Biksuni Kecil dari Sekte Setan
Biksuni Kecil dari Sekte Setan
Di bawah sinar bulan.
Tidak peduli seberapa banyak orang yang berkomentar tentangnya, namun Zhang Ruochen masih berada di sisi Huang Yanchen. Mereka berdua sedang berjalan menuju ke puncak Gunung Scroll bersama-sama, dengan perlahan namun pasti.
"Sepertinya pria itu sedang tergila-gila."
Ouyang Huan mengetuk pegangan kursi dengan tangan kanannya. Kemudian, bibirnya mulai bergerak dan suaranya berubah menjadi gelombang suara, yang mengarah pada tiga anggota Sekte Setan yang berada di bawah.
Tidak peduli seberapa tergila-gilanya lelaki tersebut, namun ia masih seorang musuh. Selama ia masih menjadi musuh, maka ia harus dikalahkan.
Ketika mendengar suara Ouyang Huan, maka tiga figur yang telah duduk di Kursi Penakluk mulai bangkit berdiri. Mereka semua berjalan langkah demi langkah untuk menghalangi Zhang Ruochen dan Huang Yanchen.
Di antara mereka, salah satunya adalah sang Biksuni, yakni Mu Lingxi.
Wanita itu mengenakan pakaian hitam dengan gambar bulan di balik punggungnya. Sehingga, kulitnya yang putih membentuk kontras yang tajam dengan pakaian hitamnya.
Wajahnya benar-benar cantik, dengan penampilan yang menawan. Gadis itu terlihat menggemaskan dan polos, layaknya seorang gadis remaja, namun juga terlihat dingin dan jahat.
Sementara itu, ada seorang pria dan wanita yang berdiri di samping Mu Lingxi.
Pria itu adalah First Night Emissary dari Istana Demonic Night – Ling Ji. Sepuluh tahun silam, tingkat pengolahannya sudah berada di puncak Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
Selain itu, pemahamannya terhadap Jalan Suci juga telah mencapai tingkatan tertinggi. Jadi, ia bisa menembus ke Alam Setengah-Biksu kapan saja.
Lalu, seorang wanita yang berada di sisi kanannya adalah Luo Sha, sosok paling tangguh di bawah Alam Setengah-Biksu, yang berasal dari Istana Five Sha. Wanita itu juga berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
Mereka bertiga merepresentasikan kelompok-kelompok terkuat, yakni Istana Saintness, Istana Night, dan Istana Five Sha. Bahkan, fisik mereka juga dikenal telah mencapai Level Saint, hingga mereka disebut sebagai Holy Trinity.
Zhang Ruochen berhenti dan mendongakkan kepalanya. Kemudian, ia mulai mengamati tiga figur tangguh dari Sekte Setan ini.
Pada akhirnya, tatapan matanya berhenti pada Mu Lingxi. Mereka berdua saling berpandangan dan tersenyum satu sama lain.
Mu Lingxi mulai menjilat bibirnya sendiri. Saat itu, kedua bulu matanya tampak bergetar, sebagaimana ia berkata dingin, "Lin Yue, cepatlah turun dengan Huang Yanchen. Karena kau sedang jatuh cinta, maka aku bisa membuat keputusanku sendiri sebagai sang Biksuni, dengan memberimu sebuah Kursi Penakluk."
"Bagaimana jika aku membawanya ke lantai yang lebih tinggi?" kata Zhang Ruochen dengan tenang. "Seperti 108 Kursi Raja misalnya?"
Kedua mata Mu Lingxi menatap Zhang Ruochen tanpa berkedip. Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang sedang dipikirkan oleh wanita tersebut.
Setelah mengambil jeda sejenak, maka seketika itu pula wajah Mu Lingxi berubah menjadi dingin. "Haruskah kita bertarung?"
Zhang Ruochen melirik ke arah Huang Yanchen, sebelum akhirnya kembali menoleh ke arah Mu Lingxi. "Aku telah berjanji kepada Putri Yanchen untuk mengawalnya, setidaknya sampai mendapatkan satu Kursi Raja," katanya.
