Sembilan Puluh Sembilan Gunung Saint
Sembilan Puluh Sembilan Gunung Saint
Putri Luosha memiliki temperamen yang unik, hingga gadis-gadis itu tertarik untuk terus mengamatinya.
Su Qingling mengamati Putri Luosha untuk beberapa lama, sebelum akhirnya tersenyum. "Pantas saja Zhang Ruochen datang terlambat. Siapa namamu, kak?"
"Spiritual Flame."
Putri Luosha masih terlihat sangat tenang. Dia mengeluarkan hipnotis dari kedua mata demonicnya.
Setelah Su Qingling menatap matanya, ia pun langsung merasa lemas, seakan jiwanya baru saja ditarik dari tubuhnya.
Zhang Ruochen paham betapa mengerikannya kedua mata Putri Luosha, hingga ia cepat-cepat melepaskan dinding Divine Fire Jingmie untuk menangkal energi aneh dari mata demonic tersebut.
Su Qingling kembali tersadar, namun kedua kakinya masih gemetar. Dia tidak sanggup mengendalikan dirinya.
"Apa... teknik macam apa itu?"
Wajah Su Qingling berubah pucat.
Putri Luosha mencibir dan tidak menjawab pertanyaan Su Qingling. Dia hanya berjalan ke sisi Zhang Ruochen.
"Berani-beraninya kau melukai Kakak Qingling."
Terdengar suara auman singa dari tubuh Bu Ji, dengan Chi Suci yang berkumpul di tinjunya. Lantas, dia melayangkan tinju ke arah Putri Luosha.
Putri Luosha melirik burung berkepala sembilan. Setelah itu, sang burung mengepakkan sayapnya dan melesat ke arah Bu Ji. Burung itu bukan hanya berhasil meredam tinju Bu Ji, tapi juga mampu menekannya di tanah. Setelah itu, sang burung mulai mematuk Bu Ji.
"Dari mana kau berasal, burung aneh? Berhenti mematuk mataku. Aku akan membunuhmu!"
Burung berkepala sembilan menjadi semakin beringas, sampai akhirnya Bu Ji tidak sanggup melawan balik.
"Hentikan."
Zhang Ruochen telah memurnikan kelima anak panah emas. Setelah itu, dia menembakkan kelima anak panahnya dan membuatnya mendarat di samping mereka berdua.
Baik Bu Ji maupun burung berkepala sembilan akhirnya berhenti bertarung.
Burung berkepala sembilan menoleh ke arah Putri Luosha, yang sedang mengangguk ke arahnya. Baru setelah itu, akhirnya dia menarik sayap dan melepaskan Bu Ji.
Kondisi Bu Ji terlihat sangat canggung. Rambutnya acak-acakan. Pakaiannya robek. Bahkan separuh pantatnya terbuka.
Dia adalah salah satu pertapa paling bertalenta di Daratan Guanghan, tapi dia baru saja dikalahkan oleh seekor burung.
Zhang Ruochen menoleh ke arah Putri Luosha dan berkata, "Mereka adalah teman-temankuku. Jika kau ingin bekerja sama, sebaiknya kau berhenti menggunakan teknik-teknik anehmu."
Putri Luosha seakan tidak peduli dengan perkataannya. Dia berkata, "Para pertapa lemah tidak layak berteman dengan mereka yang tangguh."
Baik Bu Ji maupun Su Qingling sama-sama merasa geram. Di Daratan Guanghan, mereka berada di peringkat tinggi, tapi bagi wanita itu, mereka adalah para pertapa lemah?
Lancang sekali.
Sebaliknya, Mu Lingxi masih bersikap sangat tenang. Dia berkata, "Ras Luosha telah menjaga gerbang masuk menuju Sarang Phoenix. Kurasa kita tidak perlu melawan mereka. Sekarang ini, lebih baik kita mengumpulkan merit."
