Kaisar Dewa

Rentan



Rentan

2Di luar istana Pedang, pasukan Immortal Vampir sedang berkumpul dan melepaskan Chi Darah dalam jumlah besar. Chi Darah mereka menutup angkasa dan menyebabkan munculnya awan-awan darah, yang melingkupi Istana Pedang, seolah bencana akan segera tiba.      

Immortal Ming nyaris berhasil melumpuhkan formasi kunonya.     

Walau formasi kuno yang melingkupi Istana Pedang sangat misterius, tapi formasinya masih belum komplit, apalagi tanpa master array yang memperbaikinya. Sehingga, Immortal Ming pasti dapat menemukan beberapa celah pada formasinya.     

Mereka hanya melihat Immortal Ming melemparkan 36 bendera kuno. Beberapa pola misterius bermunculan dan berubah menjadi kabut darah tebal, seakan gerbang dunia Netherworld baru saja dibuka.     

Setelah terpengaruh oleh bendera-bendera tersebut, maka formasinya pun mulai terguncang.     

Dalam satu kedipan mata, tiba-tiba terbuka jalan di tengah formasi kuno, hingga memperlihatkan jalur menuju Pemakaman Pedang.     

"Selanjutnya, semua itu terserah kepadamu."     

 Immortal Ming menatap Xia Wenxin dan yang lainnya, lantas berkata pelan.     

Kali ini, dia datang sendirian. Jadi, untuk urusan menaklukkan Pemakaman Pedang, maka itu adalah tugas Immortal Vampir.     

Pemakaman Pedang adalah tempat yang misterius. Belum terlambat untuk mencari Big Dapper Portrait setelah Immortal Vampir masuk ke dalam sana dan memastikan keamanannya.     

Nine-eyes Heavenly Lord mengangkat tangannya dan berteriak. "Serang Istana Pedang dan lepaskan Lord Ming. Serbu!"     

"Serbu!"     

Dalam sekejap, pasukan Immortal Vampir menyergap dan menyerang mereka bagaikan gulungan ombak.     

Mereka tahu, di dalam sana, tersimpan banyak bahaya, namun mereka masih masuk ke dalamnya. Bagaimanapun juga, bila mereka bisa menghisap darah Klan Prison Guardian, maka itu bisa membuat mereka semakin kuat. Apalagi, jika mereka berhasil melepaskan Lord Ming, mereka akan dianggap berjasa. Pencapaian itu benar-benar layak untuk diperjuangkan.     

Kali ini, Immortal Vampir telah mempersiapkannya dengan baik. Mereka mengirimkan ratusan ribu pasukan elit untuk masuk ke Istana Pedang. Sehingga, kemenangan mereka sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.     

Selain itu, para kultivator dari Daratan Kunlun juga tidak akan bisa membantu mereka. Sehingga, Klan Prison Guardian harus berjuang sendirian.     

Ketika mereka menerobos masuk, para Immortal Vampir itu sempat menghadapi tantangan sebelumnya. Formasi taktisnya telah diaktifkan dan membunuh banyak Immortal Vampir.     

Yang jelas, klan Prison Guardian sudah mempersiapkannya dengan baik. Mereka tahu kalau formasi kunonya tidak akan sanggup menandingi Immortal Vampir, sehingga mereka mengandalkan lapisan formasi di bagian dalam.     

Para kultivator dari Klan Shen sama-sama sudah berada dalam posisi menyergap lawan. Sebagai garda terdepan dalam pertempuran kali ini, mereka memanfaatkan formasi taktis untuk menyerang lawannya.     

Selain formasi kuno di sisi luar, masih banyak formasi taktis di dalam sana, yang pernah dibangun oleh generasi Klan Shen.     

Sialnya, Klan Shen terpuruk dan tidak punya seorang master array. Jika mereka mempunyainya, ditunjang dengan kemampuan mereka dalam membuat formasi taktis, lantas bagaimana mungkin Immortal Vampir sanggup membobolnya?     

Setelah itu, para kultivator dari Klan Shi melancarkan serangan dan melemparkan rune-rune dalam jumlah besar. Mereka melemparkan rune api, es dan angin. Energi destruktif menyeruak dan melingkupi Immortal Vampir.     