Mu Lingxi tidak membalasnya, namun sosok di belakangnya – Ling Ji – mendengus dingin. "Lin Yue, kau telah melukai enam orang petarung berturut-turut. Malam ini, tidak ada yang bisa menjamin kalau kau bisa turun dari gunung ini dengan selamat, alih-alih mendapatkan satu Kursi Raja. Biksuni, jangan lagi membuang-buang waktu. Mari bekerja sama untuk menyingkirkannya lebih dulu, baru setelah itu kita tangani Huang Yanchen."
Zhang Ruochen sedang menatap Mu Lingxi. Saat itu, mereka sepertinya sudah memahami satu sama lain hanya dengan menggunakan tatapan mata. Mereka berdua sama-sama paham kalau pertarungan ini benar-benar sungguhan.
Di puncak gunung, bahkan Lady Saint mulai sedikit mengernyitkan dahinya. Sebab, ia sama sekali tidak paham terhadap hubungan yang sedang terjalin di antara Lin Yue, Mu Lingxi dan Huang Yanchen.
Apalagi, ia sudah pernah melihat sendiri bagaimana Lin Yue dan Mu Lingxi sangat dekat satu sama lain. Mereka pasti punya hubungan yang spesial. Akan tetapi, kelihatannya Lin Yue lebih suka kepada Huang Yanchen.
Jika tidak, lalu mengapa lelaki itu mau menjadi penjaganya?
"Lin Yue dan Mu Lingxi akhirnya harus bertarung satu sama lain..." Lady Saint mulai mengipas dirinya sendiri. Saat itu, kedua matanya juga tampak bersinar. "Pertarungan ini akan menjadi semakin menarik."
Sampai pada batas tertentu, wanita itu merasa bahagia ketika menyaksikan Mu Lingxi menghentikan Lin Yue dan Huang Yanchen.
Di bawah gunung, di sana murid-murid dari Sekte Yin Yang mulai mengkhawatirkan keselamatan Lin Yue setelah mereka menyaksikan kemunculan Mu Lingxi, Ling Ji dan Luo Sha.
"Ling Ji adalah First Night Emissary dari Istana Night. Dia punya Fisik Dark Saint dan sudah terkenal sejak puluhan tahun silam. Bagaimana bisa dia bekerja sama dengan yang lain hanya untuk mengalahkan kakak saudara Lin Yue? Apa dia tidak takut kalau hal itu akan menghancurkan reputasinya?
"Luo Sha sendiri telah berhasil menguasai Harta Karun Fisik Three Spirit, dimana itu jauh lebih tangguh daripada Perangai Biksu. Bahkan, empat orang Sha yang lain dari Istana Five Sha sama sekali tidak mampu mengalahkannya."
"Kalian salah! Yang paling kuat sebenarnya adalah Mu Lingxi, si Biksuni kecil dari Sekte Setan. Apa kau pikir dia hanya gadis yang tak punya reputasi. Dia adalah sang legendaris dengan Fisik Ice Phoenix. Bahkan, jenis fisik ini jauh lebih kuat daripada Fisik Dark Saint milik Ling Ji dan Harta Karun Fisik Three Spirit-nya Luo Sha. Seharusnya jenis fisik itu setara dengan Harta Karun Fisik Four Spirit-nya Lin Yue."
"Baru-baru ini, sang High Priest dari Sekte Setan sangat senang terhadap Mu Lingxi. Dia sendiri yang menyelenggarakan ritual besar-besaran di tanah demonic Wilayah Timur untuk membantunya memurnikan satu tetes darah dewa."
"Darah dewa? Apa kau tahu betapa kuatnya hal tersebut? Bagaimana mungkin gadis kecil ini sanggup memurnikannya?"
