Aura Suci
Aura Suci
Sementara itu, Snake Two tengah terhisap ke dalam pusat Lightning Fire Vortex tersebut. Saat itu, 99 kekuatan petir - yang ukurannya sebesar mangkuk nasi – mulai menerjangnya dari arah atas.
"Rumble!"
Meskipun Snake Two memiliki kualitas fisik yang tinggi, dan juga sedang membawa sebuah jimat harta karun pertahanan, namun pada akhirnya ia masih terkena serangan petir tersebut. Maka dari itu, wanita tersebut mulai berteriak memilukan, dimana tubuhnya juga telah berubah menjadi gosong.
Yang jelas, hampir mustahil untuk membayangkan kekuatan macam apa yang terkandung di dalam Lightning Fire Vortex tersebut. Sebab, jika bukan karena formasi taktis yang melingkupi Coliseum, maka semua orang di Kota Shentai pasti akan terbunuh, sementara seisi kota pasti akan berubah menjadi puing-puing bangunan.
Kala itu, kekuatan petir yang diarahkan kepada Snake Two telah membuat ular itu berubah menjadi wujudnya yang semula. Sehingga, ia menjadi seekor Ular Putih dengan Hati Biksu, dimana ular tersebut masih terus melepaskan serangan, meskipun ia sudah berada di dalam pusaran badai.
"Bocah, hentikan sekarang atau tidak!"
Kapten Rat memperlihatkan ekspresi keji, sebagaimana ia mulai melompat ke atas Coliseum. Lalu, sambil merentangkan cakarnya yang tajam, saat itu ia menyerang Zhang Ruochen dengan secepat kilat.
Zhang Ruochen mengendalikan Shooting Star Invisible Cloak dan cepat-cepat bergerak ke arah kanan, dan menghindar dari serangan Kapten Rat.
"Dia hampir kehilangan semua energinya."
Zhang Ruochen melirik Snake Two, yang sedang berada di dalam pusaran Lightning Fire Vortex. Seketika itu juga, ia langsung menarik Kekuatan Batin-nya.
Seketika itu juga, Lightning Fire Vortex langsung hancur dan berubah menjadi garis-garis listrik, sebelum akhirnya benar-benar menghilang sepenuhnya.
Dengan suara "boom", Ular Putih dengan Hati Biksu sepanjang 300 meter itu mulai terjatuh dari langit dan menghantam tanah, hingga membuat permukaan tanah terguncang untuk beberapa saat.
Saat itu, tubuhnya mengeluarkan asap hitam dan banyak bagian dari sisiknya yang telah mengelupas, hingga dagingnya pun sampai berubah warna menjadi gosong.
Ouyang Huan bergegas mendekat dan melompat ke atas Coliseum. Saat itu, ia berdiri di samping Ular Putih dengan Hati Biksu dan mulai memasukkan pil penyembuhan berkualitas tinggi ke dalam mulutnya.
Setelah itu, ia mulai merentangkan tangan guna mengalirkan Tenaga Chi-nya secara konstan.
Tidak lama kemudian, tubuh ular itu kembali berubah menjadi berbentuk manusia. Lalu, sambil tergeletak di tangan Ouyang Huan, maka wanita itu tampak pucat dan sekarat.
Di sisi lain, Kapten Rat sedang bertarung melawan Zhang Ruochen.
Saat itu, terdapat energi iblis dingin yang memancar dari Kapten Rat. "Lin Yue, pertama-tama kau telah membunuh Bird Nine, setelah itu kau merampok Tulang Naga Suci milik Dragon Three. Dan sekarang, kau telah melukai Snake Two dengan sangat parah. Kau benar-benar sudah membuatku muak. Bagaimana mungkin aku layak disebut sebagai pemimpin di antara 36 Palace-keeping Beast Guardian kalau aku gagal menghancurkanmu hari ini?"
Sambil bersikap acuh, saat itu Zhang Ruochen berkata, "Aku sudah cukup berbelas kasihan dengan tidak membunuh Dragon Three dan Snake Two. Akan tetapi, kalau kau masih memilih maju dan bertarung, maka aku sama sekali tidak akan keberatan."
