Menjadi Daun Hijau
Menjadi Daun Hijau
Salah satu dari mereka bernama Chen Kai, yakni Perangai Biksu satu-satunya di East Region Saint Mansion sejak ratusan tahun silam. Pria itu dikenal sebagai top master di antara empat ahli waris yang lain.
Tingkat pengolahannya sendiri telah berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Di usianya yang ke-68, namun ia sama sekali tidak terlihat tua. Sebaliknya, ia terlihat muda seperti seorang pemuda berusia 27 atau 28 tahun.
Sambil menatap Chen Kai, saat itu Ao Xinyan menggerakkan bibirnya untuk berbisik kepada Zhang Ruochen. Wanita itu berkata kepadanya, "Pria ini adalah Chen Kai, sang Perangai Biksu Holy River. Dia sangat terkenal di Wilayah Timur."
"Menurut berita yang dihimpun oleh Klan Naga Suci Setengah Manusia, Chen Kai mungkin telah berhasil memurnikan satu tetes darah dewa. Selain itu, dia juga merupakan sosok ahli waris terkuat di East Region Saint Mansion."
Zhang Ruochen mengangguk pelan kepada Chen Kai sambil menatapnya.
Sementara itu, satu ahli waris yang lain dari East Region Saint Mansion adalah seorang wanita muda bernama Chen Laner – yang wajahnya cantik dan mirip seperti Huang Yanchen. Wanita itu memiliki bentuk tubuh yang montok dan kulit yang putih bersih. Selain itu, kedua alisnya diwarnai dengan warna merah, dimana itu memancarkan aura elegan dan kebangsawanan.
Chen Laner tampak mengenakan blus berwarna perak, yang di dalamnya terdapat begitu banyak inskripsi-inskripsi, hingga membuat wanita itu memancarkan kilau keperakan. Yang jelas, blus yang dikenakan oleh wanita tersebut merupakan sebuah Senjata Suci kelas superior tipe bertahan.
Chen Kai dan Chen Laner sama-sama membawa delapan orang panglima perang di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, dimana mereka semua sedang berdiri di belakangnya.
Ao Xinyan kembali berbisik kepada Zhang Ruochen. "Wanita ini adalah Chen Laner, cucunya sang Prince Wilayah Timur. Meskipun tingkat pengolahannya masih berada di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon, namun dia sangat tangguh dalam hal pengelolaan formasi taktis, bahkan Kekuatan Batin-nya sudah berada di level 44. Jadi, kalau dia sudah melepaskan formasi taktis tipe bertahannya, maka kemampuan Chen Laner bisa disejajarkan dengan Chen Kai."
Ketika Zhang Ruochen mengamati tiga orang ahli waris dari East Region Saint Mansion tersebut, maka seketika itu pula ia menemukan reaksi aneh mereka terhadap Huang Yanchen, yakni rasa permusuhan dan jijik.
Yang jelas, mereka semua sama-sama meremehkan wanita tersebut.
Melihat itu, maka Zhang Ruochen langsung mengernyitkan dahinya, sambil merasa tidak senang. Namun, tidak lama setelahnya, ia sudah paham mengapa mereka bersikap seperti itu.
Bagaimanapun juga, Huang Yanchen berasal dari keluarga jauh di Keluarga Chen, sekaligus juga yang terlemah di antara mereka. Lalu, bagaimana mungkin wanita semacam itu sampai dijadikan sebagai ahli warisnya? Jika masih dipaksakan, lalu bagaimana mungkin keturunan langsung dari East Region Saint Mansion mau menghormatinya?
Chen Kai turun dari kereta kunonya. Saat ia sedang berjalan, saat itu sepatu pertempurannya menciptakan suara berdentum. Di waktu yang bersamaan, pria itu terlihat elegan dan bermartabat. "Kami adalah para ahli waris dari East Region Saint Mansion, dan kami datang kemari untuk mewakili Mansion Saint Prince. Jadi, hari ini kami tidak boleh kehilangan muka, tidak peduli apapun yang terjadi."
Ketika ia selesai mengatakan itu, maka Chen Kai langsung menatap Huang Yanchen. Yang jelas, pria itu ingin menuduhnya.