Seseorang dari Pasar Gelap berkata, "Itu benar. Ritual itu sangat besar hingga wilayah pegunungan di luar Kota Gold Night sampai terbakar habis, bahkan sampai berubah menjadi padang pasir berwarna merah. Karena darah dewa itulah, maka sang Biksuni telah berhasil mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon di usianya yang masih sangat muda seperti itu."
"Menurutku, dia sudah berada di Perubahan Kedelapan."
...
Banyak di antara mereka yangi mendiskusikan Mu Lingxi, dan membicarakan tentang rumor-rumor yang beredar tentangnya.
Akan tetapi, sebenarnya hal ini cukup normal. Apalagi, ini adalah pertama kalinya bagi Mu Lingxi tampil di depan publik. Entah itu karena Fisik Ice Phoenix-nya atau karena wajahnya yang cantik, namun segala sesuatu tentangnya selalu menjadi pembahasan yang menarik.
Boom!
Ling Ji mengangkat kaki dan menghentakkannya. Setelah itu, scroll yang berada di bawah kakinya langsung terbuka dan terlempar, hingga menciptakan dunia miniatur.
Di dalam scroll, Ling Ji dan Luo Sha sama-sama menggunakan kecepatan maksimalnya untuk bergerak dari kedua sisi Mu Lingxi. Mereka semua sedang menggunakan teknik bela diri masing-masing, dan sedang mengarahkan serangannya pada bagian kepala dan jantung Zhang Ruochen.
"Traceless Solo Dragon."
Ling Ji sedang menggenggam tombak hitam berukuran 12 kaki dan menusukkannya ke arah depan. Karena lelaki itu bergerak dengan sangat cepat, maka ia tampak seperti sedang menghilang dari tempatnya berdiri.
Sembilan ledakan cahaya hitam mulai bermunculan dari tombak tersebut. Sembilan cahaya itu mulai menyelimuti bilah tombaknya, dan membentuk sisik-sisik yang memanjang sampai ke ujungnya.
"Luo Sha's Nine Changes."
Dari lima elemen, saat ini Luo Sha sedang berusaha untuk merekayasa kekuatan air, kayu, dan logam pada waktu yang bersamaan. Wanita itu menciptakan sungai Energi Chi sepanjang 100 kaki.
Kala itu, tubuhnya terbelah menjadi sembilan bagian dan mulai menyebar ke segala penjuru. Ketika ia sudah berada dekat dengan posisi Zhang Ruochen, maka sembilan figur itu kembali bergabung menjadi satu. Setelahnya, mereka semua langsung menusuk ke depan, dan menyerang kepala Zhang Ruochen dari sembilan arah yang berbeda-beda.
Ling Ji dan Luo Sha sama-sama paham kalau Zhang Ruochen sangat tangguh. Maka dari itu, mereka langsung melepaskan kekuatan terbaiknya.
"Nine-star Moon Sword."
Zhang Ruochen mengangkat Golden Snake Divine Rapier dan mulai melepaskan teknik pedangnya. Sembilan ledakan pedang itu terlepas pada waktu yang bersamaan, dan mengenai sembilan bayangan Luo Sha.
Kala itu, terdengar pekik suara kesakitan dari langit. Setelah itu, Luo Sha terhempas dengan sangat cepat. Di bagian perutnya, di sana terdapat lubang berdarah. Akibatnya, darah mulai menodai jubah hitamnya.
Zhang Ruochen ingin mengejarnya dan benar-benar menghancurkan wanita itu sepenuhnya. Sebab, ketika ia mampu menghancurkan salah satu dari mereka bertiga, maka dua orang lainnya akan lebih mudah ditangani.
Akan tetapi, setelah hanya mengambil satu langkah, saat itu Zhang Ruochen menyadari bahwa tombak panjang Ling Ji telah berada dekat dengan dirinya. Bahkan, jaraknya hanya berada tiga kaki dari jantungnya.
Seperti yang sudah diduga sebelumnya terkait Fisik Dark Saint, maka pria itu benar-benar cepat.
