Gerbang Dewa
Gerbang Dewa
Peri Tianchu berjalan pelan dan melangkah ke sungai dewa ketiga.
Ketika kakinya menyentuh permukaan air, maka lotus-lotus putih akan mulai bermunculan di bawah kakinya. Dalam setiap langkahnya, maka daun-daun hijau akan bertumbuh di atas permukaan air. Lotus putihnya sebening kristal dan terbuat dari prinsip-prinsip saintly.
Wanita itu tetap berjalan sampai dia berada di tengah sungai. Kemudian, dia berhenti dan berkata, "Mungkin kau sudah tahu, bahwa dengan mempelajari teknik dari Tianchu Civilization, maka kau bisa menyatu dengan prinsip di langit dan bumi di Nine Carols Star. Sehingga, kau bisa mempelajari banyak Prinsip Saintly Way di tempat ini.
"Nona Miaohan pernah memberitaku mengenai hal ini." kata Zhang Ruochen.
"Sebenarnya, masih ada peluang yang lebih besar lagi di tempat ini."
Peri Tianchu mendongak. "Nine Carols Star adalah tempat wafatnya leluhur Tianchu Civilization, Luoshen. Jika kau bisa mempelajari prinsip di langit dan bumi dalam jumlah tertentu, maka kau bisa membuka pintu dewa dan mendapatkan warisan peninggalan dewa Luoshen."
"Peninggalan dewa macam apa?" tanya Zhang Ruochen.
"Aku tidak tahu."
Peri Tianchu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Namun, ketika aku berkultivasi di tepi sungai dewa, samar-samar aku sempat merasakan kesadaran dewa Luoshen. Kelihatannya, kesadaran dewa itu memberitahuku mengenai hal ini. Mungkin, warisan yang pernah ditinggalkannya adalah senjata Supreme, atau Galactic Treasure, yang sempat diperebutkan oleh dewa Luoshen dan Celestial Gator ratusan tahun silam,"
"Ketika itu, mereka bertempur demi memperebutkan Galactic Treasure, hingga akhirnya terjatuh ke Daratan Kunlun."
Sebuah pikiran melintas di benaknya. "Apa Yang Mulia pernah membuka gerbang dewanya?"
"Tidak, pencapaianku masih kurang sedikit lagi." kata Peri Tianchu.
Zhang Ruochen menambahkan, "Bukankah pencapaian itu masih bisa digabungkan? Kenapa kau tidak meminta bantuan si Bodoh, si Jagal, dan elder-elder lainnya?"
Peri Tianchu mendesah pelan dan menjelaskan. "Warisan Tianchu Civilization sudah ada sejak lama, dan kami pernah melahirkan banyak dewa di masa silam. Masing-masing dewa akan meninggalkan banyak ilmu kultivasi. Sedangkan ilmu kultivasi mereka berdua bukan berasal dari Luoshen."
"Bagaimana dengan Nona Miaohan?" tanya Zhang Ruochen.
"Kultivasinya masih terlalu rendah."
Peri Tianchu menambahkan, "Namun, di Warsoul Star, aku sempat mendapatkan tanaman herbal berbentuk hewan. Setelah memurnikannya, kultivasiku langsung meningkat drastis. Mungkin sekarang ini, aku sudah bisa membuka pintu dewanya."
"Karena kurang sedikit lagi, kuharap kau mau membantuku, yakni dengan mengaktifkan Tinju Luoshui. Setelah membuka gerbang dewa, maka kita berdua bisa mendapatkan peluang yang bagus."
Zhang Ruochen, "Terus terang saja, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan peluang seperti ini."
Setengah jam kemudian, Li Miaohan datang ke sana dan berdiri di samping Zhang Ruochen.
Di tengah sungai ketiga, Peri Tianchu terlihat mirip seperti lotus putih di tengah danau, yang polos dan suci. Nafas pelannya pun mulai beresonansi dengan langit dan bumi di sekitarnya.
