Kaisar Dewa

Denting Lonceng



Denting Lonceng

1Zhang Ruochen terus menyerang dengan tangannya. Saat itu, ia memaksa para Demon Fierce untuk melangkah mundur, satu demi satu.     

Bagaimanapun juga, Chi Demon Sly mereka dan Chi maskulinnya sendiri adalah dua hal yang selalu bertentangan. Jadi, di dalam hutan makam tersebut, di sana terdengar rentetan ledakan yang kencang, yang berasal dari pertemuan dua kekuatan yang saling bertolak-belakang tersebut.     

Setidaknya, di sana ada 300 Demon Fierce. Setiap mereka jauh lebih kuat daripada seorang pertapa di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Sementara itu, jika mereka semua sampai berkumpul dan menyerangnya dalam waktu yang bersamaan, maka mereka mampu menghancurkan seorang Setengah-Biksu yang lebih lemah.     

Akan tetapi, sayangnya mereka tidak terlalu pintar. Sebab, mereka juga tidak mampu menciptakan serangan gabungan atau menyerangnya secara bersamaan. Yang jelas, serangan mereka tidak terorganisir dengan baik. Maka dari itu, hal-hal tersebut membuat Zhang Ruochen dapat dengan mudah lolos dari kepungan mereka.     

Setelah sekitar 15 menit, maka Zhang Ruochen berhasil masuk ke bagian dalam hutan nisan.     

Kemudian, setelah bergerak maju sejauh 2.000 meter, ia pun akhirnya telah sampai di sudut kerumunan Demon Fierce tersebut.     

"Ding!"     

Terdapat angin dingin yang berhembus, dimana suara lonceng mulai berdenting.     

Pada mulanya, suara lonceng itu terdengar indah, akan tetapi, tidak lama setelah itu, suara lonceng tersebut menjadi suram dan mengerikan. Beberapa saat kemudian, maka suaranya telah berubah menjadi semakin kencang, hingga menggema sampai puluhan kilometer jauhnya.     

Suara lonceng itu akhirnya meninggalkan rasa sakit yang tajam di dalam kepala Zhang Ruochen. Bahkan, kedua matanya sampai terlihat bingung.     

"Lonceng ini berasal dari hantu-hantu. Lonceng ini digunakan untuk menghancurkan Jiwa Bela Diri," tukas Lady Saint.     

Jiwa Lady Saint – yang telah dilindungi oleh Kekuatan Biksu – akhirnya sudah berubah menjadi sebuah Jiwa Suci. Maka dari itu, ia sama sekali tidak terpengaruh oleh suara lonceng tersebut.     

Untungnya, Jiwa Bela Diri Zhang Ruochen juga tidak lemah. Seandainya ia adalah pertapa yang sudah mencapai Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon dengan kemampuan rata-rata, maka lonceng itu pasti akan melepaskan jiwanya dari dalam tubuh, hingga membuatnya berubah menjadi zombie.     

Zhang Ruochen pun mulai memobilisasi Chi Naga Suci dan Buddha Spirit yang terdapat di dalam Mutiara Naga-nya. Setelah itu, dua kekuatan tersebut mulai mengalir ke dalam Lautan Chi-nya, dan mulai berpusat di tengah dahinya. Di waktu yang bersamaan, cahaya Buddha juga melindungi Jiwa Bela Diri-nya, dan berusaha untuk menangkal denting suara lonceng tersebut.     

Sementara itu, cincin hijau mulai bersinar di jari kelingking sebelah kiri Lady Saint.     

"Hmmm."     

Ketika wanita itu melihat cahaya hijau yang bersinar, maka seketika itu pula wanita tersebut berubah menjadi semakin serius. "Exorcism Ring ini sedang memberi peringatan terhadap datangnya Demon Fierce tangguh di sekitar sini. Bahkan, bisa jadi itu juga merupakan pertanda datangnya Death Messenger."     

Blackie – yang dimana-dimana selalu bersikap berani – sekarang ini benar-benar terlihat ketakutan. "Beberapa Demon Fierce sanggup menandingi seorang Setengah-Biksu. Namun, kita bahkan tidak sanggup mengalahkan salah satu dari mereka, alih-alih Death Messenger. Jika kita benar-benar bertemu dengannya, maka kita pasti akan mati di tempat ini."     

