Kaisar Dewa

Bertarung Melawan Snake Two



Bertarung Melawan Snake Two

3Seorang Biksu yang bertugas menjaga Kota Shentai adalah Biksu Lingding dari Istana Penegak Hukum. Nama aslinya adalah Luo Lingding.     

Biksu Lingding berdiri di sebuah balkon Menara Array, di tengah Kota Shentai. Sambil mengenakan jubah Taoist, saat itu tubuhnya memancarkan cahaya berwarna putih. Pada saat ini, ia sedang melipat tangannya di belakang pinggul dan memaku pandangan matanya ke arah Zhang Ruochen dan Snake Two – yang berada di tengah Coliseum.     

Di belakangnya, di sana ada tiga orang Setengah-Biksu yang berasal dari Istana Penegak Hukum: Kongyu, Kongling, dan Kongche.     

"Sekte Setan memang sudah keterlaluan. Berani-beraninya mereka membuat masalah di wilayah kekuasaan Sekte Yin Yang." Setengah-Biksu Konyu - yang agak gemuk - sedang mendengus marah.     

Setengah-Biksu Kongling menatapnya dengan tampang khawatir. "Snake Two adalah seekor binatang buas purbakala, sang Ular Putih dengan Hati Biksu. Selain itu, ada darah Mythical Beast yang mengalir di dalam tubuhnya. Wanita itu sangat kuat baik dalam Tao pedang maupun Kekuatan Batin-nya.     

"Kami dengar bahwa Snake Two telah bertarung melawan seorang Setengah-Biksu di level pertama dari istana kekaisaran saat dia sedang menuju kemari. Mereka berdua telah menukar ratusan gerakan, namun dia masih belum berhasil dikalahkan."     

Setengah-Biksu Kongling menambahkan, "Lin Yue akan mewakili Sekte Yin Yang dalam Konferensi Teknik Pedang mendatang. Kalau sampai terjadi sesuatu kepadanya, bagaimana kita menjawab pertanyaan dari Master atau sang Biksu Pedang?"     

Biksu Lingding mengangguk. "Tingkat pengolahan Lin Yue masih berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Akan tetapi, Snake Two sudah hampir mencapai Alam Setengah-Biksu. Yang jelas, lelaki itu masih perlu banyak berlatih, sebelum akhirnya mampu mengimbangi kekuatan lawannya. Kongling, cepat hentikan pertarungan mereka dan katakan pada orang-orang dari Sekte Setan kalau kita akan membunuh mereka semua jika mereka terus bersikap seperti itu."     

"Baik, Tuan."     

Kongling bangkit berdiri dan hendak pergi menuju ke Coliseum.     

"Tunggu sebentar."     

Terdengar suara wanita dari kejauhan. Bahkan, suara itu sampai menggema di telinga Biksu Lingding dan ketiga Setengah-Biksu yang lain.     

"Hormat kami kepada Yang Mulia Lady Saint."     

Sambil berbaris rapi, tiga orang Setengah-Biksu itu membungkuk bersama dan memberi hormat kepada Lady Saint, dimana mereka bertiga tampak sangat patuh.     

Biksu Lingding mengernyitkan dahi dan bertanya, "Apa maksud Anda, Yang Mulia?"     

Lady Saint sedang mengenakan pakaian putih Confucian, dan berpakaian seperti seorang pria. Yang jelas, ia terlihat cukup menarik. Saat itu, ia berkata sambil tersenyum lebar. "Biksu Lingding, saya minta maaf, tapi ini yang saya maksudkan: saya sangat percaya diri dengan kemampuan Lin Yue. Jadi, dia pasti mampu mengalahkan Snake Two."     

Lady Saint mengatakan itu dengan bahasa khas seorang junior. Seketika itu juga, Biksu Lingding langsung mengernyitkan dahi, namun ia juga merasa puas. Lagipula, baik tingkat pengolahan dan derajat wanita tersebut jauh berada di atasnya. Maka dari itu, ketika wanita itu bicara dengan menggunakan bahasa seorang junior, maka hal itu benar-benar menunjukkan rasa hormat yang begitu besar.     

Biksu Lingding berkata, "Lin Yue memang lumayan tangguh. Akan tetapi, tingkat pengolahannya masih berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Maka dari itu, saya khawatir dia akan terluka. Yang Mulia pasti sudah paham betapa pentingnya dia bagi Sekte kami."     

