Kembali Ingin Membunuh
Kembali Ingin Membunuh
Maka dari itu, ia telah memantapkan hatinya untuk membunuh 10 jendral dan membalaskan dendam para keturunan yang telah wafat.
Apapun itu, tidak ada satupun yang mampu mengubah keputusan ini.
Ketika Qin Yutong sedang bergegas menuju ke Kota 7, saat itu Zhang Ruochen baru saja berjalan keluar dari sebuah istana raksasa dengan membawa kepala Liao Huacheng.
Sebagaimana para jendral Pasukan Canglong baru saja meregang nyawa satu persatu, maka semakin sulit pula untuk kembali membunuh mereka. Jadi, aku harus kembali membunuh satu, sebelum berita mengenai kematian Liao Huacheng tersebar luas.
Meski ia baru saja membunuh seorang Setengah-Biksu di level kesembilan, namun Zhang Ruochen masih terlihat sangat tenang. Pada saat itu, ia menatap Qin Yutong dengan sinar mata yang cerah.
Qin Yutong dapat menilai bahwa Zhang Ruochen bukan orang gila. "Saya punya informasi terkait keberadaan para jendral yang lain."
"Siapa?" tanya Zhang Ruochen.
"Qingyi Chan, sang Flying General of Hanshan," kata Qin Yutong. "Dia adalah satu-satunya jendral wanita. Sama halnya seperti Yan Honglie, maka dia telah berada di puncak level kesembilan. Namun... kemampuan bertempurnya masih jauh lebih unggul daripada Yan Honglie. Sebab, dia sudah berada di peringkat tiga dari 10 orang jendral."
"Meski dia berada di level yang sama dengan Yan Honglie, namun kemampuan bertempurnya lebih tinggi, dan seharusnya dia memiliki kartu andalan yang sangat kuat, bukan begitu?"
Zhang Ruochen bukan sedang bertingkah arogan. Sebaliknya, ia sedang menghitung peluangnya dengan ekstra waspada.
Lelaki itu mampu membunuh Yan Honglie dalam satu serangan, dikarenakan ia menggunakan Delapan Skala Perubahan. Jadi, lelaki itu mampu memperlambat laju waktu, sebelum akhirnya melayangkan serangan mematikan kepada lawannya. Selain itu, kemampuan bertempurnya juga sedikit lebih tinggi daripada Yan Honglie. Maka dari itu, sebenarnya ini juga bukanlah keunggulan yang mutlak.
Tapi sekarang, rumor sedang beredar di seantero Kota Sacred; bahwa sang Keturunan Ruang dan Waktu – Zhang Ruochen – telah membunuh tiga jendral Pasukan Canglong. Sehingga, para jendral lain pun pasti sedang bersikap waspada.
Yang jelas, Zhang Ruochen akan kesulitan untuk melepaskan kekuatan ruang dan waktu. Sementara itu, Liao Huachen telah meregang nyawa di tangannya, tidak lain karena tingkat kultivasi sang jendral tidak terlampau tinggi. Pria itu masih berada di awal level kesembilan.
Jadi, Zhang Ruochen harus bersikap ekstra waspada saat berhadapan dengan musuh yang lebih kuat daripada Yan Honglie.
"Qingyi Chan mempunyai Senjata Saint Seribu Inskripsi, yang disebut sebagai Ice Tripod," kata Qin Yutong. "Senjata itu dapat digunakan untuk bertahan dan menyerang, dengan kekuatan yang sangat mengerikan. Bila dia menggunakan Ice Tripod, maka dia dapat dengan mudah mengalahkan Yan Honglie."
"Dia memiliki sebuah Senjata Saint Seribu Inskripsi? Jika begitu, pasti akan sulit untuk membunuhnya."
Zhang Ruochen mulai menimbang-nimbang. Tiba-tiba, pertanda bahaya muncul di dalam benaknya. Seketika itu juga, ia langsung mencengkram lengan Qin Yutong dan membawanya masuk ke dalam Shooting Star Invisible Cloak.
Whoosh!
Zhang Ruochen menggunakan Ruang Pergerakan dan membawa Qin Yutong menuju ke salah satu sudut gelap pada jarak ratusan kaki jauhnya.
