Kaisar Dewa

Star-moon Knack



Star-moon Knack

2"Whizz!"     

Fluktuasi energi yang dipancarkan oleh ketiga binatang buas itu seolah sanggup menghancurkan pembatas di Gunung Scroll. Jadi, tiba-tiba, scroll yang berada di bawah kaki Zhang Ruochen mulai memanjang hingga semakin lama menjadi semakin besar.     

Scroll itu memanjang sampai 50 kilometer jauhnya, hingga berubah menjadi dunia miniatur, dan mulai menelan Zhang Ruochen beserta ketiga binatang buas itu di dalamnya.     

Di atas scroll tersebut, di sana terdapat ribuan karakter yang sedang melayang di udara, sambil memancarkan kemilau cahaya, seperti halnya bintang-bintang di langit.     

Bentuk asli dari Dragon Three adalah seekor Naga Hitam dengan Hati Iblis, yang panjangnya mencapai 3.000 meter, dan terlihat seperti belantara pegunungan hitam di atas langit. Bahkan, setiap sisik di tubuhnya sampai sebesar cikrak. Selain itu, cakar-cakarnya tampak seperti pedang-pedang tajam yang keluar dari tubuhnya.     

Sementara itu, bentuk asli dari Flood-dragon Four adalah seekor Six-clawed Ghostdom Flood-dragon. Naga itu sama besarnya dengan Dragon Three, sementara aura dingin yang dipancarkan telah berhasil menciptakan bunga-bunga salju yang berguguran, hingga tampak seperti bulu-bulu angsa yang menyelimuti seisi Gunung Scroll.     

Lalu, bentuk asli dari Roc Six adalah seekor Golden-winged Roc.     

Ketika sayapnya direntangkan, maka seketika itu pula sayap tersebut hampir menutupi seluruh langit. Meski dari jarak beberapa kilometer jauhnya, seseorang masih bisa melihat cahaya berwarna emas yang memancar dari sayap tersebut.     

Ketiganya merupakan para keturunan Mythical Beast. Meskipun kekuatan mereka masing-masing masih belum sanggup menandingi Mythical Beast di usia mudanya, namun mereka masih memancarkan aura yang dahsyat.     

Para pertapa yang berada di bawah kaki gunung mulai mendongak ke atas. Lalu, mereka merasa bahwa Zhang Ruochen dan ketiga Palace-keeping Beast Guardian tersebut telah berpindah ke dunia yang berbeda.     

Akan tetapi, dunia miniatur – yang terbuat dari scroll – masih melayang-layang di atas Gunung Scroll. Jadi, para pertapa masih bisa melihat apa yang sedang terjadi di dalamnya.     

Mereka semua melihat bahwa Zhang Ruochen sedang berdiri di bawah ketiga binatang buas tersebut, yang mana tubuhnya terlihat sangat kecil seperti sebutir pasir.     

Setelah menyaksikan bentuk asli dari ketiga Palace-keeping Beast Guardian tersebut, bahkan murid-murid yang sebelumnya percaya diri terhadap kemampuan Lin Yue, sekarang ini mulai menghembuskan nafas dingin. Tanpa disadari, saat itu mereka semua mulai bergidik.     

"Bentuk asli dari Naga Hitam dengan Hati Iblis itu ternyata sangat besar! Kalau dia menggunakan cakar besarnya seperti itu, bahkan gunung sekalipun pasti sanggup diangkat. Dragon Three sedang memperlihatkan segenap kemampuannya, dan sepertinya ingin membalas dendam kepada Lin Yue!"     

"Mereka bilang bahwa Six-clawed Ghostdom Flood-dragon pernah menelan sebuah kota, bersama dengan benteng pertahanan, bangunan-bangunan, dan orang-orang di dalamnya. Akan tetapi, saat itu dia masih belum puas dengan apa yang baru saja dimakan. Sekarang, apa cerita ini masih diragukan kebenarannya?"     

"Golden-winged Roc adalah makhluk tercepat di bawah Alam Setengah-Biksu. Bahkan sang Putra Iblis, Ouyang Huan, belum mampu mengimbangi kecepatannya."     

Salah seorang Ahli Waris dari East Region Saint Mansion – Chen Tianpeng – mulai mendengus dingin. "Tidak ada satupun dari ketiga binatang buas ini yang mampu mengalahkan Lin Yue dalam pertempuran satu lawan satu. Akan tetapi, gabungan kekuatan mereka tidak lebih lemah daripada Lin Yue. Selain menggabungkan kekuatan, mereka juga telah berubah ke bentuknya yang asli, jadi mungkin saja mereka dapat mengalahkannya dengan mudah."     

