Kaisar Dewa

Kembalinya Permaisuri



Kembalinya Permaisuri

1"Berdoa kepada langit dan bumi."     

Para kultivator Sacred berdiri di segala penjuru dan mulai berteriak bersamaan. Terdengar suara kencang yang memenuhi seluruh Gunung Tianmu.     

Lantas, semua orang merentangkan tangannya, dan mengirimkan Chi Suci ke dalam Kuali Rusa Kaiyuan.     

Cahaya emas bersinar darinya.     

Kalau dilihat dari jarak 10 ribu mil jauhnya, samar-samar seseorang dapat melihat Gunung Peakless yang berubah menjadi emas. Energi dahsyat menyeruak darinya.     

Dalam sekejap, Qiu Yu kembali ke wujud aslinya di dalam Kuali Rusa Kaiyuan. Dia berubah menjadi Divine Phoenix Tree yang berselimut api. Samar-samar, kekuatan dewa menyeruak darinya, tapi dia masih gagal meloloskan diri dari Kuali Rusa Kaiyuan.     

Terdengar kalimat kompromi dari bibir Qiu Yu. "Zhang Ruochen... bila kau mengampuni nyawaku, maka mulai sekarang, aku akan mendengarkanmu."     

Mendengar itu, para Biksu tangguh di sekitar sana – yang semula mengidolakan Qiu Yu – langsung merasa jijik.     

Bahkan Biksu biasa masih punya ego dan reputasi yang harus dijaga. Mereka selalu menganggap harga diri sebagai sesuatu yang sangat penting.     

Akan tetapi, rupanya Akar Spiritual Daratan Kunlun dan Divine Parasol Tree ini sedang memohon ampunan kepada musuhnya. Banyak pertapa yang tidak bisa menerimanya.     

Akar Spiritual Dunia bukan hanya menjadi media penghubung World Spirit dan prinsip-prinsip dunia. Lebih jauh, mereka melambangkan seluruh harapan bagi dunia tersebut.     

Sebagian besar pertapa yang hadir di sana benar-benar kesal dengan sikap Qiu Yu dan menganggapnya tidak pantas mewakili harapan Daratan Kunlun.     

"Aku tidak membutuhkan bantuanmu."     

Zhang Ruochen bicara dengan nada dingin dari bawah Kuali Rusa Kaiyuan. Lantas, dia mengangkat kepalanya dan mengangkat tangannya secara perlahan. Pria itu sudah bersiap untuk membuka gerbang Dunia Semesta, hingga Pohon Suci Utama dapat menyerap Divine Parasol Tree.     

Akan tetapi, ketika ia mendongakkan kepalanya, saat itu dia melihat 33 bintang yang bersinar di langit.     

Itu adalah... Star Soul Constellation-nya Chi Yao.     

Para pertapa lain juga merasakan kehadiran konstelasi bintang tersebut. Itu membuat hati mereka gemetar.     

"Permaisuri... Permaisuri baru saja kembali ke Daratan Kunlun..."     

Salah satu Elder Biksu dari Ras Fire merasa gembira. Setelah berteriak kencang, akhirnya dia bersujud ke tanah dan menyembah konstelasi tersebut. "Permaisuri, sang dewa sejati."     

Bahkan Elder Biksu itu juga berlutut. Secara natural, anggota Ras Fire lainnya juga menyembah Chi Yao.     

Ketika itu, kehendak dewa menyeruak dari 33 bintang di langit. Mereka membentuk cahaya bintang dan berguguran ke daratan, bahkan sampai melingkupi Gunung Peakless.     

"Salam Permaisuri!"     

"Salam Permaisuri!"     

Semua kultivator yang berada di puncak Gunung Tianmu sedang merasa ketakutan. Mereka berlutut di tanah. Tidak ada satupun dari mereka yang berani menentang dewa.     

Di bawah gunung, Shi Qianjue, Lord Fire, Elder Death Zen, Wakil Pemimpin, Murong Yefeng dan kedua Golden Ni langsung menghentikan pertempuran mereka masing-masing. Di bawah kehendak dewa dan tekanan darinya, bahkan mereka juga berlutut di tanah.     

Sebenarnya, selama dewa itu tidak memusatkan tekanannya pada salah satu sosok Supreme Saint, maka dia masih akan sanggup bertahan dari tekanan tersebut, dengan menggunakan kultivasi dan kekuatan inginnya yang tinggi. Paling tidak, sang Supreme Saint masih bisa berdiri tegak.     

