Perjudian
Perjudian
Qi Qiankun menatap Lady Saint dan menyadari bahwa jubah putihnya sudah ternodai oleh titik-titik darah. Setelah itu, ia berkata, sambil tertawa, "Yang Mulia, sosok wanita bertalenta, tidakkah Anda lelah berpura-pura kuat, sementara Anda sendiri sebenarnya sedang terluka parah?"
Lady Saint menatap matanya, dan terlihat seperti orang yang hendak tertawa. "Apa kau pikir aku sedang berpura-pura kuat?"
Dengan suara seraknya, maka Qi Qiankun berkata percaya diri, "Jika Anda berada dalam kondisi prima, maka Anda tidak akan pernah memilih untuk bersembunyi di dalam Sungai Bangkai. Sebab, Anda pasti akan langsung kembali ke Sekte Yin Yang dan membawa orang-orang lain untuk menghadapi Keluarga Qi, dan bukannya berbincang-bincang dengan saya di tempat ini."
Lady Saint menganggukkan kepalanya dan berkata, "Aku bisa melihat bagaimana kau menganalisis situasi ini, dimana kau ternyata sangat cerdas. Tapi sayangnya, kau sudah dibutakan oleh kecerdasanmu, sama halnya seperti aku sebelumnya. Sebab, seandainya aku tidak merasa bahwa diriku selalu berhasil memegang kendali, maka aku tidak akan pernah bisa diserang oleh Qi Hong."
Qi Qiankun menyipitkan matanya, dan mulai menyeringai. "Seharusnya Anda tahu bahwa Pemakaman Dewa memiliki beberapa aturan khusus. Jika saya membunuh Anda, maka sang Permaisuri tidak akan bisa menemukannya."
"Apa kau harus sampai begitu gugup saat ingin meletakkan tanganmu di tubuhku? Kau benar-benar tidak sabaran," kata Lady Saint.
"Apa Anda berusaha untuk mengulur-ulur waktu? Saya pasti tidak akan pernah melepaskan Anda."
Qi Qiankun semakin meningkatkan intensitas auranya. Kemudian, ia mengangkat tongkat kayu dan memukulkannya ke arah tanah. Seketika itu juga, tandai Tai Chi-nya mulai berputar semakin cepat. Terdapat tujuh sampai delapan ribu garis-garis pedang Chi yang terlepas darinya.
"Tiga Pedang!"
Setiap garis pedang Chi itu bergabung menjadi sebuah pedang berukuran satu meter, yang kemudian berubah menjadi ombak pedang Chi – dan melesat menuju ke atas Sungai Bangkai, dan membuatnya terdengar seperti suara aliran air.
Mereka yang berada di atas perahu pun mulai mendongak.
Di atas sana, hampir terdapat delapan ribu garis-garis pedang Chi yang melintasi langit dan mulai menerjang turun layaknya hujan meteor. Yang jelas, tampaknya mustahil bagi mereka untuk dapat menghindar dari serangan tersebut.
"Zhang Ruochen!"
Blackie mengirimkan gelombang suara kepada Zhang Ruochen, dan mengindikasikan bahwa kucing itu ingin agar Zhang Ruochen segera membuka Grafik Kayu Yin Yang, sehingga mereka bisa melarikan diri ke dalamnya.
Sebab, serangan itu bukan sesuatu yang mampu mereka hadapi.
Zhang Ruochen menatap ke arah Lady Saint. Kemudian, ia melihat bahwa ekspresi wanita tersebut terlihat tanpa sama sekali rasa takut. Sebaliknya, wanita itu malah tersenyum tipis. Bagaimanapun juga, ia tidak terlihat seperti orang pasrah, yang hendak menghadapi kematiannya.
Kecuali...
Zhang Ruochen pun meyakini bahwa mungkin masih kesempatan lain untuk menghindar. Jadi, ia pun hanya mengobservasinya terlebih dahulu, dan bukannya langsung mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang.
Tiba-tiba, Lady Saint mengibaskan tangan, hingga kipas lipatnya langsung terbuka, dimana ia sedang mengarahkannya ke depan.
"Swoosh!"
Dari kipas lipat yang terbuka tersebut, di sana keluar sepuluh ribu karakter-karakter inskripsi, yang akhirnya berbenturan melawan delapan ribu garis Pedang Chi tersebut.
Terdapat rentetan suara ledakan pada pedang-pedang Chi yang berhasil dihancurkan.
