Kaisar Dewa

Kemunculan Tawon Darah



Kemunculan Tawon Darah

2Ada banyak tanaman herbal berbentuk hewan di sekitar danau darah, beberapa di antaranya mirip seperti kelinci, beberapa lagi mirip seperti ular, sedangkan beberapa lainnya mirip seperti Taotie, yakni persilangan antara naga dan harimau, dengan Kekuatan Batin di level tinggi.     

Di sepanjang perjalanan, para kultivator itu mengkonsumsi tanaman herbal berbentuk hewan, hingga kultivasi mereka berkembang pesat.     

Karena itulah, setelah menemukan banyak tanaman herbal berbentuk hewan, mereka pun kegirangan. Mata mereka penuh dengan keserakahan, hingga mereka lupa dengan tujuannya berkunjung ke wilayah kutub.     

"Jika aku memanennya, maka aku bisa menembus puncak level sembilan."     

"Selama aku bisa menembus puncak level sembilan dalam waktu singkat, kurasa resikonya sangat sebanding."     

"Tanpa resiko, kita tidak akan pernah mendapatkan apa-apa. Karena tempat berbahaya selalu menyimpan peluang besar."     

…     

Namun, seperti halnya pepatah lama; upah dari keserakahan adalah kematian.     

"Semuanya, hati-hati. Tanaman herbal berbentuk hewan dapat menyerang jiwa suci kalian," kata Peri Tianchu.     

"Persetan, Peri! Saya punya Nine-aperture Suppressive Beads. Saya tidak takut dengan serangan mereka."     

Pangeran Mahkota Dizu sangat percaya diri dengan kemampuannya. Dia membawa Yue Gongming, Xian Gongming dan Kasir Que menuju ke tepi danau dan mulai memanen tanaman herbal berbentuk binatang buas.     

Karena tidak ingin ketinggalan, kultivator lain juga bergabung bersama mereka untuk memanennya.     

Karena wanita itu tidak bisa menghentikan mereka, maka Peri Tianchu hanya bisa mendesah pelan. Lantas, dia menyuntikkan Chi Suci dan membuka mata vertikalnya demi mencari keberadaan Blood Wasp Ashuran King.     

Sayangnya, akibat tekanan dari sisa-sisa energi mayat dewa, mata vertikalnya pun kurang maksimal.     

"Ada yang aneh!" kata Peri Tianchu.     

"Ada apa, Master?" tanya Li Miaohan.     

"Semenjak Blood Wasp Ashuran King telah berada di Warsoul Star, mestinya dia tidak akan pernah menyia-nyiakan danau darah ini. Tapi kenapa dia masih belum muncul di tempat ini?" tanya Peri Tianchu.     

"Mungkin dia sempat merasakan kehadiran kita dan buru-buru melarikan diri," kata Li Miaohan.     

Si Jagal mengangguk setuju. "Bisa jadi. Sebab, jumlah kita memang lebih banyak. Dengan banyaknya petarung elit yang datang bersama kita, maka sekuat apapun Blood Wasp Ashuran King, namun dia tidak akan berani menghadapi kita sendirian."     

"Kalau begitu, tunggu apa lagi? Ayo, mari kita panen tanaman herbal berbentuk binatang! Tadi, ada kultivator di Alam Saint King level tujuh dan menembus level delapan setelah mengkonsumsi tanaman herbal tersebut! Jika kita tidak bergegas memanennya, maka mereka akan menghabiskannya. Jangan sampai kita pergi dari sini dengan membawa tangan kosong!" kata salah satu elder.     

Akan tetapi, Peri Tianchu sadar dengan potensi bahaya di tempat tersebut. Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kita tidak boleh membiarkan mereka memetik semua tanaman herbalnya. Jika musuh kita melancarkan serangan dadakan, mereka bisa terbunuh satu per satu."     

Li Miaohan memaku matanya ke danau darah dan merasa agak terkejut. "Dia... dia pergi ke danau dewa! Apa yang dilakukannya di sana?"     

Peri Tianchu mengikuti mata Li Miaohan dan menemukan Zhang Ruochen, yang sedang memunggunginya. "Pria ini pasti sedang mencari sesuatu," gumamnya pada diri sendiri, sambil mengernyitkan dahinya.     

"Darah dewa jauh lebih berguna dibandingkan tanaman herbal berbentuk hewan. Dengan danau darah yang begitu luas, meski dia cuma mengambil seratus atau ribuan tetesnya, namun dia masih bisa kaya dalam kurun waktu semalaman," kata Li Miaohan sambil tersenyum.     

Mata si Bodoh tampak bercahaya. "Apa kita juga akan memanennya, Yang Mulia Peri?"     

"Darah dewa mengandung energi yang sangat besar. Satu tetesnya dapat menghancurkan bejana apapun. Tanpa bejana spesial, bagaimana kita bisa mengambilnya?" kata Peri Tianchu.     

