Kaisar Dewa

Pesta Ahli Waris di Gunung Scroll



Pesta Ahli Waris di Gunung Scroll

1Dharma Laksana Lima Elemen dalam versi yang tidak lengkap itu, sepertinya telah mampu membedakan dunia menjadi lima bagian; sehingga membuatnya tampak menjadi lima warna; hitam. hijau, merah, kuning, dan putih.     

Di antara warna-warna itu, area berwarna putih melambangkan kekuatan logam, yang masih terlihat redup.     

Sebab, Dharma Laksana Lima Elemen itu masih belum lengkap.     

Ao Xinyan sedang duduk bersila di atas salah satu puncak gunung suci, sambil mengamati Dharma Laksana itu dengan tampang terkejut, sebelum akhirnya berkata kepada dirinya sendiri, "Apakah Ketua Kelompok telah berhasil menguasai Harta Karun Fisik Four Spirit?"     

Ao Xinyan berusaha menciptakan sesuatu dengan menggunakan tangannya. Setelah itu, terdapat seekor bayangan naga berwarna ungu yang terbang dari tengah dahinya, lalu mulai terbang di sekeliling wanita tersebut sampai membentuk lingkaran, hingga akhirnya berhasil menciptakan turbulensi energi.     

"Ascending Dragon Finger!"     

Sebagaimana jarinya sedang direntangkan, saat itu terdapat kolom cahaya Chi naga – berdiameter 3m – yang sedang terlepas dari jari putihnya, lalu melesat melewati udara, dan mengarah ke Dharma Laksana Lima Elemen dalam versi yang masih belum lengkap tersebut.     

Wanita itu menggunakan Chi naga-nya untuk menyerang area berwarna putih, yakni bagian yang paling lemah dari Dharma Laksana Lima Elemen.     

Ao Xinyan sendiri telah berhasil mencapai Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, hingga membuat kemampuannya berkembang pesat. Oleh karena itulah, ia ingin kembali menguji kemampuan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen sedang melayang di udara dan melirik Chi naga yang sedang terbang ke arahnya. Setelah itu, ujung bibirnya tampak tersungging, dimana ia mulai membuka tangannya untuk menyuntikkan energi ke dalam Dharma Laksana Lima Elemen tersebut.     

"CLANG!"     

Chi naga dan Dharma Laksana Lima Elemen akhirnya mulai berbenturan, dimana Chi naga tersebut langsung hancur dalam sekejap. Setelahnya, terdapat kolom cahaya yang berubah menjadi awan ungu, yang sampai menyebar ke segala penjuru.     

"Sungguh Laksana yang mengerikan. Meskipun itu belum lengkap, namun pertahanannya masih sangat keras."     

Ao Xinyan sudah tidak sabar ingin menggunakan Dharma Laksana Naga Suci-nya untuk bertarung melawan Dharma Laksana Lima Elemen tersebut. Akan tetapi, wanita itu menahan keinginannya, karena kemenangan tidak ada artinya apa-apa bagi wanita tersebut, apalagi ia juga tidak tahu apakah Dharma Laksana Naga Suci-nya mampu mengalahkan Laksana Lima Elemen itu atau tidak.     

Yang jelas, wanita itu paham kalau Zhang Ruochen masih menyimpani kekuatan ruang dan waktu di balik lengan bajunya. Kalau sampai Zhang Ruochen melepaskan kekuatan itu, maka Ao Xinyan sama sekali tidak akan punya kesempatan untuk menang.     

Zhang Ruochen mengembalikan Dharma Laksana Lima Elemen ke dalam tubuh lalu mulai mendarat di atas tanah. Kemudian, ia melihat tangannya, dan mulai membatin. "Sekarang, aku sudah berada di puncak Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Kalau aku bisa membuka Blunt Holy Meridian, aku pasti akan berhasil menembus Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon."     

Blunt Holy Meridian adalah meridian terakhir di antara Lima Holy Meridian, sekaligus menjadi yang paling penting diantara kelimanya. Sebab, Meridian itu mengalir di tubuh sang pertapa, dan menghubungkan keempat Holy Meridian lainnya.     

Sesaat setelah seorang pertapa berhasil membuka Blunt Holy Meridian-nya, maka ia dapat mengintegrasikan Chi ke dalam tubuh, dan dapat mengendalikannya sesuka hati.     

Pada umumnya, kalau seorang pertapa telah berhasil membuka Blunt Holy Meridian, maka kekuatannya pasti akan meningkat dua kali lipat.     