"Jadi, tampaknya Sekte Yin Yang sedang berperang terbuka melawan Sekte Setan! Ha ha, sepertinya Lin Yue tidak akan lagi menjadi penjaganya Huang Yanchen. Bahkan, lelaki itu mungkin hanya akan membawanya ke dalam masalah." Chen Laner menyunggingkan ujung bibirnya. Seketika itu juga, ia seolah mendapatkan superioritasnya kembali.     

Setelah tiga orang master dari Sekte Setan berhasil mengalahkan Lin Yue, maka mereka pasti akan memberi Huang Yanchen pelajaran.     

Jadi, wanita itu akan merasa senang kalau mereka juga menghabisi Huang Yanchen.     

"Tidak tahu malu! Ketiga top master dari Sekte Setan itu sedang menggabungkan kekuatan untuk bertarung melawan kakak saudara Lin Yue! Jika demikian, maka dia tidak akan bisa menang, bahkan meskipun dia punya tiga kepala dan enam lengan!"     

"Sungguh kejam! Sekte Setan terlampau kejam."     

Semua murid dari Sekte Yin Yang mulai merasa geram.     

Flood-dragon Four dan Roc Six telah sama-sama menggabungkan kekuatan mereka untuk menghajar Qin Yufan. Dan sekarang, mereka ingin melakukan hal yang sama kepada Lin Yue?     

"Kita tidak bisa membiarkan mereka melakukan ini. Ayo kita bantu kakak saudara Lin Yue!"     

Dengan dipimpin oleh Zhao Wuyan dan Can Dong, maka ada lebih dari 20 petarung muda dari Sekte Yin Yang, termasuk Xun Hualiu, Mu Jiji, Gai Hao dan Han Qiu, dimana mereka semua mulai melesat ke atas gunung. Mereka sudah bersiap untuk bertarung melawan Sekte Setan bersama dengan Lin Yue.     

Akan tetapi, ketika mereka melesat menuju ke gunung, beberapa talenta muda tiba-tiba bangkit dari Kursi Talent masing-masing dan menghadang mereka.     

Sebagian besar dari mereka adalah talenta muda yang berasal dari Sekte Four Symbol dan Sekte Bagua.     

"Kawan-kawan dari Sekte Yin Yang, kalian tidak bisa naik ke Gunung Scroll dengan jumlah sebanyak itu." Seorang pertapa dari Sekte Four Symbol di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon mulai menyerang pertapa terkuat dari Sekte Yin Yang – Can Dong.     

Kala itu, kedua mata Han Qiu berubah menjadi dingin. "Kita sama-sama merupakan kelompok cabang dari Sekte Taiji. Jadi, seharusnya kalian tidak berada di pihak Sekte Setan dan melawan kami."     

"Para pertapa dari Sekte Bagua tidak pernah berada di sisi Sekte Setan. Kami hanya ingin menguji kekuatan kalian. Kami ingin melihat apakah kalian semua layak untuk mendaki ke atas atau tidak."     

Para murid Biksu dari Sekte Yin Yang mulai memenuhi Gunung Scroll seperti halnya aliran air yang tak henti-henti. Akan tetapi, para pertapa dari Sekte Four Symbol dan Sekte Bagua membentuk sebuah tembok penghalang, supaya mereka tidak bisa membantu Zhang Ruochen.     

Seorang Leluhur Setengah-Biksu dari Sekte Yin Yang mulai menghentakkan kakinya ke tanah, hingga membuat seluruh Kota Shentai sedikit bergetar. Setelah itu, ia berteriak, "Sungguh menjengkelkan! Di mana Gai Tianjiao? Mengapa dia tidak membantu Lin Yue? Apa dia ingin para petarung muda kita dikalahkan oleh Sekte Setan?"     

Sebuah Golden Lotus Sacred Pool, yang diselimuti oleh pusaran kabut, terletak di puncak Gunung Scroll. Di sana, seseorang bisa melihat sembilan kursi raksasa, yang semuanya telah disepuh dengan menggunakan emas.     

Sembilan Kursi Ahli Waris.     

Pada saat ini, Gai Tianjiao sedang duduk di salah satu kursi tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, ia mengepalkan tangannya erat-erat. Kobaran api merah mulai menyeruak dari setiap jari-jarinya. Wanita itu tiba-tiba bangkit berdiri dan ingin menuruni gunung.     

Akan tetapi, ketika Gai Tianjio baru saja bangkit berdiri, saat itu Ouyang Huan – yang sedang duduk di Kursi Ahli Waris yang lain – juga ikut bangkit berdiri. Kemudian, pria itu menatapnya, sambil tersenyum samar.     

