Gunung Dewa Kuno
Gunung Dewa Kuno
Bahkan, mereka tidak bisa lagi percaya dengan pandangan mata mereka masing-masing. Selain itu, mereka mulai menggosok mata mereka sendiri dengan kedua tangan, lalu kembali membukanya, dan tetap melihat kalau "Lin Yue", sedang berdiri di sana dengan tampang tak berdosa.
"Kakak saudara Lin Yue, kau sangat hebat! Teknik yang kau gunakan pasti merupakan Pedang Gelombang Sepuluh Jalur. Teknik ini hanyalah sebuah teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Ruh, namun kau telah mampu mengalahkan teknik bela diri milik kakak saudara Pang, yang bahkan sudah berada di Tingkatan Hantu!"
"Kakak saudara Lin Yue sudah mencapai tingkat Kesempurnaan Seni Bela Diri pada teknik Pedang Gelombang Sepuluh Jalur tersebut. Tidakkah kau bisa melihat hal itu? Bahkan, tingkatan Tao pedangnya seperti telah berhasil mengungguli kakak saudara Pang."
"Kakak saudara Lin Yue sudah berhasil menembus Alam Fish-dragon. Mulai sekarang, dia akan menjadi seorang murid Biksu."
Ada begitu banyak murid perempuan di Sunv Yard – yang diam-diam menaruh perasaan terhadap Lin Yue. Jadi, ketika mereka menyaksikan "Lin Yue" berhasil mengalahkan Pang Long – sosok yang terkenal itu – hanya dengan menudingkan satu jari, maka seketika itu pula mereka semua langsung menggila.
Bagaimanapun juga, Lin Yue bukan hanya merupakan sosok pria yang tampan, melainkan juga memiliki tingkat pengolahan yang mendalam. Oleh karena itulah, di mata para murid perempuan, pria itu adalah sosok yang sangat ideal.
Ada begitu banyak murid perempuan yang kembali dilanda cinta buta. Mereka semua mulai menatap Lin Yue dengan ekspresi takjub, dengan pancaran mata yang sedang tergila-gila.
Di sisi lain, para murid inti - yang sebelumnya meremehkan Lin Yue - akhirnya langsung berubah pucat. Secara natural mereka semua langsung melangkah mundur, dengan memancarkan rasa takut di mata mereka masing-masing.
Mereka akhirnya bisa menyaksikan sendiri – seperti apa kekuatan Lin Yue yang sesungguhnya – yang sudah bertumbuh sampai pada batas tinggi tertentu.
Yang jelas, jika Lin Yue sampai ingin membalas dendam, maka mereka semua tidak akan pernah mampu mengalahkannya, meski mereka sudah bekerja sama untuk bertarung melawannya.
Zhang Ruochen mengalihkan pandangan matanya menuju Pang Long.
Kala itu, Pang Long seperti merasa mendapatkan tekanan yang besar, hingga membuatnya sampai harus melangkah mundur. Namun, tidak lama setelahnya, ia berusaha untuk menekan sendiri ketakutan di dalam hatinya. "Lin Yue? Apa yang kau inginkan? Jangan pikir kau adalah sosok yang hebat karena sudah berhasil mencapai Alam Fish-dragon. Kakek Buyut-ku adalah Master Setengah-Biksu Yuanlong. Apa kau masih berani menyentuhku?"
Zhang Ruochen tersenyum tipis dan berkata dengan tampang tak berdosa, "Mengapa kau sangat ketakutan? Bahkan, aku juga belum berkata apa-apa terhadap apa yang hendak kulakukan padamu. Yang jelas, kita berdua adalah kawan seperguruan, dan sebaiknya memang tidak bertempur satu sama lain. Sebab, aku datang ke Sunv Yard, hanya karena ingin memperbaiki kesalahanku terhadap saudari junior seperguruan Han Qiu. Aku tidak punya maksud lain. Sekarang, kau mau pergi atau malah ingin ikut dengan kami?"
Jika Pang Long tidak memicu pertempuran, maka Zhang Ruochen tidak akan pernah bertempur melawannya.
Bagaimanapun juga, menciptakan pertemanan jauh lebih baik daripada harus bermusuhan.
"Lin Yue, kau menang! Tapi lihat nanti. Ketika aku sudah berhasil mencapai Alam Fish-dragon, maka aku akan memperbaiki rasa maluku hari ini dan membalas dendam atas perlakuanmu."
Pang Long adalah seorang pria yang enggan menyerah. Saat itu, ia tidak peduli terhadap perilaku persahabatan yang ditunjukkan oleh Zhang Ruochen, dan hanya menganggap kalau Lin Yue sedang berniat untuk mempermalukannya.
Oleh karena itulah, ia menjadi jauh lebih membenci Zhang Ruochen, dan mengatakan pada dirinya sendiri untuk segera membalas dendam.
