Buku Suci Confucian
Buku Suci Confucian
Kekuatan Pisau Suci itu berhasil menangkal dua buah Golden Snake Divine Rapier, dan membuatnya terhempas ke udara. Setelahnya, Pisau Suci itu melayang di atas kepala Zhang Ruochen.
Saat menyaksikan pertempuran yang sedang terjadi, maka seketika itu pula ekspresi wajah Lady Saint langsung berubah drastis. Wanita itu langsung menggenggam kipas lipatnya dengan semakin erat, dan bersiap-siap untuk menyelamatkan Zhang Ruochen. Wanita itu berpikir tidak masalah kalau Zhang Ruochen sampai kalah. Lagipula, lelaki tersebut sudah mampu mengimbangi kekuatan seorang Setengah-Biksu, dimana hal itu merupakan pencapaian yang sungguh luar biasa.
Akan tetapi, Zhang Ruochen sendiri sepertinya masih enggan untuk menyerah. Saat itu, ia mengaktifkan kecepatan dan mekanisme pertahanan dari Shooting Star Invisible Cloak, sebelum akhirnya melompat ke arah depan dengan secepat kilat.
Pada akhirnya, Pisau Suci itu mendarat di tempat Zhang Ruochen berada sebelumnya.
"Roar!"
Permukaan tanah yang terkena serangan itu pun langsung berlubang sampai seluas 10 meter. Kekuatan pisau itu sampai menyebar di sekitar Sungai Bangkai, hingga membuat aliran sungainya sempat terhenti untuk beberapa detik.
Meski demikian, Pemakaman Dewa masih memiliki kekuatan misterius, dimana tempat tersebut dapat dengan cepat menutup segala celah atau bahkan retakan-retakan yang pernah terbentuk di permukaan tanah.
Ketika Zhang Ruochen berpikir bahwa dirinya sudah berhasil menghindari serangan Pisau Suci, namun sialnya ia tidak sempat lari dari ledakan energi tersebut.
Alhasil, ledakan energi itu pun langsung mengenai dadanya. Pada saat itu, meskipun Shooting Star Invisible Cloak mampu menyerap sebagian besar kekuatan yang terkandung di dalam ledakan energi tersebut, namun ia masih juga terluka parah.
Sehingga, terdapat jejak darah yang muncul di balik Shooting Star Invisible Cloak, yang memanjang dari mulai leher sampai ke perutnya. Yang jelas, semua itu adalah karena Mutiara Naga di dalam tubuhnya – yang melindunginya dari sepersekian ledakan energi tersebut.
"Tanpa menggunakan kekuatan ruang dan waktu, maka pertarungan melawan seorang Setengah-Biksu adalah tantangan yang sangat besar, mengingat tingkat pengolahanku masih seperti ini." Batin Zhang Ruochen.
Pertarungan ini pasti akan menjadi pengalaman tersendiri – baik bagi Qi Yun maupun Zhang Ruochen.
Zhang Ruochen tidak bisa menggunakan kartu andalannya karena Lady Saint dan Qi Qiankun sedang mengamati pertarungan mereka. Jika tidak, maka ia punya kesempatan sebesar 70% untuk mengalahkan Qi Yun dengan menggunakan kartu-kartu andalannya.
Qi Yun menarik kembali Pisau Suci-nya. Lalu, pada saat ia menyaksikan jika Zhang Ruochen sedang tertatih-tatih bangkit berdiri setelah menerima serangannya, maka seketika itu pula hatinya merasa tersentak.
"Dia... dia belum mati?"
Lady Saint menghela nafas lega dan berkata, "Lin Yue, tidak perlu sampai bersusah payah seperti itu saat bertarung melawannya. Sebaiknya kau gunakan kartu andalanmu dan cepat selesaikan pertarungan ini."
Wanita itu mencoba untuk mengingatkan Zhang Ruochen, agar lelaki tersebut menggunakan bidak catur berisi Kekuatan Batin.