Lady Saint mengarahkan kipas itu pada bibir merahnya, lalu menggumamkan satu kata, "Hancurkan."
Chi Suci di dalam karakter-karakter itu mulai berjajar rapi seperti sutra (sejenis kitab atau mantra Buddha) – yang menerjang ke arah Qi Qiankun.
"Empat Pedang!"
Qi Qiankun menudingkan jarinya ke arah langit.
Tanda Tai Chi – hitam dan putih – yang berada di tanah mulai memancarkan cahaya brilian. Setelah itu, tanda tersebut memisahkan bumi menjadi dua bagian, yakni siang dan malam.
Terdapat sebuah Pedang Suci yang muncul di tengah batasan antara siang dan malam tersebut, hingga langsung melesat ke arah atas. Kemudian, pedang itu mengeluarkan ledakan yang dahsyat, hingga berhasil menghancurkan sutra-sutra di sekitarnya.
Qi Qiankun menghindar dan melarikan diri dari pecahan sutra-sutra tersebut. Saat itu, ia sedang melayang-layang di udara.
Pedang Suci itu berputar sampai satu lingkaran penuh, sebelum akhirnya kembali ke tangan Qi Qiankun dan berubah menjadi tongkat kayu biasa.
Tongkat kayu itu benar-benar pipih, sementara bagian bawahnya sangat tajam. Jadi, sangat sulit untuk melihat bahwa itu adalah sebuah pedang jikalau orang-orang tidak mengamatinya dengan seksama. Tapi sebenarnya, tongkat itu memang sebuah Pedang Suci.
Qi Qiankun pun langsung merasa tersentak. "Anda tidak sedang terluka?"
Zhang Ruochen dan Blackie juga sama-sama tersentak. Sebab, mereka sama sekali tidak menyadari bahwa Lady Saint sudah berhasil mendapatkan kekuatannya kembali.
"Sejak awal aku tidak pernah terluka. Aku hanya menghindar darimu karena Kekuatan Batin-ku sedang ditekan oleh Chi iblis yang aneh. Tapi sekarang, aku sudah berhasil menyingkirkan Chi iblis tersebut."
Ketika wanita itu melihat Zhang Ruochen, maka ia menemukan keragu-raguan di mata lelaki tersebut. Setelah itu, ia memperlihatkan senyuman samar dan berkata, "Terima kasih. Jika bukan karena lonceng yang kau berikan, hingga aku pun akhirnya berhasil mempelajarinya, maka kemungkinan besar aku tidak akan bisa mengembalikan kekuatan, dan hanya jatuh ke tangan mereka."
Lady Saint pun mengeluarkan lonceng ungu kehitaman tersebut, sambil mengelusnya pelan.
Terdapat bola Chi Kematian yang bergerak-gerak di dalam lonceng tersebut.
Bel itu bukan hanya mampu menyerap jiwa seorang pertapa, melainkan juga menyerap Chi Kematian. Yang jelas, tidak ada seorangpun yang tahu darimana sang Cerberus mendapatkan lonceng tersebut.
Seharusnya, lonceng itu merupakan benda yang langka, karena sanggup menyerap Chi Kematian. Atau mungkin, benda itu juga ada hubungannya dengan Chi Kematian itu sendiri?
Wanita itu mengembalikan karakter-karakternya ke dalam kipas lipat dan mulai menatap Qi Qiankun. "Qi Qiankun, hari ini kau punya kesempatan untuk membunuhku. Akan tetapi, pada hari dimana aku berhasil keluar dari Pemakaman Dewa, maka hari itu akan menjadi hari kehancuranmu. Apa kau berani bertaruh untuk itu?"
"Bagaimana mungkin Anda menawarkan taruhan, Yang Mulia, sang wanita bertalenta?" tanya Qi Qiankun.
Lady Saint membalas, "Kita pasti akan menciptakan kehancuran yang besar saat kita harus bertarung satu sama lain. Bahkan, hal itu mungkin bisa menarik perhatian raja hantu di Pemakaman Dewa. Kurasa kita sama-sama tidak menginginkan hal tersebut."
Ada begitu banyak hal-hal tabu di dalam Pemakaman Dewa. Jika seorang Biksu berani mengusik para penunggu di sana, maka itu tak ubahnya seperti sedang menjemput ajal sendiri.
Secara natural, Qi Qiankun tidak ingin membuat kerusakan yang seperti itu. Akan tetapi, ia juga paham bahwa tidak ada apapun yang bisa menghentikan pertarungan mereka hari ini.
