Kaisar Dewa

Permainan Catur



Permainan Catur

0Karena terpengaruh oleh Kekuatan Batin-nya Snake Two, maka Energi Chi dari langit dan bumi langsung bergetar hebat dalam radius 500 meter. Pada akhirnya, di tempat itu langsung turun hujan lebat.     

"Thousand Kilometers Flooding."     

Snake Two melepaskan mantra level empat yang sangat kuat dengan sifat alami air. Wanita itu juga mengintegrasikan Pemahaman Pedang-nya ke dalam Kekuatan Batin. Jadi, dua kekuatan ini akhirnya bergabung menjadi satu kesatuan.     

Hujan yang turun dari langit itu tiba-tiba berhenti. Air hujan yang turun mulai membeku dan berubah menjadi pedang-pedang es, yang sekarang sedang menukik cepat ke arah Coliseum.     

"Break!"     

Wanita itu merentangkan tangannya ke depan. Ribuan pedang Chi itu bergabung menjadi sungai pedang yang panjang – berukuran 100 meter. Layaknya kumpulan belalang yang begitu banyak, maka pedang-pedang itu sedang mengarah kepada Zhang Ruochen.     

Semua pertapa di Kota Shentai pun langsung menjadi lemas.     

Mereka tahu bahwa apa yang dilepaskan oleh Snake Two, adalah sesuatu yang berada di luar jangkauan seorang pertapa dari Alam Fish-dragon. Bahkan, serangan itu bisa disejajarkan dengan serangan penuh yang dilepaskan oleh seorang Setengah-Biksu.     

Yang jelas, mustahil baginya untuk menghindar dari serangan dahsyat semacam itu, meskipun ia sudah berhasil menguasai Transformasi Naga Suci.     

Semua orang pun merasa yakin bahwa Lin Yue pasti akan kalah dalam pertempuran ini.     

Lelaki itu berhenti menggunakan Transformasi Naga Suci, dan kembali ke wujudnya yang semula. Saat itu, ia berdiri di sisi timur laut di sudut Coliseum, dengan salah satu tangan menggenggam Bola Petir, sementara tangan yang lain membawa bidak catur berwarna hitam yang didapatkannya dari Lady Saint. Seketika itu juga, ia mulai memobilisasi Kekuatan Batin yang terkandung di dalamnya.     

Snake Two dapat menggunakan Kekuatan Batin untuk menyerang lawannya. Begitupun juga dengan Zhang Ruochen.     

Faktanya, lelaki itu dapat dengan mudah menghancurkan mantra Snake Two dengan menggunakan Void Sword-nya, tanpa sama sekali perlu mengandalkan Kekuatan Batin milik Lady Saint.     

Bagaimanapun juga, Vessel Spirit di dalam Void Sword sendiri mulai sedikit terbangun sepulangnya dari Pemakaman Dewa.     

Meskipun jiwa pedang di dalamnya belum benar-benar terbangun sepenuhnya, namun pedang itu masih sanggup melepaskan Senjata Suci Seribu Inskripsi kalau ia menyuntikkan kekuatannya sampai batas maksimal. Yang jelas, sekarang ini pedang itu jauh lebih kuat daripada Pedang Bluewater Dragon-patterned atau bahkan Pedang Snake-shaped-nya Snake Two.     

Akan tetapi, Void Sword sendiri adalah pedang yang sangat terkenal. Jika ia sampai menggunakannya, maka di kemudian hari, hal itu akan memicu masalah yang tak henti-hentinya.     

Maka dari itu, ia pun memutuskan untuk menyimpannya sebagai sebuah kartu andalan lainnya. Selain itu, ia juga masih bisa menggunakannya selama Konferensi Teknik Pedang berlangsung. Bagaimanapun juga, bukan hal yang bijak kalau ia sampai mengeluarkan semua kartu andalannya di dalam pertempuran ini.     

Lagipula, ia telah memperlihatkan begitu banyak kartu andalan di dalam pertempuran ini. Maka dari itu, ia juga sangat yakin bahwa semua Biksu yang berada di sekitar sana, tidak lama lagi pasti akan segera menginvestigasinya.     

Oleh karena itulah, dengan menggunakan Kekuatan Batin milik Lady Saint, maka itu sama saja dengan memberikan sinyal kepada mereka dan menunjukkan kepada mereka terkait siapa yang mendukungnya. Selain itu, ia juga merasa perlu untuk mengirimkan pesan kepada para Biksu terkait hal tersebut – dimana orang-orang itu pasti sedang mengamatinya di balik kegelapan.     

Yang jelas, pengaruh Lady Saint sendiri sudah mampu memberi tekanan tertentu kepada mereka yang hendak menginvestigasinya.     