"Selain itu, kurasa darah dewa di tempat ini masih belum murni. Sehingga, kita tidak akan bisa memurnikannya secara langsung."     

Si Bodoh mencari-cari bejana di tubuhnya, namun dia masih belum bisa menemukan wadah yang pas untuk menyimpan darah dewa tersebut. Pada akhirnya, dia mendesah penuh sesal dan tetap berdiri di belakang Peri Tianchu.     

Zhang Ruochen sedang menggunakan enam Unfounded Pearl untuk melindungi diri dan mulai menyisir danau darah dewa secara perlahan.     

Semakin dekat dengan kolam tersebut, maka tekanannya pun semakin besar. Kemudian, Zhang Ruochen mulai menemukan hal-hal aneh.     

Danau darahnya berubah menjadi tubuh darah raksasa. Skeleton-skeleton mulai bermunculan dari sana, sambil berteriak-teriak.     

Beberapa skeletonnya memancarkan aura Supreme Saint. Mereka sedang membawa tombak tulang dan menghunuskannya ke dada Zhang Ruochen.     

Namun, Zhang Ruochen tidak terganggu dengan pemandangan tersebut. Meski tombak-tombak itu mengarah pada dirinya, namun tombaknya cuma bayangan semata.     

Karena apapun yang ada di tempat itu, hanya sebatas ilusi.     

Karena Kekuatan Batin-nya, maka dia sanggup bertahan dari ilusi tersebut. Jika hal ini terjadi pada kultivator lain, mungkin mereka sudah ketakutan setelah merasakan aura Supreme Saint.     

"Apa kau akan menerjang bahaya demi mendapatkan darah dewa, Zhang Ruochen?" kata Amazing Little Taoist. Ketika itu, dia sedikit khawatir dengannya.     

"Apa kau pikir aku sedang mengincar darah dewa?"     

"Memang apa lagi?"     

Zhang Ruochen pergi ke tepi danau darah dewa. Dia membuka Mata Langit dan mulai memindai permukaan danau. Beberapa saat kemudian, dia memasang ekspresi kebingungan. "Apa mungkin aku salah lihat?"     

"Apa yang kau cari?" tanya Amazing Little Taoist.     

Zhang Ruochen berjalan di tepi danau dan mencari-cari sesuatu di setiap sudutnya. "Blood Wasp Ashuran King." Setelah Amazing Little Taoist bertanya sebanyak lima kali, akhirnya Zhang Ruochen menjawab pertanyaannya.     

"Sial, kukira kau sedang mencari hal lain!"     

"Kurasa Blood Wasp Ashuran King sudah melarikan diri sejak tadi. Kenapa dia masih harus bertahan di tempat ini? Apa menurutmu dia sedang bersembunyi di dalam danau? Ini adalah darah dewa yang kau bicarakan, dan tidak ada satupun Saint King yang sanggup menahan energinya. Sebab, darah dewa ini bisa membuat tubuh mereka meledak dan berubah menjadi kabut darah," kata Amazing Little Taoist.     

"Mungkin kau benar," kata Zhang Ruochen.     

"Karena ada banyak darah dewa di depan kita, kenapa kita tidak mengambilnya?"     

Amazing Little Taoist mengeluarkan Purple-gold Bagua Mirror, lantas mengaktifkannya dan melepaskan energinya ke arah danau.     

Kemudian, darah dewanya terbang dan berubah menjadi tetesan darah, lantas masuk ke dalam cerminnya.     

"Purple-gold Bagua Mirror memiliki ruangan tersendiri di dalamnya?" Zhang Ruochen merasa terkejut.     

"Wajahmu terlihat syok. Jika Supreme Saint menyimpan ruangan inti di dalam senjatanya, bukankah itu wajar?"     

Amazing Little Taoist terdiam sejenak, lantas menambahkan, "Karena tidak mungkin kita mendapatkan ini setiap harinya, lebih baik kau mengeluarkan Azuresky Pagoda dan mulai mengambil darah dewanya. Kau akan membutuhkannya dalam membentuk tubuh immortal di Alam Supreme Saint. Bila kau menyia-nyiakan kesempatan ini, maka kau tidak akan bisa menemukannya di tempat lain."     

Namun, Zhang Ruochen punya firasat buruk mengenai danau darah tersebut. Entah kenapa, dia merasa seperti sedang ditatap oleh sepasang mata yang berbahaya.     

Zhang Ruochen mengeluarkan tiga rune dan mengenggamnya di tangan kiri untuk berjaga-jaga. Setelah itu, dia mengeluarkan Labu Mercury dan mengikatnya dengan Saint-binding Chain, sebelum melemparkannya ke danau dewa.     

Kemudian, Labu Mercury-nya membesar dan mulai menyerap darah dewa, bahkan sampai membentuk pusaran angin.     

Melihat itu, Amazing Little Taoist melayangkan komplain. "Curang sekali kau menggunakan Labu Mercury!"     

