Bintang Baru dari Menteri Peperangan
Bintang Baru dari Menteri Peperangan
Dua anggota Sekte Four Symbol di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon langsung bangkit berdiri dari Kursi Penakluk untuk menghentikan Bu Qianfan.
Mereka berdua sedang membawa pedang level dua belas. Aura es dan api mulai memancar dari kedua pedang tersebut, dimana mereka mulai menyerang dari sisi bawah dan sisi atas.
Sekte Four Symbol dan Sekte Setan diam-diam telah membuat suatu perjanjian khusus – bahwa siapapun yang berani membantu Sekte Yin Yang – maka mereka pasti akan diserang.
"Siapapun yang berani menghalangi jalanku akan mati."
Bu Qianfan mulai menapaki tangga dan mendaki ke atas. Di waktu yang bersamaan, ia melompat sejauh 30 kaki sambil mengenggam tombak panjangnya. Setelah itu, ia menghunuskannya ke arah depan dan menusuk perut lawannya
Boom! Salah seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon mulai berteriak kesakitan. Setelah itu, ia langsung memuntahkan darah dan terhempas dari Gunung Scroll.
Di waktu yang bersamaan, ekspresi wajah sang pertapa lain langsung berubah drastis. Sebab, ia tidak pernah menyangka kalau ternyata pria di hadapannya ini sangat tangguh.
Akan tetapi, karena ia sendiri telah berhasil mendapatkan salah satu Kursi Penakluk, maka ia bukan pertapa yang lemah. Jadi, bukannya malah merasa takut, ia malah menyuntikkan Chi Suci ke dalam pedangnya dan mulai menerjang leher Bu Qianfan.
Bu Qianfan menarik kembali tombaknya dan mendorongnya ke arah depan. Seperti sedang mengusir lalat, saat itu Bu Qianfan telah berhasil menghempaskan pertapa tersebut bersamaan dengan pedangnya. Tanpa menoleh ke arah belakang, Bu Qianfan kembali mendaki Gunung Scroll.
Boom!
Di belakangnya, sang pertapa dari Sekte Four Symbol itu terjatuh ke tanah. Setelahnya, ia mulai menggelinding ke bawah seperti bola.
Dalam satu kali hembusan nafas, dua orang petarung kuat baru saja dipaksa turun dari gunung. Secara natural, kemampuan Bu Qianfan benar-benar mengejutkan banyak orang.
"Siapa dia? Dao Qing dan Dao Hai dari Sekte Four Symbol bahkan tidak sanggup bertahan dari satu serangannya."
"Bagaimana mungkin masih ada sosok tangguh lagi yang muncul. Bahkan, dia berkata kalau dirinya ingin menjadi penjaga Huang Yanchen dan membantunya mendapatkan Kursi Raja."
"Daya pikat Huang Yanchen benar-benar mengerikan."
Beberapa pertapa muda yang berasal dari Wilayah Timur dapat mengenali Bu Qianfan.
Seorang pertapa dengan jubah kerajaan dan kipas bulu mulai menyipit ke arah Gunung Scroll. "Pria itu adalah Bu Qianfan. Dia berasal dari Keluarga Biksu Bu. Dia adalah seorang bintang baru dari Menteri Peperangan."
"Apa? Dia berasal dari Menteri Peperangan?"
Mendengar itu, maka banyak pertapa yang mulai menahan nafasnya.
Apalagi, Menteri Peperangan telah berhasil menghancurkan begitu banyak sekte dan klan-klan. Oleh karena itulah, para pertapa dari keluarga besar dan sekte-sekte lain akhirnya takut dengan mereka. Sebab, tidak peduli seberapa tangguh dan kayanya mereka, namun mereka pasti akan berubah menjadi debu kalau sampai para tentara dari Menteri Peperangan datang ke tempatnya.
Menteri Peperangan adalah kelompok dengan petarung yang paling banyak di Daratan Kunlun – jauh melebihi Sekte Setan, Bank Pasar Bela Diri, dan Pasar Gelap. Jika tidak, maka mereka tidak akan pernah mampu mengendalikan Daratan Kunlun dan ribuan Dunia Primitif lainnya.
Mereka sendiri selalu melatih para petarung muda mereka dalam jumlah besar. Para petarung ini akan menghabiskan hari-hari mereka untuk bertarung melawan binatang buas perairan atau pergi menuju ke Medan Pertempuran Dunia Primitif.
Mereka semua adalah figur-figur mengerikan dengan kemampuan unik masing-masing. Mereka adalah sosok dengan pengalaman bertarung yang kaya dan dapat dengan mudah membunuh orang lain. Bahkan, seandainya para penakluk dari Sekte Setan harus berhadapan melawan para ksatria bertalenta dari Menteri Peperangan, maka cukup sulit untuk menyimpulkan siapa yang lebih kuat.