Sekarang ini, samar-samar Zhang Ruochen mulai mengingat kembali Demon Fierce yang terdapat di area makam. Setelah itu, akhirnya ia mencapai suatu kesimpulan tertentu; bahwa mereka terbangun karena ulah kekuatan petir pada pertarungan sebelumnya.     

Maka dari itu, ia memilih untuk tidak menggunakan bidak catur yang berisi Kekuatan Batin tersebut. Sebab, menggunakan itu tak ubahnya sama seperti sedang menghidupkan Demon Fierce dalam jumlah yang lebih banyak lagi.     

"Blackie, pergilah lebih dulu bersama dengan Yang Mulia."     

Zhang Ruochen mengamati sekitar, dan berusaha untuk menemukan sumber suara lonceng tersebut.     

Lady Saint merasa terkejut dan bertanya, "Apa kau tidak ingin pergi bersama kita?"     

"Saya akan menghadapi mereka supaya mereka tidak mengejar kita," balas Zhang Ruochen.     

Blackie paham jikalau Zhang Ruochen memiliki banyak kartu andalan – yang mana itu tidak akan bisa digunakan kalau Lady Saint berada di sekitar sana. Maka dari itu, Blackie cepat-cepat mengajak wanita itu pergi. Di waktu yang bersamaan, ia berkata, "Wanita tidak bisa melakukan apa-apa selain cuma membuat ulah. Mengapa kita harus memperdebatkan sesuatu yang sepele? Sebaiknya kau segera pergi bersamaku, atau kau ingin dimakamkan bersamanya?"     

Kedua mata cantik Lady Saint sedang menatap tajam ke arah Blackie, namun ia benar-benar paham bahwa perkataan kucing gemuk itu memang benar. Bagaimanapun juga, ia tidak akan bisa membantu banyak, mengingat kondisinya yang masih belum stabil.     

Sementara itu, wanita tersebut mulai merenunginya sejenak, sebelum akhirnya melepaskan Exorcism Ring dari jarinya. Kemudian, ia memberikannya kepada Zhang Ruochen dan berkata, "Ambil cincin ini. Seharusnya ini bisa membantumu."     

Tidak lama setelah itu, wanita tersebut melesat pergi bersama Blackie dan meninggalkan area hutan makam.     

Zhang Ruochen mulai mengenakan Exorcism Ring tersebut. Di cincinnya, samar-samar aroma wangi wanita tersebut masih menempel.     

Ketika ia mengenakan cincinnya, maka seketika itu pula terdapat pelindung yang muncul dan langsung melingkupi tubuhnya. Alhasil, pelindung itu membuatnya mampu menangkal suara lonceng tersebut.     

"Lady Saint ternyata punya begitu banyak jimat harta karun. Kalau bukan karena Chi Kematian, bahkan para Biksu tidak akan pernah berhasil menyentuhnya, alih-alih Qi Hong."     

Chi Kematian itu sendiri sangat aneh. Maka dari itu, rasa-rasanya tidak ada satupun jimat harta karun yang mampu menangkalnya.     

Bahkan untuk seekor Xuanwu itu sendiri – yang pertahanannya mencapai level Supreme – ternyata sama sekali tidak mampu bertahan dari kekuatan iblis tersebut. Pada akhirnya, Cyan Fire Xuanwu itu pun berhasil ditaklukkan, hingga sampai terbunuh oleh Chi Kematian.     

"DING! DING!"     

Suara lonceng itu semakin lama terdengar semakin kencang. Lalu, dalam tiga kali tarikan nafas, maka Zhang Ruochen sudah berhasil menemukan sumber lokasinya.     

Di kejauhan, di sana terdapat Cerberus berukuran 7 meter di tengah kerumunan Demon Fierce.     

Terdapat lonceng berwarna hitam keunguan – sebesar kepalan tangan – yang menggantung di sekitar lehernya.     

Lonceng itu memiliki gambar tengkorak dengan inskripsi-inskripsi aneh yang memancar dari permukaannya.     

"Demon Fierce dengan jenis yang benar-benar berbeda."     

Zhang Ruochen bisa menilai bahwa sang Cerberus itu adalah hasil kawin silang di antara tiga Demon Fierce tangguh. Sebab, Chi Yin yang terpancar darinya benar-benar mengerikan, dan mampu membuat bulu kuduknya berdiri.     

"ROAR!"     

Sambil benar-benar diselimuti oleh Chi Yin, maka sang Cerberus mulai bergerak ke arah Zhang Ruochen.     

