Ranking Setengah-Biksu yang Baru
Ranking Setengah-Biksu yang Baru
Chi Siyuan sedang memperlihatkan ekspresi geram di wajah tuanya. Semakin lama ia melakukan itu, maka semakin gelisah pula Cai Jin dibuatnya. Bagaimana tidak, Cai Jin benar-benar merasa khawatir bila dirinya telah melukai perasaan Biksu Pelukis. Dengan demikian, hal itu akan membuatnya masuk ke dalam bencana.
Ketika melihat ekspresi Cai Jin yang pucat, saat itu Zhang Ruochen mulai menyadari bahwa pria ini pasti memiliki derajat yang tinggi di dalam Keluarga Cai dan pernah bertemu dengan Chu Siyuan sebelumnya.
Oleh karena itu, ia cepat-cepat mengirimkan pesan kepada Cai Jin. "Biksu Pelukis datang kemari untuk sebuah kunjungan rahasia. Jadi, segala sesuatunya harus tetap dirahasiakan. Jika kau membongkar identitasnya, maka kau harus siap berhadapan dengan segala konsekuensinya."
Cai Jin melirik Zhang Ruochen dengan ekspresi bersyukur. Yang jelas, sosok yang berada di sebelah Biksu Pelukis pasti merupakan salah seorang pertapa bertalenta dari Sekte Painting dan juga layak mendapatkan penghormatan.
Cai Jin sedang mengatupkan kedua tangannya ke arah Zhang Ruochen. Setelah itu, ia membungkuk dan memberinya penghormatan. "Silahkan masuk, para tamu kehormatan saya. Silahkan masuk ke dalam."
"Hmph!" sambil mengibaskan tangannya, Chu Siyuan berjalan masuk ke dalam mansion Keluarga Cai.
Melihat itu, tamu-tamu yang lain pun langsung merasa tercengang. Kenapa si tua dan pemuda ini tidak diusir keluar?
Memangnya siapa Cai Jin? Pria itu adalah Manajer Utama di keluarga kuno dan setara dengan para Biksu. Akan tetapi, ia harus menyambut mereka dengan sangat sopan.
Beberapa orang mengira bahwa Cai Jin hanya ingin mengakhiri situasi canggung di gerbang mansion Keluarga Cai. Ketika kedua orang itu masuk ke dalam mansion Cai, maka pria tersebut akan menggunakan metode rahasia untuk membunuh mereka berdua. Sebaliknya, beberapa tamu lain mulai meyakini bahwa kedua orang itu memang tangguh, hingga mampu membuat Cai Jin menundukkan kepalanya.
Cai Mingliang benar-benar tidak habis pikir. "Manajer Utama, kenapa Anda mengizinkan kedua pencuri itu masuk—"
Plak!
Cai Jin menampar Cai Mingliang, hingga pria itu sampai tersungkur ke tanah. Kepala Cai Mingliang pun miring ke sisi samping, sementara darah mengalir keluar dari mulutnya.
"Manajer... Manajer Utama... ke... kenapa..."
Cai Jin mengeluarkan perintahnya kepada seorang ksatria berarmor emas dengan tatapan dingin, "Singkirkan dia."
Seandainya bukan karena pria buta ini, maka ia tidak akan mengusik sang Biksu Pelukis. Saat terpikirkan tentang ini, Cai Jin pun kembali merasa khawatir. Jadi, ia cepat-cepat masuk ke dalam mansion Cai dan bergegas menyusul Zhang Ruochen dan Chu Siyuan.
Sekarang ini, bahkan Chi Yutang mulai memasang ekspresi serius. Pria itu merasa bahwa tingkah laku Cai Jin terlihat sangat menarik.
Dengan tubuhnya yang seksi, Wan Huayu tertawa dan berkata, "Kurasa mereka berdua memiliki identitas yang spesial."
Chi Yutang kembali tersenyum ke arahnya. "Memangnya kenapa? Toh, siapapun masih harus menuruti perkataan orang-orang kerajaan."