"Ch-ch!"     

Lelaki itu masih terus melepaskan Kekuatan Batin di dalam bidak catur dan mulai mengalirkannya menuju ke dalam Bola Petir. Seketika itu juga, 99 ekor naga petir, yang setiapnya berukuran sebesar mangkuk, tiba-tiba mulai bermunculan dan menukik dari kolong langit.     

"Lightning Fire Vortex!"     

Kekuatan petir api itu mulai terlepas dari 99 ekor naga petir tersebut. Mereka semua menciptakan sebuah pusaran raksasa dengan diameter mencapai 300 meter, sebelum akhirnya berputar cepat dan menghancurkan semua pedang-pedang es yang sedang terbang ke arahnya.     

Zhang Ruochen mengeluarkan auman kencang, sambil mendorong kedua tangannya ke arah depan. Seketika itu juga, Lightning Fire Vortex tersebut langsung menekan Snake Two.     

Kekuatan yang terkandung di dalam Lightning Fire Vortex telah membuat semua pertapa yang hadir di sana bergidik ngeri. Pada saat itu, mereka semua merasa bahwa diri mereka tak ubahnya seperti dedaunan yang dapat terhempas kapan saja oleh badai dahsyat semacam itu.     

Di dalam Kota Shentai, seorang elder berkulit merah sedang berdiri tidak jauh dari Coliseum tersebut, sementara kedua matanya terpaku ke arah Zhang Ruochen.     

Pada akhirnya, kedua matanya melihat bidak catur yang berada di tangan Zhang Ruochen. Seketika itu juga, ia langsung merasa tersentak.     

Elder berkulit merah itu tertawa seperti suara gagak. Dengan suara seraknya, ia berkata, "Jadi, ternyata dia menggunakan Kekuatan Batin milik Lady Saint. Sepertinya Lin Yue cukup dekat dengannya. Apa dia adalah salah satu Ahli Waris Daratan Kunlun?"     

Seandainya Lin Yue menjadi salah satu Ahli Waris Daratan Kunlun, maka mulai sekarang, tidak ada seorangpun yang berani melawannya.     

Semua Biksu di Daratan Kunlun sendiri telah memahami kalau sang Permaisuri Chi Yao sedang memilih Sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun untuk ditumbuh-kembangkan, supaya mereka dapat mengembalikan era kejayaan Sembilan Kekaisaran. Wanita itu akan memberikan segala jenis sumber daya latihan agar tujuannya tersebut dapat terpenuhi.     

Lalu, siapa yang masih berani mengusik calon Kaisar masa depan Daratan Kunlun?     

Bahkan Biksu Lingding dan tiga orang Setengah-Biksu dari Istana Penegak Hukum – yang berada di atas puncak Menara Array – juga sama-sama merasa terkejut atas hal tersebut. Mereka semua pun segera menoleh ke arah Lady Saint.     

Baru ketika itu akhirnya mereka menyadari bahwa Lin Yue benar-benar punya hubungan yang spesial dengan Lady Saint. Seharusnya hubungan mereka berdua juga cukup dekat.     

Jika tidak, lalu bagaimana mungkin Lin Yue bisa mendapatkan bidak caturnya, dan menggunakan Kekuatan Biksu di dalamnya?     

Ada yang mengatakan bahwa Lady Saint sangat pandai dalam permainan catur. Wanita itu diajari oleh masternya – Wang Shiqi – dari Menteri Utama Kekaisaran Pusat Pertama. Selain itu, wanita tersebut belajar darinya selama tujuh tahun, hingga ia akhirnya berhasil menembus Alam Biksu dalam hal seni.     

Ada beberapa rumor yang mengatakan bahwa Lady Saint terlibat ke dalam "Permainan Catur" yang disusun oleh Wang Shiqi.     

Apa yang disebut sebagai Permainan Catur, sebenarnya adalah salah satu cara untuk mengelola negara.     

Pria itu melihat seluruh Daratan Kunlun sebagai papan catur raksasa, dengan begitu banyak kelompok besar dan keluarga Biksu yang tersebar ke dalam Lima Wilayah, dimana kesemuanya adalah seperti bidak-bidak catur. Wang Shiqi menggunakan Permainan ini untuk mengelola urusan negara Kekaisaran Pusat Pertama.     

Wang Shiqi menggunakan Permainan Catur untuk membantu sang Permaisuri dalam mengendalikan Daratan Kunlun, sehingga membuatnya dapat menyeimbangkan semua kelompok-kelompok yang terdapat di dalamnya. Mereka menggunakan semua sumber daya yang tersedia, dan mengubah Daratan Kunlun menjadi jauh lebih makmur dan damai daripada era-era sebelumnya. Alhasil, Seni Bela Diri dapat dijumpai dimana-mana, seperti dunia sudah berbaur menjadi satu.     