Maka dari itu, sebenarnya masih ada jarak yang sangat lebar di antara Perubahan Ketujuh dan Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen tidak ingin tergesa-gesa dalam menembus Perubahan Kedelapan. Sebab, membuka Blunt Holy Meridian membutuhkan segenap tenaganya, dimana ia harus mampu menembusnya dalam satu kali hentakan. Yang jelas, memulai proses secara bertahap tidak akan pernah berhasil.     

Kadangkala, ketika terpicu oleh kekuatan dari luar, maka seorang pertapa akan lebih mudah menembus batasan pada Blunt Holy Meridian.     

Sebagaimana misal, alasan mengapa Ao Xinyan dapat membuka Blunt Holy Meridian dalam sekejap dan mencapai Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon adalah karena wanita tersebut mendapat bantuan kekuatan yang berasal dari Tulang Naga Suci.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen melanjutkan latihan teknik pedangnya, sambil memperagakan Dua Pedang, dan mempelajari "Separation of Yin-Yang", yakni level keempat dari Dua Pedang.     

Mengumpulkan kekuatan adalah bagian dari proses!     

Sementara itu, ia juga melatih 37 teknik pedang – yang berasal dari pengetahuan Tao pedang Qi Hong – dimana ia berhasil mengubah teknik-teknik pedang tersebut menjadi tekniknya sendiri, dan mengintegrasikannya ke dalam kekuatannya sendiri.     

Qi Hong sendiri memang layak menjadi seorang murid Biksu Pedang. Sebab, ia telah berhasil menguasai dua buah teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Hantu, empat teknik pedang kelas menengah dari Tingkatan Hantu, dan lima teknik pedang kelas rendah dari Tingkatan Hantu.     

Dua teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Hantu itu adalah "Mountains and Rivers Swordship" dan "Nine-Star Moon Sword". Kedua teknik itu benar-benar penuh misteri dan sangat kuat.     

Jika Zhang Ruochen menghabiskan waktu satu bulan untuk menyerap pemahaman Tao pedang milik Qi Hong, maka ia dapat menguasai Nine-Star Moon Sword sampai pada tingkatan sukses.     

Akan tetapi, untuk Mountains and Rivers Swordship, maka Zhang Ruochen hanya mampu sedikit memahaminya, dengan ledakan kekuatan yang masih terbatas, dimana teknik tersebut masih berada di tingkatan Kesuksesan Kecil.     

Zhang Ruochen menganalisis Mountains and Rivers Swordship, dan menemukan bahwa kekuatannya lebih cenderung mengarah pada Jalan Suci, daripada sebuah teknik pedang.     

Di semesta ini, baik semak, pohon, gunung, dan sungai, semua berada di tempat masing-masing karena suatu alasan khusus.     

Dan alasan itulah yang digunakan untuk memahami Jalan Suci.     

Untuk melepaskan Mountains and Rivers Swordship, maka seorang pertapa harus memahami gunung dan sungai-sungai, lalu mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai Jalan Suci.     

Meski demikian, sebagian besar pertapa tidak mengembangkan Jalan Suci-nya dan menembus Alam Setengah-Biksu, sampai mereka berhasil mencapai Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

"SWOSH!"     

Terdapat bayangan naga yang melompat dari kejauhan, sebelum akhirnya berubah bentuk menjadi sosok yang anggun dan ramping di hadapan Zhang Ruochen.     

Ao Xinyan menyilangkan tangannya di depan dada dan berkata, "Ketua Kelompok, Pesta Ahli Waris hampir dimulai. Kita harus pergi sekarang juga. Kalau kita terlambat, nanti orang-orang dari Sekte Setan pasti akan menganggapmu takut melawan mereka."     

Zhang Ruochen berhenti melatih gerakan pedangnya, sambil menggenggam Pedang Kuno Abyss di tangannya. Kemudian, ia mengamati pedang itu sejenak, sebelum akhirnya berkata sambil tertawa, "Kalau aku tidak ada janji dengan Ouyan Huan, aku sama sekali tak akan mau hadir di dalam pesta tersebut."     

Kala itu, Zhang Ruochen terlihat sama sekali tidak tertarik saat dirinya dijadikan sebagai salah satu Ahli Waris di Daratan Kunlun, sekaligus menghadiri Pesta Ahli Waris tersebut. Akan tetapi, ia telah bersepakat untuk berduel dengan Ouyang Huan. Maka dari itu, ia tidak punya pilihan lain, selain harus menepati janjinya.     

