Menggunakan Api untuk Membakar Dewa
Menggunakan Api untuk Membakar Dewa
Whoosh—
Kekuatan misterius menyebar dari Peti Kristal Sun-Moon. Dia mengendalikan puluhan tulang leluhur milik ras kematian, lalu menciptakan formasi bintang. Rupanya, kekuatan misterius itu digunakan untuk menghalau Divine Fire Jingmie.
Berdasarkan pada tingkat kultivasi Zhang Ruochen sekarang ini, maka dia sudah bisa melelehkan beberapa Senjata Saint Seribu Inskripsi, tapi dia tidak mampu melakukannya pada beberapa tumpukan tulang.
Hal itu membuktikan betapa kuatnya tulang-tulang tersebut. Mungkin dulunya itu adalah tulang-tulang dewa.
"Bayanganku masih terlalu lemah."
Zhang Ruochen menarik kembali tangannya. Kemudian, ia menuding langit dengan jari kanannya. Kekuatan Batin menyembur ke atas. Kekuatan Batin itu keluar dari Dunia Semesta, dan mengantar Divine Fire Jingmie menuju Lautan Chi-nya.
Setelah itu, awan di atas kepala Zhang Ruochen mulai terbelah. Sebuah air terjun api menukik dari langit dan menerjang peti mati tersebut.
Melihat itu, Putri Li Putih sontak merasa terkejut. "Pemimpin Sekte," katanya. "Bukankah Anda sudah keterlaluan? Kenapa Anda membuatnya marah?"
"Saat berada dalam kondisi seperti ini, kau perlu menggunakan metode ekstrim."
Setelah membakarnya lebih dari 6 jam, akhirnya secercah Chi dingin menyeruak keluar dari Peti Kristal Sun-Moon bagaikan gelombang laut.
Kaboom.
Layaknya dedaunan yang dihembuskan oleh angin, Zhang Ruochen dan Putri Li Putih terhempas hingga bermil-mil jauhnya. Energi itu terlampau mengerikan. Bahkan mereka sama sekali tidak bisa mengendalikan tubuh sendiri.
Setelah berhasil menyeimbangkan diri, Zhang Ruochen kembali menatap Peti Kristal Sun-Moon. Di waktu yang sama, matanya mulai memicing. Sosok wanita cantik – yang dibasuh sinar rembulan – melangkah keluar dari balik kobaran api.
Tubuhnya kurus dan kulitnya halus seperti permata. Terdapat tanda bulan merah di dahinya. Energi dingin menyeruak dari tubuhnya, hingga mengubah area seluas 10.000 mil menjadi tundra.
Divine Fire Jingmie yang ada di sekitarnya pun langsung ditelan oleh angin dan salju. Semua kobaran api itu sirna.
"Ghost King Bloodmoon..." kata Zhang Ruochen. "Tidak... kau adalah wanita yang ada di dalam peti mati."
Wanita yang berada di bawah Pohon Suci Utama itu memang Ghost King Bloodmoon, tapi kini pancaran auranya menjadi semakin kuat.
Zhang Ruochen dan Putri Li Putih sama-sama mampu bertahan dari serangan Biksu sejati di level menengah. Tapi saat berhadapan dengan wanita ini, mereka berdua merasa sangat tertekan.
Tekanan itu bahkan hampir membuat mereka berlutut.
Zhang Ruochen dan Putri Li Putih sama-sama berkeringat. Mereka sedang berusaha dengan susah payah agar tidak berlutut di hadapan siapapun.
Setiap langkah Ghost King Bloodmoon akan menambah tekanan tersebut. Wanita itu tidak sedang menggunakan auranya untuk menekan mereka. Sebaliknya, wanita itu sedang menekan mental mereka.
Meow!
Kedua kaki Putri Li Putih gemetar hebat. Setelah suara "meow", dia pun berubah menjadi wujudnya yang semula – seekor kucing putih brilian.
Pada akhirnya, Ghost King Bloodmoon berhenti melangkah. Dia berada di jarak 100 kaki dari Zhang Ruochen dan Putri Li Putih. "Kalian berdua punya mental yang sangat kuat," katanya dingin. "Kalian tidak ingin tunduk kepada siapapun dan punya potensi menjadi Supreme Saint."
Zhang Ruochen pun merasa sedikit lega. "Kalau kau terus melangkah maju, mungkin kami tidak akan sanggup lagi menahannya."
"Hati seorang Supreme Saint tidak akan pernah tunduk kepada siapapun, tapi bukan berarti kalian tidak boleh tunduk di hadapan dewa. Kalau aku meneruskan langkahku, bahkan Supreme Saint tidak akan sanggup bertahan dari tekanan tersebut."
Zhang Ruochen sontak terperangah. "Anda adalah dewa?"
"Seratus ribu tahun silam, aku telah mengerahkan segenap kekuatan dewa dan vitalitasku. Aku hanya tidur di dalam Peti Kristal Sun-Moon. Sekarang, aku baru saja bangkit."