Chi Yutang kembali naik ke atas kereta kunonya – yang ditarik oleh burung bersayap emas – dan segera masuk ke dalam mansion Cai bersama dengan Wan Huayu.
Mereka berdua memiliki derajat yang tinggi dan berasal dari Heavenly King Mansion. Mereka berdua adalah para pertapa bertalenta tinggi, layaknya seekor naga dan phoenix di antara bangsa manusia. Jadi, kemanapun mereka pergi, mereka akan selalu menjadi pusat perhatian. Sehingga, banyak orang yang mulai mengaguminya.
Pesta itu diselenggarakan di atas sebuah danau spiritual. Bila melihat situasi di sekelilingnya, maka terdapat banyak paviliun yang berada di balik kabut. Terdapat sebuah formasi taktis di permukaan danau itu, sehingga para pertapa tidak akan tenggelam ketika mereka melangkahkan kaki di atasnya. Hal itu hanya akan menimbulkan munculnya riak-riak kecil.
Kedatangan Chi Yutang dan Wan Huayu telah menciptakan kegaduhan tersendiri. Setelah itu, sekelompok pemuda dan pemudi bangsawan mulai menyambut mereka di sebuah pulau kecil, di dekat danau tersebut.
Luas pulau itu kurang dari 100 meter. Pulau itu berada di tengah danau tersebut. Terdengar alunan musik yang merdu di atasnya, dengan beberapa pelayan wanita cantik yang sedang berdansa di sana. Hanya para bangsawan saja yang layak untuk menginjakkan kaki di pulau ini.
Zhang Ruochen dan Chu Siyuan berada di sekitar danau. Kemudian, mereka menemukan sebuah podium lotus emerald dan segera berjalan ke sana. Setelah itu, mereka duduk di atasnya.
Podium lotus itu memiliki sembilan bagian, hingga membentuk sembilan kursi. Pada bagian tengahnya, di sana terdapat meja bundar. Energi Chi yang kaya mulai berhamburan dari lotus tersebut. Sehingga, bila para pertapa itu menghirup nafasnya, maka mereka akan merasa rileks.
Cai Jin datang dari belakang Chi Siyuan dan bergegas membungkuk. "Biksu Pelukis," katanya dengan nada menyesal. "Silahkan duduk di tempat yang telah disiapkan untuk para Biksu. Apa yang terjadi di gerbang depan benar-benar merupakan kesalahan para pelayan Keluarga Cai. Jadi, tolong maafkan kami."
Chi Siyuan masih duduk di kursinya, sambil memasang tampang masa bodoh. Yang jelas, pria tua itu mengacuhkan Cai Jin dengan wajah dinginnya.
"Saya akan melaporkan ini kepada Pemimpin Keluarga sekarang juga."
Cai Jin benar-benar memahami kedudukannya. Pria ini memang layak bicara dengan para Biksu lain, namun statusnya masih berada jauh di bawah Biksu Pelukis. Bahkan, hanya seorang Pemimpin Keluarga yang pantas berbicara dengan pria tua tersebut.
"Tunggu," Chi Siyuan akhirnya membuka mulut. "Sebaiknya kedatanganku hari ini tetap menjadi rahasia. Jadi, segala sesuatunya harus terlihat biasa-biasa saja."
Pria tua itu telah menimbulkan kegaduhan tersendiri di gerbang depan mansion, hingga ia pun merasa malu karena hal tersebut. Secara natural, ia tidak ingin orang lain tahu bahwa dirinya merupakan sosok pemimpin di Sekte Painting.
Jadi, kalau ia dapat merahasiakannya, maka ia akan melakukan itu.
Cai Jin menoleh ke arah Zhang Ruochen dengan tampang menimbang-nimbang. Di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen langsung melambaikan tangannya. "Manajer Utama, pergi saja dari sini! Biksu Pelukis datang kemari hanya untuk melihat para talenta muda di Kota Sacred. Beliau tidak punya motif lain. Jadi, bila kau berniat untuk membongkar kedoknya, maka para murid dari Sekte Confucius akan datang kemari dan ingin bertemu dengan beliau."