Chen Laner keluar dari kereta kunonya dengan langkah-langkah yang elegan dan senyuman yang memikat. "Kalau salah satu di antara kami tidak mampu menempati kursi level empat, yakni Kursi Talent, maka sebaiknya dia dicopot dari jabatannya sebagai salah satu ahli waris di Mansion Saint Prince. Kita sama sekali tidak boleh kehilangan muka."
Segala sesuatunya tiba-tiba berubah menjadi canggung. Bahkan, para panglima perang yang berada di belakang mereka juga mulai melihat Huang Yanchen dengan tatapan jijik.
Akan tetapi, Huang Yanchen masih terus terdiam untuk waktu yang lama, seperti wanita yang sama sekali tidak mendengar maksud perkataan mereka. Akan tetapi, di balik lengan bajunya, Huang Yanchen sedang mengepalkan tangannya erat-erat, hingga tulang-tulangnya terdengar bergemeretak.
Faktanya, Huang Yanchen sendiri tidak peduli dengan posisi sebagai ahli waris tersebut. Jadi, pada saat para keturunan langsung dari Keluarga Chen mencibirnya seperti itu, maka rasa-rasanya ia ingin menyerah saja.
Akan tetapi, ketika ia kembali teringat tentang Zhang Ruochen – yang telah berusaha keras untuk membuatnya meraih posisi tersebut sebelum kematiannya – maka seketika itu pula ia langsung menahan amarahnya, dan tetap berusaha untuk melangkah ke depan.
Meskipun talentanya kurang, namun ia masih bisa berlatih lebih keras dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengembangkan dirinya sendiri.
Pada akhirnya, perlahan-lahan kerja kerasnya pun terbayarkan. Sebab, hanya kurang dari satu tahun, maka tingkat pengolahannya sudah berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon.
Akan tetapi, masih terbentang jarak yang sangat lebar di antara dirinya dan ketiga ahli waris yang lain.
"Tidak peduli sekeji apa mereka menghinaku, namun aku tidak boleh menyerah. Kalau aku sampai menyerahkan posisi tersebut, lalu bagaimana caranya aku bisa membalaskan dendam kepada Biksu Pedang Nine Serenity untuk kematian Zhang Ruochen?"
Huang Yanchen menggertakkan gigi putihnya dan menggigit bibirnya sendiri sampai mulutnya berdarah, dan membuatnya mencicipi rasa darah.
Zhang Ruochen memaku pandangan matanya kepada Huang Yanchen, yang sedang menggertakkan gigi dan berusaha keras untuk bertahan dari ejekan tiga orang ahli waris tersebut. Ketika menyaksikan hal itu, maka perasaannya menjadi semakin kompleks.
Lelaki itu pun akhirnya berbisik kepada Ao Xinyan. "Kakak seperguruan Yanchen sepertinya perlu bantuan. Sebab, meskipun dia telah berhasil memurnikan Holy Source Xuanwu, namun talentanya masih belum mampu menandingi Chen Tianpeng, Chen Kai, dan Chen Laner.
"Pada mulanya, akulah yang membuat kakak seperguruan Yanchen mendapatkan posisi ini. Dulunya, aku mengira kalau dengan cara yang seperti ini, maka dia akan diberikan banyak sumber daya oleh East Region Saint Mansion, supaya dia dapat terus meningkatkan kekuatannya.
"Akan tetapi, aku sama sekali tidak menyangka kalau hal itu hanya akan membuatnya terlibat ke dalam masalah. Ini semua salahku."
Seketika itu juga, Ao Xinyan merasa sedikit tersentak, seolah-olah ia telah memahami sesuatu dari Zhang Ruochen, "Ketua Kelompok, apa yang akan kita lakukan?"
"Malam ini, aku ingin menjadi aktor pendukung untuknya."
Zhang Ruochen tersenyum samar dan mulai menatap puncak Gunung Scroll. "Aku harus membuatnya menang, setidaknya sampai menempati salah satu di antara 108 Kursi Raja."