Sambil merasa marah, saat itu Kapten Rat hendak menyerang, namun Ouyang Huan sudah lebih dulu berjalan ke arah Zhang Ruochen. Setelah itu, pria tersebut berdiri di hadapan Zhang Ruochen dan mengamatinya lekat-lekat, sebagaimana ia berkata, "Aku benar-benar mengagumi keberanianmu. Apalagi, hanya segelintir orang yang berani bermusuhan dengan Sekte Bulan Penyembah Setan."
Ouyang Huan hanya bermaksud untuk menguji kekuatan milik para pertapa di Wilayah Timur, namun diluar dugaan, dua pasukannya malah dikalahkan oleh Lin Yue.
Meskipun ia masih terlihat tenang dan santai, namun sebenarnya ia sedang merasa marah.
Pada saat ini, orang-orang bisa melihat bahwa Putra Iblis dari Sekte Sesat sepertinya akan terlibat langsung ke dalam pertarungan tersebut.
Kekuatan Batin yang diperlihatkan oleh Lin Yue sendiri benar-benar tangguh, bahkan seorang Setengah-Biksu di level pertama juga pasti akan merasa kewalahan. Saat itu, Ouyang Huan sudah bersiap untuk bertarung di situasi yang semacam ini, dimana ia ingin membuktikan kepada semua orang terkait betapa ia sangat percaya diri terhadap kemampuannya sendiri.
Ouyang Huan menambahkan, "Sejujurnya, kapabilitasmu tidak sepenuhnya lebih superior daripada Snake Two. Sebab, jika kau tidak menggunakan Kekuatan Batin milik orang lain, maka kau mungkin sudah kalah dalam pertempuran ini."
Zhang Ruochen melirik bidak catur di tangannya dan berkata acuh, "Apa kau pikir bidak catur ini hanya satu-satunya kartu andalanku?"
Hanya tersisa 10 persen Kekuatan Batin yang tersimpan di dalam bidak catur tersebut – itu artinya bahwa benda tersebut sudah tidak lagi berguna.
Selain itu, Zhang Ruochen sendiri sama sekali tidak takut kalau harus berhadapan dengan Ouyang Huan, sosok lawan yang sangat tangguh.
Kala itu, Ouyang Huan tersenyum tipis dan berkata, "Benarkah? Jika demikian, maka aku akan bertarung melawanmu dan melihat sendiri seperti apa kartu andalan yang masih kau simpan."
Sambil berdiri di bawah Coliseum, saat itu Ao Xinyan berkata dingin, "Aku rasa Lin Yue sudah kehabisan Chi Suci setelah bertarung selama dua kali berturut-turut. Apa kau sedang mengambil kesempatan di dalam kondisinya yang demikian?"
Seketika itu juga, para Jenius Muda dari Wilayah Timur dan murid-murid dari Sekte Yin Yang mulai mengkritiknya.
"Aku tidak menyangka bahwa Ouyang Huan, sang Putra Iblis dari Sekte Setan, ternyata adalah sosok pria yang tak tahu malu."
"Ternyata Sekte Setan hanya mampu menggunakan Attrition Warfare untuk bertarung melawan para pertapa dari Wilayah Timur."
"Cepat kembali saja ke Wilayah Pusat. Jangan malah mempermalukan diri sendiri di Sekte Yin Yang."
...
Ouyang Huan mengernyitkan dahi, sebagaimana ia mulai mengeluarkan sebuah Kotak Permata Glaze dan melemparkannya ke arah Zhang Ruochen. "Karena kau sudah kehilangan begitu banyak Chi Suci, maka aku tidak akan pernah memanfaatkan situasi tersebut.
"Itu adalah Pil Chi Suci yang dimurnikan oleh Sekte kami, dimana bahan-bahannya berasal dari Batu Suci yang sudah dicairkan selama 10 tahun. Selain itu, Dosis Spiritual berumur tujuh ribu tahun juga ditambahkan kedalam proses pemurnian pil tersebut.
"Ketika kau menelannya, maka kau akan kembali pada kondisi optimalmu dalam kurun waktu 15 menit, dimana Chi Suci-mu pasti juga akan kembali terisi penuh."
Zhang Ruochen mengambil Kotak Permata Glaze itu tanpa ragu dan langsung membukanya.
Setelah itu, terdapat Arwah Pil yang keluar dari kotak tersebut, hingga membentuk awan Chi Suci. Pada permukaan pil tersebut, di sana terdapat titik-titik cahaya yang bersinar seperti bintang-bintang di langit.
