Fisik Gelap
Fisik Gelap
Mereka berdua masuk ke dalam residen. Perlahan-lahan, kabut darah itu menyatu ke dalam tubuh Ji Shui. Sehingga, wanita itu mulai memperlihatkan perawakannya yang tinggi, dua payudara yang besar, dan sepasang tangan yang seputih porselen.
Namun, wanita itu masih mengenakan tudung kepala berwarna hitam dan menutupi wajahnya sendiri. Jadi, Zhang Ruochen masih belum bisa melihat usia dan penampilannya.
"Master menyuruhku untuk memberimu dua hal."
Ji Shui mengeluarkan sarung tangan tinju dan memberikannya kepada Zhang Ruochen. Sarung tangan ungu gelap itu sangat berat. Terdapat tujuh buah permata yang ditempelkan pada setiap sarung tangannya. Setiap permata itu memiliki warna yang berbeda-beda, namun mengandung kekuatan yang besar. Sehingga, itu terlihat seperti tujuh bintang yang sedang melayang di langit malam.
"Kenapa permata-permata ini bisa begitu kuat?"
Zhang Ruochen mempunyai firasat bahwa ketika ia mengenakan sarung tangan dan mengaktifkan kekuatannya, maka ia dapat menghancurkan tanah dengan satu kali hantaman.
"Tujuh pertama pada Seven Kill Boxing Glove bukanlah permata alami. Semua itu adalah tulang permata yang berasal dari tulang-belulang Biksu yang pernah dikubur selama 700 tahun."
"Agar kau dapat memenangkan posisi Putra Dewa, maka Master meminjam harta karun ini dari Klan Seven Kill. Aku akan memberimu waktu tiga hari untuk menjinakkan jiwa sarung tangan di dalamnya dan menjadikannya sebagai senjatamu sendiri."
Karena itu adalah harta karun klan, bagaimana mungkin senjata macam itu bisa dipinjamkan kepada orang lain? Discipline King Haiming pasti telah mencurinya. Lagipula, Klan Seven Kill juga tidak berani menentang para Discipline King dari Sekte Dewa Darah.
Seven Kill Boxing Glove termasuk ke dalam Daftar Senjata Saint Seribu Inskripsi level rendah. Tapi, itu masih merupakan senjata seribu inskripsi. Jadi, senjata itu bernilai tinggi.
Ji Shui mengeluarkan satu botol pil. "Di dalamnya terdapat 30 Pil Tao. Kau bisa menelan satu pil setiap harinya, Satu bulan kemudian, seharusnya kau sudah berada di tengah atau puncak level ketiga."
Pil Tao adalah sejenis Pil kelas delapan. Setiap pilnya senilai dengan satu buah Batu Suci. Bagi para pertapa di Alam Fish-dragon dan Setengah-Biksu di level rendah, maka itu adalah pil magis yang dapat meningkatkan kultivasi.
Tentu saja, pil itu sangat mahal. Sosok Setengah-Biksu di level rendah biasanya tidak akan mampu menjangkau harganya, apalagi para pertapa dari Alam Fish-dragon. Sebab, seluruh kekayaan Setengah-Biksu di level pertama mungkin hanya senilai satu Batu Suci.
Zhang Ruochen menerima 30 Pil Tao itu tanpa ekspresi apa-apa. Lelaki itu terlihat sangat tenang. Sebab, tidak peduli seberapa mahalnya Pil Tao, namun itu hanya kurang dari satu persepuluh darah dewa.
Saat menyaksikan betapa tenangnya Gu Linfeng, saat itu Ji Shui merasa kebingungan.
Apalagi, wanita itu pernah pergi ke Yuan Mansion untuk menginvestigasi Gu Linfeng. Yang jelas, pria ini benar-benar sosok yang serakah dan cabul, kasar dan agresif, tapi sangat mudah diintimidasi oleh orang-orang yang lebih kuat.
Gu Linfeng juga bersikap seperti ini ketika baru saja mengunjungi Sekte Dewa Darah.
Kadangkala, Ji Shui memang terlihat kasihan kepadanya, tapi jauh di dalam hatinya, ia sedang meremehkan lelaki tersebut. Ji Shui tidak pernah yakin bahwa sosok seperti Gu Linfeng mampu menjadi Putra Dewa. Lagipula, kepribadian buruk semacam itu tidak akan pernah membawanya kemana-mana.
