Kaisar Dewa

Hati Mortal Peri



Hati Mortal Peri

3"Yang Mulia, saya datang terlambat. Tolong maafkan saya," kata Murong Yefeng.     

Teknik pukulan yang baru saja dilancarkan oleh Murong Yefeng membuat Pangeran Mahkota Dizu, Shiqing Shenzi, dan Yue Gongming terkejut.     

Siapa dia?     

Kenapa petarung kuat sepertinya membungkuk di depan Zhang Ruochen?     

Si Jagal mendadak girang dan tertawa terbahak-bahak. "Bala bantuan sudah tiba. Kalian semua, entah Ashuran dari Dunia Neraka atau para penghianat Dunia Langit, akan segera menerima akibatnya."     

Si Jagal mengendalikan sungai celestial dan menyabetkan pedangnya secara horizontal, hingga meninggalkan goresan luka di perut Yue Gongming sepanjang satu kaki.     

Di tempat lain, Wayfarer sedang merasa terancam setelah melihat Murong Yefeng.     

Dia menoleh kepada Tuan Godcliff yang sedang melayang di udara. Keringat sebesar jagung mulai bermunculan di dahi Tuan Godcliff. Wajahnya berkedut-kedut, sambil berusaha mengendalikan Kekuatan Batin-nya. Kalau diperhatikan dengan seksama, kelihatannya Tuan Godcliff memang sedang berada di posisi yang tidak menguntungkan.     

"Gawat. Kabur."     

Wayfarer mengeluarkan rune dan meletakkannya di dada. Kemudian, dia berusaha melarikan diri dari Warsoul Star dan terbang dengan seribu kali lipat kecepatan suara.     

"Kuserahkan dia kepadamu!"     

Setelah berkata begitu kepada Murong Yefeng, Zhang Ruochen keluar dari kabut darah dan menggunakan Pergerakan Ruang untuk mengejar Wayfarer.     

"Berhenti!"     

Mendengar suara Zhang Ruochen di belakangnya, Wayfarer pun merasa terkejut.     

Namun, dia buru-buru menenangkan diri. Apabila dia bisa menangkap Zhang Ruochen, mungkin dia bisa membalikkan keadaan.     

Kemudian, ekspresinya berubah menjadi licik. Wayfarer memutar tubuhnya dan melesat ke arah Zhang Ruochen dengan seribu kali lipat kecepatan suara.     

Huruf-huruf Sansekerta mulai melingkupi tubuhnya. Ketika itu, tubuhnya berubah menjadi emas, dan cahaya Buddha memancar dari dahinya.     

Pada saat ini, tubuhnya sangat solid, dan ditunjang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Akibatnya, momentum yang dihasilkan olehnya sangat destruktif.     

Zhang Ruochen pun melepaskan Pola Ruang untuk mendistorsi serangan lawannya.     

Ketika Wayfarer menerjangnya, saat itu sasarannya agak sedikit bergeser ke sisi kanan, hingga membuatnya tersungkur ke tanah.     

Boom!     

Sekeras apapun tanah di Warsoul Star, Wayfarer masih sanggup meninggalkan lubang selebar 30 kaki dengan momentum barusan.     

Zhang Ruochen melayang di atas lubang dan melepaskan Kekuatan Batin-nya. Dia berusaha memindai lubang dan mulai mengeluarkan asap di bawahnya.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen mengeluarkan Azuresky Pagoda di depannya.     

Wayfarer terbang dengan kecepatan tinggi dan menerjang Azuresky Pagoda, hingga Zhang Ruochen terdorong ke belakang dengan seribu kali kecepatan suara. Tapi di waktu yang sama, Zhang Ruochen menyuntikkan Chi Suci ke dalam pagoda dan mengaktifkan energi supremenya.     

Lantas, Zhang Ruochen memukul pagodanya keras-keras dan melepaskan gelombang energi tertentu. Hal itu membuat lawannya terhempas dan kembali tersungkur ke tanah.     

Kemudian, Azuresky Pagoda terjun bebas dari atas dan meremukkan belasan tulang dan organ ini Wayfarer. Bahkan jiwa sucinya nyaris hancur.     

Zhang Ruochen tidak buru-buru membunuh Wayfarer. Sebaliknya, dia mengeluarkan Saint-binding Chain, lantas mengikatnya dan memasukkannya ke Dunia Semesta.     

Selama itu, Murong Yefeng dan Blood Wasp Ashuran King masih saling mengamati satu sama lain. Belum ada yang membuka serangan duluan.     

Para kultivator dari Tianchu Civilization sedang mengepung Pangeran Mahkota Dizu, Yue Gongming dan Shiqing Shenzi, yang notabene sama-sama terluka parah dan tak sanggup bertempur kembali. Sedangkan Crimson River Portrait tetap digunakan untuk menekan tawon-tawon darah di sekitarnya.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang berada di posisi yang lebih unggul.     

