Kaisar Dewa

Boneka yang Memberontak



Boneka yang Memberontak

2Sebagian besar Biksu yang hadir di tempat ini pernah mengikuti "Pertempuran Merit Tujuh Dunia Shatuo" di masa 30 tahun silam, sehingga mereka paham dengan apa yang terjadi.     

Supreme Saint Jiuling berkata, "Pertempuran itu akan dibedakan menjadi empat pertempuran terpisah, Pertempuran Merit Dewa, Pertempuran Merit Supreme Saint, Pertempuran Merit Saint King, dan Pertempuran Merit Biksu. Peringkat dunia akan dilandaskan pada hasil merit tersebut, sedangkan dunia dengan peringkat paling bawah akan menjadi medan pertempuran selanjutnya."     

"Daratan Guanghan berada di peringkat kedua terbawah di Tujuh Dunia Shatuo. Jadi, posisi kita sekarang ini sangat berbahaya."     

"Kita harus melakukan yang terbaik agar bisa menduduki peringkat pertama. Seandainya kita bisa menduduki peringkat pertama, maka dunia kita tidak akan menjadi medan pertempuran baru."     

Tiba-tiba, terdengar suara yang mengguncang telinga. "Bertempur demi Daratan Guanghan sampai mati!"     

Sebaliknya, Zhang Ruochen mendengar suara merdu di dalam benaknya. "Apa kau sudah paham dengan aturan main dalam Pertempuran Merit Tujuh Dunia Shatuo?"     

Zhang Ruochen merasa agak kebingungan. Lantas, dia menoleh ke arah Istana Dewa Guanghan, lalu mengangguk dan berkata, "Apa ini yang ingin Anda lakukan kepada saya? Bergabung ke dalam pertempuran tersebut?"     

"Bukan hanya bergabung, tapi membantu Daratan Guanghan menduduki peringkat pertama dalam pertempuran tersebut."     

Pria itu kembali mendengar suara Dewi Bulan.     

Zhang Ruochen berkata, "Apabila Daratan Guanghan berhasil menduduki peringkat pertama, maka dunia itu tidak akan dijadikan sebagai medan pertempuran baru, kan?"     

"Benar," kata Dewi Bulan.     

Zhang Ruochen berkata, "Baiklah! Saya akan berusaha yang terbaik."     

Dewi Bulan berkata, "Aku harus mengatakan sesuatu kepadamu. Daratan Kunlun adalah telah resmi menjadi anggota semesta barat. Setelah tiba di Dunia Langit, maka mereka masuk ke dalam Tujuh Dunia Shatuo. Mereka berada di peringkat terakhir, dan sepertinya tempat itu akan menjadi medan pertempuran baru.     

Zhang Ruochen mulai mengepalkan tangannya erat-erat.     

Dewi Bulan berkata, "Kenapa? Apa kau menyesal?"     

"Anda sudah pernah menanyakannya, dan jawaban saya selalu sama. Saya tidak pernah menyesal," kata Zhang Ruochen.     

Dewi Bulan menambahkan, "Aku pernah bertempur untuk Daratan Kunlun sebelumnya, bahkan aku hampir mati dalam pertempuran tersebut. Sebenarnya, tidak peduli dunia mana yang akan kau bela nantinya. Sebab pada akhirnya, kita semua sama-sama sedang bertarung melawan Dunia Neraka."     

"Tidak masalah. Karena saya telah memutuskan untuk membantu Anda, maka saya akan melakukan yang terbaik. Sedangkan untuk takdir Daratan Kunlun, itu dapat dipikirkan nanti-nanti."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Akhirnya saya paham dengan apa yang Anda bicarakan di Gunung Saint Wood. Chi Yao tidak akan pernah rela melepaskan para pertapa tangguh Pusat Kekaisaran Suci. Itu adalah persyaratannya, dan persyaratan itu berkaitan erat dengan eksistensi Daratan Kunlun."     

"Selain itu, mereka punya banyak teman dan keluarga di Daratan Kunlun. Jadi, bila mereka bertempur untuk Daratan Kunlun, maka mereka akan semakin bersemangat."     

Dewi Bulan pernah menyelamatkan Zhang Ruochen, Mu Lingxi dan puluhan ribu prajurit Pusat Kekaisaran Suci lainnya.     

Yang jelas, Zhang Ruochen harus membayar kebaikannya.     

Kali ini, Zhang Ruochen sedang berhadapan dengan Daratan Kunlun mengenai permasalahan hidup dan mati, tapi apa yang bisa dilakukan?     