"Kalian pikir sanggup menandingi pasukan Immortal Vampir. Dasar mimpi!" cibir Nine-eyes Heavenly Lord, dengan tampang datar.     

Pangeran Wujie berdiri dan berkata dingin. "Aku akan memimpin pasukan untuk menyerang mereka."     

Kekalahannya dalam pertempuran terakhir telah membuatnya malu. Sekarang ini, dia benar-benar ingin mengembalikan harga dirinya.     

Selama dia berhasil menduduki Istana Pedang, maka siapa yang masih berani meremehkannya?     

"Jika kau sendirian, maka itu masih belum cukup. Kalian bertujuh, pergilah ke sana, dan hancurkan tempat itu secepat mungkin." Xia Wenxin berkata pelan, tapi kata-katanya sangat mengintimdasi mereka.     

"Baiklah."     

Pangeran Yun dan yang lainnya mengangguk secara bersamaan.     

Karena Xia Wenxin sudah berkata begitu, mereka pun tidak berani membantahnya.     

"Aku akan menghadapi sosok elit misterius itu." Kata Shenzi ketiga.     

Sebelum menyelesaikan kalimatnya, dia sudah lebih dulu menghilang tanpa jejak, karena dia takut bila Nine-eyes Heavenly King akan melarangnya.     

Sepengetahuan mereka, sosok elit misterius itu adalah ancaman yang paling besar.     

Jika tidak ada seorangpun yang menahannya, maka pasukan Immortal Vampir akan menderita kerugian besar.     

Di hadapan sosok tangguh semacam itu, perkara jumlah tidak ada apa-apanya.     

"Lalu, apa rencana selanjutnya?" Nine-eyes Heavenly Lord bertanya kepada Xia Wenxin.     

Kali ini, serangan mereka dipimpin oleh tiga Shenzi, tapi dikepalai oleh Xia Wenxin dan satu komandan lapangan.     

Mata Xia Wenxin masih terlihat tenang. Dia berkata pelan. "Kita hanya perlu menunggu dan mengamati."     

Apabila diamati dari luar, dia yakin dengan keberhasilan mereka. Tapi jauh di dalam hatinya, dia paham kalau semua itu tidak akan mudah.     

Namun, sekuat apapun Istana Pedang, mereka harus bisa menyelamatkan Lord Ming dalam serangan kali ini.     

Di luar volcano es, Bao Lie berdiri dan menggenggam tombak emas di tangannya. Dia melepaskan aura pertempuran dari tubuhnya.     

"Adik junior, Immortal Vampir baru saja membobol Istana Pedang. Kau harus keluar dari sana sekarang juga." Kata Bao Lie. Suaranya masuk ke dalam volcano es.     

Setelah itu, Zhang Ruochen muncul dan mendesah. "Ternyata mereka sangat cepat. Seandainya mereka memberiku tambahan waktu, mungkin aku sudah bisa menguasai Soul Oblivion."     

Walau dia merasa agak menyesal, tapi dia masih harus keluar dari sana, karena situasinya sedang genting.     

Mata Bao Lie berbinar. "Adik junior, aku akan menahan sosok yang paling kuat di antara mereka. Berhati-hatilah!"     

"Dan ada satu hal lagi, Luo Yi baru saja menghilang!"     

"Hmm? Luo Yi menghilang?" ekspresi Zhang Ruochen tiba-tiba berubah.     

Sesuai dugaannya, ada yang ganjil dengan Luo Yi. Terutama ketika dia menghilang di saat-saat seperti ini, hingga membuat Zhang Ruochen semakin khawatir.     

Sebaiknya Luo Yi tidak macam-macam. Sebab, Zhang Ruochen tidak akan pernah mengampuninya.     

Setelah melihat kepergian Bao Lie, Zhang Ruochen memanggil semua orang yang sedang berkultivasi bersama dirinya. Pertempuran itu baru saja terjadi, dan mereka harus segera keluar dari sana.     

Hanya Pedang Kuno Abyss yang masih berada di dalam volcano es. Dia sedang berada di momen kritis dalam membentuk tubuh materinya.     

Apabila dia terganggu, maka bahan-bahan langka yang dibutuhkan untuk membentuk tubuh barunya akan hilang dan sia-sia belaka.     

Sebagaimana misal, Heavenly Bloodstones adalah benda yang sangat langka. Hanya Supreme Saint yang dapat menemukannya. Artinya, nilainya sangat tinggi.     