Tapi para Supreme Saint yang hadir di tempat ini bisa merasakan bahwa tidak hanya kehendak dewa yang terlepas dari konstelasi tersebut, tapi juga amarahnya.     

Tidak ada seorangpun yang berani berdiri di hadapan dewa.     

Selain itu, berlutut di hadapan dewa bukanlah sesuatu yang memalukan.     

Whoosh!     

Cahaya tujuh warna terbang dari 33 bintang. Mereka mendarat di Gunung Tianmu, lantas berubah menjadi figur Chi Yao.     

Wanita itu berdiri di balik awan tujuh warna. Dia mengenakan jubah dewa, dan rambut hitam yang dikuncir. Matanya bahkan jauh lebih cantik daripada bintang-bintang, sambil memancarkan cahaya dan kehendak dewa.     

Hanya ada satu orang yang tidak berlutut di sana. Dia adalah Zhang Ruochen.     

"Chi Yao…"     

Kedua mata Zhang Ruochen semerah darah. Dia berdiri di Gunung Tianmu dan bertumpu pada pedangnya. Dia menggunakan kekuatan inginnya yang tinggi untuk menepis kehendak dewa tersebut.     

Sialnya, baik kultivasi maupun Kekuatan Batin-nya sangat lemah bila dibandingkan dengan dewa. Dia sama sekali tidak sanggup menandingi Chi Yao. Kedua kakinya terus gemetar, seakan ingin berlutut di tanah.     

Tatapan jijik muncul di mata Chi Yao – yang sedang melihat Zhang Ruochen berjuang seperti itu. "Rupanya kau berani menghancurkan Lingxiao Heavenly King Mansion. Nyalimu besar sekali."     

Setiap suara dewanya mengandung kehendak dewa dan membuat Zhang Ruochen semakin menderita.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen berteriak. Tatapan keji muncul di matanya. Dia mengayunkan pedangnya dengan suara "poof", sebelum akhirnya memotong kedua kakinya sendiri.     

Thud.     

Tanpa kaki, tubuh Zhang Ruochen pun langsung terjungkal ke tanah.     

Semua kultivator yang hadir merasa kagum setelah melihat peristiwa itu, tapi mereka juga sedang tertawa di dalam hati setelah menyaksikan kebodohan Zhang Ruochen.     

Apa dia tidak lihat kalau semua Supreme Saint sedang berlutut di tanah? Sebab, berlutut di hadapan dewa bukanlah sesuatu yang memalukan. Kenapa dia malah memotong kakinya sendiri?     

Di dalam Kuali Rusa Kaiyuan, Qiu Yu merasa girang. Dia tertawa, sambil berkata, "Zhang Ruochen, sudah kubilang padamu bila kau bermusuhan dengan Daratan Kunlun, maka kau akan mati. Sekarang, Permaisuri telah kembali, dan semua pengikut gilamu akan mati. Haha..."     

Qiu Yu tertawa, tapi setelahnya, dia tidak bisa tertawa lagi.     

Dia melihat sosok manusia sedang berdiri di samping Zhang Ruochen dan berhasil menangkal kehendak dewa Permaisuri.     

Lebih tepatnya, dia bukanlah manusia, tapi Ghost King yang cantik.     

Terdapat tanda bulan darah di dahinya. Dia merentangkan jari seputih saljunya dan menuding ke arah kedua kaki Zhang Ruochen.     

Dalam sekejap, kedua kaki Zhang Ruochen kembali tersambung.     

Pria itu tidak lagi merasa tertekan oleh kehendak dewa, hingga membuatnya dapat berdiri tegak. Yang jelas, Ghost King Bloodmoon baru saja menangkal kehendak dewa Chi Yao, dan membuatnya kembali berdiri.     

"Dia bersikap sangat tenang di hadapan dewa dan malah melindungi Zhang Ruochen. Makhluk macam apa itu?"     

"Pantas saja Zhang Ruochen berani menghancurkan Lingxiao Heavenly King Mansion dan menyerang Gunung Peakless. Rupanya dia punya pendukung yang kuat."     

"Seharusnya dia juga dewa, kan?"     