Tapi, kenapa sekarang ia sama sekali tidak tergerak setelah mendapatkan 30 Pil Tao dan Seven Kill Boxing Glove?
Ji Shui segera menemukan bahwa ada sesuatu yang ganjil. Kedua mata Gu Linfeng sedang mengamati dadanya dan lelaki itu tampak menyeringai.
"Ternyata tubuh Senior Ji tidak kalah seksi dibandingkan sang Saintess. Jika begini, kenapa kau selalu menyembunyikan diri di balik kabut darah?"
Zhang Ruochen menyentuh pipinya sendiri. Lalu, sembari mengamati lekukan di tubuh Ji Shui, saat itu ia tampak seperti menerka-nerka ukurannya.
Ji Shui mendengus dingin. Chi Darah yang kuat tiba-tiba meledak darinya dan langsung menyelimuti seisi gua. Saat ia merasakan sensasi dingin di tubuh Ji Shui, maka seketika itu pula Zhang Ruochen cepat-cepat melangkah mundur. Lelaki itu tidak berhenti sampai ia membentur dinding.
Residen Ding Qiu telah berubah menjadi neraka yang mengerikan. Ada banyak teriakan-teriakan hantu yang terdengar dari balik kabut darah tersebut. Selain itu, bayangan-bayangan skeleton juga mulai bermunculan. Itu sangat mengerikan.
Ji Shui berdiri di tengah lautan Chi Darah tersebut. Kala itu, sekujur tubuhnya berwarna merah. "Gu Linfeng," katanya. "Sebaiknya kau bersikap sedikit sopan. Kalau kau sampai berani membayangkan yang tidak-tidak pada tubuhku, maka aku akan membunuhmu dengan cara yang tragis."
"Senior Ji, kenapa kau begitu marah? Aku hanya sedang memujimu." Tanpa sama sekali rasa takut, Zhang Ruochen terkekeh dan menambahkan, "Kalau aku berhasil menjadi Putra Dewa dan meminta Grandmaster untuk menikahkan kita berdua, apa beliau akan setuju?"
Mendengar itu, bahkan Ji Shui merasa sangat terkejut. Wanita itu paham, kalau sampai Gu Linfeng benar-benar menjadi Putra Dewa, maka derajatnya pasti akan melambung tinggi. Seandainya Gu Linfeng memang berniat untuk menikahinya, Discipline King Haiming pasti akan setuju.
Lalu, apa yang harus ia lakukan? Apa ia akan memberontak kepada Discipline King Haiming? Wanita itu telah berulang kali terpikirkan untuk menghianati Sekte Dewa Darah dan melepaskan diri dari kendali Discipline King Haiming.
Namun, Discipline King Haiming seperti gunung yang sangat kokoh dan terus memberinya tekanan. Sehingga, siapapun yang berani menghianati pria tua itu pasti akan mati. Selain itu, seluruh keluarganya juga akan dihilangkan.
"Kau boleh mengatakannya setelah menjadi Putra Dewa." Saat Ji Shui mengatakan ini, saat itu ia terlihat sangat tenang.
Wanita itu paham bahwa nasibnya tidak pernah ditentukan oleh dirinya sendiri.
Pada akhirnya, Ji Shui dan Gu Linfeng adalah jenis orang yang sama. Mereka berdua adalah orang-orang menyedihkan dan tak ada bedanya dengan semut. Sebab, jika Discipline King Haiming masih ingin mereka hidup, maka mereka pasti masih hidup. Jadi, kalau pria itu menugaskan sesuatu kepada mereka berdua, mereka pun juga tak sanggup menolaknya.
Tentu saja, wanita itu tidak yakin bahwa dengan kepribadian Gu Linfeng yang semacam itu, maka pria tersebut dapat menjadi Putra Dewa. Lebih tepatnya, lelaki itu hanya akan menjadi budak Discipline King Haiming selamanya.
Tubuh seksi Ji Shui berubah menjadi sembilan garis Chi Darah, sebelum akhirnya wanita itu pergi meninggalkan residen tersebut. Wanita itu tidak mau lagi berkultivasi bersama Gu Linfeng.
Saat menyaksikan Ji Shui keluar dari residennya, saat itu Zhang Ruochen menghapuskan senyuman di wajahnya. "Akhirnya aku berhasil mengusirnya keluar," gumamnya pada diri sendiri. "Kalau dia masih berada di sini, maka aku tidak akan bisa menggunakan Grafik Kayu Yin Yang."
