Kaisar Dewa

Bunuh Mereka Semua



Bunuh Mereka Semua

1Walaupun tameng itu adalah senjata tipe bertahan, tapi kekuatannya sangat besar setelah diaktifkan dengan sempurna. Apalagi, tamengnya tergolong ke dalam Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi.     

Petir api yang menyeruak dari tamengnya setinggi 3.000 kaki.     

Boom!     

Zhang Ruochen terhempas sampai belasan mil jauhnya, sedangkan Monument Shield-nya berubah menjadi merah, seakan nyaris meleleh.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen berhasil meredam sambaran petir Nine Nine to One Formation. Dia kembali menyeimbangkan diri dan berdiri di tanah, sedangkan suhu di Monument Shield-nya juga mulai menurun.     

"Dia sanggup menghentikan serangan Nine Nine to One Formation?"     

Semua Marquis Luosha merasa terkejut.     

Daratan Yushan, Daratan Yuanze Insect dan Daratan Thousand Cities sama-sama merasa takjub dengan kemampuan Zhang Ruochen. Mereka melabelinya sebagai sosok tangguh di bawah Alam Saint King.     

Dia adalah seorang pertapa yang bertalenta.     

"Dia memang hebat. Mari kita lihat seperti apa kemampuannya setelah dia menanggalkan armor darah."     

"Mungkin dia adalah seorang pertapa senior. Sebab, hanya segelintir pertapa muda yang punya kemampuan semacam itu."     

…     

Sphinx berambut perak mulai merasa terintimidasi. Dia bergerak menuju ke pusat Nine Nine to One Formation bagaikan secercah cahaya.     

Kali ini, dia akan memimpin formasi itu.     

Sedangkan para Marquis Luosha lainnya juga berkumpul di dalam formasi, karena ini adalah satu-satunya cara untuk menekan pertapa berarmor darah tersebut.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen menapakkan kakinya pada bayangan Luan dan Phoenix. Dia melesat maju dan meninggalkan banyak bayangan di belakangnya, sembari bergerak mendekati formasi tersebut.     

Walau Nine Nine to One Formation itu kuat, tapi formasi mereka tidak sanggup bertahan dari serangan Zhang Ruochen.     

Saat pria itu telah berada di jarak 10 mil jauhnya dari formasi, Zhang Ruochen mulai menyuntikkan Chi Suci ke dalam Pedang Kuno Abyss.     

Pedangnya pun mulai bersinar.     

Garis-garis cahaya yang memancar dari pedangnya merupakan pedang-pedang Chi, dan energi itu berhasil menekan lawannya hingga ke tanah.     

Zhang Ruochen baru saja mengaktifkan kekuatan penuh Pedang Kuno Abyss, hingga energi serangannya berhasil mengguncang semua Marquis Luosha yang ada di tanah.     

Kepala Sphinx berambut perak seakan mulai mati rasa. Dia berteriak, "Gunakan Nine Nine to One Formation. Bunuh dia sekarang juga."     

81 Marquis Luosha kembali menggabungkan kekuatan, hingga mengguncang Energi Chi di langit dan bumi. Chi Suci mereka menyeruak dari tubuh masing-masing dan berubah menjadi lautan petir.     

Sambaran petir mulai melingkupi langit, dan membuatnya mirip seperti kiamat.     

Setelah itu, 81 Marquis Luosha merentangkan tangan masing-masing dan mendorong ke arah depan.     

Tiba-tiba, tangan berwarna ungu – sepanjang lebih dari seribu kaki – muncul di balik lautan petir dan mencoba menampar Zhang Ruochen.     

"Bunuh!" teriak Zhang Ruochen.     

Pedang Kuno Abyss – yang telah aktif sepenuhnya – sontak melepaskan bayangan pedang raksasa yang melesat ke arah tangan ungu tersebut.     

Bang!     

Tangan ungunya berhasil dihancurkan oleh Pedang Kuno Abyss, dan pedang Chi-nya mampu membelah Nine Nine to One Formation, hingga menghancurkan lautan petir tersebut.     

81 Marquis Luosha hanya berhasil meredam serangan pedang itu sebentar, sebelum akhirnya pedang lawannya menembus tameng cahaya mereka dan menghujam tanah.     