Lelaki itu menyebutnya sebagai sifat yang kekanak-kanakan. Bagaimanapun juga, ia masih terlampau muda dan ambisius.     

Meski begitu, hasrat dan ambisi adalah ciri khas dari jiwa para pemuda itu sendiri.     

Ketika berhadapan dengan Ouyang Huan, sosok pemuda tangguh lainnya, maka harga diri Zhang Ruochen tiba-tiba merasa terpicu, apalagi kalau sampai dianggap remeh.     

Jadi, karena ia sudah berjanji, lalu mengapa tidak pergi saja ke Pesta Ahli Waris?     

Zhang Ruochen dan Ao Xinyan keluar dari ruang pengasingan dan pergi ke sana bersama-sama.     

Huang Yanchen sudah lebih dulu pergi menuju pesta tersebut.     

"Ada begitu banyak ksatria jenius dan ksatria bertalenta di Daratan Kunlun. Aku penasaran bagaimana Lady Saint akan mengelola pesta ini," Ao Xinyan berkata sambil menyunggingkan senyuman, dan menunjukkan sikap antisipasinya.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen memaku pandangan matanya di kejauhan. Setelah itu, ia berkata sambil merasa terkejut, "Sungguh tempat yang bagus! Apa ini adalah Tanah Suci?"     

Ao Xinyan mengikuti tatapan matanya, sementara kedua pupil matanya mulai membesar karena merasa syok.     

Ada Gunung Scroll raksasa yang didirikan di luar Kota Shentai.     

Ya.     

Itu adalah sebuah gunung raksasa yang terbuat dari banyak scroll yang ditumpuk-tumpuk.     

Gunung itu setinggi 3.000 meter. Di tengah gunung tersebut, di sana terdapat jembatan awan berwarna putih yang melayang di udara, yang mengitari gunung scroll itu layaknya tanah milik para peri.     

Ada berapa banyak scroll yang dibutuhkan untuk menciptakan gunung semegah itu?     

Semua orang merasa takjub dengan pemandangan ini, hingga mereka juga mulai merasa kagum.     

Sementara itu, lautan manusia sedang berjajar rapi di bawah kaki gunung. Para pertapa itu sedang mengenakan berbagai macam jenis pakaian, bahkan beberapa dari mereka terlihat aneh – karena mereka berasal dari klan setengah manusia.     

Mereka yang berasal dari Klan Gajah Setengah Manusia adalah para pertapa yang bertubuh tinggi, hingga tingginya mencapai tujuh atau delapan meter, sementara kaki-kaki mereka tampak seperti pilar bangunan. Selain itu, telinga mereka besarnya sama seperti kipas daun palem.     

Sementara itu, mereka yang berasal dari Klan Manusia Setengah Rubah adalah kelompok yang didominasi oleh para wanita. Mereka hanya mengenakan pakaian "seadanya", dimana itu benar-benar terlihat menggoda. Saat itu, banyak pria terlihat sedang curi-curi pandang dari kelompok mereka.     

...     

Zhang Ruochen dan Ao Xinyan sama-sama sedang berdiri di sisi luar Gunung Scroll tersebut, bahkan mereka tidak bisa mendekat. Jadi, mereka berusaha untuk membuka jalan.     

Pada saat itu, seorang murid inti dari Sekte Yin Yang melihat Zhang Ruochen dan berteriak, "Lihat, itu adalah kakak saudara Lin Yue. Dia sudah datang!"     

Semua mata langsung tertuju pada Zhang Ruochen, dimana mereka semua tampak bersemangat, seperti orang-orang yang sedang bertemu dengan idolanya.     

Dalam satu bulan terakhir, nama Lin Yue sudah tersebar luas. Semua orang tahu bahwa lelaki itu adalah sang penakluk – yang telah berhasil mengalahkan dua orang master dari Sekte Setan – selain juga berani menantang Ouyang Huan.     

Oleh karena itu, kerumunan yang ada di sana mulai berjalan mundur dan membukakan jalan untuk Zhang Ruochen.     

Lalu, ketika ia berada di bawah kaki Gunung Scroll, saat itu Zhang Ruochen bisa merasakan nuansa keagungan yang memancar dari Aura Suci di dalam bagian dalam gunung, dimana aura itu seolah mampu mengkerdilkan seseorang.     

Lady Saint samar-samar terlihat di puncak gunung.     

