Pangeran Kedua Immortal Vampir
Pangeran Kedua Immortal Vampir
Swoosh.
Pedang saint sepanjang tiga kaki itu langsung berubah menjadi seekor naga hitam sepanjang 300 meter, dan berputar-putar di atas Kota Golden Sparrow.
Terdapat energi dahsyat yang meledak sesaat setelah naga itu muncul, hingga beresonansi dengan semangat pertempuran para tentara Keluarga Shi.
Pedang saint itu adalah salah satu jenis senjata mematikan yang masuk ke dalam Daftar Senjata Saint Seribu Inskripsi, yang disebut sebagai Xuan Dragon Sword. Pedang itu milik salah satu leluhur di Keluarga Shi – Shi Yuncong – dengan tingkat kultivasi yang telah berada di Alam Biksu.
Beberapa tahun silam, Shi Yuncong pernah membelah sebuah gunung setelah melepaskan Thousand Lines of Destruction dengan Xuan Dragon Sword-nya.
Pada saat ini, pedang itu sedang berbenturan dengan formasi pertahanan Kota Golden Sparrow, hingga menciptakan suara ledakan yang kencang, sekaligus memercikkan gelombang energi raksasa yang seakan sanggup mengguncang bumi.
Sebagaimana para tentara Keluarga Shi sedang menyerang dinding kota, saat itu Zhang Ruochen bergerak ke sisi bukit di dekat Kota Golden Sparrow.
Lelaki itu sedang berpatroli di sana dan mencari-cari kemungkinan penyergapan. Sebab, bisa jadi para Immortal Vampir telah mendengar kabar penyerangan tersebut dan mereka mungkin telah memasang perangkap untuk para tentara Keluarga Shi.
Kalau mereka sampai menyerang balik dengan pasukan yang disembunyikan di balik bukit, maka rencana perang yang telah disusun oleh Keluarga Shi akan gagal total.
"Lord Chen, kenapa Anda tiba-tiba berhenti?" tanya Kelinci Rakus.
Zhang Ruochen mengamati sebuah gubuk yang berada di sekitar bukit, lalu bergumam kepada dirinya sendiri, "Tempat itu terlihat mencurigakan."
Kemudian, ia kembali memindai gubuk tersebut dengan menggunakan Mata Heavenly di dahinya.
Lalu, ia menemukan bahwa gubuk tersebut terasa sangat ganjil dan tenang.
Kelinci Rakus membalas, "Saya tidak melihat ada sesuatu yang ganjil? Sebab, orang-orang yang tinggal di dalam gubuk itu telah mati dan tidak ada satupun dari mereka yang hidup," katanya.
Kemudian, lelaki itu membatin, "Kalau aku adalah pemimpin Immortal Vampir yang ditugaskan untuk mempertahankan kota dan telah mendapatkan kabar perihal kedatangan Ras Kuno Ancient Guardian, maka aku hanya memiliki dua pilihan:
"Pertama, aku akan menyebarkan seluruh pasukanku di kota tersebut. Sebab, ini bisa mengurangi kerugian kalau pihak musuh hendak menghabisi kita dalam satu kali hantaman.
"Kedua, aku akan menempatkan beberapa kelompok di luar gerbang kota, supaya kalau para musuh masuk ke dalam kota, maka aku bisa menyergap mereka dari dua arah."
Sementara itu, kepungan besar-besaran di Kota Golden Sparrow mungkin telah menarik perhatian para Immortal Vampir, meskipun Keluarga Shi telah mempersiapkan dan mengeksekusi rencananya dengan baik.
Lalu, semenjak para Immortal Vampir yang berada di dalam kota tidak melarikan diri dari sana, maka mereka pasti sedang menjalankan rencana yang kedua.
Setelah mengamati situasi di sekitar sana, maka Zhang Ruochen beranggapan bahwa sisi bukit tersebut akan menjadi tempat persembunyian yang paling tepat jikalau para Immortal Vampir memang berniat untuk bersembunyi dan melancarkan penyergapan.