Walaupun dia ingin bertempur demi Daratan Kunlun, tapi dia tidak bisa meninggalkan namanya di Daratan Kunlun, karena sekarang dia sudah menjadi anggota Daratan Guanghan.     

Zhang Ruochen berkata, "Bila saya berhasil membuat Daratan Guanghan menduduki peringkat pertama dalam Pertempuran Merit, apa Anda bisa membantu saya?"     

"Kau sedang meminta hadiah atau bernegosiasi denganku?" tanya Dewi Bulan.     

Tidak ada satupun Biksu yang bernegosiasi dengan Dewa. Apa yang bisa mereka lakukan hanyalah meminta bantuan dari Dewa. Sebab, segala sesuatu yang dibaptis oleh Dewa akan membuat para Biksu lainnya merasa iri.     

Ternyata, Zhang Ruochen baru saja ingin bernegosiasi, bukannya meminta hadiah.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak terintimidasi. Dia berkata, "Semua tergantung dari sudut pandang Anda sendiri. Bagaimanapun juga, Anda adalah Dewa, dan saya hanya manusia. Tidak masalah jika Anda ingin menolaknya, karena saya masih akan bertempur demi Daratan Guanghan."     

Dewi Bulan terdiam sejenak, karena dia merasa bahwa Zhang Ruochen begitu lancang, sampai-sampai berani mengusik Dewa. Akan tetapi, dia masih harus menuruti permintaan Zhang Ruochen, karena dia benar-benar membutuhkan Zhang Ruochen lebih dari apapun.     

Tidak diragukan lagi, kini bidak catur itu menyerang balik pemainnya.     

Bila pemain catur itu menurutinya, mungkin bidak caturnya akan menjadi semakin berontak di masa depan.     

Supreme Saint Jiuling duduk di atas dan berkata, "Menurut Dewi Bulan, kita perlu memilih Ahli Waris dan Priest di antara para Biksu.     

"Biksu yang paling kuat akan terpilih menjadi Ahli Waris dan memimpin para Biksu dari Daratan Guanghan lainnya. Selain itu, dia juga harus punya banyak merit. Maka dari itu, kami memutuskan Wu Hao yang menjadi Ahli Waris. Ada yang keberatan?"     

Tidak ada seorangpun yang keberatan dengan kandidat pilihan ketiga Supreme Saint papan atas tersebut.     

Selain itu, Wu Hao memang tidak terkalahkan di kalangan Biksu, sehingga tidak ada satupun yang berani menantangnya.     

"Tidak ada yang keberatan," kata semua Biksu.     

Wu Hao sedang berdiri di tengah kerumunan, lalu sedikit merasa kesal karena tidak ada satupun yang menantangnya.     

Setelah itu, Supreme Saint Jiuling berkata, "Priest akan menjadi perwakilan Dewa. Dia dapat menggantikan tempat Ahli Waris selama Pertempuran Merit, dan bila Ahli Waris memberi keputusan yang salah, maka Priest dapat membenarkannya dan berhak memutuskan. Ahli Waris dan Priest harus saling mendukung satu sama lain."     

"Ahli Waris dipilih dari Biksu mutlak dengan potensi yang paling besar. Maka dari itu, Priest akan dipilih dari Biksu sejati yang paling kuat dengan potensi yang paling besar pula.     

"Ketika seseorang menjadi Priest, maka dia akan diberi hadiah 10.000 tetes Ning True Saint Dew.     

"Aku akan memilih Priest di antara para Biksu sejati yang masuk ke dalam Catatan Merit Bksu. Ada yang keberatan?"     

Semua Supreme Saint sedang duduk di kursi dan menyimak penjelasan Supreme Saint Jiuling.     

Bahkan tidak ada satu Supreme Saint pun yang merasa keberatan, apalagi para Biksu lainnya.     

Namun, sosok pemuda dengan armor emas tiba-tiba bangkit berdiri dan berkata, "Karena Priest akan dipilih dari Biksu sejati dengan potensi yang paling tinggi, tapi kenapa hanya mereka yang berada di Catatan Merit Biksu yang berhak menjadi kandidat?"     

Semua orang menganggap bahwa pemuda ini luar biasa.     

Zhang Ruochen menoleh ke arah pemuda berarmor emas. Dia adalah Jikong Po, putra ke-3.480 Kaisar Jimie.     

"Pertanyaan yang bagus."     