Dia mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan hendak membantu Ji Fanxin untuk membunuh Tuan Godcliff.     

Tidak ada gunanya bicara moral kepada sosok semacam Tuan Godcliff. Orang semacam itu; makin cepat dibunuh, makin baik.     

Namun, sebelum Zhang Ruochen sempat bergerak, ternyata pertempuran mereka sudah lebih dulu berakhir, ditandai dengan Tuan Godcliff yang terjatuh dari angkasa dan memuntahkan darah dari mulutnya.     

Sedangkan Ji Fanxin terpental ke belakang dan juga menderita luka parah.     

Peri Tianchu melemparkan kain, yang dapat memanjang hingga belasan mil, sambil berusaha menyelamatkan Ji Fanxin.     

Namun, riak-riak ruang sudah lebih dulu muncul di sebelah Ji Fanxin. Lantas, Zhang Ruochen menangkap dan memeluk pinggang wanita tersebut.     

Mereka berdua mendarat ke tanah secara perlahan, diselimuti dengan hujan bunga di sekitarnya.     

Ketika itu, Peri Tianchu buru-buru menyimpan kembali kainnya. Melihat mereka berdua, dia merasa cemburu.     

Si Jagal berkata. "Untungnya Peri Hundred Flower tiba tepat waktu. Kalau tidak, mungkin kita sudah mati."     

"Peri Hundred Flower telah melukai Tuan Godcliff. Hal ini akan membuat mereka berpikir ulang. Ternyata beliau bukan hanya cantik, tapi sangat kuat, bagaikan petarung di level Supreme Saint," kata salah satu elder dari Tianchu Civilization.     

Si Bodoh menyenggol lengan elder tersebut, sambil berusaha mengingatkannya; mestinya jangan pernah memuji peri lain di depan Yang Mulia. Apa kau tidak memikirkan perasaan Yang Mulia?     

Si Bodoh mengalihkan pembicaraannya. "Bukankah Peri Hundred Flower dan Zhang Ruochen terlihat sangat dekat? Kelihatannya mereka sangat serasi."     

Sang elder berseru. "Benar. Peri Hundred Flower tidak akan memusuhi Tuan Godcliff jika beliau tidak mengenal Zhang Ruochen."     

"Betul, kan? Peri Hundred Flower dan Zhang Ruochen memang serasi. Siapa tahu, setelah Pertempuran Merit di Daratan Kunlun, Dewi Bulan akan pergi ke Daratan Thousand Pistil dan menemani pria itu untuk melamar Peri?" kata si Jagal dengan suara kencang.     

Semua orang terlihat gembira.     

Namun, dada Peri Tianchu malah terasa seperti ditusuk dengan belati. Tanpa disadari, dia mengepalkan tangannya erat-erat dan merasa kesal.     

Bukan karena pikirannya sempit. Hanya saja, dia tidak pernah membayangkan kalau dirinya akan berkompetisi dengan wanita lain demi memperebutkan sesuatu. Entah kenapa, kali ini, kelihatannya dia merasa kesal dengan Ji Fanxin.     

Setelah mendarat, Ji Fanxin menggelengkan kepalanya kepada Zhang Ruochen. "Aku baik-baik saja. Mungkin aku hanya sedikit kelelahan."     

"Aku punya tanaman herbal yang dapat memulihkan Kekuatan Batin-mu."     

Zhang Ruochen mengeluarkan botol permata dan memberikannya pada wnaita tersebut.     

Sebenarnya, Ji Fanxin juga memiliki obatnya sendiri. Namun, pemberian Zhang Ruochen juga membuatnya senang. Oleh karena itu, dia menerima botol permatanya, lantas meneguk elixir di dalamnya.     

Di tempat lain, Peri Tianchu mengaktifkan Rain Sword dan membunuh Tuan Godcliff, dengan menusuk hati biksunya.     

Zhang Ruochen dan Ji Fanxin sama-sama menoleh kepadanya dan merasa terkejut.     

Kenapa Peri Tianchu membunuh Tuan Godcliff, padahal dia cuma perlu menaklukkan Pangeran Mahkota Dizu, Shiqing Shenzi, dan Yue Gongming?     

Setelah menyadari tatapan mata mereka berdua, Peri Tianchu buru-buru mengaktifkan Rain Sword dan membuat ketiga pria tersebut. Dia memenggal kepala mereka bertiga.     

Hal ini membuat si Jagal, si Bodoh, dan Li Miaohan sama-sama merasa terkejut, karena mereka telah menjadi pengikutnya sejak lama. Sebelum-sebelumnya, Peri Tianchu memang sempat berpesan, kalau dia akan mengirim ketiga pria itu ke Dunia Langit agar mereka dihukum.     