"Tekan auramu," Zhang Ruochen membisikkan sesuatu di telinga Qin Yutong. Kedua matanya terlihat serius.
Tubuh lembut Qin Yutong sedang ditekan kuat oleh Zhang Ruochen. Bahkan, wanita itu dapat merasakan hawa panas yang berasal dari tubuh Zhang Ruochen, hingga membuat jantungnya berdegup kencang.
Wanita itu sedang bertanya-tanya mengenai apa yang terjadi.
"Brengsek."
Terdengar suara teriakan yang menggelegar, sampai mengguncang seluruh Kota 7 seperti suara guntur. Detik berikutnya, kehendak biksu yang sangat dahsyat langsung menyapu seluruh istana tersebut – tempat kematian Liao Huacheng.
Sebagian besar pertapa di Kota 7 pun langsung berlutut dan gemetar ketakutan.
Qin Yutong dapat merasakan sakit yang tajam pada bagian punggungnya. Rasa-rasanya, itu seperti ribuan jarum yang sedang menusuk-nusuk tubuhnya. Akan tetapi, itu adalah Pikirkan Biksu yang sedang berusaha untuk memindai keberadaannya.
Pada akhirnya, wanita itu paham kenapa Zhang Ruochen sampai begitu gugup. Ternyata, lelaki itu sudah lebih dulu mampu merasakan kedatangan seorang Biksu.
Seketika itu juga, Qin Yutong langsung menggunakan keterampilan olah raga untuk menekan auranya sampai pada batas terendah.
Tap, tap.
Pada saat itu, terdengar langkah kaki ringan dari jarak ratusan kaki, dan sedang mendekat ke arah mereka berdua.
Qin Yutong benar-benar merasa gugup. Sehingga, jari-jari langsingnya – secara tidak sadar – mulai mencengkram bahu Zhang Ruochen erat-erat. Sebab, bilamana sang Biksu sampai berhasil menemukan mereka, maka malam ini mereka pasti akan mati.
"Sisa aura itu tiba-tiba langsung menghilang begitu saja," terdengar suara yang menggelegar dari kejauhan. Suara itu terdengar dingin dan keji. "Ternyata, kemampuan sang Keturunan Ruang dan Waktu itu sangat aneh. Hmph!"
Setelah mendengus, maka kehendak biksu yang cukup intens itu langsung menghilang.
Sang Biksu baru saja pergi dari sana.
Zhang Ruochen dan Qin Yutong masih bersembunyi di dalam Shooting Star Invisible Cloak. Mereka tidak keluar begitu saja. Bahkan, mereka sempat menunggu selama satu jam, sebelum akhirnya pergi meninggalkan Kota 7.
Zhang Ruochen tidak melepaskan Qin Yutong dari Shooting Star Invisible Cloak, sampai lelaki itu benar-benar yakin bahwa mereka sudah berada di tempat yang aman.
Zhang Ruochen masih terlihat tenang dan yakin. Lelaki itu sama sekali tidak punya pikiran macam-macam, meski baru saja berdekatan dengan seorang penari yang sangat cantik.
Qin Yutong sedang mengenakan tudung kepala, sehingga ekspresi wajahnya tidak kelihatan. Pada saat itu, ia hanya mendesah pelan. "Kalau dinilai dari suaranya, kurasa dia adalah sang Mayor Jendral Pasukan Canglong."
"Apa kau pernah bertemu dengannya sebelumnya?" tanya Zhang Ruochen.
Qin Yutong mengangguk pelan, "Aku pernah menari di Lingxiao Heavenly Mansion dan berjumpa dengannya," gumam wanita tersebut. "Jadi, aku masih ingat dengan suaranya. Pangeran, bagaimana mungkin Anda mampu merasakan kedatangannya?"
Zhang Ruochen sedang melipat kedua tangannya di belakang pinggul, lalu terbang menuju ke sebuah bangunan yang sangat tinggi. Kemudian, sambil mengamati lampu-lampu kota, maka ia berkata, "Tingkat kultivasi seorang Biksu sangat tinggi. Karena berada di tingkat yang tinggi, maka mereka akan kesulitan untuk menekan auranya."