Hari ini, Pang Long sudah kehilangan wajahnya di depan Han Qiu. Bahkan, ia sudah sangat malu dan tidak lagi bisa berada di sana, jadi ia pun segera meninggalkan Sunv Yard dengan perasaan yang kalut.
"Nah, musuh yang lain!" Zhang Ruochen hanya mampu menghela nafasnya.
Kadangkala, seseorang tidak akan mampu mengubah apa yang dirasakan oleh orang lain.
Jika seseorang ingin memberimu pelajaran, apakah kau akan diam saja dan membiarkannya untuk meninjumu?
Han Qiu menatap Zhang Ruochen. "Tingkat pengolahanmu sudah berkembang lebih pesat. Bahkan, Tao pedangmu sepertinya sudah mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang."
Hanya dalam dua bulan, maka kekuatan Lin Yue sudah meningkat sampai batas tinggi tertentu. Bahkan, ia sudah berhasil mencapai tingkat Kesempurnaan Seni Bela Diri dalam hal Pedang Gelombang Sepuluh Jalur-nya. Yang jelas, Han Qiu pun merasa ragu atas hal tersebut.
Bagaimana mungkin Tao pedang Lin Yue mampu mencapai level yang setinggi itu?
Zhang Ruochen memaku pandangan matanya ke arah Han Qiu. Setelah itu, ujung bibirnya tampak tersungging membentuk senyuman, sebelum akhirnya ia mengatakan sesuatu – yang malah membuat Han Qiu merasa semakin kebingungan.
"Bukankah tingkat pengolahanmu juga sudah berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan?"
Setelah mengatakan itu, maka Zhang Ruochen langsung berpaling dan pergi meninggalkan Sunv Yard. Kemudian, ia mulai berjalan menuruni gunung.
"Dia hanya seperti itu? Apa maksudnya dengan kata-kata yang terakhir?"
Han Qiu mengamati siluet Lin Yue. Kala itu, alisnya yang tebal dan hitam sedang mengernyit, yang memperlihatkan kalau wanita tersebut sedang kebingungan. Sebab, ia merasa kalau kata-kata Lin Yue mengandung maksud yang lain.
Di masa lampau, Lin Yue selalu memberikan kesan yang buruk kepada wanita tersebut. Sebab, lelaki itu adalah seorang pemikat buruk.
Kali ini, hal itu berbanding terbalik dengan sosok Lin Yue biasanya. Sebab, ada sesuatu yang elegan pada diri pria tersebut – yang membuatnya kesulitan untuk membenci.
Apa karena sudah berhasil mencapai Alam Fish-dragon, hingga ia langsung berubah drastis seperti itu?
Akan tetapi, Han Qiu masih sangat tidak senang terhadap Lin Yue, namun, di waktu yang bersamaan, ia juga merasa penasaran dengan pria tersebut.
Orang yang seperti apa dia sebenarnya?
"Altar itu tidak berada di Sunv Yard."
Ketika ia pergi ke Sunv Yard, maka seketika itu pula Zhang Ruochen mulai melepaskan Kekuatan Batin-nya. Kemudian, ia berusaha memindai enam gunung suci yang berada di Sunv Yard. Bahkan, ia sudah memindai sampai kedalaman 300 meter di bawah tanah, namun ia sama sekali tidak menemukan jejak-jejak altar.
Karena altar itu tidak berada di Sunv Yard, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung memutuskan untuk pergi dari sana. Yang jelas, ia tidak akan berlama-lama di tempat tersebut.
Zhao Han'er masih terus mengikuti Zhang Ruochen dari arah belakang, dimana kedua matanya tampak menyipit seperti dua buah bulan sabit. Sebab, ketika ia menyaksikan kakak saudara Lin Yue-nya berhasil mengalahkan Pang Long, maka seketika itu pula ia merasa berbunga-bunga.
Kakak saudara Lin Yue benar-benar bersinar hari ini, sangat hebat! Hanya dengan sebuah Pedang Gelombang, namun dia berhasil mengalahkan seorang top master seperti kakak saudara Pang Long. Jadi, siapa lagi yang masih meremehkan kekuatan kakak saudara Lin Yue, mulai hari ini?
Setelah menuruni gunung suci, saat itu Zhang Ruochen berhenti di depan sebuah jalanan batu selebar 10 meter. Kemudian, ia mulai mengamati sebuah kereta kuno yang sedang melintas di kejauhan.
Setiap kereta kuno itu ditarik oleh seekor gajah liar – seekor binatang buas level empat. Ada 10 buah kotak-kotak besi yang diikat di setiap gajah liar tersebut. Mereka berjalan ke arah depan, sebagaimana mereka tampak seperti sedang membawa bukit di punggung masing-masing.