Sembari mengamati Seven Kill Boxing Glove, saat itu Zhang Ruochen menyunggingkan bibirnya. "Tiga hari jauh lebih dari cukup kalau hanya untuk memurnikan jiwa sarung tangan."
Zhang Ruochen segera mengaktifkan formasi pertahanan Residen Ding Qiu. Setelah itu, ia mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang dan masuk ke dalam Dunia Lukisan.
Zhang Ruochen tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mampu mengendalikan jiwa Seven Kill Boxing Glove. Lelaki itu mengenakannya di tangan kanan, hingga terasa bahwa sarung tangan itu telah menyatu dengan tangan dan lengannya. Jadi, kalau ia menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya, maka ia bisa mengendalikannya sesuka hati.
"Berbekal Seven Kill Boxing Glove, mestinya aku dapat mengalahkan Setengah-Biksu di level ketujuh hanya dengan menggunakan teknik pukulan, tanpa perlu pedang ataupun kekuatan ruang."
Karena ia telah mendapatkan Seven Kill Boxing Glove dan Pedang Kuno Abyss, maka senjata lain tidak terlalu berguna.
Zhang Ruochen mengeluarkan beberapa senjata dari dalam Cincin Ruang. Sebagian besar di antaranya adalah Senjata Suci Bela Diri, dan sebagian kecil lain termasuk ke dalam senjata saint. Sementara itu, yang paling bagus di antara semuanya adalah Yuling Blood Sword – yang masuk ke dalam Daftar Senjata Saint Seratus Inskripsi – dan Seven Saint Snake Lance, sebuah senjata Saint Seribu Inskripsi.
Setelah itu, ia mengeluarkan Pedang Kuno Abyss. Lelaki itu menyuruh pedangnya untuk memurnikan semua pedang-pedang yang tak terpakai.
Meski Yuling Blood Dword dan Seven Saint Snake Lance adalah senjata-senjata yang akan diperebutkan oleh para Biksu, namun Zhang Ruochen tidak merasa menyesal saat harus memberikannya kepada pedang hitam tersebut.
Sebab, Pedang Kuno Abyss bahkan jauh lebih berharga daripada Senjata Saint Sepuluh Ribu Inskripsi.
Setelah memurnikan semua senjata-senjatanya, maka Pedang Kuno Abyss telah menjadi jauh lebih berat. Kali ini, pedang itu sedang bersinar terang. Setidaknya, terdapat 1.300 inskripsi di dalamnya.
"Ketika sudah mencapai angka 2.000 inskripsi, maka Pedang Kuno Abyss akan kembali berkembang. Tapi sayangnya, aku harus memurnikan banyak senjata saint untuk mewujudkan itu."
Setiap senjata saint adalah harta karun tingkat tinggi milik suatu klan atau sekte. Jadi, semua itu tidak mudah untuk didapatkan.
Tanpa berpikir terlalu lama, Zhang Ruochen mulai melatih teknik pedangnya.
"Satu Skala Empat Perubahan."
Zhang Ruochen mengangkat Pedang Kuno Abyss-nya. Lelaki itu menangkap lima tanda waktu berturut-turut dan mulai membubuhkannya ke dalam teknik pedang, sembari mengayunkan pedangnya ke arah depan.
Waktu yang berjalan dalam radius seratus kaki di sekitarnya mulai melambat, namun pergerakan pedangnya masih sangat cepat. Pedang itu membelah langit seperti pilar cahaya hitam dan melintas cepat sampai radius seratus kaki.
"Jika begini, siapa yang mampu menandingiku dalam jarak 100 kaki?" Zhang Ruochen bertanya pada dirinya sendiri.
Satu Skala Empat Perubahan dikenal sebagai teknik pedang tak terkalahkan dalam radius seratus kaki. Seandainya Zhang Ruochen berhasil menembus ke Alam Setengah-Biksu di level keempat, maka ia bisa mengalahkan sosok di level kesembilan dengan teknik ini.
Selama beberapa setelahnya, Zhang Ruochen terus memperkuat teknik pedang waktunya. Lelaki itu ingin menghubungkan teknik tersebut dengan Kehendak Pedang sesegera mungkin, supaya kekuatannya menjadi jauh lebih besar.