"Sebagaimana misal, tingkat kultivasi Permaisuri Chi Yao berada di urutan pertama di dunia ini. Oleh karena itu, berita mengenai kepergiannya dari Pusat Kota Kaisar langsung tersebar begitu saja. Yang jelas, sosok semacam itu tidak akan bisa pergi secara sembunyi-sembunyi, seperti halnya para pertapa biasa."
"Hal yang sama juga berlaku kepada para Biksu. Namun, seorang Biksu tidak dapat disejajarkan dengan Permaisuri. Sebab, pergerakan mereka tidak akan menciptakan gelombang tertentu seperti pergerakan Permaisuri. Mereka juga mampu menekan aura masing-masing sampai pada batas tertentu. Oleh karena itu, bila para pertapa memiliki Kekuatan Batin yang lebih tinggi daripada mereka, maka para pertapa itu masih mampu mendeteksinya."
Qin Yutong adalah wanita yang sangat cerdas, hingga ia langsung paham mengenai apa yang sedang dibicarakan oleh Zhang Ruochen. "Kekuatan Batin sang Mayor Jendral tidak lebih tinggi daripada Anda. Maka dari itu, Anda mampu merasakan setiap pergerakannya."
"Aku mampu memindai sebuah pergerakan sampai pada jarak 100 mil," kata Zhang Ruochen. "Bila melampaui jarak tersebut, maka tingkat presisinya akan menurun. Sehingga, aku hanya mengetahui arah tujuan umum mereka. Bila aku tidak memiliki keunggulan dalam hal Kekuatan Batin, maka aku tidak akan berani membunuh banyak jendral di Kota Sacred."
Kekuatan Batin Zhang Ruochen telah berada di level 48. Kemampuannya telah mengungguli kebanyakan Biksu. Yang jelas, hanya Heavenly King Lingxiao yang dapat menekan auranya, dan melancarkan serangan dadakan untuk membunuh Zhang Ruochen.
Jika tidak, maka Zhang Ruochen dapat merasakan kehadiran seorang Biksu sampai pada jarak 100 mil jauhnya. Sehingga, ia akan bersembunyi atau segera melarikan diri.
Tentu saja, berdasarkan pada status yang dimiliki oleh sang Heavenly King Lingxiao, maka sosok semacam itu tidak akan pernah menyerang seorang junior Setengah-Biksu, tidak peduli apapun yang terjadi.
Meski begitu, Zhang Ruochen benar-benar khawatir bila harus berhadapan dengan seorang Sage Metafisika. Akan tetapi, jenis semacam itu sangat langka – setidaknya satu berbanding 10 dibandingkan para Biksu Seni Bela Diri.
Selain itu, kebanyakan Sage Metafisika berasal dari Federasi Inskripsi dan Sekte Confucius. Mereka adalah para master tangguh atau Biksu Confucius. Sehingga, mereka adalah orang-orang yang peduli terhadap reputasi dan tidak mungkin menyerang seorang junior dari Alam Setengah-Biksu.
Maka dari itu, Lingxiao Heavenly Mansion tidak mungkin meminta bantuan seorang Sage Metafisika. Selain itu, mereka juga tidak tahu siapa target Zhang Ruochen selanjutnya. Bahkan, seandainya mereka benar-benar ingin meminta bantuan seorang Sage Metafisika, rasa-rasanya para Sage itu tidak akan menangkap Zhang Ruochen.
Setelah mendengar penjelasan Zhang Ruochen, Qin Yutong akhirnya mampu memahami hal tersebut dan mulai tersenyum anggun. "Bila melihat dari taktik yang Anda gunakan, maka sepuluh jendral Pasukan Canglong tidak akan mampu bertahan lama."
Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Tidak sesederhana itu. Sebab, bisa jadi Lingxiao Heavenly Mansion akan menyewa pertapa yang masuk ke dalam Ranking Setengah-Biksu dan Di Luar Ranking Setengah-Biksu untuk berhadapan denganku. Selain itu, tiga jendral terkuat di Pasukan Canglong sama-sama memiliki kemampuan yang mengerikan. Sehingga, mereka tidak mudah untuk ditangani."
