Kaisar Dewa

Kembali Bertempur



Kembali Bertempur

1"Siapapun identitasmu, tapi itu tidak akan berpengaruh padaku."     

Zhang Ruochen kembali menyimpan kekuatan ruang. Lantas, dia berjalan di atas ombak.     

Memangnya kenapa kalau gadis ini adalah Selir Demonic Spiritual Flame? Di Medan Pertempuran Merit, siapapun bisa menjadi musuh.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen punya urusan yang lebih penting untuk dilakukan, sehingga dia tidak ingin mengusik musuh yang tangguh. Setelah ini, dia harus bersikap waspada dengan gadis tersebut.     

"Dingin sekali."     

Putri Luosha tersenyum dan mengejarnya, sambil berkata, "Kau begitu tangguh. Bagaimana kalau kau bergabung dengan Daratan Great Demon Ten Square?"     

Zhang Ruochen mengacuhkannya. Dia menusukkan Pedang Kuno Abyss di samping meja, dan ingin kembali duduk di kursinya.     

Whoosh!     

Aroma wangi berhembus. Setelah itu, Putri Luosha duduk di kursinya. Dia mengedipkan matanya. "Bukankah kau harus mempersilahkan seorang gadis untuk duduk lebih dulu?"     

"Memangnya kau masih gadis?" tanya Zhang Ruochen.     

Putri Luosha tersenyum genit. "Coba tebak!"     

Zhang Ruochen tidak ingin berdebat dengannya. Dia mengeluarkan kursi lain dari dalam cincin ruang dan meletakkannya di samping Putri Luosha. Setelah itu, dia mengambil wine di atas meja.     

Tapi pergerakan Putri Luosha jauh lebih cepat. Dia sudah lebih dulu menggenggam winenya. Setelah mendekatkan wine itu ke hidungnya, dia mulai mencium aromanya. "Wine yang berkualitas! Apa kau masih punya cangkir cadangan?"     

"Wine ini sangat keras," kata Zhang Ruochen.     

Sambil tersenyum, Putri Luosha berkata, "Kurasa ini tidak akan terlalu keras untukku."     

Setelah mengamatinya sejenak, Zhang Ruochen mulai menjentikkan jari. Lantas, sebuah cangkir terbang dari balik cincin ruangnya.     

"Terima kasih."     

Putri Luosha menangkapnya dan menuangkan wine ke dalam cangkir. Lantas, dia mulai menenggaknya. Seketika itu juga, dia mengernyitkan dahi dan tersedak. "Wine macam apa ini? Kenapa keras sekali?"     

"Dragon Flame Wine."     

Zhang Ruochen juga menuangkan wine ke dalam cangkir dan menenggaknya dengan damai.     

Ketika menyaksikan pemandangan ini dari refleksi medan pertempuran, maka semua kultivator itu merasa kebingungan.     

"Apa yang terjadi? Bukankah sebelumnya mereka sedang bertempur sengit? Kenapa mereka tiba-tiba berhenti dan malah minum-minum bersama?"     

"Ini tidak benar! Selama ini Zhang Ruochen tidak pernah ragu-ragu untuk membunuh seseorang. Selain itu, Putri Luosha juga bukan sosok yang baik. Tapi kenapa mereka malah berhenti bertarung dan berbincang-bincang?"     

Para kultivator dari Daratan Blade Hell benar-benar membenci Zhang Ruochen. "Dia pasti sedang bekerja sama dengan Luosha," kata salah seorang pertapa. "Kalau tidak, bagaimana mungkin Putri Luosha membiarkannya begitu saja?"     

"Apa kalian semua bodoh? Zhang Ruochen tidak pernah bertemu dengan Putri Luosha sebelumnya. Mungkin dia juga tidak tahu siapa wanita tersebut."     

"Putri Luosha sepertinya tidak ingin buru-buru membunuh Zhang Ruochen. Sebenarnya apa yang dia inginkan?"     

…     

Para kultivator yang tidak ikut ke Daratan Zuling menjadi semakin khawatir dengan nasib Zhang Ruochen. Mereka merasa kalau Putri Luosha akan melancarkan serangan dan membunuhnya kapanpun.     

Tapi mereka sudah menunggu sangat lama, dan wanita itu masih belum menyerang.     

Makanan di atas meja perunggu dihabiskan dengan begitu cepat. Separuhnya telah dimakan oleh Putri Luosha dan burung berkepala sembilan.     

Selama itu, diam-diam Zhang Ruochen sedang mengamati Putri Luosha. Dia ingin membongkar identitas aslinya. Walau gadis ini terlihat baik, tapi sebenarnya dia sangat misterius. Bahkan tidak ada celah sama sekali dalam penyamarannya.     

Qing Mo berjalan mendekat dengan takut-takut. Dia merasa ragu sejenak, tapi akhirnya berkata, "Lord... Apa Anda sudah bisa mengembalikan darah Luosha itu kepada saya?"     

Zhang Ruochen mengeluaran cincin ruang dan memberikannya kepada Qing Mo.     