Ternyata, itu benar-benar merupakan Pil berkualitas tinggi, setidaknya bernilai 500 ribu Kristal Suci. Bahkan, seorang Setengah-Biksu di level pertama – yang sudah terkuras habis Chi Suci-nya – dapat mengembalikan tenaganya sampai penuh setelah menelan pil tersebut.
Seandainya pil ini ditelan oleh seorang pertapa dari Alam Fish-dragon, maka pil itu bukan hanya akan mengisi kembali Chi Suci-nya, namun juga meningkatkan pengolahannya.
Saat itu, Ouyang Huan sedang menunjukkan kedermawanannya.
Akan tetapi, Ouyang Huan adalah pria yang berasal dari Sekte Setan, dan mungkin ia tidak benar-benar jujur. Maka dari itu, untuk berjaga-jaga, maka Zhang Ruochen mulai mempelajari pil tersebut dengan seksama, agar ia semakin yakin bahwa Ouyang Huan tidak akan melakukan apa-apa sebelum ia sempat menelannya.
Sebelum Zhang Ruochen sempat menelan Pil Chi Suci tersebut, maka seketika itu pula terdapat kolom cahaya putih yang mendekat dari arah kejauhan, lalu sampai di tengah Coliseum tersebut, sebelum akhirnya berubah menjadi siluet wanita yang ramping dan cantik.
Saat itu, terdapat aliran Chi Suci yang kuat, yang memancar dari siluet cantik tersebut, hingga membuat Zhang Ruochen dan Ouyang Huan terhempas dari Coliseum, seperti daun-daun yang sedang berguguran.
Ouyang Huan dan Zhang Ruochen berusaha menyeimbangkan tubuh masing-masing, dan cepat-cepat menyadari bahwa sosok wanita cantik yang sedang berada di atas Coliseum, tidak lain adalah Lady Saint itu sendiri.
Cahaya suci yang dipancarkan oleh Lady Saint bahkan sampai menyebar luas di sekitarnya. Akibatnya, udara di sekitar sana langsung berturbulensi, sementara garis-garis cahaya suci mulai berguguran dari langit, dan akhirnya berkumpul menjadi Aura Suci, yang perlahan-lahan mulai melingkupi seisi Kota Shentai.
"Salam, sang Biksu!"
"Salam, sang Biksu!"
...
Hampir semua orang di Kota Shentai – termasuk juga para superior dari Alam Setengah-Biksu – akhirnya berlutut dan memberi hormat kepada Lady Saint.
Ini adalah untuk mengungkapkan rasa patuh dan hormat mereka kepada sang Biksu.
Bagaimanapun juga, derajat milik seorang Biksu jauh lebih tinggi daripada Setengah-Biksu. Seorang Biksu bisa mendapatkan Holy Source – yang digunakan untuk berkomunikasi dengan hukum langit dan bumi – dimana itu juga menandakan kesucian mereka.
Pada saat seseorang telah berhasil menjadi Biksu, maka di sana pasti terdapat perubahan yang signifikan pada langit dan bumi dalam radius 10 ribu mil di sekitar. Perubahan-perubahan itu pasti akan berpusat pada sang Biksu, hingga akan mempengaruhi semua manusia dan para makhluk hidup yang berada di dalam lingkup area tersebut.
Menjadi seorang Biksu adalah setengah perjalanan menuju Jalan Suci.
Setiap kultivator di Jalan Suci pasti akan merasa takut kepada seorang Biksu. Jadi, kapanpun mereka bertemu dengan seorang Biksu, maka mereka pasti akan langsung berlutut dan memberi hormat dengan tulus.
Ketika berada di situasi normal, maka seorang Biksu tidak akan pernah menghianati norma di Jalan Suci – sebagaimana misal, mereka tidak akan pernah menekan orang-orang biasa dengan menggunakan Aura Suci-nya.
Saat itu, Lady Saint berkata dingin, "Aku mengundang para ksatria bertalenta dari Sekte Setan untuk berpartisipasi ke dalam Konferensi Teknik Pedang, dan bukan datang kemari untuk membuat masalah. Kalau hal yang seperti ini sampai terulang kembali, maka aku sendiri yang akan memburu kalian."