Labu Mercury menyimpan ruang yang tak terbatas. Sulit untuk mengisi penuh bejana tersebut.     

Purple-gold Bagua Mirror hanya bisa menyerap 10 tetes darah dewa setiap kalinya; apabila dibandingkan, keduanya sangat jauh.     

Ketika kultivator lainnya sedang memanen tanaman herbal berbentuk binatang, mereka melihat aktivitas Zhang Ruochen dan ingin menirunya.     

Setelah itu, terdengar suara teriakan.     

Seseorang berteriak dari arah taman bunga.     

"Blood-Blood Wasps!"     

Sosok Saint King di level sembilan – dari kelompok Pangeran Mahkota Dizu – keluar dari taman bunga. Ketika itu, tubuhnya sudah diselimuti oleh belasan Tawon Darah. Beberapa tawon menyerangnya dan menimbulkan lubang sebesar jempol.     

Setelah diserang oleh tawon-tawon darah, Saint King di level sembilan buru-buru mengaktifkan Chi Suci dan melepaskan pelindung tubuhnya.     

Namun, kepalanya sudah lebih dulu meledak sebelum dia sempat meninggalkan taman bunga.     

Seekor tawon darah sebesar jempol terbang dari kepalanya.     

Itu adalah Wasp King, dengan garis-garis darah di tubuhnya. Aura yang memancar darinya setara dengan Saint King di level sembilan.     

Setelah itu, sekumpulan tawon darah keluar dari tanaman herbal berbentuk cacing tanah. Tawon darahnya berubah menjadi awan darah dan menyebar ke segala penjuru.     

"Tawon darah! Mereka adalah tawon darah!"     

"Ini adalah perangkap! Cepat keluar dari tempat ini sekarang juga!"     

Sekelompok tawon darah mengepung Saint King di level lima atau enam dan mengentup mereka. Dalam hitungan detik, mereka menghisap habis darahnya.     

Tawon darah yang berjumlah ribuan membuat mereka khawatir.     

Peri Tianchu dan empat Great Elder buru-buru mengeluarkan Crimson River Portrait untuk menyerang tawon darah tersebut. Energi yang dilepaskan dari senjata itu membuat belasan tawon darah berubah menjadi kabut darah.     

Para Biksu itu akhirnya bisa menenangkan diri dan mulai melancarkan serangan balik.     

Setelah melihat kemunculan tawon darah, Zhang Ruochen menyadari keganjilan tersebut. Dia buru-buru mengaktifkan Senjata Saint Seven Yao.     

Labu Mercury keluar dari dalam danau dan terbang ke udara dengan meninggalkan lengkungan cahaya.     

Pada saat itu, cahaya hitam muncul pada pilar batu di tengah danau, sekitar 300 kaki di atas permukaannya.     

Cahaya hitamnya melepaskan energi besar dan bergerak menuju Labu Mercury.     

"Kan, dia sedang bersembunyi di dekat sini."     

Zhang Ruochen menatap cahaya hitam, hingga pupilnya berkontraksi. Seketika itu juga, dia melemparkan ketiga rune di tangan kirinya.     

Runenya terbang seperti pedang dan berbenturan dengan cahaya hitam tersebut.     

Boom!     

Setelah runenya meledak, lebih dari ratusan sambaran petir mulai saling silang di langit danau darah dewa, dan melepaskan gelombang energi tertentu.     

Di belakang sambaran petir terdapat figur hitam yang mengenakan armor, dengan sepasang sayap hitam di punggungnya. Dia muncul dari balik sambaran petir, sambil membawa broadsword di tangannya dan menatap Zhang Ruochen.     

"Dia sama sekali tidak terluka! Ternyata pertahanannya sangat mengerikan!" Zhang Ruochen merasa tercengang.     

Pria itu sudah menarik Labu Mercury-nya. Setelah itu, dia kembali melemparkan dua rune di tangan kirinya.     

Bayangan hitam terbang di atas Purple-gold Bagua Mirror, namun rune kedua dan ketiga masih sempat menghalanginya.     

Boom!     

Boom!     

Dua sambaran petir menyala di atas danau darah dewa.     

Bayangan hitamnya keluar dari balik sambaran petir. Matanya semerah darahnya menatap Zhang Ruochen.     

Tidak diragukan lagi, bayangan hitam ini merupakan Blood Wasp Ashuran king.     

"Tak kusangka, ternyata ada kultivator cerdas di Dunia Langit. Kau bisa memprediksi pergerakanku dua kali dan menghentikannya dengan rune. Menarik."     

Blood Wasp Ashuran King mengepakkan sayapnya dan menerjang Zhang Ruochen dengan broadsword di tangannya. Yang jelas, dia harus menyingkirkan Zhang Ruochen terlebih dahulu, kalau-kalau pria itu bisa menjadi ancaman untuknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.