Qing Mo cepat-cepat mengambil cincin ruang dan memeriksa isinya. Setelah menemukan bahwa tidak ada satu benda pun yang hilang, maka dia langsung mendesah lega. Sambil tersenyum, dia berkata, "Saya tahu kalau Anda tidak benar-benar berniat mencuri barang saya."     

Zhang Ruochen masih memasang ekspresi datar. "Seharusnya Chi Yao tidak mengirimmu ke Medan Pertempuran Merit."     

"Saya adalah anggota Daratan Kunlun," kata Qing Mo dengan tampang serius. "Jadi saya harus melakukan sesuatu untuk Daratan Kunlun."     

"Dia hanya ingin mengirimmu ke tanah pemakaman, alih-alih mengumpulkan merit. Seharusnya kau tidak melayani Permaisuri semacam itu. Kenapa kau tidak ikut denganku saja?"     

Qing Mo memikirkan kata-kata Zhang Ruochen dan menggelengkan kepala.     

Sorot mata Putri Luosha tampak bercahaya. "Kenapa kau tidak ikut denganku?" katanya dengan nada menggoda. "Kau bisa mendapatkan banyak darah Luosha semaumu, asalkan kau bisa memasak makanan lezat untukku setiap harinya."     

"Benarkah?" tanya Qing Mo.     

"Tentu saja," kata Putri Luosha. "Kenapa aku harus berbohong?"     

Di sampingnya, burung berkepala sembilan mengangguk tegas, seperti ayam yang sedang mematuk jagung.     

Sorot mata Zhang Ruochen berubah menjadi gelap. "Qing Mo, kau harus berhati-hati dengan orang asing."     

"Kenapa, apa kau pikir aku akan membohonginya?"     

Putri Luosha memutar bola matanya. Dia mengeluarkan kotak kecil dan membukanya. Secercah cahaya putih menyeruak darinya. Ada banyak harta karun yang melayang di balik cahaya putih.     

Qing Mo langsung merasa tersentak. "Anda telah membunuh banyak Biksu?"     

Bahkan Zhang Ruochen juga merasa terkejut setelah melihatnya.     

"Bagaimana menurutmu?" tanya Putri Luosha, dengan ekspresi sedikit bangga. "Selama kau ikut denganku, maka separuh botol ini akan menjadi milikmu."     

Qing Mo menggelengkan kepalanya. Di waktu yang sama, dia langsung bersembunyi di belakang punggung Zhang Ruochen dan berkata sambil takut-takut. "Anda telah membunuh begitu banyak Biksu. Anda pasti bukan orang baik. Bagaimana kalau... bagaimana kalau Anda membunuh saya?"     

"Orang baik? Tidak ada orang baik di dunia ini"     

Putri Luosha kembali menutup kotaknya dan tersenyum. "Pikirkan baik-baik. Ucapanku masih akan berlaku selama Pertempuran Merit belum berakhir."     

Lantas, Putri Luosha melirik Zhang Ruochen. "Baru saja, aku bisa merasakan Chi membunuh dari tubuhmu. Jangan bilang kalau kau ingin membunuhku?"     

"Apa gunanya terus berpura-pura seperti itu?" tanya Zhang Ruochen. "Bukankah kau juga ingin membunuhku?"     

Putri Luosha menggelengkan kepalanya. "Kita berdua sama-sama kultivator ruang. Takdir telah mempertemukan kita di sini. Kenapa kita harus tetap bertarung dan saling membunuh? Kenapa kita tidak berdiskusi tentang Ilmu Ruang dan mengembangkan diri bersama-sama?"     

Zhang Ruochen tidak ingin berpura-pura lagi kepadanya. Dia bangkit berdiri dan berkata, "Qing Mo, ikut aku."     

"Tunggu."     

Putri Luosha memasang ekspresi serius. Auranya langsung berubah drastis. "Sebenarnya, aku ingin bekerja sama denganmu untuk melakukan sesuatu."     

"Kenapa aku harus bekerja sama denganmu?" tanya Zhang Ruochen.     

"Bukankah kau ingin bertemu dengan temanmu?"     

Tatapan mata Zhang Ruochen menjadi semakin dingin. "Apa maksudmu?"     

Putri Luosha memicingkan mata. Lantas, dia mengeluarkan Signal Flare dan melemparkannya kepada Zhang Ruochen. "Ini adalah Signal Flare yang pernah kau kirim, kan?"     

Itu adalah Signal Flare yang ditujukan kepada Mu Lingxi, sesaat setelah Zhang Ruochen tiba di Whale River Basin.     

Zhang Ruochen mengenggamnya erat-erat. "Ternyata kau menghentikan Signal Flare-ku. Pantas saja aku tidak pernah mendapatkan balasannya."     

Putri Luosha menatap matanya dan tersenyum. "Bukankah mudah bagi kultivator ruang untuk menghentikan Signal Flare?"     

"Memang tidak sulit, tapi juga tidak semudah itu. Kalau kau memang menghentikannya, maka kau harus berada di sekitar Signal Flare tersebut. Artinya, saat aku mengirimkannya, kau sedang berada di dekatku."     

Zhang Ruochen mengambil jeda sejenak, lalu melanjutkan. "Sejak kapan kau mengikutiku?"     