Cai Jin membungkuk ke arah Zhang Ruochen dan segera pamit undur diri.
"Ayo duduk di sini."
Tepat setelah itu, seorang pria gemuk berjubah merah dan seorang pertapa tua – yang terlihat bijak – datang menuju ke podium lotus, tempat duduknya Zhang Ruochen dan Chi Siyuan.
"Saya Xue Sanyi dari Klan Biksu Xue," pria gemuk itu memperkenalkan diri sambil tersenyum.
Akan tetapi, ketika ia mengangkat kepalanya, lalu melihat Zhang Ruochen dan Chi Siyuan sedang duduk di hadapannya, maka seketika itu pula ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi murung. Selain itu, senyuman di wajahnya juga langsung membeku, dan pria itu cepat-cepat bangkit berdiri, seolah ingin segera pergi dari sana.
Secara natural, pria ini telah menyaksikan pertikaian di antara Zhang Ruochen dan Chu Siyuan melawan Chi Yutang dari Lingxiao Heavenly King Mansion di gerbang mansion sebelumnya.
Padahal, di Kota Sacred, Chi Yutang dikenal sebagai sosok yang sangat agresif. Pria itu pasti akan membalaskan dendamnya kepada siapapun yang berani bersikap tidak sopan kepada dirinya. Jadi, siapapun yang membuatnya geram, maka orang itu akan berada di dalam bahaya.
Oleh karena itu, Xue Sanyi menganggap bahwa Zhang Ruochen dan Chu Siyuan seperti nasib sial baginya. Yang jelas, ia harus segera menjauhi mereka berdua.
Pertapa tua itu langsung menarik ujung jubah Xue Sanyi dan mengajaknya duduki. "Kau ingin pergi ke mana? Semua tempat sudah terisi penuh. Di sekitar sini sama sekali tidak ada kursi kosong."
Xue Sanyi mengamati permukaan danau dan menemukan bahwa memang semua kursi telah terisi penuh. Jadi, sambil menahan getir, maka pria itu pun kembali mengambil tempat duduk. Pria itu terus mendesah, sambil menyesali nasib sialnya.
Kala itu, sang pertapa tua – yang terlihat bijak – mulai memakan semua hidangan yang disajikan, tanpa sama sekali peduli dengan penampilannya. Pria tua ini benar-benar terlihat memalukan.
Yang jelas, pria ini pasti merupakan sosok pencuri kecil yang menghadiri pesta demi mencari makanan gratis. Xue Sanyi pun mendesah lebih dalam, karena ia sedang duduk bersama dua orang pembawa sial dan seorang pencuri tua. Itu benar-benar tragis, hingga membuatnya ingin menangis.
Setelah beberapa lama, sekelompok pertapa muda mulai berjalan mendekat dan duduk di beberapa kelopak lotus tersebut. Ternyata, mereka mengenal Xue Sanyi, dan mereka pun mulai berbincang satu sama lain. Sehingga, Xue Sanyi pun merasa sedikit lebih baik.
"Apa kau tahu bahwa Lady Saint baru saja menyelesaikan daftar Ranking Setengah-Biksu yang baru?" seorang pemuda berjubah Confucius mengatakan sesuatu dengan intonasi misterius, sambil membawa sebuah kipas lipat.
Pemuda ini bukan pria sembarangan. Setidaknya, Kekuatan Batin-nya telah berada di level 45. Jadi, pemuda ini dapat dianggap sebagai Setengah-Biksu Kekuatan Batin.
"Zhao Heng, Akademi Tianxuan-mu memang selalu mendapatkan informasi terbaru. Jadi, kurasa kau sudah melihat Ranking Setengah-Biksu yang baru, kan?"
"Lady Saint berkawan baik dengan Paman Senior Mu di Akademi Tianxuan. Melalui koneksi mereka, aku bisa mendapatkan daftar Ranking Setengah-Biksu yang baru lebih awal."