Jika bahan-bahan semacam itu sampai disia-siakan, maka dia tidak akan bisa mendapatkannya lagi dalam waktu singkat.     

Dari kejauhan, Zhang Ruochen dapat merasakan aura membunuh yang kental. Dia melihat kabut darah memenuhi angkasa, yang sangat mengintimidasi.     

Pertempuran berdarah sudah tidak bisa dihindari lagi. Zhang Ruochen tidak tahu; ada berapa banyak korban yang akan jatuh pada pertempuran kali ini.     

"Ikut aku ke medan pertempuran. Kita harus menghentikan pasukan Immortal Vampir dan menjaga Istana Pedang." Teriak Zhang Ruochen sambil melepaskan aura pertempurannya.     

Bayangan Luan muncul di kaki kirinya, sedangkan bayangan Phoenix muncul di kaki kanannya. Luan dan Phoenix membuatnya terbang di udara dan melesat ke arah awan darah.     

Melihat itu, maka mereka tidak lagi merasa ragu-ragu. Mereka mengikuti Zhang Ruochen dari arah belakang, termasuk juga Ji Fanxin.     

Wanita itu masih membutuhkan Zhang Ruochen, supaya diantar ke tempat Pohon Suci Utama. Secara natural, dia masih harus membantu Zhang Ruochen dan memperlihatkan ketulusannya.     

Pada saat ini, klan Prison Guardian sedang dibantai oleh pasukan Immortal Vampir. Walaupun pertempuran itu berlangsung singkat, tapi mereka sudah menderita kerugian besar, dan terpaksa harus bergerak mundur.     

Ketika itu, Zhang Ruochen merasa geram, tepat setelah dia melihat pasukan Immortal Vampir menghisap darah para anggota klan.     

Namun, sebelum dia sempat mendarat di medan pertempuran, dia sudah lebih dulu mendorong kedua tangannya ke depan dan mengaktifkan Pukulan Naga dan Gajah Prajna.     

"Sky Soaring Dragon-Elephant "     

Banyak bayangan naga dan gajah yang bermunculan dan menerjang pasukan Immortal Vampir.     

BOOM!!     

Ketika itu, sebagian besar pasukan Immortal Vampir sontak meledak. Sekuat apapun vitalitas mereka, tapi mereka tidak akan sanggup bertahan dari pukulan tersebut.     

Dalam satu kedipan mata, Zhang Ruochen benar-benar muncul di tengah medan pertempuran, dengan bayangan naga di satu tangan, dan bayangan gajah di tangannya yang lain. Dia berkali-kali melancarkan teknik pukulan.     

BAM! BAM!!     

Dalam setiap serangannya, maka dia berhasil menghancurkan beberapa Immortal Vampir. Bahkan, nyaris siapapun yang terkena pukulannya akan meregang nyawa.     

Zhang Ruochen sedang menggila di tengah medan pertempuran. Selama itu, dia selalu meninggalkan kubangan darah, kemanapun dia bergerak.     

Ketika dihadapkan dengan Immortal Vampir, maka Zhang Ruochen sama sekali tidak kenal ampun.     

"Zhang Ruochen, jangan kira kau bisa membantai kami seenaknya!"     

Pangeran Wujie berteriak dan melesat dari kejauhan, sambil menghalangi arah pelarian Zhang Ruochen.     

Aura dahsyat memancar dari tubuhnya, dengan intensitas membunuh kental di matanya. Yang jelas, dia masih marah dengan hasil pertempuran sebelumnya.     

Sebagai salah satu keturunan Supreme Saint, maka sejak pertama kalinya dia berkultivasi, dia belum pernah dikalahkan sampai seperti itu sebelumnya, terutama dikalahkan oleh orang-orang dengan tingkat kultivasi lebih rendah darinya. Fakta itu benar-benar melukai harga dirinya.     

Apabila dia berhasil membunuh Zhang Ruochen, maka dia bisa menepis rasa malunya.     

Setelah itu, baik putri berwajah lonjong maupun Pangeran Yun sama-sama tiba di dekat sana. Mulut mereka berdua sama-sma berdarah. Namun, darah yang ada di mulut mereka bukan karena terluka, tapi karena mereka baru saja menghisap darah klan Prison Guardian.     