Sementara itu, terdapat banyak mayat-mayat kering yang berserakan di tangga menuju ke gubuk tersebut. Darah-darah mereka telah dihisap habis sampai kering, hingga hanya menyisakan kulit keriput dan tulang-belulang. Bahkan, kondisi yang sama juga terjadi kepada anak-anak.
Zhang Ruochen terus menapaki tangga tersebut.
Kala itu, darahnya seakan berdesir ketika ia mengamati keadaan di sekitar. Meskipun lelaki itu sedang merasa sangat geram, namun ia masih selalu bersikap waspada di dalam setiap langkahnya.
"Lord Chen, kenapa Anda terlalu bersikap waspada? Ini hanyalah sebuah gubuk yang telah ditinggalkan, dan sama sekali tidak ada orang di sini. Apa mungkin para Immortal Vampir bersembunyi di tempat ini?"
Tanpa perlu berpikir ulang, saat itu Kelinci Rakus langsung melesat cepat ke dalam gubuk dan berubah menjadi cahaya merah.
"Hati-hati..."
Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya, lalu mulai mempercepat langkahnya sendiri.
Pada saat ia baru saja melangkah masuk ke dalam gubuk tersebut, maka seketika itu pula lelaki tersebut langsung merasakan bahaya. Terdapat energi membunuh yang melesat cepat dari arah depan.
Namun, Zhang Ruochen hanya bisa merasakan vibrasi gelombang Chi Suci. Sebaliknya, tidak ada tanda-tanda dari orang yang menyerangnya.
"Mantra Halusinasi."
Zhang Ruochen merasa tersentak, lalu bergegas menuju ke pintu.
Sebab, kalau memang gubuk itu diselimuti oleh Mantra Halusinasi, maka itu hanya berarti satu hal; di dalamnya pasti terdapat penyergapan. Yang jelas, lelaki itu harus segera keluar dari sini dan melaporkan kondisinya kepada Keluarga Shi kalau pihak musuh sedang ingin menyergap mereka.
Akan tetapi, energi membunuh itu telah berada di hadapannya. Energi itu berubah menjadi segumpal kabut, dan langsung melingkupi Zhang Ruochen, hingga membuatnya tidak bisa keluar dari gubuk tersebut.
Di tengah-tengah kabut, di sana terdapat cakar tajam yang muncul, dan berusaha menebas lehernya dari arah belakang.
"Nine to One."
Pedang Kuno Abyss langsung terbang dari balik punggungnya dan melayang-layang di udara. Sebagaimana pedang itu sedang berputar-putar di atas sana, saat itu terdapat sembilan cahaya yang melesat ke sembilan arah berbeda-beda.
Setelah itu, terdengar suara memilukan khas seseorang yang baru saja tertusuk, diikuti dengan mengalirnya darah dari kabut tersebut.
Setelah itu, terdapat dua Immortal Vampir yang terjatuh dari balik kabut, dan terbaring di genangan darah masing-masing.
Zhang Ruochen kembali memanggil Pedang Kuno Abyss dan menancapkan pedangnya di tanah. Setelah itu, ratusan pedang Chi tiba-tiba melesat dari balik kabut, hingga terkondensasi menjadi Wilayah Pedang Chi, yang mengitari tubuh lelaki tersebut.
Pada saat ini, Kekuatan Batin-nya tidak mampu menembus Mantra Halusinasi tersebut. Maka dari itu, tidak mudah baginya untuk bisa melarikan diri dari kepungan Wilayah Pedang Chi.
Meski demikian, semakin sulit situasi yang harus dihadapinya, maka itu akan menjadi alasan baginya untuk semakin bersikap tenang.
Bagaimana tidak, kalau lelaki itu benar-benar melarikan diri tanpa persiapan apa-apa atau memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi, maka bisa dipastikan bahwa ia telah mati.