Tapi, kenapa dia tiba-tiba berubah pikiran?     

Perubahan mendadak itu sangat tidak wajar.     

Setelah melihat ekspresi mereka semua – yang sedang kebingungan – Peri Tianchu pun memberikan penjelasan. "Tuan Godcliff adalah seorang Master Array. Walau aku menangkapnya, tapi Dunia Langit tidak akan pernah membunuhnya. Jika dibiarkan hidup, maka dia malah akan memicu banyak masalah nantinya."     

"Karena Tuan Godcliff sudah mati, maka ketiga saksinya juga harus mati."     

Wanita itu benar. Sebab, Zhang Ruochen sendiri tidak akan mengampuni nyawa mereka.     

Namun, bukankah itu tidak wajar bila Peri harus membunuh mereka secara langsung? Padahal, wanita itu tinggal mengutus si Jagal atau si Bodoh untuk mengeksekusinya. Mereka berdua akan dengan senang hati melakukannya.     

Ji Fanxin menatap Zhang Ruochen. Kemudian, dia mulai mendekatkan dirinya dan bicara di telinga pria tersebut, seakan dia baru saja menyadari sesuatu. "Kau punya hubungan apa dengan Peri Tianchu?"     

Mendengar itu, Zhang Ruochen merasa tersentak, dan bertanya-tanya dengan maksud perkataan Ji Fanxin. "Dia pernah berhutang kepadaku ketika kami sedang berada di God-naming Platform. Namun, dia sudah membayarnya di Kota Suci Wilayah Timur," katanya dengan pesan telepati.     

Zhang Ruochen tidak berani bicara sembarangan mengenai Peri Tianchu, karena itu bisa merusak reputasinya.     

"Apa cuma seperti itu?" tanya Ji Fanxin.     

"Apa kau tak percaya padaku, Peri?"     

"Tidak. Karena Peri Tianchu benar-benar kesal melihat kita sangat dekat," Ji Fanxin tersenyum. "Apa kau masih belum sadar juga, selama kita berkomunikasi dengan pesan telepati, maka dia akan selalu melirik kita?"     

Selama ini, biasanya Zhang Ruochen selalu memfokuskan perhatiannya kepada musuh-musuhnya. Bahkan dia tidak akan sempat memperhatikan wanita di dekatnya.     

"Kurasa Peri Tianchu, yang lugu dan cantik itu, telah jatuh hati kepadamu. Tapi, dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya. Apa kau ingin menjadi Pangeran Mahkota di Tianchu Civilization, Zhang Ruochen? Aku bisa membantumu," kata Ji Fanxin.     

"Tolong jangan mencampuri urusan kami. Karena itu terlalu rumit."     

"Apanya yang rumit? Apa kau masih menyembunyikan sesuatu dariku?"     

Ketika itu, Zhang Ruochen memasang ekspresi agak menyesal. Rupanya Ji Fanxin memang terlalu cerdas dan sukar dibohongi.     

Zhang Ruochen buru-buru mengalihkan topik pembicaraan. "Kenapa kau masih mengkhawatirkan Yanshen dan Permaisuri Ling di Wilayah Truth Heavenly, padahal Kekuatan Batin-mu sangat tinggi?"     

"Saat berada di Wilayah Truth Heavenly, Kekuatan Batin-ku masih mengalami tekanan. Aku hanya bisa membuka separuh segelnya," kata Ji Fanxin.     

Kekuatannya masih separuh tersegel?     

Jika segelnya dilepas, akan sekuat apa kekuatannya? Apakah dia adalah Supreme Saint Kekuatan Batin?     

Sebagai petarung berpengalaman, Blood Wasp Ashuran King pun masih tampil tenang, walau dia berada dalam bahaya. Ketika itu, dia mengaktifkan jiwa Supreme Saint, sedangkan tubuhnya berselimutkan cahaya merah darah. Di waktu yang sama, dia menerjang Peri Tianchu.     

Situasinya sangat pelik.     

Mustahil baginya untuk melarikan diri.     

Oleh karena itu, bila dia bisa menangkap salah satu di antara mereka, maka dia akan punya kesempatan untuk melarikan diri.     

Sebenarnya, targetnya adalah Zhang Ruochen dan Peri Tianchu. Namun, dia tidak mengincar Zhang Ruochen, karena Ji Fanxin sedang berada di dekatnya. Oleh karena itu, dia menyerang Peri Tianchu.     

"Berani-beraninya kau!"     

Tiga Great Elder Tianchu Civilization sama-sama mengaktifkan senjata saint dan berusaha menghentikan Blood Wasp Ashuran King.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.