Lady Saint tersenyum samar dan melirik ke arah Lin Yue. "Seandainya Lin Yue berhasil mengalahkan Snake Two saat masih berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon, maka potensinya di masa depan tidak akan pernah terbatas!"     

Fakta bahwa Lady Saint berusaha untuk memprediksi masa depan yang cerah untuk Lin Yue, sesungguhnya itu adalah berita yang baik bagi Sekte Yin Yang.     

Maka dari itu, hati Biksu Lingding langsung berdebar-debar. Tiba-tiba, ia menyadari betapa Lady Saint benar-benar memiliki harapan yang tinggi terhadap Lin Yue, hingga ia sampai datang sendiri untuk melihat pertarungannya.     

"Apa Lady Saint... sedang mempertimbangkan Lin Yue untuk dijadikan sebagai salah seorang Ahli Waris dari Daratan Kunlun? Apa pertarungan melawan Snake Two ini akan menjadi ujian terakhirnya?" Biksu Lingding mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri.     

Ahli Waris di Daratan Kunlun adalah status yang berarti besar bagi sekte tersebut. Artinya, hal itu mengindikasikan bahwa Sekte Yin Yang akan mampu bertahan selama 1.000 tahun ke depan, tanpa sama sekali ada penjajahan dan/atau penyerangan.     

"Lin Yue, dia akan berkontribusi besar kepada Sekte! Meskipun dia gagal mengalahkan Snake Two, tapi dia tidak boleh mati." Biksu Lingding menghela nafas dalam-dalam, sementara kedua matanya terlihat semakin serius.     

Sang Biksu harus membuat Lady Saint semakin bangga terhadap Lin Yue, tidak peduli bagaimanapun caranya.     

Snake Two dan Zhang Ruochen sedang berhadap-hadapan di atas Coliseum. Meskipun mereka berdua belum memulai pertarungannya, namun mereka telah saling menukar pedang Chi untuk menciptakan momentum masing-masing.     

Kala itu, kedua pedang Chi mereka mulai saling serang, berbenturan dan terhempas di waktu yang bersamaan. Pada saat itu, distorsi waktu dapat dirasakan di sekitar sana.     

"Kau hanyalah seekor binatang buas purbakala, namun kau sudah berhasil menguasai Satu Pedang sampai pada tingkatan Puncak. Ternyata kau memang layak disebut sebagai Ular Putih dengan Hati Biksu," kata Zhang Ruochen.     

Meskipun mereka belum bertarung, namun Zhang Ruochen sudah bisa merasakan Tao pedangnya yang lumayan kuat. Yang jelas, wanita itu telah berhasil mencapai level kesepuluh dari Satu Pedang. Bahkan, bisa jadi wanita itu juga menguasai beberapa level di Dua Pedang.     

Selama seribu tahun belakangan, hanya segelintir orang yang mampu menguasai sampai level kesepuluh di Satu Pedang ketika mereka masih berada di Alam Fish-dragon. Alhasil, mereka semua dikenal sebagai pahlawan pedang.     

Seorang pahlawan pedang dari Alam Fish-dragon dapat dengan mudah disebut sebagai seorang jenius Tao pedang.     

Snake Two memperlihatkan kedua taringnya yang berwarna putih. "Jika demikian, mari kita beradu Tao pedang dan lihat siapa yang lebih baik."     

Pada saat ia mengucapkan kata pertama, saat itu ia masih berdiri di kejauhan.     

Akan tetapi, ketika ia terakhir kali mengatakan hal tersebut, maka ia sudah berada di belakang Zhang Ruochen. Lalu, ia pun mulai mengangkat Pedang Suci Snake-shaped tanpa suara, dan hendak menebas tenggorokan lawannya.     

Snake Two bergerak cepat seperti seorang Setengah-Biksu level pertama.     

Jika lawannya bukan Perangai Biksu di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, maka ia dapat menebas kepala lawannya tanpa sama sekali ketahuan.     

Zhang Ruochen masih berdiri di tempatnya berdiri tanpa bergerak sedikitpun. Saat itu, ia mengangkat pedangnya dan mulai menusuk dada wanita tersebut.     

Itu adalah gerakan yang sudah diperhitungkan.     

