Kaisar Dewa

Kultivator Ruang Lainnya



Kultivator Ruang Lainnya

1Gadis bertubuh tinggi itu tidak perlu berbasa-basi. Dia hanya berjalan mendekati meja perunggu dan mengambil satu potong daging naga, lantas menyuapkannya ke dalam mulut.     

Gadis itu tampak elegan saat mengambil makanan. Dia sedang menikmati tekstur dan kelezatan daging tersebut. Kemudian, ia berkata, "Lezat sekali. Aku tidak pernah mencoba masakan seperti ini sebelumnya."     

Gadis tinggi itu mengambil sirip hiu – sebesar kepalan tangan – dan mencium aromanya. Bahkan aromanya langsung meningkatkan nafsu makannya.     

Zhang Ruochen masih sibuk melamun, dan sekarang ini, dia melihat sosok wanita cantik yang sedang berdiri di hadapannya.     

Gadis itu setinggi 6 kaki, dengan postur tubuh yang sempurna, leher putih, dan pinggul ramping. Kaki jenjang dan dadanya sama-sama indah. Dia terlihat seksi, elegan, dan luar biasa. Sepasang matanya sangat memikat.     

Setelah menatap matanya, Zhang Ruochen sempat goyah sejenak. Dia merasa seperti sedang masuk ke dalam pusaran, hingga membuat kepalanya pusing.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen punya ketahanan mental yang luar biasa. Dia mengepalkan tangan dan mengaktifkan Kitab Empryan Kaisar Ming. Lantas, bayangan Unmovable Kaisar Ming muncul di belakangnya bagaikan gunung emas, hingga mulai menepis kekuatan yang membuatnya pusing.     

Gadis tinggi itu seakan takjub setelah melihat Zhang Ruochen sanggup bertahan dari mata demonicnya.     

Pemuda di hadapannya sangat tampan. Dia terlihat cerdas, namun juga mengerikan.     

"Ternyata kau juga lumayan," kata si gadis tinggi, sembari memujinya.     

Zhang Ruochen berkata, "Apa kau sudah minta izin sebelum mengambil makananku?"     

Gadis tinggi itu masih menggenggam sirip hiunya. Dia tersenyum. "Sayang sekali bila kau harus menghabiskan semua makanan ini sendirian. Bagaimana kalau kau membaginya denganku?"     

Burung biru berkepala sembilan – yang berada di belakangnya – sedang menganggukkan kepala, seolah ingin mencicipi makanan tersebut.     

"Kalau begitu, mari kita lihat, apa kau memang layak untuk mendapatkannya atau tidak."     

Walau Zhang Ruochen belum pernah bertempur dengan gadis tinggi itu, tapi dia tahu kalau gadis itu sangat kuat, karena sanggup menghipnotis lawan dengan matanya.     

Hanya ada segelintir orang di Daratan Zuling yang sanggup melakukannya.     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya ke depan, dan Pedang Kuno Abyss – yang sedang memurnikan senjata lainnya – terbang kembali ke arahnya.     

Walla!     

Dia menyabetkan pedang dan melepaskan ribuan pedang Chi ke arah sang gadis tinggi, yang menghujam bagaikan hujan.     

Gadis tinggi itu masih berdiri di depan meja. Dia mendorong jarinya ke depan. Tiba-tiba, ruang di depannya langsung membeku, dan semua pedang Chi itu berhenti bergerak, lantas berubah menjadi kabut biru.     

Sang gadis segera duduk di samping meja dan melipat tangannya. Kemudian, dia tersenyum. "Teknik pedangmu cukup lumayan, tapi masih belum terlalu kuat."     

Zhang Ruochen masih duduk di kursinya sendiri. Mereka hanya terpisahkan jarak dua kaki, hingga membuatnya dapat mencium aroma gadis tersebut. "Ruang Beku. Apa kau juga mempelajari prinsip ruang?"     

"Benar. Apa hal itu membuatmu takut?"     

Gadis tinggi itu menggigit sirip hiu dan mulai mengunyahnya. Dia terus mengunyah makanannya, sambil berkata, "Lezat. Makanan ini lezat."     