Di sisi lain, Zhang Ruochen tidak akan pernah mempertaruhkan nyawanya sendiri hanya karena taruhan Lady Saint. Maka dari itu, ia segera menyimpan kembali dua buah Golden Snake Divine Rapier-nya, dan berkata, "Pertarungan saya melawan leluhur Qi Yun adalah untuk menguji kemampuan saya. Ternyata, sudah terbukti bahwa saya belum mampu bertarung melawan seorang Setengah-Biksu dengan tingkat pengolahan yang sekarang."
Kekuatan yang dilepaskan oleh Qi Yun ketika ia menggunakan Senjata Suci benar-benar berada di luar jangkauan Zhang Ruochen. Maka dari itu, hanya ketika ia menggunakan kekuatan ruang, maka saat itu ia mampu mengimbangi Qi Yun.
Bagaimanapun juga, ia tidak bisa meremehkan kekuatan bertarung seorang Setengah-Biksu.
Qi Yun merasa terhina oleh kata-kata yang diucapkan seorang pertapa dari Alam Fish-dragon. Saat itu, ia membalas dingin, "Kartu andalan apa yang kau punya, junior? Cepat gunakan itu."
"Baiklah."
Zhang Ruochen menganggukkan kepalanya.
Zhang Ruochen sangat memahami kemampuannya sendiri, hingga ia tidak perlu mempertaruhkan nyawanya hanya untuk bertarung melawan Qi Yun.
Maka dari itu, ia pun mengeluarkan bidak catur dan meletakkan di tengah tangannya.
Setelah itu, terdapat berkas-berkas cahaya yang memancar dari bidak catur tersebut. Tidak lama setelahnya, berkas-berkas cahaya itu sudah menyelimuti area seluas 10 mil.
"Ini adalah fluktuasi Kekuatan Batin yang besar. Jangan bilang kalau kau ternyata mampu menggunakan mantra-mantra?"
Qi Yun pun akhirnya mendapatkan gambaran terkait dengan kemampuan Lin Yue. Sekarang ini, ia pun menjadi semakin waspada dan tidak ingin lagi meremehkan lawannya.
"Creation of Heaven and Earth."
Qi Yun sudah bersiap untuk menyerang. Saat itu, sambil menggenggam pegangan pedangnya dengan kedua tangan, maka ia pun langsung melompat ke udara.
Lima Chi Suci yang menyala itu mulai terlepas dari tangan, kaki dan punggungnya. Lima Chi Suci itu mulai berotasi di sekitarnya, hingga menciptakan sebuah pusaran api yang besar.
Lima Chi Suci itu bergerak mengelilingi Pisau Suci Qi Yun.
"Wham"
Pisau Suci itu bersinar tenang – dengan cahaya brilian – dimana itu tampak seperti bulan berwarna merah yang sedang menggantung di langit. Lingkaran Pisau Suci itu pun hendak menyerang Zhang Ruochen.
"Wrath of the Thunder God!"
Zhang Ruochen mulai menggunakan Kekuatan Batin yang terdapat di dalam bidak catur, lalu mulai menyuntikkannya ke dalam Bola Petir secara konstan. Setelah itu, ia pun mengangkat tangannya di atas kepala.
"Wzzz!"
Ribuan garis-garis petir mulai memancar dari Mutiara Petir dan membentuk sesosok bayangan ilusi raksasa petir yang mengerikan. Raksasa petir itu sedang membawa palu petir, dimana ia langsung menghantamkan palu tersebut ke arah Pisau Suci.
Seketika itu, terdapat cahaya yang memancar dari serangan petir tersebut, hingga menciptakan riak-riak energi, yang menyebar sampai ke arah Zhang Ruochen dan Qi Yun.
Pada saat itu, Zhang Ruochen langsung melepaskan kolom cahaya untuk menangkal ledakan energi tersebut.
"Pfft!"
