Kaisar Dewa

Mengalahkan Dragon Three dengan Satu Serangan



Mengalahkan Dragon Three dengan Satu Serangan

0"Bagaimana bila aku tidak cukup pengertian?" Zhang Ruochen mengangkat wajahnya dan menatap tajam ke arah Dragon Three.     

Di dalam gua batu, ada begitu banyak orang yang tertegun saat mendengar kata-katanya. Semua orang sudah menyaksikan sendiri seperti apa kekuatan Dragon Three. Naga itu telah mampu mengalahkan Purple Wind Emissary hanya dalam satu kali serangan. Jadi, tidak ada seorangpun yang berani menantang Dragon Three.     

"Meskipun dia ingin menyelamatkan wanita cantik, tapi seharusnya dia memikirkan dulu seperti apa situasinya. Bagaimana mungkin dia bisa bersikap seperti itu di hadapan Dragon Three?" seorang keturunan keluarga Biksu tangguh menggelengkan kepalanya pelan.     

Ketika seorang pertapa dari Wilayah Timur berani menantang Dragon Three, maka hal itu benar-benar patut diacungi jempol.     

Setelah kegagalan Purple Wind Emissary dan Xu Yunling, maka semua orang sudah takut menghadapi empat Palace-keeping Beast Guardian tersebut.     

Tapi pada saat itu, akhirnya muncul sosok pria bodoh yang ingin menjadi pahlawan dengan menyelamatkan seorang wanita cantik. Yang jelas, semua orang berpikir bahwa ia adalah pria yang bodoh – yang sama sekali tidak tahu bagaimana harus menilai situasi.     

Semua orang bisa melihat bahwa Dragon Three hendak membunuh Ao Xinyan, dan Perangai Biksu pun tidak berani membantunya. Ketika berada di situasi yang seperti itu, maka berani maju ke depan tak ubahnya sama seperti sedang menjemput ajalnya sendiri. Oleh karena itulah, dia adalah pria bodoh.     

Seorang Perangai Biksu dari Wilayah Timur membuka matanya dan melirik ke arah Zhang Ruochen. Kemudian, sambil menyeringai, maka ia membatin, "Dasar pemuda impulsif."     

Setelah itu, ia kembali menutup matanya.     

Bahkan mungkin, ada beberapa saint dari Akademi Saint Wilayah Timur yang akan memandang Zhang Ruochen dengan kesan yang baru. Yang jelas, mereka sama sekali tidak menyangka bahwa pria "pengertian" ini tiba-tiba berubah menjadi sosok yang irasional.     

Chang Qiqi sudah berhasil membuatnya ketakutan berulang kali, tapi sekarang ini dia malah berani menantang Dragon Three.     

"Sebenarnya, dia ini pria macam apa?"     

Dragon Three mulai mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat, sementara aura dingin mulai terpancar dari kedua matanya. Setelah itu, ia langsung tertawa dan berkata, "Jika kau ingin mati, maka aku pasti akan mengabulkannya."     

"Huff, huff!"     

Sebagaimana Dragon Three mulai mengangkat bahunya, maka seketika itu pula terdapat Chi naga hitam yang terlepas dari tubuhnya, lalu mengalir ke tangannya, dan berkumpul bersama hingga membentuk Demonic Dragon Fire berwarna hitam.     

Semua pertapa yang hadir di sana dapat merasakan dengan jelas energi Chi yang memancar dari Dragon Three tersebut, yang mana itu terasa seperti seisi gua hendak meleleh.     

Ketika Demonic Dragon Fire itu mulai melepaskan serangan, maka inskripsi-inskripsi Array di dalam gua batu perlahan-lahan mulai bermunculan dan berubah menjadi semacam lingkaran halo. Setelah itu, inskripsi-inskripsi tersebut mulai menyelimuti tanah, langit-langit, dan pilar-pilar batu.     

Baru sekarang ini akhirnya semua orang bisa melihat betapa mengerikannya kekuatan Dragon Three tersebut.     

"Howl!"     

Dengan auman yang ganas, Dragon Three mulai merentangkan tangannya ke arah depan.     