Jika Snake Two tidak berhasil menerjang kepala Zhang Ruochen, maka pedangnya masih akan mengenai tubuhnya.     

"SWOOSH!"     

Secara natural, Snake Two tidak ingin mati di tangan Zhang Ruochen. Saat itu, ia mulai mengernyitkan dahi dan menghindar ke sisi kanan. Setelah itu, ia melepaskan cahaya pedang panjang dan mulai menyerang perut lawannya.     

Zhang Ruochen bereaksi secepat kilat, dan kecepatannya hampir sama seperti Snake Two.     

Lelaki itu menebaskan pedangnya ke atas. Setelah itu, ujung pedangnya hampir mengenai leher wanita tersebut, hingga membuatnya terpaksa bergerak mundur.     

"Swish swish!"     

Zhang Ruochen dan Snake Two pun akhirnya mulai bertarung dengan beringas. Dalam kurun waktu tiga hembusan nafas, mereka pun telah menukar 100 kali gerakan. Akan tetapi, pedang mereka tidak pernah berbenturan. Pada saat ini, mereka berdua tampak seperti orang-orang yang sedang memperagakan teknik pedang pada sebuah kontes.     

Faktanya, setiap kali Snake Two melepaskan gerakan yang mematikan, maka seketika itu pula serangan tersebut selalu berhasil dihalau oleh Zhang Ruochen. Alhasil, wanita itu dipaksa untuk mengubah-ubah gerakannya secara konstan.     

Hanya segelintir pertapa di barisan penonton yang bisa menyaksikan gerakan mereka. Sebagian besar lain, termasuk juga para superior di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, hanya mampu melihat bayangan-bayangan. Mereka sama sekali tidak mampu mengamati pergerakan pedang milik dua orang tersebut.     

Ternyata, masih ada jarak yang lebar di antara para praktisi pedang di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon dengan mereka berdua.     

Saat itu, Kapten Rat mengusap pipinya, sambil mengamati mereka lekat-lekat. "Lin Yue memiliki level Tao pedang yang lebih tinggi daripada Snake Two. Kalau mereka terus bertarung dengan menggunakan keterampilan pedang, maka dia pasti akan kalah."     

Ouyang Huan membalas, "Kurasa dia pasti akan memahaminya. Mungkin dia tidak akan bertarung melawan pria tersebut dengan menggunakan Tao pedang. Sebaliknya, dia akan menghancurkan lawan dengan mengandalkan tingkat pengolahannya."     

Snake Two hampir berhasil menembus Alam Setengah-Biksu. Yang jelas, tingkat pengolahannya sudah berada jauh di atas Lin Yue.     

Kala itu, kedua mata Ouyang Huan terlihat serius. Bahkan, Snake Two masih harus menggunakan tingkat pengolahannya untuk bertarung melawan Lin Yue, seorang pertapa di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon.     

Seandainya Lin Yue berada di Perubahan Kesembilan, akan seperti apa kekuatannya?     

Seperti yang sudah diprediksi, Snake Two memutuskan untuk tidak bertarung melawan Zhang Ruochen dengan menggunakan Tao pedang. Sebaliknya, ia mulai memobilisasi Chi Suci di dalam tubuhnya. Setelah itu, terdapat Kekuatan Suci kuno yang mirip dengan milik binatang buas purbakala, dan mulai menyeruak dari dalam tubuhnya.     

"SWOOSH!"     

Kekuatan Suci kuno itu berubah menjadi Dharma Laksana. Seekor ular putih yang besarnya seperti ember air mulai melingkar di tengah Coliseum tersebut, dimana kekuatannya terasa mengerikan.     

Dharma Laksana milik seekor binatang buas purbakala itu bahkan jauh lebih tangguh daripada milik seorang Perangai Biksu.     

Zhang Ruochen merasa bahwa ada puluhan gunung yang sedang menekan pundaknya. Gunung-gunung itu menekan kekuatan dan kecepatannya, hingga membuatnya kesulitan untuk memobilisasi Chi Suci.     

Snake Two terkikik cantik. "Baiklah, aku mengaku kalau Tao pedangmu memang sangat tangguh. Akan tetapi, tingkat pengolahanmu masih terlampau rendah."     

"Oh? Benarkah?" kata Zhang Ruochen, yang sama sekali tidak ingin kalah.     

"SWOOSH!"     