Meski demikian, Ouyang Huan sama sekali tidak gentar terhadap Aura Suci yang dipancarkan oleh Lady Saint. Saat itu, ia masih berdiri tegak. Lalu, sambil membungkuk, maka ia berkata tenang, "Karena Yang Mulia, Lady Saint, sudah mengeluarkan perintah, maka saya berjanji tidak akan pernah ada lagi kejadian seperti ini. Akan tetapi, Yang Mulia, saya telah menyimpan dendam kepada Lin Yue. Jadi, tolong izinkan saya untuk berduel dengannya."
Yang jelas, Ouyang Huan telah berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi, sehingga ia dijaga oleh Tanda Dewa, dan membuatnya tidak terpengaruh oleh Aura Suci Lady Saint.
Tentu saja, hal itu karena Aura Suci yang dipancarkan oleh Lady Saint sedang terfokus pada semua orang di Kota Shentai, dan tidak diarahkan langsung kepada Ouyang Huan, yang akhirnya mengapa pria tersebut dapat bertahan dari hukum tekanan Jalan Suci.
Aura Suci milik seorang Biksu adalah hukum tekanan Jalan Suci.
Lady Saint berkata, "Sebaiknya kau lupakan dulu masalah dendammu. Sebab, bulan depan, aku akan mengadakan pesta Ahli Waris Daratan Kunlun di Kota Shentai. Jadi, kalian berdua bisa menyelesaikan dendam itu di sana."
Ouyang Huan sendiri benar-benar paham bahwa Lady Saint sedang berusaha untuk membantu Lin Yue dengan menunda pertarungan ini sampai bulan depan.
Akan tetapi, tidak peduli sekeras apapun Lin Yue berlatih, namun ia sepertinya sama sekali tidak akan pernah sanggup menandingi Ouyang Huan. Jadi, apakah Lin Yue akan kembali mengandalkan Kekuatan Batin milik Lady Saint saat pertarungan itu tiba?"
Seandainya Lin Yue berhasil mengalahkan Ouyang Huan dengan cara yang seperti itu, maka semua orang pasti akan menertawakannya.
Pria macam apa yang mengalahkan lawannya dengan meminjam kekuatan seorang wanita?
"Lin Yue dan Lady Saint pasti memiliki hubungan yang spesial," pikiran ini diam-diam melintas di benak para Biksu dari keluarga tangguh.
Di sisi lain, para pertapa dari generasi muda mulai tertarik dengan kalimat "Pesta Ahli Waris" tersebut. Jadi, ada sebagian besar dari mereka yang tiba-tiba langsung merasa bersemangat dan tidak sabar lagi untuk menunggu hari itu tiba.
Enam tahun silam, Tuan Mei mengadakan pesta Hero, dan mengundang para talenta muda dari segala penjuru dunia, dimana mereka berkumpul di Sekte Scroll. Pada perhelatan itu, akhirnya "Lima Hero" dilahirkan. Tepat pada momen itulah, Wan Zhaoyu, Chen Wutian, dan beberapa orang lagi akhirnya menjadi terkenal di seluruh dunia, hingga mereka pun menjadi idola untuk banyak orang.
Sekarang ini, Lady Saint sedang mengikuti apa yang pernah dilakukan oleh Tuan Mei, dengan cara mengadakan sebuah pesta Ahli Waris. Yang jelas, pesta itu ditujukan untuk mencari kandidat yang cocok untuk Sembilan Ahli Waris di Daratan Kunlun.
Mereka yang bisa menjadi Ahli Waris di Daratan Kunlun, pasti akan menjadi idola di era selanjutnya, seperti halnya Wan Zhaoyi dan Chen Wutian, yang nama-nama mereka sudah terkenal sejak lama.
Jadi, siapa yang tidak ingin terkenal dalam kurun waktu satu malam?
Selain itu, derajat dari seorang Ahli Waris di Daratan Kunlun benar-benar sangat penting. Jadi, siapa yang tidak ingin berjuang untuk mendapatkannya?
Meskipun mereka tidak punya kesempatan untuk menjadi salah satu Ahli Waris di Daratan Kunlun, namun mereka masih punya kesempatan untuk hadir di dalam pesta tersebut. Sebab, ketika mereka mendapatkan kesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang kuat dari seluruh Daratan Kunlun, maka hal itu benar-benar merupakan sesuatu yang patut untuk dibanggakan.