Di tempat lain, Qi Yun terkena tiga serangan petir, hingga tubuhnya langsung menjadi gosong. Saat itu, lima organ inti dan enam organ berongganya mulai terluka parah, sementara ia juga langsung memuntahkan darah.
Dengan sebuah "swish," maka Pisau Suci itu terhempas ke udara dan mendarat di sebelahnya.
"Kau... ternyata kau adalah seorang Master Kekuatan Batin..." Qi Yun menatapnya dengan mata membelalak. Saat itu, tubuhnya gemetar hebat, karena ia tidak menyangka bahwa dirinya akan dikalahkan oleh seorang pertapa dari Alam Fish-dragon.
Di satu sisi, cahaya suci di tubuh Qi Yun pun semakin meredup, dan menandakan bahwa ia sudah kehilangan banyak Chi Suci, sekaligus juga sedang terluka parah.
Zhang Ruochen berjalan keluar dari asap hitam. Lalu, sambil membawa bidak catur dan Bola Petir, maka ia berkata santai, "Kau sudah kalah, Leluhur Qi Yun!"
Seketika itu juga, Lady Saint mengangkat pipinya dan menunjukkan lehernya yang putih, dimana ia tampak seperti seekor angsa elegan yang sedang memaku matanya ke arah Qi Qiankun, sambil berkata, "Qi Qiankun, kau sudah kalah!"
Terdapat tatapan nanar di mata pria tersebut, hingga ia berkata dingin, "Kekuatan Batin di dalam bidak catur itu bukan milik Lin Yue. Pertarungan ini tidak adill."
Lady Saint berkata, "Bicara tentang keadilan, bagaimana mungkin seorang Setengah-Biksu bertarung melawan seorang pertapa di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon? Apalagi, Lin Yue menggunakan caranya sendiri untuk mengalahkan Qi Yun. Jangan bilang bahwa kau, Qi Qiankun yang terhormat, hendak berbuat curang?"
"Ha ha!"
Qi Qiankun terkekeh, sementara kedua matanya berubah menjadi keji, sebagaimana ia mulai berteriak, "Kau pasti sedang bermimpi saat ingin membuatku menyerahkan diri."
Qi Qiankun menarik Qi Yun dengan menggunakan tangan besarnya, dan mengubahnya menjadi ledakan cahaya suci, sebelum akhirnya pergi meninggalkan Pemakaman Dewa.
"Aku sudah memberimu satu kali kesempatan, namun kau menolaknya."
Lady Saint sepertinya sudah menduga bahwa Qi Qiankun pasti akan mengkhianati perjanjian mereka. Saat itu, ia menggelengkan kepalanya pelan dan langsung membuka tangannya. Setelah itu, terdapat buku permata yang muncul dari tangannya.
Wanita itu melemparkan bukunya di udara, dan membuatnya melayang-layang di atas langit.
Buku Suci itu memancarkan cahaya suci, hingga semua Demon Sly di seluruh Pemakaman Dewa langsung berhasil dibersihkan dalam kurun waktu sekejap.
Lalu, ketika buku itu terbuka, maka tidak terhitung jumlah karakter yang keluar dari sana, yang mana akhirnya membentuk lautan karakter. Beberapa karakter itu berada di ketinggian satu kaki, sementara yang lain tampak melayang sampai ke Langit Kesembilan. Di atas langit, ada begitu banyak karakter yang tampak seperti bintang-bintang, hingga benar-benar sulit untuk menghitungnya.
"Buku Suci Confucian."
Qi Qiankun mendongak dan menyaksikan begitu banyak karakter di atas sana. Di waktu yang bersamaan, itu terdengar seperti halnya para cendekiawan yang sedang membaca puisi-puisi. Seketika itu juga, wajahnya langsung diselimuti oleh rasa takut, dimana ia mulai memobilisasi semua Chi Suci di dalam tubuhnya, dan hendak melarikan diri di ujung horizon.