Saat itu, pedang Snake-shaped di tangannya mulai memancarkan cahaya brilian. Di waktu yang bersamaan, 884 inskripsi mulai memancar keluar dari bilah pedangnya, hingga sampai menyelimuti Coliseum seluas 100 meter dengan lingkaran berwarna putih. Kekuatan Senjata Suci itu meledak dan mulai menelan Zhang Ruochen, yang seolah mampu menghancurkan apa saja di sekitarnya.     

Bahkan, Pedang Bluewater Dragon-patterned milik Ao Xinya hanya mempunyai 650 inskripsi. Yang jelas, Pedang Snake-shaped milik Snake Two merupakan jenis pedang dengan level yang tinggi. Selain itu, kekuatan pedang tersebut akhirnya menjadi jauh lebih mengerikan.     

"Oh tidak! Snake Two ternyata punya Pedang Suci yang sangat kuat. Tingkat pengolahannya juga sangat tangguh. Aku rasa Lin Yue pasti akan kalah."     

Ao Xinyan mengerucutkan bibirnya. Sambil berdiri di bawah Coliseum, saat itu ia merasakan kekuatan dahsyat yang terpancar dari Pedang Suci milik Snake Two. Akan tetapi, seandainya Lin Yue benar-benar adalah sang Ketua Kelompok itu sendiri, maka ia tidak akan pernah kalah, tidak peduli siapapun yang jadi lawannya.     

"Seekor binatang buas purbakala dengan Dharma Laksana! Dia bahkan jauh lebih tangguh daripada Perangai Biksu. Apa Lin Yue mampu bertahan dari serangannya?"     

"Dia sedang berada di posisi inferior, baik dari segi senjata maupun tingkat pengolahannya. Jadi, bagaimana mungkin dia sanggup bertahan?"     

...     

Kalau sampai ia menggunakan Pola Ruang, maka Zhang Ruochen tidak akan terpengaruh oleh Dharma Laksana milik Snake Two.     

Akan tetapi, ada begitu banyak Biksu di Kota Shentai. Yang jelas, beberapa Biksu itu pasti diam-diam sedang mengamati pertempuran tersebut. Maka dari itu, kalau sampai ia melepaskan Pola Ruang, maka identitasnya bisa jadi akan terbongkar.     

"Kalau aku berhasil menguasai Harta Karun Fisik Four Spirit, maka aku bisa memobilisasi lima elemen dan melepaskan Lima Elemen Laksana yang belum lengkap. Sebab, meskipun Lima Elemen Laksana itu belum lengkap, namun kekuatannya masih jauh lebih tangguh daripada milik Snake Two. Jika demikian, maka aku pasti bisa mengalahkannya."     

Zhang Ruochen sudah berhasil mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Tampaknya, ia bisa menguasai Harta Karun Fisik Four Spirit sebelum Konferensi Teknik Pedang dimulai.     

Ketika ia berhasil menguasai Harta Karun Fisik Four Spirit, maka kemampuan keseluruhannya pasti akan meningkat pesat.     

Tentu saja, ia masih harus menyerang balik, meskipun ia belum berhasil menguasai Harta Karun Fisik Four-spirit.     

Saat itu, ia memobilisasi Chi Suci dan menyuntikkannya ke dalam Shooting Star Invisible Cloak, sambil melepaskan kekuatan pertahanannya. Seketika itu juga, beban di pundaknya langsung menjadi iringan.     

Setelah itu, ia mulai mengaktifkan inskripsi-inskripsi di dalam Pedang Bluewater Dragon-patterned. Kemudian, ia mengambil inisiatif untuk menyerang Snake Two. Saat itu, kecepatan yang diperagakan bahkan jauh lebih tinggi daripada yang sebelumnya.     

"Mustahil!"     

Kedua mata Snake Two memancarkan ekspresi tidak percaya. Wanita itu melihat bahwa Lin Yue dapat bergerak dengan mudah meskipun sedang tertekan oleh Dharma Laksana.     

"Satu Pedang!"     

Tubuh Zhang Ruochen hampir benar-benar menyatu dengan pedang. Di waktu yang bersamaan, ia mulai berubah menjadi ledakan cahaya. Setelah itu, ia berhasil menghancurkan Dharma Laksana tersebut, dimana pedangnya sedang mengarah menuju ke dahi lawannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.