"Apa kau memilih menyerah dan tak ingin lagi mencari Ice and Fire Phoenix?" tanya Zhang Ruochen.
"Ya."
Mu Lingxi mengangguk.
Zhang Ruochen menyentuh rambut Mu Lingxi dan berkata, "Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan. Sarang Phoenix memang sangat berbahaya, tapi aku sudah berjanji untuk membantumu mendapatkan warisan itu."
Zhang Ruochen kembali mendekati Bu Ji dan Su Qingling, "Kalian berdua sudah berada di sini lebih lama. Ceritakan padaku mengenai situasi terkini di tempat ini?"
Yang jelas, Su Qingling mulai bersikap waspada kepada Putri Luosha. Lantas, dia membuka wilayah jiwa sucinya dan bertanya, "Apa dia benar-benar Selir Demonic Spiritual Flame dari Daratan Geat Demon Ten Square?"
Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Aku tidak tahu, tapi dia memang sangat kuat. Dia berada di level Ahli Waris."
Su Qingling berhenti bertanya mengenai Putri Luosha. "Sarang Phoenix berada di sisi kiri Whale River, dan tempatnya dikelilingi oleh 99 gunung saintly. Tersimpan bahaya besar di masing-masing gunungnya. Beberapa Biksu mutlak pernah masuk di gunung saint ke-33 di sisi perbatasan, namun tiba-tiba dia terbakar oleh api yang berasal dari tanah.
"Dan sekarang ini, banyak Marquis Luosha yang sedang menjaga gunung ke-33 di bagian perbatasan. Kalau ada pertapa yang berada di jarak seribu mil jauhnya, maka mereka akan langsung terbunuh."
Su Qingling membuat gambaran mengenai gunung saint ke-33.
Zhang Ruochen mengernyitkan dahi dan berkata, "Bahkan 33 gunung saint di bagian perbatasan sudah sangat berbahaya?"
"Benar. Tampaknya para pertapa Luosha telah berhasil menguasai beberapa wilayah di 33 gunung saint," kata Su Qingling.
Zhang Ruochen berkata, "Ada 33 gunung saint di perbatasan. Artinya, terdapat 33 jalan menuju Sarang Phoenix. Tidak peduli seberapa tangguh para Luosha itu, tapi mereka tidak akan sanggup menjaga semua jalan masuknya."
"Itulah poinnya."
Su Qingling memberikan gambaran mengenai topografi dari 33 gunung saint tersebut. Setelah itu, dia menuding salah satu puncak gunung saint. "Di puncak inilah dinding merit berada."
"Dinding catatan merit berada di salah satu puncak gunung saint itu?" Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya.
Su Qingling mengangguk dan berkata, "Marquis Saint Arrow akan berjaga di sini, karena gunung ini akan menjadi jalan menuju dinding merit. Bagi para pertapa dari Tujuh Dunia Shatuo, maka dinding merit jauh lebih berharga dibandingkan Sarang Phoenix."
"Artinya, mereka hanya akan menjaga salah satu gunung yang menyimpan dinding merit, sedangkan 32 gunung lainnya tidak akan dijaga?" tanya Zhang Ruochen.
Bu Ji menggelengkan kepala dan berkata, "32 gunung itu sangat berbahaya. Bukan perkara mudah untuk masuk ke sana."
Zhang Ruochen menyentuh pipinya sendiri dan berkata, "Tunggu aku di sini. Aku akan memeriksa dinding merit dan 32 gunung saint lainnya."
Lantas, Zhang Ruochen menggunakan Ruang Pergerakan Besar dan menghilang dari sana.
Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen menarik kembali energinya setelah terbang di ketinggian ratusan ribu kaki.
Dia memang melihat 99 gunung saint. Masing-masing gunungnya sangat besar dan spektakuler.
Terdapat beberapa gunung saint di perbatasan, pertengahan dan area inti. Setiap areanya terdiri dari 33 gunung, dan di tengah-tengah 99 gunung itu, terdapat cahaya setengah biru setengah merah. Cahaya itu memang mirip seperti sarang.