Jadi, bagaimana wanita itu akan membuat taruhannya?
Lady Saint menuding ke arah Qi Yun dan Lin Yue, sambil berkata, "Karena kita tidak bisa bertarung, maka mereka yang akan mewakili kita."
Qi Qiankun mulai mengamati Lin Yue. Setelah itu, kedua matanya terpaku ke arah Lin Yue, yang mana senyuman akhirnya muncul di wajahnya. "Yang Mulia, sang wanita bertalenta. Apakah Anda hendak mengutus seorang pertapa dari Alam Fish-dragon untuk bertarung melawan Setengah-Biksu dari Keluarga Qi? Jika demikian, seperti apa taruhan Anda?"
Qi Qiankun bisa menilai bahwa Lin Yue baru saja mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon ketika ia melihatnya.
Sebaliknya, sosok Setengah-Biksu mungkin hanya perlu melepaskan satu gerakan untuk membunuh seorang pertapa di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Sebab, sang Setengah-Biksu hanya perlu melepaskan Aura Suci-nya untuk menghancurkan lima organ inti milik pertapa tersebut. Setelah itu, sang pertapa pasti akan mengalami pendarahan pada bagian mata, telinga, hidung, dan mulutnya.
Tentu saja, Qi Qiankun tidak keberatan jikalau Lady Saint sampai mengorbankan nyawa seorang pertapa dari Alam Fish-dragon.
Akan tetapi, wanita itu sepertinya sangat percaya diri terhadap kemampuan Lin Yue. "Jika Lin Yue menang, maka kau harus menyerahkan diri dan ikut bersamaku menuju ke Sekte Yin Yang untuk diadili."
Qi Qiankun tertawa dingin dan memperlihatkan tatapan jijik. "Mustahil untuk membuat seorang Biksu menyerahkan diri."
"Tolong dengarkan apa yang hendak kukatakan, baru nanti kau membuat keputusan."
Lady Saint menambahkan, "Kalau Lin Yue menang, maka aku akan melepaskanmu begitu saja. Setidaknya, aku tidak akan mengincarmu ketika Konferensi Teknik Pedang berlangsung. Jadi, saat hari dimana Keluarga Qi harus diadili, maka aku akan menunjukkan belas kasihan terdapat mereka yang tidak bersalah di dalam Keluarga Qi, dan bukan menghancurkan semuanya. Bagaimana? Aku hanya memberi satu kali kesempatan seperti ini agar kau bisa memutuskannya baik-baik."
Qi Qiankun pun langsung terdiam.
Pria itu benar-benar paham bahwa ketika wanita itu berhasil keluar dari Pemakaman Dewa, maka Keluarga Qi pasti akan langsung dihukum.
Hal yang paling krusial adalah seberapa kerasnya hukuman tersebut.
Akankah itu sampai mempengaruhi sembilan generasi di dalam keluarga tersebut?
Atau mereka hanya membunuh para jajaran tinggi keluarga yang terlibat ke dalamnya?
Qi Qiankun tertawa gusar. "Tampaknya saya tidak punya pilhan lain. Baiklah, mari bertaruh, saya akan berjudi dengan Yang Mulia, untuk sekali ini saja."
Qi Qiankun segera melepaskan gelombang suara kepada Qi Yun, sambil berkata, "Cepat habisi Lin Yue sesegera mungkin. Hanya dengan menghancurkannya, maka kita bisa melarikan diri dari sini. Selain itu, kita masih bisa membuat negosiasi untuk meminimalisir kerugian-kerugian yang akan kita alami."
Qi Yun sangat paham terkait betapa pentingnya pertarungan tersebut. Maka dari itu, ia pun mengangguk pelan ke arah Qi Qiankun.
Di waktu yang bersamaan, Lady Saint mengirimkan gelombang suara kepada Zhang Ruochen, sambil berkata, "Lin Yue, gunakan Kekuatan Batin di dalam bidak catur untuk mengalahkan Qi Yun. Kalau kau sanggup, maka kau boleh membunuhnya."
Sebelumnya, pria itu hanya menggunakan satu perlima dari Kekuatan Batin yang tersimpan di dalam bidak catur saat ia bertarung melawan Qi Hong.
Sementara itu, sisa Kekuatan Batin di dalam bidak catur masih lebih dari cukup untuk menghancurkan Qi Yun, mengingat lawannya masih berada di Alam Setengah-Biksu level pertama.