Zhang Ruochen merasa tercengang ketika ia menyaksikan Buku Suci itu melayang-layang di atas langit.
Pada dasarnya, setiap Biksu dari Sekte Confucian akan selalu menuliskan sebuah Buku Suci – berisi tentang pemahaman mereka sepanjang hidup – setelah berhasil menembus Alam Biksu.
Maka dari itu, setiap Buku Suci tersebut mengandung Kekuatan Biksu.
Di sisi lain, Buku Suci yang berasal dari Sekte Confucian adalah yang paling kuat di antara buku suci lainnya.
Sejak era kuno, seluruh Daratan Kunlun hanya pernah memproduksi empat Buku Suci, dimana keempatnya ditulis oleh para Leluhur dari Sekte Confucian. Beberapa di antara buku-buku itu memiliki pengetahuan dan kekuatan suci yang sangat mendalam.
Siapa yang menyangka kalau ternyata Lady Saint mempunyai salah satu dari empat buku yang pernah ditulis oleh Leluhur Sekte Confucian?
"Nooooo!"
Tanpa sanggup mempertahankan diri, saat itu Qi Qiankun dan Qi Yun sama-sama mengecil seperti lalat, sementara mereka langsung diselimuti oleh tulisan-tulisan karakter tersebut. Perlahan-lahan, mereka semua mulai ditarik ke dalam Buku Suci Confucian tersebut.
Buku Suci Confucian itu terbang kembali dan mendarat di tangan Lady Saint.
"Luar biasa. Jika kau dapat memahami semua isi bukunya, maka aku sangat yakin kalau kau akan menjadi orang yang paling pandai di seluruh Daratan Kunlun." Kata Blackie kepada Zhang Ruochen dengan menggunakan gelombang suara.
Blackie menjilat bibirnya sendiri, sementara kedua matanya tampak bersinar cerah. Pada saat ini, kucing itu sudah bersiap untuk melesat dan mencuri Buku Suci Confucian.
"Buku Suci Confucian adalah harta karun paling berharga yang berasal dari Sekte Confucian. Siapapun yang hendak mengambilnya, maka semua superior dari Sekte Confucian pasti akan memburunya. Selain itu, pengetahuan dan Aura Suci yang terkandung di dalam Buku Suci Confucian benar-benar luas, hingga sosok Biksu sekalipun – yang hendak mempelajarinya – bisa jadi akan meledak," kata Zhang Ruochen.
Lady Sanit adalah sosok yang memiliki Kekuatan Batin level tinggi. Jadi, wanita itu samar-samar mendengar percakapan antara Blackie dan Zhang Ruochen melalui gelombang suara mereka, hingga ia pun akhirnya sedikit merasa terganggu. Pada akhirnya, wanita itu menoleh untuk menatap mereka berdua.
Seketika itu juga, Zhang Ruochen langsung merasa tersentak. Apakah wanita itu sudah mendengar pembicaraannya dengan Blackie?
Kedua mata Lady Saint sedang terfokus ke arah Blackie, dan ia pun berkata, "Mereka yang hendak menodai Buku Suci Confucian akan dibuang ke dalam Medan Pertempuran Dunia Primitif dan tidak akan pernah lagi diizinkan untuk kembali ke Daratan Kunlun."
Ketika menyaksikan bahwa kekuatan Lady Saint telah kembali seperti semula, maka seketika itu pula Blackie tidak berani lagi membual. Maka dari itu, kucing itu langsung pura-pura bersikap lebih menggemaskan, sambil terus menerus menggelengkan kepalanya.
Seketika itu juga, Lady Saint tersenyum. Yang jelas, wanita itu tidak sedang marah kepada Blackie.
Tiba-tiba, kedua matanya terpaku ke arah Netherworld di seberang Sungai Bangkai. Saat itu, wajah cantiknya langsung berubah warna, sebagaimana ia mulai berseru. "Oh tidak, aura Buku Suci Confucian ternyata telah membangkitkan makhluk tangguh dari Netherworld."