Lelaki itu ingin menjadi 'daun hijau', menjadi aktor pendukung, untuk kesuksesannya.
Ao Xinyan sendiri merasa tercengang dengan keputusan Zhang Ruochen. Sebab, ia sama sekali tidak menyangka kalau sang Ketua Kelompok akan membuat keputusan seperti itu.
Sebab, berdasarkan pada kemampuannya, setidaknya lelaki tersebut mampu menduduki salah satu dari sembilan kursi yang tersedia. Akan tetapi, ketika mendengar intonasi bicaranya, maka wanita itu bisa menilai bahwa lelaki tersebut sama sekali tidak tertarik untuk menempati kursi manapun di Gunung Scroll. Sebaliknya, ia memilih untuk menjadi 'daun hijau' agar Huang Yanchen dapat bertumbuh dan berbunga.
Diam-diam, Ao Xinyan menatap Huang Yanchen, dan entah bagaimana, seketika itu pula ia langsung merasa cemburu.
Hal itu terjadi karena Huang Yanchen memiliki tunangan yang baik – yang mencintainya dengan segenap hati dan rela mengorbankan segala sesuatunya untuk membantu wanita tersebut. Bahkan, sang tunangan sampai rela membuang kesempatannya sendiri untuk menjadi salah satu Ahli Waris di Daratan Kunlun.
"Jika seorang pria sampai mencintaiku dengan cara seperti ini, maka aku benar-benar akan merasa bahagia." Ao Xinyan menggigit bibirnya sendiri, sebagaimana api kecemburuan di dalam hatinya mulai meredup, dan digantikan oleh ombak bernama iri.
Chen Kai menatap Huang Yanchen dan bertanya kepadanya, "Sepupu Yanchen, kau merupakan salah satu ahli waris di East Region Saint Mansion, jadi mengapa kau tidak membawa beberapa penjaga kerajaan? Tingkat pengolahanmu masih berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Apa kau pikir dirimu sanggup menduduki salah satu 'Kursi Talent'?"
Chen Tianpeng mencibir. "Jika salah satu ahli waris East Region Saint Mansion ternyata gagal menduduki satu Kursi Talent, maka hal itu akan benar-benar memalukan!"
Chen Laner terkikik, sementara jari-jarinya yang ramping mulai menyentuh pipinya sendiri. Kalau sepupu Yanchen tidak sanggup membawa penjaga kerajaan, maka aku bisa meminjamkan dua, supaya kau bisa mendapatkan kursi."
Huang Yanchen menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha keras untuk menahan amarahnya. Saat itu, dadanya terlihat naik turun, sementara kedua matanya berubah menjadi tajam. Wanita itu harus naik ke atas Gunung Scroll seorang diri.
Yang jelas, ia harus berhasil naik ke sana, meskipun ia harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Di titik ini, Zhang Ruochen akhirnya melangkah maju dan berdiri di sisinya. Kemudian, ia mengamati ketiga ahli waris tersebut, sambil berkata santai, "Siapa yang bilang kalau Komandan Putri Yanchen tidak punya penjaga kerajaan? Aku adalah penjaga kerajaannya."
"Kau... adalah penjaga kerajaannya?"
Chen Kai, Chen Tianpeng, Chen Laner, dan para panglima perang di belakang sana sama-sama terlihat terkejut. Yang jelas, mereka sama sekali tidak pernah menyangka kalau Huang Yanchen ternyata punya seorang penjaga kerajaan.
Akan tetapi, hanya ada satu orang, jadi bagaimana mungkin dia bisa membantu banyak?
Mungkin saja, pria ini mau membantunya karena sedang tergila-gila oleh kecantikan wanita tersebut dan karena wanita itu adalah salah satu ahli waris di East Region Saint Mansion.
Apalagi, mereka juga menyadari bahwa seorang wanita seperti Huang Yanchen, pasti punya banyak penggemar. Jadi, hal itu normal kalau sampai ada seorang pria yang tergila-gila dengan kecantikannya.
Ketika ia melihat Lin Yue, saat itu ketegangan Huang Yanchen langsung mereda. Namun, ia masih tidak bisa percaya terhadap pandangan matanya sendiri.