Tiba-tiba, terdapat bayangan naga yang terbentuk dari Demonic Dragon Fire tersebut. Bayangan itu tampak seperti sedang membuka mulutnya, dan bergegas menuju ke arah Zhang Ruochen, sambil memperlihatkan taring-taringnya yang tajam.     

Zhang Ruochen meletakkan Ao Xinyan di lantai, sambil memegangi punggungnya dengan tangan kiri, lalu merentangkan tangan kanannya ke arah depan.     

Sekitar 10 meter jauhnya, Pedang Bluewater Dragon-patterned yang tergeletak di tanah tiba-tiba mulai bergetar hebat dan mengeluarkan auman pedang yang kencang. Dengan suara "swoosh", maka pedang itu langsung terbang dan mendarat di tangan Zhang Ruochen.     

Ketika ia menggenggam pedang tersebut, maka seketika itu pula ia memancarkan momentum yang kuat, layaknya Biksu Pedang muda yang tak terkalahkan.     

Sementara itu, di dalam gua batu tersebut, semua pedang milik para pertapa langsung bergetar hebat, dimana pedang mereka seperti ingin terbang.     

"Swish, swish!"     

Ada begitu banyak pedang Chi yang berkumpul dan berotasi di sekitar Zhang Ruochen, dimana itu berubah menjadi pedang Chi lingkaran pedang dengan diameter mencapai 33 meter.     

Ketika bayangan naga itu membentuk lingkaran pedang Chi, maka seketika itu pula terdengar suara yang memekakkan telinga, yang mana dua kekuatan besar itu sampai menyebar ke segala penjuru.     

Semua pertapa yang berada di dekat sana langsung terlempar ke belakang.     

Entah bagaimana, saat itu Dragon Three tiba-tiba terlihat serius, sebagaimana ia mampu menilai bahwa sosok yang berada di hadapannya ini tidak bisa diremehkan begitu saja. "Ternyata kau benar-benar punya kemampuan. Baiklah, tunjukkan padaku!"     

Tanpa tedeng aling-aling, Dragon Three langsung menyerangnya dengan sekuat tenaga. Saat itu, kedua tangannya membentuk cakar dan berusaha untuk mengintegrasikan kekuatannya dengan bayangan naga raksasa tersebut. Saat itu, ia keluar dari bagian kepala bayangan naga dan mulai menyerang lingkaran pedang Chi itu dengan cakarnya.     

Dengan suara "bang", maka lingkaran pedang Chi itu langsung terbelah menjadi dua bagian. Setelah itu, residu-residu energi dari pedang Chi tersebut langsung menyebar ke segala penjuru.     

Cakar hitam itu semakin lama semakin mendekati Zhang Ruochen, hingga lama-kelamaan sampai memenuhi pupil matanya.     

Seandainya cakar naga itu sampai mengenai tubuhnya, maka Zhang Ruochen dan Ao Xinyan pasti akan hancur, hingga berubah menjadi dua buah kabut darah.     

Para pertapa yang berada di dekat sana mulai menahan nafas masing-masing, sementara untuk beberapa gadis, bahkan mereka sampai menutup matanya, karena takut melihat pemandangan berdarah.     

Ao Xinyan sendiri tidak bisa menahan diri untuk tidak mencengkram baju lelaki itu erat-erat, sebagaimana ia juga sedang merasa sangat gugup. Akan tetapi, akhirnya ia bisa menenangkan diri ketika ia mendongak dan menyaksikan bahwa pria tersebut masih bersikap sangat tenang.     

"Swoosh!"     

Zhang Ruochen mengangkat Pedang Bluewater Dragon-patterned-nya dan mengalirkan semua Chi Suci ke dalam bilah pedang tersebut. Setelah itu, ia menusukkannya secepat kilat untuk menghadapi cakar Dragon Three tersebut.     

Cakar-cakar naga ini mengandung kekuatan yang mengerikan.     

Bahkan, sisik-sisik naganya sendiri sangat keras, hingga Pedang Suci tidak akan sanggup menembusnya.     

Ketika Zhang Ruochen menggerakkan pergelangan tangannya, saat itu Pedang Bluewater Dragon-patterned mulai menciptakan lingkaran bayangan pedang, lalu melepaskan suara swoosh, dan berbenturan dengan cakar naga tersebut.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen menarik kembali tangannya, dan sekali lagi menusukkan pedangnya secepat kilat, dengan maksud ingin menusuk celah pada bagian cakar milik Dragon Three tersebut.     