Boom!     

Semua Marquis Luosha terpukul oleh gelombang pedang Chi. 12 Luosha langsung mati dalam serangan tersebut.     

"Lari! Kurasa hanya Marquis Kedua Bai Yu yang sanggup mengalahkan pria ini."     

Setelah itu, Sphinx berambut perak merentangkan sayap hitamnya – sepanjang 10 kaki – dan melesat ke awan bagaikan secercah cahaya, sembari bergerak menuju lubang cacing.     

Marquis Luosha lainnya pun mulai merasa ketakutan. Mereka terbang dan berusaha melarikan diri dari tempat itu secepat mungkin.     

Zhang Ruochen tidak berusaha mengejar mereka. Sebaliknya, dia cuma berteriak, "Bunga Suci Karnivora."     

Bunga Suci Karnivora keluar dari punggung Zhang Ruochen, lalu tanaman merambatnya menjadi semakin panjang dan tebal. Tidak lama kemudian, batangnya mulai menembus awan. Setelah itu, puluhan batang tanamannya menjadi semakin besar, bahkan sampau melingkupi langit dan bumi.     

Orang-orang yang ada di tanah tidak bisa melihat apapun di langit. Apa yang bisa mereka lihat hanyalah batang tanaman dan daun, serta petir dan api yang keluar dari dedaunannya.     

Sekarang ini, Bunga Suci Karnivora telah menjadi sama kuatnya seperti Biksu mutlak, sehingga dia tidak akan kesulitan untuk berhadapan dengan Marquis Luosha level rendah.     

Teriakan memilukan terdengar dari balik batang pohonnya.     

Beberapa tubuh Marquis Luosha telah ditembus oleh batang tanaman Bunga Suci Karnivora, sedangkan yang lainnya akan diremas olehnya sampai mati.     

Bunga Suci Karnivora jauh lebih hebat daripada Zhang Ruochen, apalagi kalau sudah bicara tentang pembantaian.     

Sekitar 4 Marquis sedang menggunakan senjata saint masing-masing dan berusaha terbebas dari belenggu Bunga Suci Karnivora.     

Zhang Ruochen menarik Clear Sky Bow dan memasang Shining Sun Arrow.     

Bang!     

Diikuti dengan suara yang mengguncang bumi, Shining Sun Arrow terlepas dari busurnya dan mengenai keempat Marquis tersebut. Empat Marquis itu berteriak memilukan dan terjatuh dari langit.     

Shining Sun Arrow menyimpan daya energi yang mematikan, yang sanggup melumpuhkan lawannya setelah masuk ke aliran darah.     

Artinya, Shining Sun Arrow adalah anak panah kematian.     

Bang!     

Bang!     

Zhang Ruochen menembakkan panahnya 10 kali, hingga berhasil membunuh empat Marquis yang sedang berusaha melarikan diri.     

Satu-satunya yang berhasil selamat dari mereka adalah sang Sphinx berambut perak, karena dia menggunakan Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi untuk menangkis serangan anak panahnya dua kali.     

"Dia masih menjadi Marquis Ketiga, tapi dia sanggup bertahan dari kedua seranganku. Kalau begitu, sehebat apa sosok Marquis Kedua?"     

Sphinx berambut perak berhasil terbang melarikan diri hingga 10 ribu mil jauhnya, dan membuatnya berada di luar jarak jangkauan Shining Sun Arrow. Jadi, Zhang Ruochen harus kembali menyimpan Clear Sky Bow dan Shining Sun Arrow-nya.     

Zhang Ruochen mengamati medan pertempuran yang dipenuhi oleh Chi Chaotic, dengan mayat Biksu yang berserakan dimana-mana. Bahkan lumpurnya sudah berubah menjadi merah akibat darah saintly mereka.     

"Kukira menjadi Biksu adalah pencapaian yang cukup besar, karena para Biksu akan disembah oleh banyak makhluk hidup. Tapi ternyata, kekuatan yang besar masih harus diimbangi dengan tanggung jawab yang besar pula. Mereka harus bertempur demi eksistensi dunia masing-masing. Dan setelah pertempuran ini, maka para Biksu tidak akan ada artinya apa-apa."     