Sebelum pesta Ahli Waris dimulai, sang Master dari Sekte Yin Yang sudah memberi perintah kepada Gai Tianjiao. Di pertemuan mereka, sang master telah menganalisis segala kemungkinan terhadap situasi yang mungkin terjadi malam ini.     

Kalau mereka sampai bertarung melawan kelompok lain, maka Sekte Yin Yang tidak akan sanggup mengimbangi Sekte Setan, Sekte Four Symbol, Sekte Bagua, atau Sekte Taiji. Mereka pasti akan kalah.     

Oleh karena itulah, mereka harus mengubah strateginya. Jadi, selama Gai Tianjiao bisa mendapatkan salah satu Kursi Ahli Waris, maka Sekte Yin Yang masih bisa mengembalikan muka meskipun malam ini mereka dikalahkan.     

Namun, Gai Tianjiao tidak pernah memikirkan situasi itu matang-matang. Sebab, ia berpikir bahwa dirinya hanya diharuskan duduk di Kursi Ahli Waris untuk mengimbangi Ouyang Huan. Karena ide itu tidak terlalu buruk, maka ia pun setuju dengan permintaan sang Master.     

Akan tetapi, situasinya sekarang telah menjadi semakin memanas. Bahkan, hal itu jauh lebih buruk dari yang dipikirkan wanita itu sebelumnya.     

Sebab, ia bukan orang yang mengekang Ouyang Huan – sebaliknya, Ouyang Huan adalah orang yang mengekang dirinya.     

Kalau ia harus bertarung melawan Ouyang Huan satu lawan satu, maka Gai Tianjiao masih bisa terlepas dari tangannya. Setelah itu, ia bisa membantu Lin Yue. Tapi sekarang, ada seorang pria lain yang sedang berdiri di samping Ouyang Huan – seorang pria dengan baju linen.     

Seorang pria kurus dengan baju linen, sedang membawa sebuah pedang yang sangat berkarat. Pria itu memancarkan aura dingin yang mematikan.     

Gai Tianjiao bisa merasakan betapa berbahayanya aura yang memancar dari tubuh pria tersebut.     

Yang jelas, wanita itu dapat dengan mudah dikalahkan kan kalau ia bertarung melawan mereka berdua seorang diri. Jika demikian, maka Sekte Yin Yang pasti akan ditertawakan.     

Gai Tianjiao mengambil satu langkah mundur dan kembali duduk di Kursi Ahli Waris. Setelah itu, ia menutup matanya, namun wanita itu masih terlihat menahan amarah. Bahkan, tubuhnya terus menerus bergetar.     

Kala itu, Ouyang Huan hanya tersenyum tipis. Setelahnya, ia juga kembali duduk di kursinya. Lalu, ia menatap seorang pria dengan baju linen. "Le, silahkan duduk di salah satu kursi. Jika kau bisa mendapatkan salah satu kursi itu, maka masa depanmu akan menjadi cerah."     

Pria berpakaian linen tampaknya tidak mendengar perkataan Ouyang Huan. Sebab, ia hanya membawa pedangnya dan masih berdiri di tempatnya semula, sambil menatap Huang Yanchen yang berada di bawah.     

Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang sedang lelaki itu pikirkan.     

Zhang Ruochen berdiri di tengah Gunung Scroll. Lelaki itu sama sekali tidak takut ketika harus menghadapi tiga binatang buas sendirian. Sebaliknya, ia mulai mengamati situasi di sekitar dengan lebih seksama. Setelah itu, ia mengangguk pelan dan mulai membatin, "Gunung Scroll pasti merupakan harta karun ruang yang sangat kuat. Setiap scroll di sini mengandung sebuah dunia miniatur di dalamnya..."     

Terdengar suara teriakan kencang di dalam benak Zhang Ruochen.     

"HOWL!"     

Itu adalah teriakan dari Naga Hitam dengan Hati Iblis. "Lin Yue, kau telah memotong salah satu tanganku. Aku akan membalasnya dengan memotong kedua tanganmu."     

Terdapat gumpalan Chi yang terbentuk di mulutnya, sebelum akhirnya berubah menjadi badai suara. Setelah itu, puluhan pedang angin mulai melayang di udara, sehingga menciptakan suara gesekan angin yang mendengung. Di waktu yang bersamaan, pedang-pedang angin itu mulai mengarah ke Zhang Ruochen.     

Meskipun ia telah kehilangan Tulang Naga Suci, namun sang Naga Hitam dengan Hati Iblis masih teramat tangguh.     