"Bang!"     

Terdengar suara ledakan yang bergemuruh.     

Seketika itu juga, terdapat riak-riak energi hitam yang memancar dari pertemuan antara pedang dan cakar tersebut.     

Saat itu, jubah Dragon Three telah dihancurkan oleh pedang Chi. Lalu, sambil berteriak memilukan, maka ia terhempas ke belakang sampai jarak 33 meter, dan terus terdorong mundur sampai membentur gerbang pintu gua, sebelum akhirnya ia mendapatkan pijakannya kembali.     

Di waktu yang bersamaan, tubuh bagian atasnya sudah telanjang, sementara enam lubang berdarah mulai muncul pada bagian dada dan perutnya akibat terkena serangan pedang Chi tersebut.     

Selain itu, kedua tangannya terlihat hancur, dimana sisik-sisiknya mulai terlepas. Kemudian, dengan Pedang Suci yang sudah tertancap pada bagian tangan kanannya, maka seketika itu pula aliran darah terus menerus menetes dari sana.     

Lin Yue, yang sedang memegangi Ao Xinyan, masih berdiri di sana, dengan ekspresi tenang dan santai.     

Semua pertapa yang hadir di sana – baik lelaki maupun perempuan – dari Wilayah Timur sama-sama hanya bisa merasa tercengang dan kebingungan.     

Beberapa orang bahkan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, hingga mereka cepat-cepat menggosok mata masing-masing.     

"Mengejutkan sekali, ternyata dia dapat dengan mudah mengalahkan Dragon Three hanya dalam satu kali serangan. Yang jelas, dia pasti belum melepaskan semua kekuatannya." Huang Yanchen berpikir bahwa hal itu benar-benar menakjubkan.     

Sebelumnya, wanita itu merasa bahwa Master-nya telah salah menilai orang lain, dan berpikir bahwa pria tersebut adalah ujung tombak berwarna perak. Namun, di luar dugaannya, ternyata pria itu benar-benar kuat.     

"Pria ini sangat rendah hati. Kalau sampai Ao Xinyan tidak sedang berhadapan dengan situasi berbahaya, maka dia tidak akan bertindak seperti itu."     

Di tempat lain, Chang Qiqi hanya bisa terganga. Seketika itu juga, ia merasakan sensasi dingin pada bulu kuduknya, karena berpikir bahwa sebelumnya ia ingin memberi Lin Yue sebuah pelajaran. Akan tetapi, setelah menyaksikan semua ini, maka hal itu berbanding terbalik. Sebab, Zhang Ruochen sepertinya mampu menghajarnya hanya dengan menggunakan satu jari.     

Si Xingkong berkata, "Dia adalah pria yang baik. Meski Ao Xinyan telah menyakitinya sebelumnya, namun dia sama sekali tidak menaruh dendam, dan malah membantunya. Dia memilih untuk bersikap sederhana, dan mengeksekusi hal-hal secara terukur."     

Sebelumnya, Lin Yue berusaha mengejar Huang Yanchen, maka dari itu, Si Xingkong tidak suka terhadap Lin Yue. Akan tetapi, setelah melihat peristiwa itu, ia pun akhirnya semakin kagum terhadap kepribadian Lin Yue, sekaligus juga teknik pedangnya.     

Selain Si Xingkong, ada begitu banyak orang yang hadir di sana juga berpikir demikian.     

"Sejak kapan Wilayah Timur berhasil melahirkan sosok bertalenta yang seperti ini?" tanya seorang gadis bertalenta dari keluarga Biksu tangguh, dimana kedua matanya tampak bercahaya.     

"Apa kau tidak tahu bahwa Lin Yue, kakak saudara Lin kita, adalah seorang jenius Tao pedang yang berasal dari Sekte Yin Yang?" kata seorang murid Biksu dari Sekte Yin Yang dengan bangganya.     

Lin Yue sendiri sedang naik daun dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun ia sangat terkenal di dalam Sekte Yin Yang, namun ia masih kurang terkenal di Wilayah Timur, terutama saat diperbandingkan dengan mereka yang sudah lebih dulu terkenal selama puluhan tahun belakangan.     