Banyak pertapa dari Dunia Langit, Daratan Kunlun dan Daratan Guanghan yang melihat peristiwa itu melalui refleksi medan pertempuran. Mereka semua merasa khawatir dengan keselamatan Zhang Ruochen.     

"Sial. Zhang Ruochen sedang bertemu dengan Putri Luosha. Mungkin dia tidak akan selamat malam ini."     

"Zhang Ruochen sudah membunuh begitu banyak Luosha di lubang cacing. Putri Luosha pasti sudah mengetahuinya dan berusaha membunuhnya di sana."     

"Walau Putri Luosha masih berada di Alam Biksu, tapi dia punya derajat yang tinggi. Dia punya talenta dan kecerdasan yang paling tinggi, hingga membuatnya menjadi pemimpin di Daratan Zuling. 30 tahun telah berlalu, dan Putri Luosha telah berhasil menghancurkan Daratan Zuling."     

"Bahkan mereka yang berada di Catatan Merit Biksu akan merasa ketakutan saat berhadapan dengan Putri Luosha."     

"3 tahun silam, Li Xingdou berada di peringkat delapan Catatan Merit Biksu Dunia Langit. Dia pernah bertempur dengan Putri Luosha di Daratan Zuling, dan berakhir dengan tragis."     

"Li Xingdou adalah putra Dewa, dan telah menguasai Fisik Supreme Complete Constitution. Bahkan sosok semacam itu tidak sanggup menandingi Putri Luosha?"     

"Kelihatannya Zhang Ruochen memang tidak akan selamat malam ini."     

…     

Semua orang yang menyaksikan pemandangan itu sedang mengkhawatirkan keselamatannya, seakan pedang kematian sudah dihunuskan ke arah Zhang Ruochen. Kalau sampai pedang itu mendarat di tubuhnya, maka Zhang Ruochen akan mati.     

Namun, Zhang Ruochen sama sekali tidak tahu mengenai identitas gadis tersebut.     

Selain itu, Zhang Ruochen juga tidak menemukan Chi iblis dari tubuh Putri Luosha, atau karakteristik Luosha di tubuh sang Putri, sehingga dia menganggap gadis itu adalah salah satu pertapa tangguh dari Tujuh Dunia Shatuo.     

Zhang Ruochen bangkit berdiri, lalu memutar Pedang Kuno Abyss – yang membentuk puluhan bayangan pedang – dengan petir yang melingkupi pedangnya.     

"Tujuh Pedang."     

Zhang Ruochen menusuk leher Putri Luosha bagaikan secercah cahaya.     

Mereka sedang berada di jarak yang sangat dekat, dan Pedang Kuno Abyss hampir berhasil menusuk leher Putri Luosha.     

Tapi kemudian, energi ruang kembali menyeruak dari tubuh sang putri, hingga membekukan ruang di sekitar Pedang Kuno Abyss dan berhasil menghalau serangan itu sepenuhnya.     

"Break."     

Zhang Ruochen menggumamkan kata tersebut.     

Setelah itu, pusaran ruang muncul dari tubuhnya, hingga merobek ruang beku milik sang gadis.     

Ujung pedangnya tinggal satu inchi lagi dari leher Putri Luosha. Tanpa tekanan ruang, maka pedang itu hampir menusuk lehernya.     

Akan tetapi, pergerakan Putri Luosha masih jauh lebih cepat. Dia meletakkan jarinya pada bagian leher dan menghentikan pergerakan Pedang Kuno Abyss.     

Gadis itu tampak terkejut. "Rupanya kau juga bisa mengendalikan ruang?"     

"Benar. Apa hal itu membuatmu takut?"     

144 lubang di tubuh Zhang Ruochen mulai bercahaya. Dia menggerakkan tangannya, dengan ledakan kekuatan yang menghempaskan Putri Luosha, sedangkan pedangnya berhasil menusuk leher sang gadis.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen menyadari bahwa itu hanyalah bayangan.     

Putri Luosha baru saja menggunakan Ruang Pergerakan. Setelah itu, dia kembali muncul di sisi kanan Zhang Ruochen.     

Whoosh!     

Zhang Ruochen menggunakan Ruang Pergerakan dan kembali muncul di atas Putri Luosha, sambil kembali berusaha menyerangnya.     