Di mata mereka, para kultivator itu adalah makanan. Jika mereka memakannya, maka mereka bisa menjadi lebih kuat.     

Pangeran Wujie telah menyerap banyak darah dalam pertempuran tersebut. Dengan begitu, maka dia berhasil menembus ke level puncak dengan sangat cepat.     

"Darah manusia memang lezat. Jika aku kembali menghisapnya, mungkin kultivasiku akan berada di atas level puncak." putri berwajah lonjong tersenyum dingin.     

Pangeran Yun mendengus. "Kali ini, aku akan menembus level Heaven's Reach. Zhang Ruochen, aku sudah tidak sabar lagi untuk menghisap darahmu."     

Ketika sedang berhadapan dengan tiga pangeran dan putri Immortal Vampir, Zhang Ruochen sama sekali tidak takut. Malahan, dia berkata dingin. "Sejak kalian berani masuk ke rumahku, apa kalian yakin masih bisa selamat?"     

"Lancang sekali. Aku akan membunuhmu."     

Tatapan mata Pangeran Wujie terlihat dingin. Dia melepaskan Chi Darah tebal.     

Walau wajahnya mirip seperti maniak, tapi sebenarnya dia sangat berhati-hati. Di waktu yang sama, dia mengaktifkan Gerbang Takdir.     

Dikarenakan Zhang Ruochen menguasai Prinsip Kebenaran dan bisa melepaskan kekuatan beberapa kali lipat, maka dia mengaktifkannya.     

Dengan Gerbang Takdir, maka dia bisa mengimbangi Prinsip Kebenaran-nya pria tersebut.     

"Gerbang Takdir? Apa kau pikir teknik itu masih berguna untukku?" cibir Zhang Ruochen.     

Sambil bicara, dia melancarkan teknik pukulan dan meninju dada Pangeran Wujie.     

"Coba saja. Kau akan memahaminya sendiri. Takdir selalu bisa mengalahkan kebenaran." Kata Pangeran Wujie dengan percaya diri.     

Terakhir kalinya, dia sangat ceroboh, hingga akhirnya kalah oleh Zhang Ruochen.     

Kali ini, dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.     

Pangeran Wujie melancarkan teknik tinju dan melepaskan awan darah, hingga berubah menjadi tinju raksasa yang menerjang Zhang Ruochen.     

BOOOM!     

Pangeran Wujie terhempas ke belakang. Gerbang Takdir-nya terguncang dan nyaris hancur.     

"Bagaimana mungkin..."     

Dia memasang ekspresi tak percaya.     

Padahal, dia sudah mengaktifkan Gerbang Takdir-nya dengan maksimal, demi menekan kekuatan Zhang Ruochen, tapi kenapa gerbangnya tidak efektif dan hasilnya masih berada di luar dugaan?     

"Kau baru saja menembus alam baru?" pada akhirnya, dia menyadari sesuatu.     

Menembus ke alam baru dalam kurun waktu beberapa hari. Bukankah itu sangat mengerikan?     

Yang jauh lebih mustahil adalah, walau Zhang Ruochen berhasil menembus alam baru, setidaknya dia masih berada di dasar level sembilan, sedangkan Pangeran Wujie sudah berada di level punak. Setidaknya, kemampuan mereka masih terpaut dua level. Mestinya, Zhang Ruochen tidak akan sanggup mengimbanginya.     

"Ayo kita serang bersama-sama." Kata Pangeran Yun sambil mengajak putri berwajah lonjong.     

Putri berwajah lonjong masih diam saja, tapi dia mengeluarkan segel darah.     

Segel darahnya merupakan senjata saint Eight Yao. Dia baru saja mengaktifkan kekuatan maksimalnya. Semoga itu dapat menahan atau membunuh Zhang Ruochen dalam satu serangan.     

Ketika Pangeran Yun mengaktifkan teknik rahasianya, terdapat pola-pola perak di dahinya, yang menyinari hampir seluruh Istana Pedang.     

Pola-pola peraknya menyebar dan berubah menjadi kain-kain putih, sembari berputar mengitari Zhang Ruochen.     

"Karena kalian benar-benar cari mati, maka aku akan mengabulkannya." Tatapan mata Zhang Ruochen terlihat dingin. Intensitas membunuh menyeruak dari tubuhnya.     