Hanya para pertapa Tao pedang yang berpartisipasi ke dalam Konferensi Teknik Pedang yang mengenalnya. Namun, para pertapa lain baru mendengar namanya sekarang ini.     

"Bukankah dia adalah sosok yang mampu mendaki sampai ke puncak lantai ketiga Gunung Dewa Kuno?"     

"Ada yang bilang bahwa Serene Blue Emissary dari Aula Excellence Pasar Gelap telah dibunuh olehnya."     

...     

Sementara itu, para pertapa dari Wilayah Timur akhirnya kembali merasa bersemangat setelah melihat penampilan Lin Yue.     

Seorang jenius Tao pedang, yang tampan dan berani, telah menjadi terkenal di usianya yang masih muda seperti itu... Alhasil, gadis-gadis yang hadir hanya bisa mengaguminya, hingga mereka tak kuasa lagi bertahan dari pesonanya.     

Pada akhirnya, Lin Yue pun menjadi Prince of Charming-nya gadis-gadis bertalenta tersebut.     

Sebelumnya, para pertapa dari Wilayah Timur telah dikalahkan oleh Palace-keeping Beast Guardian dari Sekte Sesat. Tapi sekarang, Lin Yue baru saja mengalahkan Dragon Three dengan satu serangan yang menakjubkan. Yang jelas, dia bukan sosok dengan kemampuan rata-rata.     

Ouyang Huan menatap Zhang Ruochen dan langsung menyipitkan kedua matanya, sebab, ia sama sekali tidak pernah menyangka bahwa akan ada sosok luar biasa yang muncul di saat-saat seperti ini.     

Ketika ia menatap mata Lin Yue, maka seketika itu pula ia merasakan sesuatu yang familier.     

Ouyang Huan seperti telah terpikirkan tentang sesuatu. Setelah itu, ia tersenyum samar, dan berkata tanpa tergesa-gesa, "Kurasa kita pernah bertemu sebelumnya. Kalau aku benar, saat itu kau berhasil membunuh Bird Nine."     

Tidak diragukan lagi, Ouyang Huan benar-benar memiliki penglihatan yang baik.     

Zhang Ruochen sudah mengenakan topeng dan menyembunyikan auranya dengan menggunakan Kekuatan Batin. Akan tetapi, pria itu masih bisa mengenalinya dengan cepat.     

"Apa? Yang Mulia, apa dia adalah seorang pria misterius yang sangat kuat dalam hal Tao pedang dan Kekuatan Batin tersebut?" terdapat tatapan ganas di kedua mata Centipede Eight.     

Belum lama ini, Bird Nine tumbang dalam sebuah pertempuran, sementara saat itu Centipede Eight juga terluka parah. Waktu itu, mereka berdua belum tahu seperti apa lawannya.     

Sampai pada batas tertentu, biasanya seseorang tidak akan pernah bisa menghindar dari musuhnya. Sekarang, karena kembali mereka bertemu di Sekte Yin Yang, maka Centipede Eight pasti akan membuat perhitungan kepada Zhang Ruochen.     

Karena ia sudah dikenali, maka Zhang Ruochen pun tidak perlu mengelak lagi. "Benar, aku adalah orang yang membunuh Bird Nine. Memangnya kenapa?"     

Lelaki itu mengatakannya dengan santai, namun para pertapa yang berada di dalam gua batu itu sekali lagi menjadi terkejut.     

Lin Yue telah bertindak terlampau berani, dimana ia malah membunuh salah satu Palace-keeping Beast Guardian dari Sekte Setan. Maka dari itu, orang-orang dari Sekte Setan pasti akan membalaskan dendam mereka kepadanya. Bagaimana mungkin mereka bisa melepaskannya begitu saja?     

Ketika mendengar berita tersebut, maka seketika itu pula Mu Lingxi langsung menjadi gugup, dimana ia sedang merasa khawatir terhadap keselamatan Zhang Ruochen.     

Wanita itu benar-benar paham terhadap seberapa tangguhnya Ouyang Huan dan tiga ekor Palace-keeping Beast Guardian tersebut. Yang jelas, tidak ada satupun dari mereka yang lebih lemah daripada Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.