"Sial, mantra sekuat ini telah melingkupi seluruh gubuk, bahkan para leluhur Keluarga Shi di Alam Biksu sama sekali tidak menyadarinya. Tampaknya, masih banyak sosok Immortal Vampir tangguh yang belum diketahui oleh orang-orang," komentar Zhang Ruochen.
Saat itu, terdengar suara tepuk tangan dari seseorang.
Setelahnya, terdengar suara yang menyeramkan, "Ternyata benar, sosok yang masih mampu bersikap tenang dan sama sekali tidak gentar meski sedang berhadapan dengan kematiannya adalah sang Penjaga Pedang Taotian. Aku benar-benar terkesan."
Terdapat bayangan seseorang yang melintas, disusul dengan kemunculan Pangeran Kedua Immortal Vampir di luar gubuk dan sedang berdiri tegak di sana. Yang jelas, pria ini memancarkan aura dingin dan aura tak tersentuh – sesuatu yang biasanya dimiliki para anggota kerajaan.
Zhang Ruochen menyipitkan matanya ke arah pangeran tersebut, sebelum akhirnya kedua matanya mulai membelalak. "Apa kau adalah Xiang Zhengfeng?"
Meskipun penampilan Xiang Zhengfeng telah berubah drastis, namun Kehendak Pedang dan perangainya sama sekali tidak berubah.
Pangeran Kedua Immortal Vampir membalasnya, sambil mengerucutkan bibir, "Tidak heran kenapa kau mampu menembus Mantra Halusinasi. Sebab, penglihatanmu jauh lebih unggul daripada orang lain."
Setelah itu, Wang Jie berjalan keluar dari samping gubuk tersebut, lalu membungkuk ke arah Pangeran Kedua Immortal Vampir sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah depan. Pemandangan ini terlihat seperti budak yang sangat patuh dan taat kepada tuannya.
Ketika pria itu membalikkan badannya, maka seketika itu pula ekspresi wajahnya langsung berubah. Kemudian, ia mendengus, "Zhang Ruochen, kenapa kau tidak membungkuk? Sang Pangeran mungkin akan mengampuni nyawamu kalau kau mau melakukannya."
Zhang Ruochen sedang menggenggam pegangan pedangnya, lalu membalasnya tanpa perlu menoleh ke arah Wang Jie, "Hmm, Pangeran Kedua Immortal Vampir. Ternyata dia seorang bangsawan."
Wang Jie merasa kesal karena Zhang Ruochen sengaja mengacuhkan dirinya. "Zhang Ruochen, apa kau pikir dirimu sangat cerdik setelah berhasil membongkar Mantra Halusinasi? Faktanya, kau ini sangat bodoh. Sebab, kau telah masuk ke dalam perangkap. Jadi, cepat atau lambat, kau pasti akan segera menyerah," katanya sambil menggertakkan gigi.
"Apa budak berhak menyela pembicaraan masternya?"
Zhang Ruochen benar-benar jijik terhadap Wang Jie, dan ia sama sekali tidak perlu merasa sungkan saat mengutarakan hal tersebut.
Apalagi, Wang Jie adalah putra Pemimpin Klan, seorang pemimpin masa depan di Ras Kuno Ancient Guardian dengan derajat tinggi. Namun, ia menghianati klannya sendiri dan memilih menjadi budak Pangeran Kedua Immortal Vampir. Maka dari itu, aksi penghianatannya bahkan jauh lebih buruk daripada Immortal Vampir itu sendiri.
Wang Jie benar-benar kesal setelah mendengar balasan Zhang Ruochen, hingga ia pun berkata, "Zhang Ruochen, hari ini, mari kita selesaikan segala dendam yang pernah terjadi di antara kita!"
Pria itu mulai mengalirkan Chi Suci dan mengumpulkan kekuatannya ke dalam tinju.
Setelah itu, Chi Suci-nya mulai terkondensasi dan berubah menjadi dua pedang saint, yang sama-sama memancarkan cahaya brilian. Yang jelas, hanya senjata saint tingkat tinggi yang tampak cemerlang seperti itu.