99 gunung saint terhubung satu sama lain, dan seperti sarang burung.
Zhang Ruochen mengamati gunung saint di bagian selatan. Gunung saintnya setinggi lebih dari 30 ribu kaki.
Dinding Catatan Merit berada di puncak gunung saint dan memancarkan cahaya.
"Terdapat Dinding Catatan Merit di keempat pecahan dunia. Kalau aku bisa mendatangi salah satunya, maka Daratan Guanghan akan memiliki peluang yang lebih besar untuk berada di peringkat pertama," pikir Zhang Ruochen.
Cara terbaik untuk berada di peringkat pertama Catatan Merit Biksu adalah dengan mendekati Dinding Catatan Merit.
Akan tetapi, apabila dia melakukannya, maka Zhang Ruochen pasti akan dikepung oleh para pertapa dari keenam dunia lainnya. Dan itu benar-benar mustahil untuk dilakukan.
Zhang Ruochen menoleh ke arah lain, sambil memikirkan cara untuk masuk ke dalam sana. "Sepertinya aku bisa pergi ke dinding catatan merit melewati gunung itu..."
Zhang Ruochen telah memastikan bahwa dia bisa mendapatkan Dinding Catatan Merit dengan melewati gunung saint lainnya, namun dia akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu, dia juga tidak tahu bahaya apa yang akan menantinya di sana.
Zhang Ruochen kembali dan mengungkapkan rencananya.
"Teman-teman, aku baru saja menerima kabar dari Daratan Guanghan. Pasukan Marquis Luosha telah menghancurkan dinding catatan merit di bagian barat," kata Su Qingling.
Whoosh!
Sebuah Signal Flare mendarat di tangan Bu Ji.
Bu Ji juga merasa geram setelah membaca pesannya. Dia berkata, "Ini adalah pesan dari sisi utara, mereka bilang kalau pasukan Marquis juga telah menghancurkan dinding catatan meritnya."
Zhang Ruochen mulai mengepalkan tangannya.
Tidak lama kemudian, Qing Mo juga menerima Signal Flare. Dia berkata, "Kakak Danqing, saya baru saja mendapat kabar dari wilayah timur. Dinding catatan meritnya telah dihancurkan dan para Marquis Luosha sedang mengarah kemari."
Su Qingling menyadari keganjilan itu. Dia mulai bergumam pada dirinya sendiri, "Dinding catatan merit dari ketiga pecahan dunia telah dihancurkan oleh Ras Luosha. Kenapa mereka melakukannya? Dari mana semua Marquis Luosha itu berasal?"
Bu Ji berkata, "Kalau begitu, tidak ada gunanya mengumpulkan darah dan Holy Source Luosha, karena dinding catatan meritnya telah hancur dan kita tidak bisa menukarkan meritnya. Hanya ada satu dinding yang tersisa. Kalau kita bisa mendapatkannya, bukankah itu akan luar biasa?"
Zhang Ruochen menoleh ke arah 99 gunung saint dan berkata, "Apa pasukan Luosha sengaja menghancurkan ketiga dinding catatan merit, agar para Biksu dari Ketujuh Dunia Shatuo berkumpul di tempat ini?"
Ketika itu, mata Putri Luosha langsung bercahaya, sembari melirik Zhang Ruochen dengan ekspresi aneh.
Akan tetapi, sekarang ini Zhang Ruochen sedang memikirkan banyak hal, hingga ia tidak menyadari ekspresi aneh di wajah Putri Luosha. Pria itu sedang menutup matanya, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Yang paling penting sekarang ini, kita harus mendapatkan dinding catatan merit yang terakhir. Aku sudah menemukan jalan lain, dan mungkin kita bisa pergi ke sana melewati salah satu gunung saint. Siapa yang akan ikut denganku ke sana?"