Whoosh Whoosh!     

Mereka berdua terus menggunakan Ruang Pergerakan, hingga meninggalkan ratusan bayangan di sekitarnya, seakan ratusan Zhang Ruochen sedang bertempur melawan ratusan Putri Luosha.     

Qing Mo dan Burung Biru Berkepala Sembilan sama-sama merasa tertegun.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen dan Putri Luosha muncul di atas Whale River.     

Zhang Ruochen melepaskan Ruang Celah dan merobek ruang sepanjang ratusan kaki, sambil mengarahkannya pada Putri Luosha.     

Putri Luosha menggenggam ibu jarinya. Setelah itu, dua celah ruang dengan karakter China "10" terbentuk, dan berbenturan dengan ruang celah milik Zhang Ruochen.     

Boom!     

Ruang di sekitarnya hancur menjadi serpihan.     

Setelah ruang itu kembali normal, Zhang Ruochen kembali membentuk pusaran ruang di tangannya, dengan ruang celah yang mengitari pusaran tersebut, hingga membuat langit dan buminya seakan berputar-putar.     

"Tunggu, tunggu. Apa kita bisa berhenti bertarung sebentar?" kata Putri Luosha.     

Zhang Ruochen menatapnya dingin.     

Putri Luosha menarik kembali kekuatan ruangnya dan melipat tangan di depan dada. Dia menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Kita berdua adalah para pertapa dari Tujuh Dunia Shatuo. Seharusnya kita bekerja sama untuk mengalahkan Dunia Neraka, dan bukan bertarung satu sama lain. Selain itu, nanti makanan kita akan menjadi dingin kalau kita terus melanjutkan pertempuran ini."     

Zhang Ruochen berkata, "Apa ada pertapa sepertimu di Tujuh Dunia Shatuo?"     

Mereka telah menukar sebanyak serangan ratusan kali, dan Zhang Ruochen telah mengerahkan segenap kemampuannya, kecuali teknik waktu. Walau begitu, dia masih gagal melukainya. Yang jelas, gadis ini memang sangat kuat.     

Bahkan Wu Hao, Biksu yang paling kuat dari Daratan Guanghan, tidak akan bisa bertahan lama saat bertempur melawannya. Selain itu, Zhang Ruochen juga tahu kalau gadis ini masih belum mengerahkan segenap kemampuannya.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen curiga kalau dia bukanlah pertapa dari Tujuh Dunia Shatuo.     

Putri Luosha tersenyum dan berkata, "Apa kau mau memikirkannya?"     

Zhang Ruochen berkata, "Hanya kurang dari 10 pertapa tangguh sepertimu di Tujuh Dunia Shatuo. Bahkan hanya ada satu orang wanita Biksu di levelmu... apa kau adalah Selir Demonic Spiritual Flame dari Daratan Great Devil Ten Square?"     

Daratan Great Demon Ten Square berada di peringkat pertama di Tujuh Dunia Shatuo. Ahli Waris mereka adalah sang Selir Demonic Spiritual Flame.     

Dikatakan bahwa Selir Demonic Spiritual Flame adalah selirnya Kaisar Demonic di Daratan Great Demon Ten Square. Dia adalah wanita yang keji dengan talenta yang tinggi, karena sanggup melepaskan Nanling Dragon Fire, yang membuatnya berada di peringkat pertama di kalangan Biksu Daratan Great Demon Ten Square.     

"Benar, aku adalah Selir Demonic Spiritual Flame."     

Putri Luosha berubah menjadi dingin. Dia menjentikkan jarinya, dan bola Nanling Dragon Fire muncul di depannya, bagaikan lampu magis yang menerangi kegelapan.     

"Aku tidak pernah dengar kalau Selir Demonic Spiritual Flame juga menguasai kekuatan ruang," kata Zhang Ruochen.     

Putri Luosha menggelengkan kepalanya. "Semua orang punya rahasia dan kartu andalannya masing-masing. Kenapa aku harus memperlihatkan semua keunggulanku? Aku adalah salah satu selirnya Kaisar Demonic, jadi aku perlu menyembunyikan kekuatanku. Kalau tidak, mungkin aku akan dibunuh oleh selir lainnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.