Dia baru saja mengaktifkan Luoshui Fist, dan mengeluarkan bayangan sungai, hingga membuat sungainya tumpah dari ruang hampa.     

BOOOM!     

Sungai darahnya membentur segel darah dan membuatnya terhempas ke belakang.     

Benang-benang sutra – yang terbuat dari pola-pola perak – juga tersapu oleh sungainya, hingga sama sekali tidak sanggup menyentuh Zhang Ruochen.     

Baik putri berwajah lonjong maupun Pangeran Yun sama-sama meringis kesakitan. Yang jelas, mereka baru saja menderita kekalahan.     

"Kenapa dia kuat sekali?" mereka berdua sama-sama tak habis pikir.     

Padahal, kultivasi mereka jauh lebih tinggi dibandingkan Zhang Ruochen. Selain itu, mereka punya garis keturunan Supreme Saint. Bahkan setelah bekerja sama, mereka masih bukan tandingan Zhang Ruochen.     

Jika Zhang Ruochen menggunakan kekuatan ruang dan waktu, maka itu masih bisa dianggap wajar. Sialnya, pria itu masih belum mengaktifkannya. Zhang Ruochen hanya mengandalkan kekuatan fisiknya, tapi sudah berhasil menghempaskan mereka.     

Zhang Ruochen tidak tinggal diam. Dia melepaskan Divine Fire Jingmie di level Chenyan dan membakar para Immortal Vampir dengan api tersebut.     

Setelah menembus ke alam baru, Divine Fire Jingmie-nya mengalami perkembangan pesat. Sekarang ini, dia sanggup membakar langit dan membuat lautan mendidih.     

Setelah terkena Divine Fire Jingmie, maka tanah di bawahnya meleleh dan berubah menjadi magma.     

"AHHHH!!!"     

Teriakan-teriakan memilukan terdengar dari pasukan Immortal Vampir yang terjatuh ke lava.     

Whoosh.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen muncul di atas Pangeran Wujie dan kembali melancarkan teknik pukulan.     

Ketika itu, Pangeran Wujie dapat merasakannya, hingga dia mulai bereaksi dan berusaha menghindarinya. Dia mengalirkan Prinsip Saintly Way ke dalam rantainya dan melepaskan sembilan pusaran angin.     

BOOM!     

Setelah kedua serangan itu berbenturan di satu titik, maka sembilan pusaran anginnya hancur dan menyebar ke segala penjuru.     

Selanjutnya, Zhang Ruochen kembali menerjang kepala Pangeran Wujie dan menjatuhkannya ke dalam magma.     

Pukulannya sangat kuat. Walau fisik Pangeran Wujie sangat tinggi, tapi tengkorak kepalanya sempat retak, bahkan otaknya nyaris berhamburan.     

Terakhir kalinya mereka bertempur, Zhang Ruochen ingin membunuh Pangeran Wujie, tapi pria itu dihentikan oleh Xia Wenxin.     

Kali ini, dia benar-benar penasaran, siapa yang masih bisa menyelamatkan Pangeran Wujie dari cengkraman tangannya?     

Setelah melihat Pangeran Wujie dikalahkan, Pangeran Yun dan putri berwajah lonjong pun sama-sama ingin membantunya. Mereka berdua membuka sayap peraknya dan terbang menuju Zhang Ruochen, sambil melancarkan serangan dari kedua sisi.     

"Seven-apertures Blood Palm."     

Zhang Ruochen berteriak dan membuka 14 meridian di tangannya, lantas melancarkan tinju ke dua arah.     

Chi Darah di dalam tubuhnya mendidih.     

Samar-samar, bayangan darah muncul di belakangnya, bagaikan seorang kaisar yang hendak menaklukkan dunia.     

Seven-apertures Blood Palm adalah teknik andalan milik Lord Ming. Tekniknya sangat luas dan dalam. Setelah mempelajarinya sampai di level itu, akhirnya Zhang Ruochen sudah bisa memahami esensinya.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen adalah inkarnasinya Lord Ming. Dia berdiri gagah di tengah medan pertempuran, seakan hendak mengubah tempat itu menjadi neraka.     

Berbekal teknik milik Immortal Vampir untuk menghajar ras mereka sendiri, maka itu adalah sesuatu yang sangat menarik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.