Kala itu, Skyrocketing Boat akhirnya mulai bergerak menuju ke tepi sungai. Lady Saint, Zhang Ruochen, dan Blackie pun sama-sama turun menuju ke tepian.
"Wow, kau berhasil mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon dengan begitu cepat? Ternyata kau memang sangat berbakat dalam hal Tao pedang," kata Qi Yun. "Tapi sayangnya, dengan tingkat pengolahan yang seperti itu, maka kau masih belum bisa menjadi tandinganku."
Secara natural, Qi Yun pasti akan meremehkan Lin Yue. Bagaimanapun juga, hal itu terasa memalukan baginya – ketika seorang Setengah-Biksu harus bertarung melawan seorang pertapa dari Alam Fish-dragon.
Di sisi lain, Zhang Ruochen tidak mengeluarkan Void Sword. Sebaliknya, ia menggunakan Golden Snake Divine Rapier, dan membawanya di setiap tangan. "Ada yang bilang bahwa kau menghabiskan waktu 82 tahun untuk berlatih dan berhasil mencapai Alam Setengah-Biksu. Yang jelas, kau juga merupakan seorang ksatria berbakat. Maka dari itu, ini adalah sebuah kehormatan bagiku untuk bertarung melawanmu."
Baik Lady Saint dan Qi Qiankun sama-sama memiliki pandangan yang luar biasa, mengingat mereka berdua adalah para Biksu. Saat itu, Zhang Ruochen takut bahwa ia akan kalah kalau sampai menggunakan Void Sword dalam menghadapi Qi Yun.
Selain itu, jiwa pedang di dalam Void Sword juga belum benar-benar terbangun. Maka dari itu, Zhang Ruochen akan lebih percaya diri saat ia menggunakan Golden Snake Divine Rapier.
Ketika menyaksikan bahwa Zhang Ruochen memilih untuk menggunakan dua Pedang Suci, dan bukannya bidak catur, maka seketika itu pula Lady Saint berpikir bahwa lelaki tersebut mungkin tidak akan bertarung menggunakan Kekuatan Batin.
"Apa pria ini bersikap terlampau percaya diri?"
Lady Saint pun mulai merasa khawatir. Bagaimanapun juga, wanita itu memiliki data-data penting terkait semua jenius di seluruh Daratan Kunlun. Di dalam data tersebut, memang ada salah satu sosok yang bertalenta, yang masih berada di Alam Fish-dragon, dan mampu mengalahkan seorang Setengah-Biksu di level pertama.
Akan tetapi, tidak ada seorangpun di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon pernah mengalahkan seorang Setengah-Biksu di level pertama.
Pada akhirnya, Lady Saint sudah tidak bisa menahan diri lagi, dan langsung berteriak kencang, "Lin Yue."
Zhang Ruochen menoleh ke arahnya. "Ada apa, Yang Mulia?"
"Apa kau yakin?" tanyanya.
Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan menjawab jujur. "Saya tidak sepenuhnya yakin."
Bagaimanapun juga, ini adalah pertama kali baginya, untuk menghadapi seorang Setengah-Biksu hanya dengan menggunakan kekuatan fisiknya. Maka dari itu, ia sendiri juga tidak yakin bisa memenangkan pertarungan itu atau tidak.
Lady Saint menatap tajam ke arah Zhang Ruochen dengan kedua mata bulatnya, dan tak habis pikir terhadap apa yang dipikirkan oleh pria tersebut. Yang jelas, ia dapat dengan mudah menggunakan Kekuatan Batin untuk mengalahkan lawannya. Lalu, kenapa dia harus repot-repot bertarung dengan mengandalkan tingkat pengolahannya?
Qi Qiankun tertawa dengan suara seraknya. "Yang Mulia, sudah terlambat untuk mengubah keputusan."
Wanita itu tersenyum dan melangkah mundur.
Akan tetapi, ia segera melepaskan Kekuatan Batin-nya, sebagai langkah pencegahan, kalau-kalau Lin Yue perlu bantuan.
Sebenarnya, wanita itu benar-benar tidak yakin dengan kemampuan seorang pertapa dari Alam Fish-dragon, namun ia masih berusaha untuk meyakinkan diri, sambil membatin. "Lagipula, Lin Yue adalah sosok jenius dalam hal Tao pedang, sekaligus sosok yang dipilih langsung oleh Sekte Yin Yang. Akan tetapi, aku tidak bisa membiarkannya mati di tangan Qi Yun hanya karena sebuah pertaruhan."