Setelah mengambil jeda sejenak, Ghost King Bloodmoon menambahkan, "Kau adalah Biksu pertama yang berani membakar dewa dengan api."
Ternyata wanita itu adalah dewa!
Bahkan Supreme Saint pasti akan merasa ketakutan, apalagi Zhang Ruochen.
Sekarang ini, Zhang Ruochen merasa bahwa tangan dan kakinya sama-sama berubah menjadi dingin. Kalau lelaki itu berkata tidak takut, sesungguhnya dia sedang berbohong. Apalagi, mayat wanita yang ada di dalam peti mati dan sosok dewa hidup adalah dua konsep yang sangat berbeda.
Zhang Ruochen berusaha menyingkirkan semua emosi negatifnya. Lantas, dia mulai menenangkan diri, lalu membungkuk ke arahnya. "Saya tidak sengaja mengusik Anda," katanya, sambil sedikit menyangkal. "Tapi..."
"Kau tidak perlu takut," kata Ghost King Bloodmoon. "Kau berani membakar dewa dengan api. Artinya, kau punya nyali dan keberanian untuk melawan dewa. Maka dari itu, aku memutuskan untuk mengirim sedikit kesadaranku dan menemuimu."
Mayat dewa itu masih berbaring di dalam Peti Kristal Sun-Moon. Dia menyerap Chi Kehidupan dan Chi Suci milik Pohon Suci Utama. Yang jelas, kesadarannya baru saja keluar dari sana dan masuk ke dalam tubuh Ghost King Bloodmoon.
"Aku tahu bila kau ingin bicara denganku," kata Ghost King Bloodmoon. "Aku pun telah berjanji pada diriku sendiri, kalau aku akan membantumu satu kali. Tapi kau harus setuju dengan satu persyaratan."
"Persyaratan apa?" tanya Zhang Ruochen.
"Setelah semuanya berakhir, kau harus pergi ke Dunia Langit bersamaku."
Zhang Ruochen pun merasa tersentak. "Berdasarkan pada tingkat kultivasi Anda, maka Anda bisa melakukan apapun dengan hanya memikirkannya.. Tapi kenapa Anda masih membutuhkan bantuan saya?"
"Setiap makhluk punya nilainya masing-masing," kata Ghost King Bloodmoon. "Nilaimu jauh lebih besar daripada yang pernah kau bayangkan."
Zhang Ruochen pun memikirkannya dengan seksama. "Baiklah, saya setuju."
Tidak peduli seberapa sulitnya persyaratan itu, tapi perjanjian di antara Biksu dan Dewa masih layak diperjuangkan olehnya.
"Pikirkan dulu baik-baik," kata Ghost King Bloodmoon. "Setelah kau menyetujuinya, maka kau sudah berjanji kepada dewa. Dan kau tidak akan pernah bisa menyesalinya."
Zhang Ruochen merasa bahwa persyaratan itu tidak sesederhana seperti apa yang pernah diperkirakannya. Lantas, ia pun bertanya, "Sebenarnya, urusan apa itu?"
"Sekarang ini, aku masih belum bisa mengatakannya kepadamu. Tapi setelah kau berada di Dunia Langit, maka kau akan segera memahaminya. Aku tidak ingin memaksa orang lain, dan kau masih punya pilihan untuk tidak menyetujuinya."
"Saya setuju," kata Zhang Ruochen dengan tegas. "Tapi saya harus mengatakan ini dengan jelas. Pernyataan saya hanya berlaku untuk diri saya sendiri, bukan seluruh Dunia Semesta."
"Aku akan mengingatnya!"
Ghost King Bloodmoon membalikkan tubuhnya, dan kembali berjalan menuju Peti Kristal Sun-Moon.
"Tunggu!" kata Zhang Ruochen. "Apa Anda adalah Dewi Bulan yang legendaris?"
"Dewa manapun tidak akan memberi gelar pada dirinya sendiri. Dia akan menjadi Dewa bagi siapapun yang menganggapnya demikian." Setelah itu, secercah cahaya dewa melesat keluar dari tubuh Ghost King Bloodmoon, dan kembali menuju Peti Kristal Sun-Moon.
Dalam sekejap, semua kekuatan dewa itu sirna seketika.
Putri Li Putih kembali berubah wujud menjadi manusia. Dia membungkuk hormat ke arah peti mati. Lantas, dia berkata pada Zhang Ruochen. "Beliau pasti Dewi Bulan dari Daratan Guanghan."
"Ya."
Zhang Ruochen mengangguk.
Kalau dia bukan Dewi Bulan, maka dia pasti akan langsung menyangkalnya, bukannya malah mengatakan kalimat yang membingungkan.
Zhang Ruochen berjalan mendekati Ghost King Bloodmoon. "Sebelumnya, Dewi Bulan masuk ke dalam tubuhmu. Apa dia pernah mengatakan sesuatu tentangmu?"
"Sebuah pikiran," kata Ghost King Bloodmoon.