Kalau bisa, Zhang Ruochen lebih memilih untuk mengasingkan diri dan hidup di dalam hutan, sembari meminum wine dan melihat pemandangan cantik, sambil berkawan dengan para wanita cantik.     

Akan tetapi, realitas yang terjadi sekarang ini tidak selalu sama seperti apa yang pernah diimpikan.     

Alhasil, Zhang Ruochen pun berhenti membayangkan konsep hidup ideal semacam itu. Sambil menyabetkan pedangnya, dia mulai memurnikan senjata saint milik para Biksu Blade Hell dan Ras Luosha.     

Ada lebih dari 10 mayat Biksu di medan pertempuran tersebut, dan masing-masing senjata mereka cukup berharga. Kalau dia berhasil memurnikan semuanya, maka kekuatan Pedang Kuno Abyss akan kembali meningkat     

Whoosh!     

Hundred Saint Blood Armor – yang melingkupi tubuh Zhang Ruochen – telah kembali berubah menjadi sarung tinju.     

Jiwa suci yang terpisah dari tubuhnya juga telah kembali.     

Jiwa suci itu benar-benar mirip seperti Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen melepaskan jiwa sucinya demi mengumpulkan darah dan Holy Source Marquis Luosha, karena tubuh aslinya sedang berjalan ke arah dua Biksu mutlak dari Daratan Blade Hell.     

Kelima tangan Biksu mutlak – yang sempat terpotong – kini sudah bertumbuh kembali. Alhasil, keenam tangannya memancarkan cahaya saintly, dan setiap kalinya dia mengepalkan tangan, di tangannya akan terdengar suara gemuruh petir.     

Biksu Mutlak Red Tiger juga telah pulih. Dia kembali berubah bentuk menjadi manusia, dengan tubuhnya yang berotot, sambil membawa pedang saint sebesar pintu.     

Biksu Mutlak dengan enam tangan merasa bahagia setelah melihat betapa mudanya Zhang Ruochen.     

Dari mana pemuda ini berasal?     

"Terima kasih, karena telah membantu kami," kata Biksu Mutlak Red Tiger.     

Zhang Ruochen meliriknya dingin dan berkata, "Tidak perlu berterima kasih kepadaku. Lagipula, aku memang tidak berniat untuk membantu kalian."     

Baik Biksu dengan enam tangan maupun Biksu Mutlak Red Tiger sama-sama telah hidup lebih dari 500 tahun, sehingga mereka paham bahwa pemuda ini sengaja menggunakan pasukan Daratan Blade Hell demi melemahkan kekuatan Ras Luosha. Kalau tidak, maka dia akan bertempur langsung melawan Ras Luosha, bukannya membiarkan pasukan Daratan Blade Hell dibantai oleh mereka.     

Namun, Biksu Mutlak dengan enam tangan dan Biksu Sejati Red Tiger sama-sama tahu kalau mereka bukanlan tandingan Zhang Ruochen, sehingga mereka tidak ingin membahasnya.     

Biksu Mutlak dengan enam tangan tersenyum dan berkata, "Kalau bukan karena dirimu, mungkin kami sudah dibunuh oleh Ras Luosha. Jadi, kami berhutang budi kepadamu. Kapanpun kau membutuhkan bantuan kami di masa depan, maka kami pasti akan membalasmu."     

Walau begitu, Zhang Ruochen masih tidak ingin mengubah sikapnya. Sebaliknya, dia berkata, "Berhenti bicara omong kosong. Serahkan padaku darah saintly dan Holy Source mereka."     

Biksu Mutlak dengan enam tangan dan Biksu Mutlak Red Tiger berhenti tersenyum, karena mereka juga telah menduganya.     

Biksu Mutlak Red Tiger melepaskan api dan berkata, "Sikapmu terlalu mendominasi. Apa kau pikir kami takut denganmu?"     

Zhang Ruochen berkata, "Bila kalian menyerahkan darah saintly dan Holy Source itu, maka aku akan mengampuni nyawa kalian. Kalau tidak, maka aku harus membunuh kalian dan mengambilnya secara paksa."     

"Tidak semudah itu. Kalau aku meledakkan Holy Source-ku, maka kita semua akan mati."     

Ketika itu, Biksu Mutlak Red Tiger sedang berusaha mengancam Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.