Pada saat itu, Chi Yin-nya yang kuat, telah berhasil menghempaskan tiga Demon Fierce yang berada di sekitar sana. Ledakan kekuatan itu berasal dari binatang buas, dimana itu benar-benar terasa mengerikan.     

"Tungku Naga dan Gajah, gerakan ketujuh dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna."     

Zhang Ruochen membenamkan kakinya ke dalam tanah, layaknya sebuah patung. Saat itu, ia mengangkat tangannya dan mulai memobilisasi Chi Suci dan Chi maskulin di dalam tubuhnya.     

"Ch-ch!"     

Seketika itu juga, tubuhnya berubah menjadi merah, seperti balok besi yang dipanaskan berbentuk manusia.     

Lelaki itu pun langsung melayangkan dua pukulannya ke arah depan dan menghantam sang Cerberus.     

BOOM! Zhang Ruochen terhempas ke belakang sampai 100 meter jauhnya. Lelaki itu sampai terhuyung-hutung ke belakang, hingga meninggalkan 17 lubang kaki di permukaan tanah, sebelum akhirnya ia kembali mampu menyeimbangkan tubuh.     

Sementara itu, Chi iblis yang terdapat di dalam tubuh Cerberus itu juga hancur. Yang jelas, beberapa bagiannya pun rusak akibat diserang oleh Zhang Ruochen. Selain itu, sang Cerberus juga sempat mundur tiga langkah.     

Meski demikian, Cerberus itu sangat tangguh dan brutal. Sebab, tanpa bantuan jiwa bela diri atau Senjata Suci, maka seorang Setengah-Biksu hanya mampu mengimbanginya.     

Meskipun ia sedang berada pada situasi yang tidak menguntungkan, namun Zhang Ruochen masih mampu sedikit melukai lawannya. Karena hal itulah, lelaki tersebut akhirnya menjadi semakin bersemangat.     

"Sekarang ini aku masih berada di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon. Lalu, dengan bantuan dari Shooting Star Invisible Cloak dan kartu andalanku yang lain, seharusnya aku mampu mengalahkan Cerberus ini."     

Zhang Ruochen tersenyum tipis dan mulai mengeluarkan Void Sword-nya. Kemudian, ia memegangnya secara horizontal di depan dadanya dan berkata, "Ayo! Mari kita lihat siapa yang lebih tangguh."     

Ketiga pasang mata Cerberus itu tampak membelalak ketakutan, tepat ketika ia menyaksikan Void Sword tersebut. Bahkan, saat itu ia mulai mundur ke belakang.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen sedang mengernyitkan dahinya. Karena terkejut dengan tingkah laku Cerberus tersebut – yang penakut – maka seketika itu pula ia mengambil inisiatif untuk melepaskan serangan.     

"Satu Pedang!"     

Sambil menggunakan kecepatan dari Shooting Star Invisible Cloak, saat itu Zhang Ruochen berubah menjadi segaris cahaya, yang melesat cepat ke arah sang Cerberus. Di waktu yang bersamaan, ia mengangkat pedangnya dan mengarahkannya langsung pada bagian leher lawan.     

"SWOOSH!"     

Void Sword itu pun langsung menembus bagian tengah kepala sang Cerberus Setelahnya, kepala Cerberus itu langsung berubah menjadi Energi Chi – berbentuk bunga plum – sebelum akhirnya masuk ke dalam tanah.     

Saat itu, sang Cerberus tidak membalas. Sebaliknya, ia berlari kencang menuju kerumunan Demon Fierce.     

Di waktu yang bersamaan, semua Demon Fierce itu langsung bergerak mundur ketika mereka semua menyaksikan Zhang Ruochen mengayunkan Void Sword, sambil berteriak-teriak ketakutan.     

"Jadi, ternyata mereka semua takut dengan Void Sword."     

Zhang Ruochen mengangkat Void Sword-nya, dan baru menyadari bahwa mereka semua takut dengan pedang tersebut. Kemudian, ia mulai mengamati pedang itu lekat-lekat dan menemukan cahaya pada bilah pedangnya, dimana itu tampak semakin bersinar terang.     

Apakah hantu-hantu di hutan makam ini ada hubungannya dengan Permaisuri Seribu Tulang?     

Sementara itu, pertarungan yang terjadi secara berurutan telah berhasil menguras Tenaga Chi dan Chi Suci di dalam tubuh Zhang Ruochen. Selain itu, di tempat tersebut, di sana tidak ada Energi Chi dari langit dan bumi, hingga ia pun tidak bisa mengisi energinya.     