Zhang Ruochen pun terperangah. "Hanya satu pikiran, tapi pikiran itu berhasil melahirkanmu? Kalau dia punya jutaan pikiran, bukankah akan ada jutaan pertapa tangguh sepertimu?"
"Tidak sesederhana itu," kata Ghost King Bloodmoon. "Semakin sering berpikir, maka tantangan yang dihadapinya akan semakin besar. Hal itu juga bisa mempengaruhi tingkat kultivasinya. Kalau pikiran dewa dapat hidup secara independen, maka itu pasti karena alasan tertentu."
"Apa motif di balik kelahiranmu?" tanya Zhang Ruochen.
"Untuk membawanya keluar dari Netherworld," kata Ghost King Bloodmoon. "Tidak ada Chi kehidupan di Netherworld. Kalau dia tidak bisa menyerap Chi Kehidupan, maka dia akan tertidur panjang, dan bila semua energi dewanya telah terkuras, maka dia akan mati. Walau sedang tertidur, tapi selama ini energi dewanya masih aktif. Hanya saja, tingkat efektivitasnya berjalan agak lambat."
Yang jelas, Dewi Bulan telah mengutus Ghost King Bloodmoon untuk menjalankan misi khusus.
Tentu saja, kini misi itu sudah tidak penting lagi.
Bayangan Zhang Ruochen keluar dari Dunia Semesta dan kembali menyatu dengan tubuhnya. Dia harus berkultivasi dengan segenap upaya, agar dia bisa menembus level Absolute Land sesegera mungkin.
Selama beberapa tahun belakangan, Sarira Buddha yang digunakan telah membuat Kekuatan Batin-nya meningkat pesat. Mereka telah menyatu dengan tubuh Zhang Ruochen, hingga mempercepat kultivasi Zhang Ruochen dan membuatnya 10 kali lipat lebih cepat daripada para pertapa di level yang sama.
Walaupun Zhang Ruochen meminum wine setiap hari, tapi kultivasiya masih sama cepatnya seperti Sembilan Ahli Waris, dan kini sudah berada di puncak Xuanhuang.
Knock, knock.
Ada seseorang yang mengetuk pintu.
Setelah itu, suara Qin Yutong terdengar dari luar. "Yang Mulia," katanya lembut. "Lord Keduabelas sudah tiba di Phoenix Dance Palace dan ingin mengadakan pertemuan dengan Anda. Beliau mengutus saya untuk menjemput Anda."
Zhang Ruochen membuka mata dan tersenyum. "Paman Keduabelas tidak berani menemuiku. Sebaliknya, dia memintaku pergi untuk menemuinya. Tampaknya dia ingin mengintimidasiku secepat mungkin. Sesuai dugaan, dia tidak rela menyerahkan kekuasaannya kepadaku."
Siapapun yang datang untuk bertamu biasanya punya derajat yang lebih rendah daripada sang pemilik rumah.
Lord Mingjiang sudah datang ke Royal Capital. Hal ini membuat statusnya lebih rendah daripada Zhang Ruochen. Sekarang, dia sudah berada di Phoenix Dance Palace, dan dia ingin membalas perlakuan pria tersebut.
"Baiklah, aku akan menemuinya bersamamu."
Hanya ada sedikit anggota utama kerajaan yang masih tersisa. Seharusnya mereka bersatu dan sama-sama fokus untuk melawan musuh dari luar, bukannya malah perang saudara.
Sebagai junior, Zhang Ruochen pun rela mengambil satu langkah mundur demi menghormati Lord Mingjiang.
Seandainya Lord Mingjiang masih tidak terima dengan perlakuan itu dan tetap ingin mengalahkan Zhang Ruochen, maka Zhang Ruochen pun tidak akan bersikap sopan lagi kepadanya.
Intinya, mereka harus saling menghormati.
Qin Yutong merasa sedikit lega. Sebelum datang kemari, dia khawatir bila kedua pria itu akan sama-sama keras kepala dan tidak ada yang mau mengalah. Kalau hal itu terjadi, maka pertemuan itu akan berakhir sia-sia.
Di Phoenix Dance Palace, terdapat paviliun di tengah danau spiritual. Tempat itu dipenuhi dengan cahaya. Banyak pelayan cantik yang sedang menari, diselingi alunan musik indah.
Sambil diantar oleh Qin Yutong, Zhang Ruochen pun masuk ke dalam paviliun. Pada akhirnya, ia melihat Saudara Ke-12-nya Kaisar Ming, Lord Mingjiang.
"Yang Mulia."
Nenek Bai Su berjalan mendekat dan membungkuk pada Zhang Ruochen.
"Salam, Pangeran Mahkota."
Semua kultivator di bawah Alam Biksu sama-sama berlutut di hadapan Zhang Ruochen. Dan mereka semua terlihat patuh.
Akan tetapi, Lord Mingjiang dan anak buah Biksu-nya masih duduk di sana. Tampaknya, mereka tidak berniat untuk membungkuk di hadapan pria tersebut.