"Sejak kau menyerang pasukan Luosha," kata sang Putri.     

Zhang Ruochen kembali menyuntikkan Chi Suci ke dalam Signal Flare. Setelah itu, scrollnya bersinar terang dan terbang di langit malam.     

"Kembali."     

Putri Luosha merentangkan tangan dan melepaskan Distorsi Ruang.     

Alhasil, rune itu kembali terbang ke arahnya.     

Zhang Ruochen menghentikannya. Dia merentangkan kedua tangan dan melepaskan Distorsi Ruang. Sehingga, runenya kembali berbalik arah dan terbang di kejauhan.     

Sorot mata Putri Luosha menjadi semakin tajam. Sambil memasang ekspresi kesal, dia menjentikkan jari dan melepaskan ruang celah.     

Boom.     

Setelah melihat ruang celahnya berhasil menghancurkan Signal Flare tersebut, Putri Luosha akhirnya tersenyum bangga. "Selama aku berada di sini, kau tidak akan pernah bisa mengirimkan Signal Flare."     

"Apa kau ingin membuatku marah?"     

"Apa kau masih ingin bertarung?" Putri Luosha malah balik bertanya. "Kau baru saja menembus level Biksu sejati. Tunggu sampai kau sudah berada di level atas atau puncak, mungkin kau bisa membuatku mengerahkan segenap kemampuan. Tapi untuk sekarang ini, kemampuanmu sama sekali tidak ada gunanya."     

Zhang Ruochen mengaktifkan Hundred Saint Blood Armor. Lantas, armornya melingkupi sekujur tubuh, sedangkan cahaya merah darah menyeruak dengan begitu beringas. Seratus Bayangan Biksu muncul dari armor dan berdiri di sekitar Zhang Ruochen.     

"Bunuh!"     

Setelah mengaktifkan Kekuatan Seratus Biksu, Zhang Ruochen melancarkan pukulan.     

Divine Fire Jingmie biru terlepas dari tangannya dan berubah menjadi seekor naga raksasa.     

Ten Thousand Saint Blouse milik Putri Luosha mulai menyerap energi di sekitarnya. Lantas, dia merentangkan tangan putihnya dan berbenturan dengan pukulan Zhang Ruochen.     

Boom.     

Permukaan tanah di bawah mereka mulai ambles.     

Saat Zhang Ruochen mengaktifkan Hundred Saint Blood Armor, Qing Mo, burung berkepala sembilan dan Bunga Suci Karnivora mundur di kejauhan. Walau begitu, mereka masih terkena gelombang energi dan terhempas ke belakang.     

Dalam sekejap, tanah seluas ratusan mil di sekitarnya mulai mengalami kehancuran. Udaranya dipenuhi oleh energi chaotic.     

Di tengah medan pertempuran, Zhang Ruochen dan Putri Luosha sama-sama melepaskan kekuatan ruang. Sehingga, itu membuat ruang di sekitarnya mengalami kehancuran. Tanah di bawah mereka berubah menjadi pulau yang melayang-layang di udara. Mereka terus menghancurkan ruang di sekitarnya.     

Putri Luosha masih berdiri di atas pulau yang melayang, dan tampil cantik, tanpa sama sekali terpengaruh oleh debu. "Pertempuran ini sama sekali tidak ada gunanya. Sebaiknya kau menenangkan diri agar kita dapat berbincang? Mungkin kita benar-benar dapat bekerja sama."     

"Kau ingin bekerja sama? Tapi sedari awal kau telah menggunakan taktik yang salah."     

Rambut panjang Zhang Ruochen teruntai turun. Seperti dewa demonic muda, dia menggenggam Pedang Kuno Abyss dan mengaktifkan kekuatan waktu, sambil melepaskan cahaya pedang berbentuk lingkaran.     

Arus waktu di sekitarnya mulai melambat.     

Whoosh!     

Ketika arus waktunya kembali pulih, pedang Zhang Ruochen telah menancap di jantung Putri Luosha.     

Sorot mata Putri Luosha tampak terkejut. Tubuhnya menggeliat seperti ular. Ten Thousand Saint Blouse meremas Pedang Kuno Abyss dan membuatnya bergerak ke sisi samping.     

Kemudian, dia berubah menjadi secercah cahaya biru dan melesat ke langit.     

Rip!     

Zhang Ruochen menggerakkan gagang pedangnya ke sisi kanan.     

Ujung Ten Thousand Saint Blouse-nya robek setelah terkena ujung pedang tersebut. Karena bergesekan dengan pedang tajam, maka pakaiannya robek dan tanggal dari tubuhnya.     

Seketika itu juga, Putri Luosha merasakan sesuatu yang dingin. Beberapa bagian kulit putihnya terpampang di depan Zhang Ruochen. Hanya pakaian dalam dan celana dalam yang tersisa di tubuh cantiknya.     

Untungnya, struktur ruang di sekitarnya telah hancur lebur, dan membuat segala sesuatunya menjadi gelap. Kalau tidak, maka banyak kultivator yang akan memuntahkan darah setelah melihat tubuh putih, dan moleknya Putri Luosha.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.