"Aku minta maaf, tapi kau tidak akan mampu melakukannya." Kata Zhang Ruochen, sambil memperlihatkan tampang masa bodoh.     

Zhang Ruochen mengangkat Golden Snake Divine Rapier-nya dan menciptakan pedang Chi raksasa – yang sampai memenuhi area seluas 15 kilometer. Pada akhirnya, semua pedang-pedang angin lawannya langsung terpecah-belah.     

Kata-katanya membuat sang Naga Hitam dengan Hati Iblis menjadi geram. Alhasil, naga itu mulai menukik ke bawah, sambil memobilisasi Chi naga di dalam tubuhnya, dan mengumpulkannya ke dalam cakar-cakarnya.     

Tidak lama setelah itu, cakar naganya – yang berukuran 100 meter – telah berubah menjadi awan demonic berwarna hitam, yang melesat menuju ke arah kepala Zhang Ruochen, layaknya gulungan ombak.     

Meskipun ukuran dari sang Naga Hitam dengan Hati Iblis itu sangat besar, namun ia masih bisa melepaskan serangan cakarnya dengan kecepatan yang tinggi. Bahkan, cakar-cakar itu sudah berada di atas kepala Zhang Ruochen hanya dalam satu kedipan mata.     

Meski demikian, pergerakan Zhang Ruochen masih jauh lebih cepat. Kala itu, ia menggerakkan tubuhnya, dan menghilang di hadapan cakar tersebut.     

Detik berikutnya, lelaki itu kembali muncul di atas kepala sang Naga Hitam. Sambil menggenggamnya pedangnya era-erat, saat itu ia langsung menusukkannya ke arah depan.     

"Star-moon Knack!"     

Itu adalah sebuah teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Hantu – gerakan pertama dari Nine-star Moon Sword.     

Setelah memperagakan teknik pedang tersebut, maka seketika itu pula terdapat bulan raksasa – dengan sinar yang cerah – mulai muncul di atas kepala Zhang Ruochen, dimana cahaya bulan itu sampai menyelimuti tubuhnya.     

Di waktu yang bersamaan, terdapat kemilau bintang yang mulai menerjang dari samping bulan cerah tersebut.     

Tidak...     

Itu bukan bintang, tapi pedangnya Zhang Ruochen.     

"Awas!"     

Golden-winged Roc berteriak kencang. Lalu, ia mulai mengepakkan sayapnya dan berubah menjadi ledakan cahaya berwarna emas, sambil melesat cepat ke arah Naga Hitam dengan Hati Iblis.     

"Golden Roc Plume!"     

Giant Roc itu memuntahkan bola cahaya emas, sambil terus melesat ke angkasa.     

Di dalam bola cahaya emas tersebut, di sana terdapat sebuah Senjata Suci Seratus Inskripsi. Sementara itu, bulu-bulu juga dapat dilihat pada bagian luarnya.     

Zhang Ruchen sedang menggunakan teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Hantu. Serangan itu terlampau tangguh untuk bisa dihalau oleh Golden-winged Roc, yang sampai bersusah payah untuk melepaskan Golden Roc Plume hanya demi menangkalnya.     

BOOM!     

Golden Roc itu terkena serangan, hingga bola cahayanya mulai meredup. Bola itu langsung berputar dan terhempas ke udara.     

Baik Golden-winged Roc maupun Naga Hitam dengan Hati Iblis sama-sama melepaskan Divine Bodyshield masing-masing pada waktu yang bersamaan. Akan tetapi, mereka masih gagal menangkal teknik pedang tersebut.     

"Pfft-pfft."     

Zhang Ruochen dan Golden Snake Divine Rapier mulai menusuk Golden-winged Roc dan Naga Hitam dengan Hati Iblis tersebut, hingga meninggalkan sebuah lubang berdarah di tubuh mereka masing-masing.     

Zhang Ruochen kembali mendarat di atasa tanah. Kala itu, tidak ada setitik darah pun di pakaiannya. Lalu, sambil menggenggam pedang di salah satu tangannya, maka lelaki itu benar-benar terlihat santai.     

"HUA!"     

Darah milik Golden-winged Roc dan Naga Hitam dengan Hati Iblis mulai menyembur, hingga tampak seperti dua buah air terjun berwarna merah.     

Setelah itu, terdengar dua suara berdentum yang keras.     

Dua binatang buas raksasa itu sedang terjatuh ke tanah, satu persatu. Mereka berdua akhirnya membuat dunia miniatur itu terguncang sebanyak dua kali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.