Di sisi lain, sosok petarung dari generasi muda yang paling terkenal dari Menteri Peperangan adalah Chi Wansui. Ia juga dikenal sebagai Raja Taisui. Pria itu merupakan murid kerajaan dari keluarga Chi di Kekaisaran Pusat Pertama.
Baru-baru ini, Permaisuri Chi Yao memberinya nama "Wansui". Hal itu membuktikan bahwa wanita tersebut sedang menaruh harapan besar kepadanya.
"Selain Chi Wanshui, maka sosok pemuda lain yang sedang naik daun adalah Bu Qianfan," kata seorang pria berjubah kerajaan.
"Baru-baru ini, satu tahun silam, Bu Qianfan pernah bertarung melawan Di Yi di Wilayah Timur dan hanya diketahui oleh segelintir orang. Pada akhirnya, Bu Qianfan menang dan berhasil mencuri Perangai Biksu Heartless-nya."
"Bu Qianfan mencuri Perangai Biksu Heartless?" seorang pertapa berseru di sebelahnya. "Apa itu artinya bahwa dia telah menjadi immortal?"
"Seorang pertapa dengan Perangai Biksu Heartless/Immortal hampir mustahil untuk dibunuh. Akan tetapi, jika kau menambahkan Huang Realm dan Heavenly Realm, serta beberapa tanda suci, maka kemampuan Bu Qianfan jauh lebih kuat daripada sekedar jenis fisik tersebut."
Pria berjubah kerajaan itu melanjutkan, "Baru-baru ini, Menteri Peperangan sampai harus membayar mahal untuk mendukung proses latihan Bu Qianfan. Mereka mengadakan ritual dan menggunakan kekuatan suci agar dapat membuka dunia di dalam Tianlun Mark. Mereka mengirimnya ke dalam sana untuk berlatih selama tiga bulan.
"Maksudmu, Tianlun Mark dari Gunung Chaotic Millionverse? Aku dengar bahwa itu adalah sebuah harta karun ruang dan waktu yang pernah diciptakan oleh Biksu Suci Xumi. Rasio waktu di dalam dunia tersebut 30 berbanding 1."
"Kalau tiga bulan terlewati di dunia luar, maka itu sama saja dengan tujuh atau delapan tahun di dalam Tianlun Mark. Tidak heran mengapa Bu Qianfan mampu berada di level yang mengerikan seperti itu hanya dalam kurun waktu yang singkat."
Ketika mendengar betapa menakjubkannya Tianlun Mark, maka seorang pertapa muda lainnya mulai berseru, "Dia dapat meningkatkan kekuatannya sampai sebesar itu hanya dalam kurun waktu tiga bulan? Lalu, bagaimana kalau dia tinggal di dalam sana selama satu dekade? Dia pati akan menjadi tak terkalahkan saat keluar dari sana."
Seorang pertapa lain menatapnya dan mulai mencibir. "10 tahun? Itu masih di dunia luar. Jika kau berada di dalam Tianlun Mark, maka itu sama halnya dengan 300 tahun. Kecuali Bu Qianfan sudah mencapai Alam Biksu, jika belum, maka dia bisa mati di dalam sana. Apa kau pernah dengar orang yang berhasil mencapai Alam Biksu hanya dengan mengasingkan diri? Tidak."
Pria berjubah kerajaan itu mengangguk. "Benar. Kalau Menteri Peperangan sampai mengirim Bu Qianfan ke dalam Tianlun Mark selama sepuluh tahun, maka hal itu hanya akan membunuhnya. Sebenarnya, berlatih selama tiga bulan di dalam sana sudah termasuk kesempatan yang langka. Yang jelas, aku penasaran apakah dia sudah memurnikan darah dewa atau belum."
Kalau Bu Qianfan sudah melakukannya, maka hal itu akan jauh lebih mengerikan.
Tidak ada seorangpun di Gunung Scroll yang mampu menghentikan Bu Qianfan. Mereka hanya bisa melihat pria itu menyerang, namun tidak ada yang sanggup menghentikannya, sampai akhirnya lelaki tersebut telah berada di sisi Huang Yanchen.
Saat itu, tidak ada raut kegembiraan di wajah Huang Yanchen. Sebaliknya, ia malah mengernyitkan dahi. Sebab, segala sesuatunya sudah berada di luar kendali. Bahkan, ia merasa tidak tertarik lagi untuk menduduki Kursi Raja.