Baik pengaruh dan kekuatannya sama-sama telah menjadikan dirinya sebagai anak buah yang paling dibutuhkan oleh sang Permaisuri.     

Sekarang ini, Lady Saint terlibat ke dalam separuh Permainan Catur Wang Shiqi. Yang jelas, hal itu berarti bahwa wanita tersebut juga merupakan sosok penerus sebagai Menteri Utama di masa yang akan datang.     

Oleh karena itulah, seseorang yang bisa mendapatkan bidak catur dari Lady Saint, maka itu berarti bahwa ia memiliki posisi yang signifikan. Orang itu adalah salah satu bidak catur di dalam Permainan Catur-nya.     

Daratan Kunlun adalah sebuah wilayah yang sangat luas. Akan tetapi, papan catur adalah tempat yang sangat kecil.     

Setiap bidak catur di atas papan memiliki pengaruh yang penting. Bahkan, hanya dengan menggeser sedikit posisinya, maka seseorang sudah mampu membuat separuh Daratan Kunlun mendapatkan guncangan.     

Semua pemegang bidak catur itu setidaknya merupakan para Setengah-Biksu di level kesembilan.     

Lin Yue sendiri telah mendapatkan sebuah bidak catur, bahkan ketika ia masih berada di Alam Fish-dragon. Hal itu akhirnya membuat semua orang bertanya-tanya, apakah lelaki itu benar-benar berkuasa atau tidak.     

Kecuali wanita itu telah memilihnya sebagai salah satu dari sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun.     

Tampaknya, memang hanya ada satu kemungkinan, seperti yang sudah dituliskan di atas.     

Tentu saja, apa yang disebut sebagai Permainan Catur itu hanyalah sebuah rumor. Sebab, tidak ada seorangpun yang bisa memastikan kebenarannya. Apalagi, untuk menciptakan permainan catur – dimana para Biksu yang menjadi bidak-bidak caturnya – maka hal itu berada di luar kemampuan manusia.     

Meskipun jika Wang Shiqi memiliki kekuatan yang sangat besar, namun hampir mustahil baginya untuk menciptakan permainan semacam itu.     

Kala itu, Biksu Lingding sedang merasa gembira. Jadi, ia cepat-cepat mengirimkan berita kepada Istana Tai Qing, guna melaporkan permasalahan ini kepada sang Master dari Sekte Yin Yang. Seandainya Lin Yue memang dijadikan sebagai Ahli Waris, maka pihak Sekte pasti akan mendapatkan manfaat yang melimpah.     

Akan tetapi, Lady Saint masih bersikap sangat tenang, dan hanya tersenyum samar. Wanita itu telah memberikan bidak caturnya dan digunakan untuk bertarung melawan Setengah-Biksu dari Keluarga Qi – dimana ia perlu melakukan itu untuk menyelamatkan nyawanya sendiri.     

Baru setelahnya, ia menemukan bahwa Zhang Ruochen memang ternyata benar-benar bertalenta. Maka dari itu, ia pun memutuskan untuk memberikan bidak catur tersebut.     

"Setelah digunakan terakhir kalinya, seharusnya Kekuatan Batin yang terdapat di dalamnya sudah hampir habis." Katanya pada diri sendiri.     

"Ternyata dia benar-benar Great Guardian-ku." Kedua mata Red Wish Emissary sedang menatap tajam ke arah Lin Yue di dalam Coliseum. Wanita itu memasang ekspresi kesal di wajahnya.     

Ketika ia sedang bertarung melawan Di Yi untuk memperebutkan posisi master muda, saat itu seorang pria misterius diam-diam membantunya. Sehingga, wanita itu pun menjadikannya sebagai Great Guardian.     

Sialnya, setelah pertarungan terakhir dimana sang Great Guardian telah berhasil membunuh Di Yi, setelah itu ia menghilang begitu saja seperti ditelan dunia.     

Red Wish Emissary sendiri sudah mengirimkan begitu banyak master jahat untuk mencarinya. Mereka menghabiskan waktu satu tahun lamanya, namun mereka sama sekali tidak bisa menemukannya. Jadi, semua orang percaya kalau pria itu sudah bertemu dengan ajalnya.     

Akan tetapi, ketika ia datang ke Sekte Yin Yang, saat itu Red Wish Emissary mendengar tentang Lin Yue dan reputasinya. Maka dari itu, wanita tersebut mulai curiga bahwa lelaki itu pasti adalah Great Guardian-nya.     