Supreme Saint Jiuling terlihat senang. Dia berkata, "Jika beberapa Biksu sejati menganggap kalau dirinya sanggup mengalahkan 4 Biksu sejati di Catatan Merit Biksu, maka kalian boleh mencobanya."     

"Saya ikut."     

Jikong Po melangkah maju, sambil menggenggam tombak naga emas sepanjang 10 kaki.     

"Saya juga ikut."     

"Saya ingin berusaha memenangkan 10.000 tetes Ning True Saint Dew."     

Setelah itu, Su Qingling, Bu Ji, Wen Shushen, Qin Bi, dan enam Biksu sejati lain berjalan menuju ke tengah Konferensi Seribu Biksu.     

Mereka yang berkompetisi untuk memperebutkan posisi Priest adalah talenta terbaik yang dimiliki Daratan Guanghan.     

Enam Biksu sejati di tahapan puncak hanya sedikit lebih bertalenta dibandingkan Su Qingling dan yang lainnya. Masing-masing dari mereka sanggup bertarung melawan para Biksu mutlak.     

Secara keseluruhan, mereka semua berjumlah 11 orang.     

Supreme Saint Jiuling berkata, "Ada lagi yang ingin bergabung?"     

Sebenarnya, beberapa Biksu sejati ingin mencobanya, tapi mereka hanya bisa mendesah dalam diam, setelah melihat 11 kandidat tersebut, yang notabene bukan tandingan mereka.     

Zhang Ruochen masih menunggu balasan Dewi Bulan, karena dia juga tahu bahwa Dewi Bulan sedang menunggunya maju.     

Kalau Dewi Bulan tidak setuju dengan persyaratannya, maka dia tidak akan berkompetisi untuk memperebutkan posisi Priest, walaupun dia tidak mendapatkan 10 ribu tetes Ning True Saint Dew.     

"Aku akan membantumu satu kali saja, tapi permintaanmu harus rasional. Bukan ide yang bagus untuk membuat Dewa marah," kata Dewi Bulan.     

Zhang Ruochen sontak bangkit berdiri dan memasang ekspresi tegas, sambil berkata, "Saya juga ikut."     

Zhang Ruochen berjalan ke tengah konferensi, sambil ditatap oleh banyak Biksu lainnya dengan tampang terkejut.     

"Apa? Kenapa Biksu Heaven Pass berani berkompetisi memperebutkan posisi Priest?"     

"Dan dia baru saja menembus level Heaven Pass."     

"Sekarang ini bukan waktu yang tepat untuk memamerkan diri. Dia benar-benar ingin melawak."     

…     

Banyak Biksu yang mulai menertawakan Zhang Ruochen, karena mereka menganggap bila pria itu hanya akan mempermalukan dirinya sendiri.     

Beberapa Biksu sejati – yang sedang berkompetisi memperebutkan posisi Priest – berhenti tersenyum.     

Jikong Po menatapnya dingin dan berkata, "Dia terlalu percaya diri."     

Para Supreme Saint yang hadir menatap Zhang Ruochen dengan wajah serius, karena penilaian dan penglihatan mereka jauh lebih akurat dibandingkan para Biksu dan Saint King lainnya. Mereka bisa menilai bahwa pemuda ini luar biasa.     

Mata Kaisar Jimie tampak bercahaya, dan bertanya kepada Supreme Saint Jiuling, "Apa dia adalah bocah yang dibawa oleh Dewi Bulan?"     

"Benar."     

Supreme Saint Jiuling mengangguk.     

Kaisar Jimie tersenyum. Pada mulanya, dia sama sekali tidak tertarik dengan pertempuran para Biksu. Bahkan, dia tidak peduli apakah Jikong Po berhasil menjadi Priest atau tidak. Akan tetapi, sekarang ini, Kaisar Jimie mulai merasa tertarik.     

"Pertempuran untuk memperebutkan posisi Priest telah dimulai.     

"Siapapun yang berhasil mengambil pedang saint ini akan menjadi Priest.     

Supreme Saint Jiuling menggenggam pedang saint, lantas menjentikkan jarinya dan melemparkan pedang saint tersebut.     

Whoosh!     

Pedang saintnya terbang dan mendarat di atas Istana Dewa Guanghan.     

Semua orang pun langsung merasa terkejut.     

Dewi Bulan bertempat tinggal di Istana Dewa Guanghan. Jadi, kalau mereka naik ke atas sana untuk mengambil pedang saint tersebut, maka itu adalah tindakan yang lancang.     

Hal ini bertujuan untuk menguji nyali para pertapa, sekaligus mental dan kekuatan ingin mereka masing-masing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.