Bila dibandingkan dengan seorang Sage Metafisika, maka mereka lebih mudah meminta bantuan dari Ranking Setengah-Biksu atau Di Luar Setengah-Biksu. Lingxiao Heavenly King Mansion mungkin akan memilih itu. Bisa jadi, mungkin mereka telah menghubungi salah satu kultivator tangguh.
"Apa yang harus dilakukan setelahnya?" tanya Qin Yutong.
Kedua mata Zhang Ruochen bersinar dingin. "Aku akan membunuh Qingyi Chan sekarang juga, tapi aku membutuhkan bantuanmu."
Kemudian, Zhang Ruochen mengeluarkan Senjata Saint Seribu Inskripsi, Life-Death Mirror. Lalu, setelah memberikannya kepada Qin Yutong, maka ia berkata, "Qingyi Chan pasti telah bersiap-siap. Pasukan Canglong dan Lingxiao Heavenly Mansion juga mungkin telah mempersiapkan beberapa hal. Aku tidak tahu bahaya apa yang tersimpan di depan sana. Tapi ketika dibutuhkan, maka kau harus mengaktifkan Life-Death Mirror dan Thousand Lines of Destruction."
Qin Yutong mengeluarkan Life-Death Mirror dan hanya menghabiskan waktu selama satu jam untuk menggunakan senjata tersebut. Setelah itu, mereka menggunakan teknik bergerak untuk menghilang di balik malam.
Kamp Pasukan Canglong berada di luar Kota Sacred. Meski begitu, setiap wilayah di dalam kota itu memiliki sebuah Residen Gubernur Militer Provinsi. Setiap residen itu memiliki 3.000 prajurit yang bertanggung jawab untuk keamanan di wilayah tersebut.
Dalam beberapa hari belakangan, semua jendral Pasukan Canglong kembali ke kota untuk menangkap pembunuh Han Ying dan Yan Honglie.
Qingyi Chan sedang berada di Residen Gubernur Militer Provinsi Kota 24. Di tempat ini, terdapat empat Setengah-Biksu di sisinya.
Residen itu sedang dijaga dengan ketat. Mereka juga mengaktifkan formasi pertahanan. Bahkan, seorang Biksu masih akan kesulitan untuk mendobraknya.
Qingyi Chan adalah seorang wanita berusia 30 tahunan. Pada saat itu, ia sedang mengenakan armor besi dingin dan terlihat cukup menarik. Yang jelas, wanita ini pasti sangat cantik ketika masih berusia muda. Akan tetapi, ia sama sekali tidak peduli dengan penampilannya dan tidak terlalu memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu, kulitnya sangat kasar dan terlihat kering.
"Aku bertanya-tanya, siapa yang sebegitu dendam kepada Zhang Ruochen, hingga menuduhnya sebagai seorang Pangeran Mahkota dari masa 800 tahun silam. Omong kosong."
Qingyi Chan mendengus dingin. Wanita itu sama sekali tidak percaya terhadap rumor tersebut.
Di samping wanita tersebut, seorang Setengah-Biksu di level tinggi berkata, "Menteri Peperangan telah menginvestigasi Zhang Ruochen dan mengetahui segala informasi tentangnya."
Tepat setelah itu, terdengar suara langkah kaki. Seorang prajurit sedang berjalan mendekat dan berlutut satu kaki di hadapan Qingyi Chan. "Jendral, sang Mayor Jendral telah mengirimkan dua orang pembawa berita yang mengabarkan bahwa Jendral Liao baru saja tumbang. Dia mengingatkan Anda agar tetap berhati-hati. Mungkin dia akan datang kemari untuk membunuh Anda malam ini."
"Mayor Jendral telah mengirimkan sebuah pesan sebelumnya. Kenapa dia mengirimkan dua pembawa pesan sekarang... Oh, tidak."
Kedua mata Qingyi Chan mulai menyipit. Kedua matanya memancarkan aura dingin, dan wanita itu segera merentangkan tangannya. Kemudian, layaknya sambaran petir, maka wanita itu segera melepaskan dua bayangan pukulan dan menghantam sang prajurit yang sedang berlutut tersebut.