Tiba-tiba, prinsip di langit dan buminya terhubung bersama. Lambat laun, prinsip itu menjadi sungai yang mengalir ke dalam tubuh wanita tersebut.
Peri Tianchu sedang mengaktifkan teknik yang sangat kuno, sebagaimana wanita itu mulai menyelaraskan diri dengan alam. Di masa lampau, Luoshen juga pernah menguasai teknik tersebut.
Beberapa saat kemudian.
Awan dan angin di sungai dewa ketiga mendadak berubah.
Peri Tianchu berdiri di atas permukaan air dengan sangat ringan, sambil memperagakan Tinju Luoshui.
"Divine River Split."
"Nine-Fold Twist and Turns."
"Heaven-path Render."
…
Dalam setiap pergerakannya, maka prinsip-prinsip cair di sekitar tubuh Peri Tianchu akan bergerak semakin cepat dan mengeluarkan suara bergemuruh.
Zhang Ruochen mengamati gerakan tinjunya dengan seksama. Apabila dibandingkan dengan pencapaiannya sendiri, maka teknik wanita itu jauh lebih halus; bagaikan ular di tengah kabut, atau seekor burung yang sedang mengepakkan sayapnya.
"Tinju Luoshui-nya sudah berada di level sepuluh." Kata Zhang Ruochen.
Di sebelahnya, Li Miaohan berkata, "Setibanya di Nine Carols Star, maka Master dapat menguasai gerakan kesepuluh. Namun, beliau masih berada di level dasar."
Gerakan kesebelas Tinju Luoshui setara dengan mantra suci level tinggi. Energi destruktifnya dapat menghancurkan langit dan bumi.
Zhang Ruochen juga mempelajari gerakan kesebelas di sungai ketiga, namun ternyata pencapaian Peri Tianchu masih berada di atasnya dan lebih dalam darinya.
Ratusan ribu prinsip saintly mengelilingi Peri Tianchu, dan saling terhubung satu sama lain, sebelum akhirnya menghilang ditelan udara.
BOOM!!
Gerbang cahaya ilusi terbuka.
Gerbang cahayanya setinggi 3 kaki; yang terlihat samar dan menakjubkan.
Zhang Ruochen dan Li Miaohan sama-sama merasa senang. Mereka tidak menyangka, ternyata gerbang dewa yang disebutkan oleh Peri Tianchu benar-benar ada.
Gerbang cahayanya pun menjadi semakin solid dan mengeluarkan cahaya ungu.
Peri Tianchu memperagakan Tinju Luoshui dan kembali menyerang gerbang tersebut. Akan tetapi, dia masih belum bisa menyempurnakan bentuknya. Sebaiknya, cahaya pada gerbang dewanya semakin meredup.
"Mari kita bantu. Kita harus bisa membukanya."
Zhang Ruochen dan Li Miaohan terbang ke sungai ketiga dan mereka mulai membentuk formasi segitiga.
Li Miaohan mengaktifkan tekniknya dan mulai memperagakan teknik pedang.
Tiba-tiba, prinsip saintly bergerak dan mengikuti pergerakan teknik pedang, lantas terbang ke arah gerbang cahaya.
Di waktu yang sama, Zhang Ruochen mengaplikasikan Tinju Luoshui, hingga prinsip saintly-nya berubah menjadi sungai dan membentur gerbang cahaya; yang bergerak seperti seekor naga.
BOOM!!
Gerbang cahayanya pun terbuka.
Cahaya ungu menyeruak dari gerbangnya dan membuat langit di atas Nine Carols Star berwarna ungu.
Zhang Ruochen, Peri Tianchu, dan Li Miaohan sama-sama merasa tertekan. Karena di hadapan tekanan tersebut, mereka merasa seperti seekor semut.
"Ayo masuk."
Peri Tianchu terbang dan berubah menjadi segaris cahaya putih, lantas melesat ke gerbang dewa.
