mengejar Yang Mulia. Banyak di antara mereka pernah mengetuk pintuku, memberiku harta karun berlimpah, agar aku menunjukkan jalan bagi mereka. Tapi, aku tidak pernah menerima mereka semua. Sejujurnya, ini adalah pertama kalinya aku bersedia untuk membantu orang lain untuk mendekati Yang Mulia. Kau tahu kenapa?"     

"Kenapa?" tanya Zhang Ruochen.     

Si Bodoh tersenyum. "Karena sepertinya Yang Mulia agak tertarik denganmu. Selain itu, kepribadianmu cukup baik. Aku menyukainya."     

Beberapa saat kemudian, si Bodoh menghapus senyumannya dan berkata, "Blood Wasp Ashuran King datang ke Luoshui pasti karena ingin mengincar Yang Mulia. Kita harus bergegas kembali ke Nine Carols Star."     

"Blood Wasp Ashuran King sedang mengincar Peri Tianchu?" tanya Zhang Ruochen.     

"Kurasa begitu."     

Si Bodoh menambahkan, "Tianchu Civilization memang sering berselisih dengan Daratan Ashuran Xingzhu, karena wilayah kami bersebelahan dengan mereka. Jadi, kami memang punya dendam satu sama lain."     

"Jika Blood Wasp Ashuran King berhasil menangkap atau membunuh Yang Mulia, maka itu akan menjadi pencapaian besar. Dia akan mendapatkan hadiah berlimpah."     

"Bagi Blood Wasp Ashuran King - yang tak punya latar belakang atau pondasi yang kuat - maka hadiah semacam itu sangat penting untuknya!"     

"Si Bodoh ini, ternyata sama sekali tidak bodoh, bahkan pikirannya jauh lebih tajam dibandingkan orang lain." batin Zhang Ruochen.     

Berulang kali si Bodoh harus keluar dan masuk Luoshui demi mencari jalan yang aman.     

Dengan dipandu olehnya, kelompok mereka pun berhasil melewati zona berbahaya dan masuk di kedalaman Luoshui.     

Faktanya, jalur yang ditempuh Zhang Ruochen sebelumnya adalah jalur yang benar.     

Mereka cuma perlu berjalan selama beberapa jam lagi, sebelum akhirnya masuk ke wilayah dalam.     

Nine Carols Star adalah planet raksasa yang melayang di atas permukaan Luoshui, dengan diameter mencapai ribuan mil. Permukaannya seputih salju, bagaikan sebuah permata raksasa.     

Ketika matahari menyinari Nine Carols Star, tempatnya akan mengerlip.     

Nine Carols Star bukan cuma dipenuhi dengan Energi Chi dari langit dan bumi, tapi juga memancarkan energi dewa. Bahkan Zhang Ruochen - yang sedang berdiri di jarak puluhan ribu mil jauhnya - merasa agak tertekan.     

Semakin dekat dengan tempat tersebut, Zhang Ruochen melihat sembilan sungai mengalir di dalamnya.     

Sembilan sungai mengitari planetnya dan terhubung satu sama lain.     

Jika Nine Carols Star seperti gunung, maka sembilan sungainya mirip seperti sembilan air terjun, yang mengalir turun dari puncak gunung.     

"Kenapa planet ini bisa menyimpan air? Ini pasti bintang spesial, pasti."     

Amazing Little Taoist mendadak girang, lantas mengeluarkan Purple-gold Bagua Mirror dan telah bersiap untuk mencuri Nine Carols Star.     

"Nine Carols Star adalah harta warisan salah satu dewa di Tianchu Civilization. Kebanyakan rekan-rekan kami berada di sana untuk mempelajari Ilmu supreme dan dewa. Tenanglah, Tuan Taoist." si Bodoh menenangkan Amazing Little Taoist dan berkata dengan raut seirus.     

Zhang Ruochen mengamati sembilan sungai dari kejauhan. Tiba-tiba, Chi Suci-nya mengalami getaran.     

Bayangan jiwa muncul secara otomatis di Lautan Chi-nya. Dia mulai memperagakan Teknik Tinju Luoshui.     

Bayangan jiwa itu merupakan secercah kesadarannya Zhang Ruochen.     

Namun saat ini, Zhang Ruochen sulit untuk mengendalikannya.     

"Menarik, Nine Carols Star adalah tempat kultivasi suci. Apa Luo Xu dan Luo Shuihan pernah belajar di tempat ini?" gumam Zhang Ruochen.     

Si Bodoh mengernyitkan dahinya. Setelah memikirkannya sebentar, dia berkata, "Kita tidak boleh masuk ke dalam sana. Jika Blood Wasp Ashuran King telah menduduki bintang tersebut, bukankah kita malah masuk ke dalam perangkapnya?"     