Seberapa mengerikannya makhluk itu sampai-sampai Lady Saint merasa takut?
Zhang Ruochen menatap ke arah Sungai Bangkat dan benar saja, ia menyaksikan sebuah awan hitam sedang melesat cepat ke arah mereka.
Pada saat itu, Lady Saint langsung membawa Zhang Ruochen dan Blackie pergi dari Pemakaman Dewa secepat mungkin.
Setelah itu, mereka berhasil melarikan diri dari Pemakaman Dewa sebelum awan hitam itu sempat menangkap mereka.
Awan hitam di langit itu sepertinya berada di bawah kendali kekuatan tertentu, hingga tidak bisa keluar dari Pemakaman Dewa tersebut. Pada akhirnya, ia kembali lagi ke tempatnya yang semula.
"Rahasia apa yang sebenarnya tersembunyi di dalam Pemakaman Dewa?" jubah Zhang Ruochen sudah benar-benar banjir oleh keringat.
Saat itu, ia sedang terengah-engah dan kesulitan untuk menenangkan dirinya.
Semenjak tempat itu adalah sebuah peninggalan dari Abad Pertengahan, lalu apa yang sebenarnya terjadi selama Abad Pertengahan tersebut?
Zhang Ruochen memiliki begitu banyak pertanyaan semacam ini di dalam benaknya. Yang jelas, ia benar-benar ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Akan tetapi, ia hanya tahu bahwa dengan tingkat pengolahannya yang sekarang, maka kembali masuk ke dalam sana adalah sama halnya dengan bunuh diri.
Lady Saint berdiri di puncak gunung dan menyaksikan kepergian awan hitam itu di ujung horizon.
Meskipun wanita itu memiliki pengetahuan yang luas terkait dengan Pemakaman Dewa, namun bertemu dengan awan hitam itu ternyata masih mampu mengejutkannya.
Bahkan dengan tingkat pengolahannya yang sudah setinggi itu, namun ia masih tidak berani menyeberang ke dalam area terlarang tersebut.
Ketika sudah kembali ke Sekte Yin Yang, maka Zhang Ruochen segera berpisah dengan Lady Saint.
Zhang Ruochen tidak pergi ke Paviliun Pedang. Sebaliknya, ia bergegas menuju ke Gunung Suci Zixia.
Bagaimanapun juga, Konferensi Teknik Pedang sebentar lagi akan diselenggarakan, dan ia harus mengandalkan Dunia Lukisan untuk meningkatkan level Tao pedangnya dalam sisa waktu yang semakin sempit ini.
Pada saat ia tiba di kaki Gunung Suci Zixia, saat itu ia bertemu dengan murid asing perempuan.
Murid asing perempuan itu berdiri di atas tangga batu. Ia memiliki bentuk tubuh yang menarik, dengan pinggul yang ramping. Kedua matanya tampak berbinar saat ia menyaksikan Zhang Ruochen, seakan-akan waktu telah terhenti, dimana ia pun berkata, "Kakak saudara Lin Yue, aku sudah menunggumu selama tiga hari di Gunung Suci Zixia. Dari mana saja kau?"
Ketika Zhang Ruochen menyaksikan perempuan tersebut, maka seketika itu pula ia tidak tahu harus tertawa atau menangis. "Saudari senior seperguruan Duanmu, sejak kapan kau menjadi murid asing dari Sekte Yin Yang?"
Ternyata, murid asing perempuan berjubah putih itu adalah Mu Lingxi.
"Tidak sulit bagiku untuk menjadi seorang murid asing dari Sekte Yin Yang."
Mu Lingxi mengelus pipinya pelan, seraya tersenyum dan berkata, "Aku bergegas menuju ke Sekte Yin Yang ketika aku baru saja menerima suratmu. Apa Qi Feiyu, si rubah itu, sedang berusaha untuk menggodamu?"