Di waktu yang bersamaan, lelaki itu ingin menguasai gerakan kedua dari Delapan Skala Perubahan, yakni Skala Dua Divine Chaos. Gerakan kedua itu jauh lebih kuat daripada yang pertama.
Selama Zhang Ruochen berlatih teknik pedangnya, saat itu terdapat lubang hitam – sepanjang 100 kaki – yang terbang dari kejauhan. Lubang hitam itu melayang-layang di udara dan menyerap semua cahaya dan hawa panas di sekitarnya. Itu terlihat sangat mengerikan.
Lubang hitam itu mampu menelan cahaya manapun.
Terdengar suara yang merdu dan feminim dari balik lubang hitam tersebut. "Teknik pedang yang sangat kuat. Aku sudah berlatih selama bertahun-tahun di dalam Grafik Kayu Yin Yang dan telah mencapai Alam Setengah-Biksu. Meski begitu, aku masih tidak yakin mampu menghadapi satu seranganmu."
Secara natural, Zhang Ruochen mengenal siapa yang berada di balik lubang hitam tersebut. Jadi, ia segera menyimpan pedangnya dan tersenyum. "Fisik Gelap itu terlihat jauh lebih kuat. Han Qiu, dengan fisik spesialmu, mestinya kau tidak akan kesulitan saat melawan pertapa di tingkatan alam yang sama."
Lubang hitam itu sedikit bergetar, lalu sosok gadis cantik perlahan-lahan keluar dari sana. Setelah itu, ia mendarat di tanah.
Dia adalah Han Qiu.
Wanita itu memancarkan aura dingin, tapi masih terdapat senyuman yang indah di wajahnya yang putih. "Sayangnya, aku masih jauh lebih lemah daripada dirimu."
Zhang Ruochen menatapnya dan mengeluarkan suara terkejut. "Apa yang kau pelajari sepertinya luar biasa."
Terdapat 3.000 Prinsip Major (Major Way) dan 10.000 Prinsip Minor (Minor Way). Selain itu, terdapat juga 72 Prinsip Supreme Saint dan sembilan Prinsip Kuno (Ancient Way).
Apa yang dikuasai oleh Han Qiu bukan berasal dari Prinsip Major. Bahkan, itu... jauh lebih tinggi daripada Prinsip Supreme Saint.
"Apa itu adalah Prinsip Kuno?" Zhang Ruochen merasa sedikit tergerak.
Han Qiu mengangguk. "Itu adalah Prinsip Kegelapan, salah satu dari sembilan Prinsip Kuno."
Tidak ada yang jauh lebih paham daripada Zhang Ruochen mengenai betapa sulitnya menguasai prinsip-prinsip kuno tersebut. Sebab, ketika lelaki itu berusaha memahami prinsip ruang dan waktu di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-draogn, saat itu ia telah mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menembus batasan diri. Lelaki itu menggunakan segenap potensi dirinya untuk memahami dua Prinsip Kuno dan membuka jalannya ke depan.
"Bagaimana mungkin kau sanggup memahami Prinsip Kegelapan?" tanya Zhang Ruochen.
Memiliki Fisik Kegelapan adalah sebuah keuntungan tersendiri. Namun, memahami prinsip kegelapan di Alam Fish-dragon jauh lebih sulit daripada mendaki ke atas langit.
Sejarah di Daratan Kunlun mencatat, bahwa sangat sulit untuk menemukan orang berhasil yang menguasai prinsip kegelapan.
Hal ini mengindikasikan bahwa itu benar-benar sulit.
Jika Han Qiu tidak mendapatkan kesempatan dan/atau pengalaman khusus di baliknya, mustahil ia dapat memahaminya di Alam Fish-dragon. Tapi, selama ini, wanita itu selalu tinggal di dalam Dunia Lukisan sebelum menembus Alam Setengah-Biksu. Bahkan, wanita itu sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan dunia luar.
Apa kesempatan itu berasal dari Dunia Lukisan?
Jika begitu, maka hal ini akan jauh lebih menggemparkan. Apalagi, Zhang Ruochen benar-benar sangat familier dengan Dunia Lukisan dibandingkan dengan Han Qiu. Maka dari itu, jika sampai ada sesuatu yang menakjubkan di dalam sana, seharusnya Zhang Ruochen adalah orang lebih dulu mengetahuinya.