Chen Kai, Chen Tianpeng, dan Chen Laner sama-sama tidak tahu tentang identitas lelaki tersebut. Akan tetapi, Huang Yanchen sangat paham kalau pria yang sedang berada di hadapannya ini adalah sang jenius pedang dari Sekte Yin Yang. Selain itu, pria ini juga telah berhasil mengalahkan dua orang master dari Sekte Setan.
Berdasarkan pada kemampuannya, seharusnya ia tidak akan kesulitan untuk menduduki salah satu Kursi Raja, ketika ia gagal menjadi salah satu Ahli Waris di Daratan Kunlun.
Lalu, bagaimana mungkin sosok raja muda seperti itu disejajarkan dengan para penjaga kerajaan? Meskipun Huang Yanchen tahu bahwa Lin Yue sedang berada di pihaknya namun ia masih sulit percaya terhadap fakta tersebut, dan malah berpikir kalau lelaki itu benar-benar sudah gila.
"Apa... apa yang kau inginkan dariku?" tanya Huang Yanchen.
Zhang Ruochen berkata, "Aku telah bersedia untuk menjadi penjaga kerajaanmu. Jadi, aku menunggu penawaranmu."
Saat itu, Huang Yanchen merasa sedikit tergerak, akan tetapi ia masih menolak untuk percaya. "Apa kau tahu bahwa para penjaga kerajaan tidak diperkenankan untuk menempati kursi tersebut? Para penjagaitu tidak bisa menjadi tamu. Tuan Lin, jangan bercanda seperti..."
"SWOSH!"
Zhang Ruochen langsung mengeluarkan Golden Snake Divine Rapier, lalu memegangnya di depan dada, dengan kepalanya yang sedikit tertunduk. Kemudian, ia berkata sambil tersenyum. "Yang Agung, penjaga kerajaan ini telah siap untuk membantu Anda mendaki ke atas Gunung Scroll di Pesta Ahli Waris."
Perlahan-lahan, Huang Yanchen akhirnya percaya bahwa Lin Yue memang berniat untuk menjadi penjaga kerajaannya.
Tapi mengapa?
Apa itu karena Lin Yue suka kepadanya?
Wanita itu sama sekali tidak bisa menemukan alasannya.
Apalagi, ia hanya bertemu dengan Lin Yue kurang dari tiga kali, jadi lelaki itu tidak mungkin langsung tergila-gila padanya. Meskipun Lin Yue bersikap seperti pria yang terus menerus mengejarnya, namun seharusnya, segala sesuatu cukup berhenti sampai pada pemberian hadiah. Yang jelas, hampir mustahil bagi seorang Lin Yue untuk menyia-nyiakan kesempatan emas ini, dimana lelaki tersebut mampu menempati salah satu posisi Ahli Waris di Daratan Kunlun, namun ia malah memilih untuk menjadi penjaga kerajaannya.
Jadi, lelaki itu pasti punya alasan lain.
Huang Yanchen mulai menyatukan semua informasi di dalam benaknya, seperti reaksi yang tidak lazim dari Biksu Pedang Xuanji, lalu Darah Suci Xuanwu dan Darah Raja Naga yang dikirimkan oleh Lin Yue, dan apa yang baru saja terjadi sekarang ini.
Semuanya terasa sangat ganjil, namun pasti terdapat sesuatu yang rasional di antara semua peristiwa itu.
Tiba-tiba, wanita itu merasa seperti baru saja mendapatkan alasan yang konkrit, namun di waktu yang bersamaan, ia juga berpikir bahwa itu benar-benar mustahil.
"Lin Yue... itu cukup familier. Kurasa aku pernah mendengar namamu sebelumnya..."
Chen Laner sedang bergumam kepada dirinya sendiri, dan tiba-tiba sebuah ide mulai melintas di dalam benaknya. Kemudian, ia cepat-cepat mendongakkan kepala - dengan kedua mata yang berbinar dan menatap menatap Lin Yue yang berada di samping Huang Yanchen - sebelum akhirnya keceplosan, "Apa kau adalah sang jenius pedang dari Sekte Yin Yang?"