…     

Istana kekaisaran, para pengikut Sacred, Sekte Setan, Ras Fire... semua kultivator yang hadir merasa bingung. Mereka menatap Ghost King Bloodmoon dan berusaha menebak identitasnya.     

Ghost King Bloodmoon menatap mata Chi Yao. Dua kehendak dewa saling berbenturan di tengah mereka. Zhang Ruochen bisa melihat dengan jelas bahwa terdapat banyak retakan ruang di sekitarnya. Rasa-rasanya, ruang di sekitarnya akan meledak menjadi fragmen-fragmen ruang.     

Setelah saling beradu kekuatan, akhirnya mereka sama-sama menghentikan serangan. Seketika itu juga, mereka menarik kembali kehendak dewa masing-masing.     

"Kupikir kau akan mati di Dunia Langit," kata Ghost King Bloodmoon. "Tak kusangka bila kau akan kembali ke Daratan Kunlun dengan begitu cepat. Tampaknya Jalan Saintly yang menghubungkan Daratan Kunlun dan Dunia Langit telah kembali dibangun."     

Permaisuri Chi Yao melangkah di atas awan tujuh warna dengan 33 bintang di atas kepalanya. "Kenapa kau melindungi Zhang Ruochen?" tanyanya.     

Suara Ghost King Bloodmoon terdengar dingin. "Karena aku bisa melihat potensinya, maka aku harus melindunginya. Bagaimana bila kau memberikannya kepadaku?"     

"Mustahil," kata Permaisuri Chi Yao.     

"Bagaimana kalau aku masih ingin menyelamatkannya?" tanya Ghost King Bloodmoon.     

"Star Soul Constellation-ku berada di langit dan tempat ini merupakan Daratan Kunlun. Tempat ini bisa memberiku banyak energi dewa. Apa kau yakin ingin memulai perang dewa hanya demi menyelamatkan sosok Biksu?"     

Ghost King Bloodmoon tidak takut dengannya. "Setelah kita memulai perang dewa, aku berjanji bahwa semua makhluk hidup dalam radius satu juta mil dari tempat ini akan langsung mati. Ada begitu banyak Biksu dan Supreme Saint yang berkumpul di tempat ini, kan? Bila mereka semua mati, lalu apa yang bisa kau lakukan untuk berkompetisi di Dunia Langit? Kau sudah pernah berkunjung ke tempat itu. Seharusnya kau paham bahwa kekuatan kita sama-sama tidak signifikan di tempat tersebut. Sebaliknya, kekuatan mereka jauh lebih penting."     

Ghost King Bloodmoon dan Permaisuri Chi Yao sedang memikirkan hal yang sama, sehingga mereka tidak memulai perang dewa. Oleh karena itu, mereka hanya bisa menyelesaikannya dengan negosiasi, dan menandatangani kontrak dewa.     

Tentu saja, tidak ada seorangpun yang bisa mendengar percakapan mereka berdua. Para pertapa yang ada di sana tidak tahu apa yang mereka bicarakan.     

Setelah menandatangani kontrak, Ghost King Bloodmoon akhirnya berkata pada Zhang Ruochen, "Ajak pria pil dan pemabuk tua itu untuk pergi ke Dunia Langit bersamaku sekarang juga."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. "Tidak. Aku harus membawa semua Pasukan Sacred ke dalam Dunia Semesta terlebih dahulu, baru meninggalkan tempat ini bersamamu."     

"Itu mustahil. Aku sudah menandatangani kontrak dewa dengan Permaisuri untukmu," kata Ghost King Bloodmoon. "Aku hanya bisa menyelamatkan nyawamu."     

Sorot mata Zhang Ruochen tampak tegas. "Chi Yao tidak akan pernah mengampuni nyawa mereka, kalau mereka tinggal di Daratan Kunlun. Bila kau tidak mengizinkan mereka masuk ke Dunia Semesta, maka aku tidak akan pergi bersamamu."     

Ghost King Bloodmoon memasang ekspresi tidak senang. "Zhang Ruochen," katanya dingin. "Seharusnya kau memahami sesuatu. Di hadapan Dewa, para mortal sama sekali tak punya pilihan. Kau hanya bisa menurut, kalau tidak, maka kau akan mati di sini."     

"Memangnya kenapa bila aku mati? Memangnya kenapa bila aku masih hidup?" katanya dengan tampang datar.     