Serene Blue Emissary berhasil dibunuh melalui kerjasama di antara Red Wish Emissary dan Great Guardian-nya.     

Setelah Great Guardian itu mengambil mayatnya, maka rumor beredar bahwa Serene Blue Emissary telah dibunuh oleh Lin Yue, yakni seorang murid dari Sekte Yin Yang.     

Setelah Lin Yue mendapatkan Bola Petir dan menyerang dengan menggunakan Kekuatan Batin-nya, maka seketika itu pula Red Wish Emissary semakin yakin bahwa sang Great Guardian yang sedang dicarinya, ternyata adalah seorang putra kesayangan Dewa dari Sekte Yin Yang.     

"Dasar pria tidak tahu diri. Jika kau tidak pergi begitu saja, maka kau tetap akan menjadi Great Guardian-ku. Sehingga, aku dapat dengan mudah mengalahkan si penggoda itu – Murong Yue." Red Wish Emissary menggertakkan gigi putihnya. Saat itu, ia menggigit bibirnya sendiri, dan terlihat sangat kesal.     

Setelah kematian Di Yi, maka Orang Star Emissary – Murong Yue – akhirnya juga melangkah maju untuk memperebutkan posisi master muda tersebut. Oleh karena itulah, sekarang ini wanita itu sedang berkompetisi dengan Red Wish Emissary untuk menduduki posisi master muda.     

Aula Excellence Pasar Gelap telah berubah menjadi sebuah medan pertempuran bagi dua orang Emissary yang sedang memperebutkan satu posisi. Sementara itu, baik tingkat pengolahan dan latar belakang mereka hampir sama-sama setara. Maka dari itu, mereka berdua sedang bertarung sengit.     

Hal itu terjadi karena Red Wish Emissary benar-benar merindukan sang Great Guardian-nya. Wanita itu merindukan strategi dan rencana-rencana matang, yang biasanya disusun bersama, yang akhirnya menjadi alasan mengapa mereka berhasil membunuh Di Yi.     

Sebenarnya, sang Great Guardian bisa benar-benar menjadi kaya raya saat ia terus berada bersamanya. Akan tetapi, pria itu, adalah seorang murid dari Sekte Yin Yang. Jadi, hal itu membuat Red Wish Emissary merasa sangat kecewa.     

Bagaimanapun juga, sosok putra kesayangan Dewa seperti Lin Yue tidak akan pernah bisa dikendalikan olehnya, meskipun ia sangat ingin melakukan itu.     

Masa depan adalah sesuatu yang tidak pasti. Jadi, ia sendiri juga tidak tahu apakah Lin Yue suatu hari nanti akan menjadi kawan atau lawan.     

Red Wish Emissary sendiri memiliki kekuatan yang besar. Wanita itu punya banyak ksatria tangguh di bawah kendalinya. Meskipun pasukannya tidak sebanyak Di Yi, namun ia masih bisa dikategorikan sebagai salah satu superior di dalam Pasar Gelap.     

Red Wish Emissary selalu mendapatkan banyak tambahan kekuatan setiap harinya, sebab tidak terhitung jumlah ksatria yang akhirnya ingin bergabung di sisinya.     

Di sisi lain, Lin Yue tidak terlalu membantu banyak, namun juga tidak terlalu sedikit.     

Meskipun tanpa mendapat bantuannya, namun Red Wish Emissary masih percaya diri kalau ia mampu mengalahkan Orange Star Emissary dalam waktu dekat. Setelah itu, wanita tersebut akan menempati suatu posisi yang sangat penting – yakni master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap.     

Pada saat ini, Orange Star Emissary juga mulai mencurigai identitas Zhang Ruochen.     

"Ternyata Yang Mulia sedang menyamar sebagai Lin Yue dan bersembunyi di dalam Sekte Yin Yang." Terdapat cahaya brilian yang memancar dari kedua matanya.     

Perlu diakui bahwa pertarungan antara Zhang Ruochen dan Snake Two telah membuat lelaki tersebut melampaui batas maksimum. Selain itu, Zhang Ruochen juga telah memperlihatkan begitu banyak rahasia; namun satu-satunya hal yang belum diperlihatkan adalah kekuatan ruang dan waktu. Akan tetapi, sekarang ini, beberapa dari mereka yang mengenalnya, akhirnya juga mulai merasa curiga.     

Bahkan, Huang Yanchen sampai mengerucutkan bibirnya. Saat itu, terdapat tatapan curiga yang bersinar di matanya. Yang jelas, wanita itu mulai merasa bahwa Lin Yue terlihat sangat familier.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.