Zhang Ruochen menggunakan Mata Langit-nya untuk memindai kotak-kotak besi tersebut. Setelah itu, ia menemukan kalau di dalamnya penuh dengan Kristal Suci.
Zhang Ruochen berpura-pura tidak tahu terhadap isinya dan langsung bertanya, "Apa yang dibawa oleh mereka?"
Zhao Han'er pun langsung merasa gelisah, karena "Lin Yue" tiba-tiba berinisiatif untuk membuka percakapan. Saat itu, ia cepat-cepat menjawab, "Kristal Suci yang diperoleh dari bawah tambang kuno. Kristal Suci itu akan dibawa ke dalam Paviliun Pedang. Kata mereka, Kristal Suci itu akan digunakan selama Konferensi Pedang berlangsung."
"Masih ada lebih dari setengah tahun sampai hari dimana Konferensi itu berlangsung, tepat pada tanggal 9 bulan kesembilan. Jadi, mengapa mereka mempersiapkannya lebih awal?"
Zhao Han'er menatap ke arah Zhang Ruochen dengan kedua mata yang terlihat ragu-ragu. Yang jelas, wanita itu sedang merasa kebingungan. "Kakak saudara Lin Yue, bukankah kau juga tahu kalau Konferensi Teknik Pedang merupakan perhelatan besar yang diselenggarakan setiap satu abad sekali? Bahkan, sekte kita sudah mempersiapkannya sejak dua tahun silam."
Zhang Ruochen pun menyadari kalau ia baru saja salah mengambil sikap, jadi ia cepat-cepat berkata, "Maksudku, meskipun jika Konferensi Teknik Pedang itu merupakan perhelatan yang besar, namun kita juga tidak perlu mempersiapkan begitu banyak Kristal Suci seperti itu, benarkan?"
Yang jelas, hari ini, adalah bukan pertama kalinya bagi kereta-kereta kuno tersebut membawa Kristal Suci dan mengantarnya menuju ke Paviliun Pedang. Yang jelas, setiap tiga hari sekali, maka muatan dalam skala besar selalu dibawa ke sana.
Hal itulah yang juga menjadi alasan mengapa Zhang Ruochen harus curiga.
"Aku juga tidak yakin dengan hal itu! Sebab, akan ada begitu banyak formasi taktis di dalam Konferensi Teknik Pedang. Mungkin, mereka juga perlu mengaktifkan altar utama. Jadi, kupikir itulah kenapa mereka akhirnya membutuhkan banyak Kristal Suci," kata Zhao Han'er.
Kata "altar" yang baru saja disebutkan, tiba-tiba membuat kedua mata Zhang Ruochen menjadi berbinar. Kala itu, ia merasa seperti seorang pria yang tersesat, dan akhirnya berhasil menemukan sebuah jalan keluar.
Seketika itu juga, ia langsung bertanya, "Ke arah mana Paviliun Pedang tersebut?"
"Di barat daya. Tempat itu berada di Gunung Dewa Kuno di Istana Supreme Pure. Itu adalah tempat yang paling suci di dalam sekte Yin Yang. Hanya para murid Biksu yang bisa berlatih di tempat tersebut... hey... kakak saudara Lin Yue... kemana dia perginya?"
Zhao Han'er belum sempat menyelesaikan perkataannya. Sebab, saat itu ia hanya sedang berkedip, namun tiba-tiba menemukan kalau Zhang Ruochen sudah menghilang dari sana, tanpa sama sekali meninggalkan jejak.
"Tidak heran mengapa dia akhirnya menjadi seorang master dari Alam Fish-dragon. Sebab, pergerakan kakak saudara Lin Yue benar-benar cepat!"
Zhao Han'er mencubit pipinya sendiri, bahkan ia juga menjadi semakin takjub dengan kakak saudara Lin Yue.
Di tempat lain, Zhang Ruochen sedang bergegas menuju ke Istana Supreme Pure, dan sudah bersiap untuk menginvestigasi tempat tersebut.
Bagaimanapun juga, mengaktifkan altar di langit dan bumi membutuhkan energi yang besar. Hal itu membutuhkan begitu banyak kekuatan dan sumber daya, dan Sekte Yin Yang harus bisa menemukan alasan yang tepat untuk menyembunyikan tujuan mereka yang sebenarnya.
Bahkan, mempersiapkan Konferensi Pedang, sejatinya merupakan alasan yang bagus.
Zhang Ruochen sangat yakin kalau Altar di langit dan bumi tersebut, sedang disembunyikan di dalam Gunung Dewa Kuno di Istana Supreme Pure.
Ketika ia sampai di Istana Supreme Pure, saat itu ia mengeluarkan token murid intinya, dan dapat dengan mudah masuk ke dalam sana.