"Bila kau memilih mati, maka kau adalah pecundang. Bila kau memilih hidup, setidaknya kau punya kesempatan untuk melawan."     

Ghost King Bloodmoon berjalan santai ke arah Lord Mingjiang. Sambil bicara, dia merentangkan tangannya dan menebas leher Lord Mingjiang.     

"Kau... apa yang kau lakukan? Apa kau sedang memaksaku?"     

Zhang Ruochen berteriak marah. Dia mengepalkan genggamannya erat-erat dan mulai mengangkat Pedang Kuno Abyss. Setelah itu, dia bergerak menuju Ghost King Bloodmoon.     

Namun, setelah maju satu langkah, dia sudah tidak bisa bergerak. Dia sama sekali tidak sanggup menghentikan Ghost King Bloodmoon. Dia hanya bisa melihat kepala Lord Mingjiang dipenggal oleh wanita tersebut.     

Pada saat itu, akhirnya Zhang Ruochen paham betapa tidak berdayanya dirinya. Sehingga, tidak ada lagi yang ingin dicapainya, selain kekuatan untuk menandingi Dewa.     

Ghost King Bloodmoon sangat dingin. Dia berjalan mendekati Mu Lingxi, lantas kembali menggunakan tangannya sebagai pedang.     

Roar!     

Zhang Ruochen mengaum hingga sekujur tubuhnya gemetar. Dia ingin terbebas dari belenggu Ghost King Bloodmoon, tapi dia tidak sanggup melakukannya.     

Akan tetapi, Ghost King Bloomoon tidak melancarkan serangan. Dia hanya meletakkan tangannya di leher Mu Lingxi, dan berkata dengan tampang datar, "Ingatlah betapa tidak berdayanya dirimu pada saat ini. Keberanian dan kebesaran jiwa masih belum cukup untuk melawan dewa. Kau masih memerlukan kemampuan.     

"Di hadapan takdir, semua orang adalah bidak catur. Bila kau ingin hidup dan melindungi keluarga, teman-teman, dan kekasihmu, maka kau harus menjadi lebih kuat, dan menjadi bidak catur yang paling berguna. Sekarang ini, kau adalah salah satu bidak caturku, hingga kau layak bicara denganku dan mendapatkan perlindungan dariku."     

Ghost King Bloodmoon kembali berjalan ke arah Lord Mingjiang dan mengembalikan kepalanya.     

Seketika itu juga, tubuh Lord Mingjiang kembali utuh. Rasa takut menghantui tatapan matanya, "Salam, Dewa sejati."     

Ghost King Bloodmoon tidak menoleh ke arahnya. Dia masih tetap bicara dengan Zhang Ruochen. "Kau tidak ingin menerima semua ini, kan? Percuma saja. Memang sekejam inilah kehidupan. Jika kau tidak ingin dijadikan sebagai bidak catur orang lain, maka kau harus menjadi lebih kuat. Saat kau sudah menjadi kuat, maka kau bisa melompat dari papan catur dan menjadi pemain caturnya. Sekarang pilihlah, kau ingin hidup atau mati? Kau akan memilih untuk menjadi pecundang atau diberikan kesempatan untuk bertarung?"     

Zhang Ruochen menatap Ghost King Bloodmoon dengan tatapan dingin, tanpa bicara apapun.     

Ghost King Bloodmoon menambahkan, "Jangan khawatir. Permaisuri Chi Yao tidak akan membunuh pengikut Sacred, karena dia harus mengumpulkan para pertapa di atas Alam Setengah-Biksu untuk melakukan sesuatu. Maka dari itu, dia tidak akan membiarkanmu membawa para pengikut Sacred ke Dunia Semesta. Ini adalah persyaratannya."     

"Apa yang ingin dia lakukan?" tanya Zhang Ruochen.     

Ghost King Bloodmoon tidak ingin merahasiakannya. "Mirip seperti apa yang kuiinginkan darimu," jawabnya terang-terangan.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen menyadari bahwa apa yang akan dilakukan oleh Dewi Bulan kepadanya, rupanya jauh lebih penting daripada dugaannya. Kalau begitu, dia tidak akan bisa bernegosiasi lagi.     

Bahkan semua makhluk hidup hanya akan menjadi bidak catur di hadapan Dewa. Meski begitu, Zhang Ruochen masih harus menyelamatkan nyawa para pengikut Sacred. Ini adalah tanggung jawabnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.