Terdengar suara familier dari sisi kanan Zhang Ruochen, "Gunung Scroll ini diciptakan oleh Lady Saint, dengan menggunakan 397.8 juta scroll. Dan setiap scroll ini mengandung Inskripsi Array. Jadi, seluruh Gunung Scroll ini sama halnya dengan sebuah formasi taktis raksasa."     

Zhang Ruochen menoleh dan menatap Huang Yanchen – yang mengenakan jubah bela diri ketat – sedang berdiri di sisi kanannya. Saat itu, rambut panjangnya yang berwarna biru, tampak terurai sampai ke pinggulnya.     

Wanita itu adalah orang yang bicara kepadanya.     

"Betapa kuatnya Lady Saint. Tidak heran mengapa sang Permaisuri sampai mengirimnya untuk menyeleksi sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun," kata Ao Xinyan.     

Huang Yanchen berkata, "Pesta Ahli Waris ini bukan hanya untuk menyeleksi sembilan Ahli Waris Daratan Kunlun, melainkan juga untuk menemukan berapa banyak jenius dari generasi muda yang selama ini bersembunyi di Daratan Kunlun. Lihat saja nanti. Yang jelas, pasti ada banyak pertapa tangguh yang akan muncul malam ini. Lalu, untuk beberapa pertapa tangguh yang masih belum terkenal, mereka pasti akan langsung terkenal setelah pulang dari pesta ini.     

"Selain itu, terdapat empat level kursi di Gunung Scroll.     

"Di bawah kaki gunung, di sana terdapat 18.000 kursi, yang disebut sebagai 'Kursi Talent'. Kalau seorang pertapa sanggup bertahan di kursi itu tanpa dikalahkan oleh penantang lain, maka dia akan dikategorikan sebagai sosok pertapa bertalenta dan punya hak untuk menjadi tamu di dalam pesta."     

Zhang Ruochen mulai melirik Gunung Scroll tersebut dan menemukan kursi-kursi yang sudah dijajar rapi di kaki gunung. Beberapa kursi berada di ketinggian ratusan meter, sementara yang lain berada di ketinggian 10 sampai 20 meter.     

Setiap kursi itu juga memiliki nomor yang berbeda-beda.     

Yang jelas, 18.000 Kursi Talent telah disusun berdasarkan peringkat. Semakin tinggi posisi kursi, maka semakin tinggi pula kualifikasi yang dimiliki oleh sang pertapa tersebut.     

Dari kejauhan, Zhang Ruochen melihat Si Xingkong dan Chang Qiqi sedang bertarung melawan begitu banyak pertapa demi mendapatkan dua Kursi Talent. Meski dengan talenta dan kemampuannya yang sudah seperti itu, namun mereka masih harus bertarung sengit, bahkan terlihat kesulitan saat harus mempertahankan kursi masing-masing.     

Hanya demi mendapatkan Kursi Talent, maka kompetisi itu sudah berlangsung sengit, alih-alih demi kursi yang lebih tinggi.     

Huang Yanchen menambahkan, "Di atas Kursi Talent, yakni di tengah gunung, maka di sana terdapat 3.000 'Kursi Penakluk'. Yang jelas, Lady Saint menyelenggarakan pesta ini adalah juga untuk memilih 3.000 top penakluk di Daratan Kunlun.     

"Kurasa, setelah pesta ini berakhir, maka hanya akan ada 3.000 pertapa di Daratan Kunlun yang berani menyebut diri mereka sebagai para penakluk. Sebab, kalau sampai para pertapa lain berani mengatakan hal tersebut, mereka pasti akan langsung ditertawakan.     

'Akan tetapi, sama sekali bukan hal yang mudah untuk menduduki 3.000 kursi tersebut. Sebab, mereka harus menghadapi 18.000 tembok penghalang agar dapat mendaki ke level yang lebih tinggi."     

3.000 kursi memang terlihat sangat banyak. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan para pertapa yang berasal dari Daratan Kunlun, maka hanya ada segelintir saja kursi yang tersedia.     

Bahkan, salah seorang keturunan dari Keluarga Biksu tangguh pun juga merasa tidak yakin, apakah ia mampu duduk di salah satu Kursi Penakluk tersebut atau tidak.     

Huang Yanchen kembali menambahkan, "Di atas Kursi Penakluk, maka di sana terdapat 108 'Kursi Raja', yang lokasinya sudah dekat dengan puncak gunung. Siapapun yang bisa duduk di kursi itu, maka dia akan langsung menyandang gelar sebagai sang 'Raja Muda'."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.