Setelah itu, Zhang Ruochen dan Li Miaohan menyusulnya ke lautan dewa.
Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin dan mulai memindai lautan dewa.
Tiba-tiba, Kekuatan Batin – yang lebih besar darinya – menerjangnya seperti banjir bandang. Hal itu mengejutkan Zhang Ruochen. Sehingga, dia buru-buru menarik Kekuatan Batin-nya dan tidak berani bersikap sembrono. Apabila Kekuatan Batin-nya sampai tersapu oleh ombak tersebut, maka Kekuatan Batin-nya akan hilang.
Peri Tianchu terlihat gembira dan berkata, "Ternyata benar, bayangan di mimpiku benar-benar ada."
Zhang Ruochen memindai area di sekitarnya. Setelah memastikannya beberapa kali, dia yakin kalau di sana tidak ada bahaya yang sedang mengintai mereka. Oleh karena itu, dia merentangkan tangannya dan mulai menyentuh airnya.
"Whooosh~"
Tiba-tiba, energi dingin masuk ke dalam pori-pori jarinya dan mengalir ke dalam darah, meridian dan Saintly Meridian-nya.
Pada mulanya, Zhang Ruochen merasa waspada. Akan tetapi, rupanya kekuatan itu malah meningkatkan kekuatan fisiknya. 7 lubang di tangannya menjadi semakin cerah dan mengandung energi yang lebih besar.
Selain itu, Kekuatan Batin yang menyeruak dari lautan ungu tidak lagi bermaksud untuk melukainya. Sebaliknya, energi itu merasuk dan malah meningkatkan Kekuatan Batin-nya.
"Luar biasa. Ini adalah peluang besar!"
Zhang Ruochen, Peri Tianchu dan Li Miaohan sama-sama berjalan ke lautan dewa ungu. Energi dewanya merasuk ke dalam tubuh mereka secara konstan.
Setelah berada di jarak 10 meter, sebagian tubuh Zhang Ruochen dan Li Miaohan terbenam di dalam air.
Jika mereka melanjutkan perjalanannya, maka mereka akan tenggelam.
Di sisi lain, Peri Tianchu masih berdiri di permukaan air, tanpa tenggelam sama sekali. Bahkan, wanita itu tetap melanjutkan perjalanannya hingga ke tengah laut.
"Master." Bisik Li Miaohan.
Kabut brilian muncul di mata Peri Tianchu, seakan dia sedang memikirkan sesuatu dan tidak mendengar suara Li Miaohan.
Bagian tengah lautan dewa diselimuti oleh kabut ungu.
Terdapat garis-garis emas yang menyeruak dari kabut ungu tersebut.
Beberapa saat kemudian, figur cantik Peri Tianchu ditelan oleh kabut ungu. Lama kelamaan, tubuhnya terlihat samar, sampai menghilang sepenuhnya.
Zhang Ruochen dan Li Miaohan ingin mengejarnya, namun tubuh mereka kembali tenggelam. Pada akhirnya, mereka tidak bisa melanjutkannya.
Zhang Ruochen memasang ekspresi menimbang-nimbang dan bertanya, "Apa Yang Mulia adalah keturunan Luoshen?"
Li Miaohan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Luoshen tidak punya anak, tapi beliau punya saudara. Master adalah putrinya kakak Luoshen. Mereka masih punya hubungan keluarga yang sangat dekat."
"Mestinya begitu! Peluang besar yang hanya bisa didapatkan olehnya, pasti merupakan peninggalan Luoshen untuknya."
Zhang Ruochen sama sekali tidak merasa iri dengan wanita tersebut. Sebaliknya, dia masih terlihat tenang. Sebab, walaupun dia berada di tepi lautan dewa ungu, tapi dia sudah mendapatkan banyak manfaat. Bahkan, basis kultivasinya kembali meningkat pesat.