Zhang Ruochen terpaksa harus melepaskan Luo Sha. Seketika itu juga, ia langsung menyimbangkan diri, dan menusukkan Golden Snake Divine Rapier-nya ke arah tanah, sambil berusaha untuk menusuk scroll.
Boom!
Sebuah wilayah pedang Chi langsung terbentuk. Pedang Chi itu langsung menyebar ke segala penjuru. Di dalamnya, di sana terdapat puluhan pedang Chi yang mengarah kepada Ling Ji, dan berhasil menghempaskannya sampai ratusan kaki ke arah belakang.
"The Eight Barren states, aku adalah penguasa segalanya."
Di titik ini, Mu Lingxi muncul di atas wilayah pedang Chi tersebut. Setelah itu, Chi Suci mulai memancar darinya, hingga berkumpul di tangan kanannya.
Wanita itu pun langsung mengepalkan tangan putihnya, dan menciptakan pukulan Chi yang memanjang sampai ribuan meter jauhnya.
Tidak terhitung jumlah penonton yang menyaksikan pertarungan di dalam scroll tersebut. Lalu, ketika mereka menyaksikan pukulan Mu Lingxi, maka seseorang tiba-tiba berseru, "Eight Barren Print!"
"Benar. Ini adalah Eight Barren Print, keterampilan legendaris dari Sekte Setan. Apa itu berarti bahwa sang Biksuni sedang berlatih keterampilan olah raga Eight Barren?"
Teknik pukulan yang digunakan oleh Mu Lingxi itu berhasil mengejutkan orang-orang.
Teknik-teknik bela diri sendiri dibedakan menjadi empat tingkatan: Tingkatan Manusia, Tingkatan Ruh, Tingkatan Hantu, dan Tingkatan Raja.
Di antara semua tingkatan itu, maka teknik Tingkatan Raja juga dikenal sebagai "mantra suci". Sebaliknya, itu bukan hanya sekedar teknik, melainkan sesuatu yang cukup kuat digunakan untuk membelah sungai dengan sebuah pedang, lalu menghancurkan gunung dengan satu kali hentakan, atau bahkan menghancurkan seisi kota. Yang jelas, kekuatan yang terkandung di dalam teknik tersebut jauh berada di luar nalar para mortal.
Bahkan para Setengah-Biksu pun masih kesulitan untuk menguasai teknik dari Tingkatan Raja. Oleh karena itulah, teknik dari Tingkatan Hantu menjadi pencapaian tertinggi bagi para pertapa di Alam Fish-dragon maupun mereka yang sudah mencapai Alam Setengah-Biksu.
Di waktu yang bersamaan, kekuatan yang terkandung di dalam teknik kelas supreme dari Tingkatan Hantu juga berbeda dari biasanya. Beberapa pertapa yang lebih kuat bahkan sanggup melepaskan kekuatan suci. Maka dari itu, hal ini disebut sebagai Cossumate Skill.
Sekte Setan sendiri memiliki 10 Cossumate Skill. Sementara itu, Eight Barren Print yang baru saja dilepaskan oleh Mu Lingxi adalah salah satunya.
Di tempat lain, pukulan itu sedang menerjang turun. Di waktu yang bersamaan, wilayah pedang Chi yang diciptakan Zhang Ruochen pun langsung pecah seperti balon.
Boom!
Wilayah pedang Chi itu pun hancur sampai berkeping-keping. Tidak terhitung jumlah riak-riak pedang Chi yang berhamburan ke segala penjuru.
Saat itu, Zhang Ruochen hanya meliriknya dan sama sekali tidak gentar. Kemudian, ia mengangkat tangan kirinya dan membuka jari-jarinya. Setelah itu, ia berupaya untuk merekayasa kekuatan lima elemen. Tidak lama kemudian, elemen air, api, kayu, logam, dan tanah mulai membentuk sebuah lautan Energi Chi. Kemudian, lima elemen tersebut mulai berkumpul di tangannya – tanpa henti. Akibatnya, hal ini membuat tangannya berubah menjadi lima warna.