Yang jelas, si Bodoh masih mengkhawatirkan Blood Wasp Ashuran King.     

Perlu diketahui, Blood Wasp Ashuran King bisa mengendalikan Tawon Darah di level Saint King. Dia bisa melepaskan pasukan Saint King dan punya kemampuan untuk menduduki dunia. Sosok semacam itu memang sangat berbahaya, karena dia bisa mengguncang siapapun di generasi yang sama. Dia bisa membuka dunia sendiri dan menjadi master di tempatnya.     

Apabila dihadapkan dengan musuh semacam itu, memangnya siapa yang tidak takut?     

Si Bodoh menambahkan, "Kita bisa melewati lubang cacing, yang akan mengarah langsung ke dalam Nine Carols Star."     

Satu jam kemudian, Zhang Ruochen, si Bodoh, Amazing Little Taoist melewati lubang cacing dan tiba di permukaan Nine Corals Star.     

Untungnya, tidak ada tanda-tanda kehancuran di Nine Carols Star. Kelihatannya, Blood Wasp Ashuran King masih belum tiba di sana.     

"Baguslah. Sepertinya kita masih belum terlambat. Mari kita laporkan pada Yang Mulia sekarang juga." Si Bodoh merasa senang. Cara tertawanya mirip seperti Buddha.     

"Omong-omong, Zhang Ruochen, kenapa kau datang ke Luoshui?" tanya si Bodoh.     

Zhang Ruochen terdiam. Beberapa saat kemudian, dia berkata, "Aku ingin bertemu dengan Peri Tianchu. Ada hal penting yang harus kubicarakan kepadanya!"     

"Hahaha!"     

Si Bodoh tertawa terbahak-bahak. "Katamu kau tidak ingin mengejar Yang Mulia? Tapi jika kau memang ingin bertemu dengan beliau, aku akan mengantarmu ke sana. Mungkin, sekarang ini Yang Mulia sedang berkultivasi di bantaran sungai dewa ketiga."     

Sesuai dugaan, banyak kultivator dari Tianchu Civilization yang berkultivasi di sana. Di perjalanan menuju sungai dewa ketiga, Zhang Ruochen melihat belasan kultivator.     

Mereka sedang berkultivasi di bantaran sungai.     

Sungai dewa ketiga sepanjang ribuan mil dan selebar ratusan meter. Arusnya sangat kencang. Permukaan airnya menguap dan berubah menjadi kabut berwarna ungu, putih, dan biru.     

Si Bodoh meminta Zhang Ruochen menunggu di sana, sedangkan dia masuk ke dalam dan melaporkannya kepada Peri Tianchu.     

Sambil berdiri di tepii sungai, Zhang Ruochen mulai mengamati arus airnya. Setiap arus airnya menyimpan ilmu. Setiap tetes airnya adalah prinsip.     

Bayangan jiwa - di Lautan Chi-nya - kembali melatih Teknik Tinju Luoshui.     

Lantas, muncullah bayangan kedua, bayangan ketiga…     

Tanpa disadari, Zhang Ruochen melangkahkan kakinya di atas sungai dewa. Setelah itu, dia menutup matanya dan mulai melatih Teknik Tinju Luoshui. Zhang Ruochen sudah benar-benar terbawa ke dalam nuansa kultivasi.     

Sampai terdengar suara merdu yang mendistraksinya.     

"Siapa kau, kenapa kau masuk ke Nine Carols Star?"     

Zhang Ruochen terbangun dari proses kultivasinya. Seketika itu juga, rasa kecewa muncul di wajahnya.     

Sebelumnya, ketika dia melancarkan tinju, Prinsip Saintly Way di Sungai Heavenly-nya mengalir deras. Bahkan jauh lebih deras dibandingkan saat dia berkultivasi dengan prinsip senjata kaisar.     

Ketika itu, dia sedang mempelajari teknik tinju dan mempraktekkannya.     

Di tempat itu, kecepatannya dalam menguasai teknik menjadi semakin tinggi.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya secara perlahan, dan menatap figur cantik berjubah biru. Wanita itu sangat cantik. Kulitnya mulus dan putih. Matanya cerah dan giginya bersih. Sutra birunya teruntai turun dan mirip seperti air terjun. Wanita itu seperti diselimuti dengan aura suci.     

Zhang Ruochen mengenalnya. Dia pernah bertemu dengan wanita itu di God-naming Platform.     

Dia adalah muridnya Peri Tianchu, Li Miaohan, yang sama terkenalnya dengan Feng Yan, Wang Xu, dan Thousand Star Maiden, sosok di peringkat 19 Ranking Merit Saint King. Talentanya juga luar biasa.     

Kalau menilai dari kultivasinya, dia termasuk pertapa papan atas di tingkatan alam yang sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.