Selanjutnya, Zhang Ruochen mengatur pikirannya dan mulai memperagakan teknik Tinju Luoshui.
144 lubang di tubuhnya terbuka dan berubah menjadi 144 pusaran, hingga mulai menyerap energi ungunya tanpa henti.
Tubuhnya mirip seperti ruangan chaotic, dengan 144 bintang yang bersinar di sekitarnya.
Prinsip langit dan bumi merasuk ke dalam tubuhnya – bagaikan benang-benang sutra – dan berubah menjadi Prinsip Saintly Way. Energi-energi itu masuk ke Lautan Chi dan mulai mengisi Sungai Heavenly, lantas membuatnya semakin lebar.
Entah berapa lama mereka di sana, tapi prinsip di langit dan bumi – yang masuk ke dalam tubuh Zhang Ruochen – mulai berkurang, sampai akhirnya berhenti sepenuhnya.
Zhang Ruochen membuka matanya dan menyadari bahwa, ternyata lautan di sekitarnya sudah tidak lagi berwarna ungu. Sebaliknya, lautannya menjadi sangat cerah.
Nun jauh di depan sana, hanya bagian tengah laut yang masih diselimuti oleh kabut ungu.
"Apa proses kultivasinya sudah selesai? Bagaimana dengan hasilnya?" Li Miaohan berdiri di tepi laut dan menatapnya sambil tersenyum.
Zhang Ruochen menutup matanya dan mulai mengeksplorasi Lautan Chi. Setelah itu, dia menemukan sekitar tiga juta tambahan Prinsip Saintly Way. Kini, totalnya mencapai 6.7 juta Prinsip Saintly Way.
Akan tetapi, arus air di Sungai Heavenly masih belum menurun. Dari fenomena itu, Zhang Ruochen tahu kalau dirinya akan segera menembus Alam Saint King level sembilan. Dia hanya memerlukan sedikit dorongan.
Sementara itu, Kekuatan Batin-nya meningkat pesat dan sudah berada di level 59. Selain itu, dia bukan berada di dasar level 59. Sebaliknya, dia sudah berada di tengah level 59.
Dengan Kekuatan Batin di level itu, walau dia dipertemukan dengan Master Array seperti Tuan Godcliff – yang notabene melancarkan serangan Kekuatan Batin – maka dia masih bisa menahannya.
Sedangkan fisik adalah elemen terakhir yang juga mengalami peningkatan pesat.
Fisik Zhang Ruochen meningkat tujuh kali lipat. Setiap otot dan tulang di tubuhnya seakan sama-sama menyimpan energi tak terbendung. Hal itu membuatnya bertanya-tanya, apa dia sudah membentuk tubuh immortalnya? Atau, apakah fisiknya sudah berada di Alam Supreme Saint?"
Setelah memastikannya dengan seksama, ternyata Zhang Ruochen menemukan kalau dia masih belum membentuk tubuh immortal. Malahan, perjalanannya masih sangat jauh dari level tersebut.
Tentu saja, Zhang Ruochen tidak merasa kecewa.
Jika tubuh immortal sangat mudah dibentuk, maka dunia ini akan dipenuhi dengan Supreme Saint.
"Jika ingin membentuk tubuh immortal, maka 144 lubang di tubuhku harus diubah menjadi danau saintly. Setiap lubangnya adalah danau. Sehingga, aku bisa menampung lebih banyak energi."
"Walau tidak bisa dibandingkan dengan danau, tapi setiap lubang di tubuhku sama seperti kolam. Di kalangan Saint King, seharusnya aku berada di jajaran papan atas."
Zhang Ruochen mengepalkan tangannya dan merasa semakin percaya diri. Sebab, kini dia bisa menghancurkan para elit seperti Drifter dan Wayfarer dengan sangat mudah.
Apabila dibandingkan dengan pencapaiannya sebelumnya – sebelum masuk ke gerbang dewa – maka proses itu membuat kemampuannya meningkat beberapa kali lipat.