Maka dari itu, sekarang ini ia mulai merasa lemas.     

Zhang Ruochen tidak memilih untuk mengejar dan menghancurkan para hantu tersebut. Sebaliknya, karena Void Sword sudah berhasil mengusir mereka semua, maka ia juga ingin keluar dari sana.     

Tiba-tiba, ia melihat lonceng hitam keunguan yang tergeletak di atas tanah, yang sebelumnya berada di leher sang Cerberus. Lonceng itu terjatuh ke tanah setelah Zhang Ruochen menebas kepala lawannya.     

Kemudian, lelaki itu mengambil loncengl tersebut dan menggenggamnya erat-erat.     

"BOOM!"     

Terdapat sensasi dingin khas Chi iblis yang masuk ke dalam tubuhnya. Saat itu, ia langsung mendengar begitu banyak teriakan-teriakan hantu di telinganya. Bahkan, sekarang ini hatinya merasa seperti tertekan, hingga kepalanya terasa sangat pusing.     

Tiba-tiba, terdapat cahaya hijau yang memancar dari Exorcism Ring dan langsung menangkal Chi iblis tersebut.     

Sekali lagi, kedua mata Zhang Ruochen berubah menjadi jernih. Setelahnya, ia mulai memobilisasi Spirit Buddha di dalam Mutiara Naga untuk menyelimuti lonceng tersebut. Pada akhirnya, Chi iblis itu pun langsung meleleh, persis ketika sebuah api sedang disiram menggunakan air.     

"Ini adalah barang-barang iblis! Bagaimana mungkin benda seperti ini sampai diciptakan? Dan siapa yang menciptakannya? Apa benda ini ditempa oleh hantu-hantu?"     

Zhang Ruochen sendiri tidak terlalu paham tentang hantu-hantu. Akan tetapi, Lady Saint dan Blackie jauh lebih tahu daripada dirinya. Maka dari itu, ia akan membawa lonceng itu untuk meminta penjelasan dari mereka.     

Setelah menyimpan lonceng tersebut, maka Zhang Ruochen langsung mengeluarkan dua buah Kristal Suci dan menggenggamnya erat-erat. Kemudian, ia mulai menyerap Energi Chi di dalamnya dan mengisi kembali Tenaga Chi-nya yang sudah terkuras habis. Setelah selesai melakukan itu, maka ia pun segera pergi menuju ke dalam hutan makam.     

Tidak lama kemudian, tiga orang yang baru saja masuk ke dalam peninggalan kuno, sekarang ini sudah berada perbatasan pintu masuk hutan makam.     

Ketiga orang tersebut adalah para Leluhur dari Keluarga Qi – Qi Qiankun, Qi Dao dan Qi Yun.     

Qi Qiankun adalah seorang Biksu, sekaligus juga menjabat sebagai kepala sekolah dari Demon Seal Yard, salah satu dari 72 yard di Sekte Yin Yang. Sementara itu, Qi Dao dan Qi Yun adalah para Setengah-Biksu dari Sekte. Yang jelas, mereka semua menempati posisi penting dan merupakan sosok yang benar-benar tangguh.     

Qi Yun terlihat seperti pria yang berusia empat puluh tahunan, hingga ia tampak sedikit lebih muda. Ia memimpin mereka berdua masuk ke dalam hutan makam, dan tidak lama setelahnya, mereka akhirnya menemukan mayat Qi Hong di sudut sana.     

"Qi Hong sudah mati!"     

Melihat itu, maka ekspresi wajah Qi Dao pun berubah warna. "Kapan dia mengirimkan pesan dengan menggunakan Pikiran Suci-nya, bukankah dia berkata bahwa Lady Saint sedang terluka parah? Lalu, siapa yang membunuhnya?"     

Rambut Qi Qiankun terlihat separuh putih separuh hitam. Saat itu, sambil memegang tongkat kayu di tangannya, maka ia berkata dengan suara serak, "Qi Hong terlalu ceroboh. Dia berani menyerang Lady Saint sendirian. Bagaimanapun juga, jarak yang terbentang di antara seorang Biksu dan Setengah-Biksu bahkan jauh lebih besar dari apa yang bisa kita bayangkan.     

"Meskipun Lady Saint telah lengah dan terluka parah, namun dia hanya perlu mengangkat satu jari untuk membunuhnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.