Kedua mata Xue Sanyi langsung berbinar cerah. "Berapa banyak manusia yang masuk ke dalam daftar?" tanyanya dengan tergesa.
Pemuda itu terkekeh. Kemudian, sambil mengetuk-ngetukkan kipas lipatnya di atas meja, ia pun berkata, "Karena kita memiliki Sembilan Ahli Waris, maka umat manusia pun memiliki keunggulan yang lebih besar. Jadi, kelompok kita pun berhasil menduduki 32 tempat. Sementara itu, para binatang buas dari Wilayah Savage Barren dan wilayah perairan menduduki 58 tempat. Lalu, makhluk pribumi di Dunia Primitif juga menduduki 12 tempat."
Zhang Ruochen mendengarkan semua itu dengan sungguh-sungguh. Lelaki itu penasaran dengan Ranking Setengah-Biksu yang baru.
Semua figur yang masuk ke dalam Ranking Setengah-Biksu dapat dianggap sebagai sosok tangguh di dunia ini. Secara natural, mereka adalah orang-orang terkuat di bawah Alam Biksu. Beberapa di antara mereka bahkan mampu mengalahkan seorang Biksu.
Sekarang ini, kemampuan Zhang Ruochen masih terpaut jauh dengan mereka, namun ia sedang berupaya untuk memperkecil ketertinggalan tersebut.
"Meski dengan Sembilan Ahli Waris-nya Chi Yao," pikir Zhang Ruochen, "Namun umat manusia di Daratan Kunlun hanya berhasil menduduki 32 tempat. Bahkan, jumlah itu tidak masuk ke dalam satu pertiganya. Ini benar-benar kabar buruk."
Rasio perbandingan di dalam Ranking Setengah-Biksu dapat mencerminkan rasio perbandingan para Biksu di seluruh Daratan Kunlun. Itulah kenapa Lady Saint membuat daftar Ranking Setengah-Biksu.
Untungnya, para binatang buas sangat menjaga wilayah kekuasaan masing-masing dengan sangat ketat, hingga mereka kerap terlibat konflik antar ras. Akibatnya, persatuan mereka pun terpecah-pecah. Namun, bila suatu hari mereka dapat bersatu dan membangun sebuah negara sendiri, maka umat manusia sama sekali tidak akan mampu menandingi mereka.
Tentu saja, kini umat manusia telah bertambah semakin kuat. Sebab, mereka hanya berasal dari satu ras, namun telah mampu menduduki 32 tempat. Bila itu terjadi pada ras lain, maka mereka pasti akan merasa bangga.
"Siapa sosok yang paling tangguh di bawah Alam Biksu?" tanya Xue Sanyi. "Apa tempat itu masih diduduki oleh Kong Hongbi?"
"Seharusnya memang Kong Hongbi," kata seseorang. "Apalagi, progresnya telah berkembang pesat selama beberapa tahun belakangan, hingga dia menjadi semakin tangguh."
"Tidak peduli seberapa tangguhnya Sembilan Ahli Waris, namun mereka masih berada di level kesembilan. Jadi, masih terdapat perbedaan yang sangat besar di antara mereka dan Kong Hongbi."
Pemuda itu menggelengkan kepalanya dan tertawa. "Kali ini, dugaan kalian semua salah! Di daftar Ranking Setengah-Biksu terbaru, Kong Hongbi turun di peringkat nomor 34."
Mendengar itu, maka para pertapa yang berada di sana pun langsung merasa terkejut. Mereka benar-benar tidak habis pikir.
"Peringkatnya benar-benar turun jauh! Dari peringkat 7 menuju ke 34... tapi… bagaimana mungkin?"
"Jadi, siapa yang berada di Ranking Setengah-Biksu tertinggi?" tanya Xue Sanyi dengan tidak sabaran. "Siapa yang menduduki peringkat satu di bawah Alam Biksu?"