Istana Supreme Prue adalah salah satu dari tiga istana. Tempat itu terdiri dari 36 gunung suci dan menempati sebagian besar Tanah Suci di dalam Sekte Yin Yang – yakni Gunung Dewa Kuno itu sendiri.
Menurut legenda, Gunung Dewa Kuno tercipta dari sisa-sisa peninggalan para dewa kuno. Sementara itu, Tujuh Mata Air yang berada di sana adalah tujuh buah darah meridian milik para dewa itu sendiri. Jadi, ketika seorang pertapa meminum air di mata air tersebut, maka ia akan dapat dengan mudah menapakkan kakinya di Jalan Suci. Bahkan, hal itu diyakini kalau pertapa tersebut bisa lebih mudah mencapai Alam Setengah-Biksu.
Zhang Ruochen sedang berusaha mencari Gunung Dewa Kuno. Setelah itu, ia menemukan sebuah kontur gunung berwarna merah, yang setengahnya sedang tertutup oleh awan dan kabut. Kala itu, ia berusaha untuk memindainya, namun ia hanya mampu melihat garis-garis tepi dari gunung tersebut, tanpa sama sekali mampu melihat gunung itu dengan lebih jelas.
Gunung Dewa Kuno sendiri memiliki tujuh lantai. Meski demikian, lantai yang paling rendah sekalipun, ketinggiannya sudah mencapai 9.000 meter. Yang jelas, para ksatria biasa tidak akan mampu mendakinya.
"Ayahku, sang Kaisar, pernah berkata kalau terdapat rahasia besar dari Abad Pertengahan yang masih tersimpan di dalam Gunung Dewa Kuno Sekte Yin Yang, dan beliau bahkan hampir mati ketika naik ke atas gunung tersebut."
Di atas gunung, Zhang Ruochen bisa merasakan aura kuno yang sedang menerpa wajahnya. Saat itu, ia pun merasa takjub karena mampu merasakan kehadiran-Nya.
Benarkah Gunung Dewa Kuno merupakan sisa-sisa peninggalan dewa kuno?
Kaisar Ming sendiri pernah belajar Seni Bela Diri di dalam Sekte Yin Yang. Saat itu, meskipun sang ksatria adalah sosok yang sangat pemberani, namun ia masih hampir mati ketika berada di atas Gunung Dewa Kuno. Yang jelas, gunung itu tidak sesederhana seperti tampilannya. Mungkin, di dalam sana, ada bahaya-bahaya yang sedang mengintai.
Zhang Ruochen melepaskan Kekuatan Batin dan berusaha memindai Gunung Dewa Kuno.
Akan tetapi, sebelum Kekuatan Batin-nya sempat menembus Gunung Dewa Kuno, saat itu terdapat kekuatan yang tak terlihat, yang langsung menghalaunya masuk. Sehingga, hal itu berhasil mengagetkan Zhang Ruochen, hingga membuatnya sampai harus melangkah mundur tiga langkah.
"Kuat sekali."
Zhang Ruochen sedang mencengkram kepalanya sendiri dengan kedua tangan, sebab saat itu kepalanya terasa sangat sakit. Bagaimanapun juga, sesuatu yang menghalanginya masuk itu sangat kuat. Bahkan, meskipun Kekuatan Batin-nya sudah berada di level 44, namun saat itu ia hampir saja mengalami gangguan mental.
Yang jelas, Zhang Ruochen sampai harus menghabiskan waktu selama satu jam, sebelum akhirnya kembali dapat membuka matanya.
"Aku tidak bisa memindainya dengan Kekuatan Batin. Tampaknya, aku harus pergi ke sana secara langsung untuk melakukan investigasi."
Kedua mata Zhang Ruochen kembali menjadi jernih. Setelah itu, ia mengambil langkah-langkah yang tegas, menuju ke arah Gunung Dewa Kuno.
Ada dua orang pertapa tua yang sedang menjaga gerbang – dimana mereka sedang menghalau langkah Zhang Ruochen – sebagaimana lelaki tersebut sudah berada di perbatasan Gunung Dewa Kuno.
Pada sisi kiri gerbang, ada seorang pertapa tua yang cukup berotot, sedang berkata, "Para murid tidak diperkenankan masuk ke dalam Gunung Dewa Kuno. Jadi, segeralah pergi dari sini."
Zhang Ruochen melirik ke dua orang pertapa tua tersebut, dan menyadari kalau mereka berdua sudah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Saat itu, tubuh mereka memancarkan cahaya aureole dan mereka terlihat sedang menjaga gerbang para dewa.
Dua orang pertapa di Perubahan Kesembilan dari alam Fish-dragon, ternyata sampai harus ditugaskan sebagai para penjaga gerbang?
Tampaknya, Gunung Dewa Kuno sama sekali tidak sesederhana seperti tampilannya.