Dengan kepribadiannya yang keras kepala, kalau sampai Chen Kai, Chen Tianpeng dan Chen Laner tidak mencibirnya, serta rasa ingin tahunya yang besar terhadap apa yang sebenarnya terjadi di antara dirinya sendiri dan Lin Yue, maka wanita itu sama sekali tidak akan mau mendaki ke atas gunung ini bersama dengan Lin Yue.
Kala itu, Huang Yanchen hanya ingin duduk di Kursi Talent. Wanita itu sama sekali tidak ingin menjadi bahan perbincangan. Akan tetapi, pertarungan antara Sekte Setan dan Sekte Yin Yang telah membuat segala sesuatunya berada di luar kendali.
Lin Yue sudah bilang bahwa ia akan menjadi pengawalnya. Jadi, kalau wanita itu tidak mendaki ke Gunung Scroll bersamanya, maka lelaki itu juga tidak akan melakukannya.
Akan tetapi, demi kejayaan Sekte Yin Yang, maka Lin Yue harus bertarung melawan mereka. Lelaki itu harus bertarung melawan Sekte Setan dan membukakan jalan bagi para pertapa muda dari Sekte Yin Yang.
Pada saat ini, Huang Yanchen sudah tidak bisa mencegahnya lagi. Jadi, tidak peduli seberapa berbahayanya hal tersebut, namun ia masih harus mengikuti lelaki tersebut mendaki ke atas gunung. Jika tidak, maka orang-orang hanya akan menganggapnya sebagai sosok yang tidak tahu malu.
Semua orang berpikir bahwa Huang Yanchen ingin memanfaatkan Lin Yue demi mendapatkan Kursi Raja. Mereka tidak tahu bahwa baik Huang Yanchen dan Lin Yue – mereka berdua sama-sama sedang terpaksa dan dipaksa oleh situasi yang sedang terjadi.. Yang jelas, mereka berdua tidak bisa mundur.
Lin Yue sendiri memang tangguh. Oleh karena itulah, ia sama sekali tidak takut dan hanya terus melangkah maju, hingga membuat segala sesuatunya berubah menjadi chaos. Sebaliknya, Huang Yanchen tidak terlalu tangguh. Jadi, ketika ia memutuskan untuk naik ke atas Gunung Scroll bersama dengan Lin Yue, maka sebenarnya ia juga telah bersiap untuk mati di tempat ini.
Yang jelas, wanita itu membutuhkan keberanian yang tinggi untuk menghadapi resiko tersebut bersama dengan Lin Yue.
Sebenarnya, wanita itu tidak sadar terhadap maksud perkataan Lin Yue mengenai masa lalu mereka berdua, dimana itu berhubungan dengan sosok Zhang Ruochen. Namun, ketika Bu Qianfan tiba-tiba muncul di sana, maka seketika itu pula wanita tersebut menjadi semakin yakin. Sebab, wanita itu tahu bahwa Bu Qianfan pernah berhutang budi kepada Zhang Ruochen.
Huang Yanchen tahu bahwa para pria ini tidak sedang bertarung untuk dirinya.
Sementara itu, ada begitu banyak wanita yang hadir di tempat ini mulai merasa cemburu. Sebaliknya, hanya Huang Yanchen sendirian, yang masih bisa berpikir jernih. Sebab, ia juga tahu bahwa relasi antara Bu Qianfan dan Lin Yue tidak terlalu akrab.
Mungkin, Lin Yue dan Bu Qianfan sama-sama sedang bertarung atas nama Zhang Ruochen.
Huang Yanchen mulai berjalan ke samping. Wanita itu tidak berusaha membujuk Bu Qianfan, karena kata-katanya hanya akan melemahkan Bu Qianfan – yang sudah berada di setengah perjalanan.
Jika demikian, maka wanita itu akhirnya tetap memilih bungkam.
Di tempat lain, Chi pertempuran yang ganas semakin memancar dari tubuh Bu Qianfan, hingga membentuk sebuah awan hitam di atas kepalanya. Bahkan, awan hitam tersebut terus berputar secara konstan.
Pria itu melirik Kapten Rat dan Le. Saat itu, kedua matanya bersinar layaknya dua kobaran api yang membakar pupil matanya. Seperti halnya seekor binatang buas yang dilepaskan dari sangkarnya, saat itu pria tersebut berkata dingin, "Siapa yang akan bertarung melawanku?"
Kapten Rat baru saja diancam oleh Le dan dipaksa untuk melepaskan Huang Yanchen begitu saja. Jadi, kebetulan, sang Kapten sedang mencari tempat untuk melampiaskan amarahnya.
Sementara itu, kemunculan Bu Qianfan sendiri akhirnya berhasil membuatnya bersemangat. Yang jelas, Kapten Rat sudah tidak sabar lagi untuk bertarung melawannya.