Di Kedalaman Pegunungan
Di Kedalaman Pegunungan
Ekspresi wajah Zhang Ruochen pun langsung berubah, dan hatinya yang biasanya tenang, sekarang ini tiba-tiba merasa marah.
Tanpa ragu-ragu, maka ia mulai berpaling dan berjalan pergi ke arah gerbang, dan sedang berada di bawah tatapan mata Red Wish Emissary yang terlihat terkejut. Saat itu, kakinya sedang berada di udara, sebagaimana lelaki tersebut sedang bergegas keluar dari Aula Sacred Willow dalam sekejap.
Apa yang akan dia lakukan?
Red Wish Emissary mengernyitkan dahi, sebelum akhirnya ia berubah menjadi cahaya merah. Di waktu yang bersamaan, ia segera mengejar Zhang Ruochen dan langsung menghentikannya. "Kau akan pergi kemana?" tanyanya.
"Saya harus keluar."
Kedua mata Zhang Ruochen terlihat dingin, sebagaimana ia sedang memikirkan sesuatu.
Bagaimanapun juga, kepergiannya dari Red Willow Height pasti ada hubungannya dengan sang Biksuni Sesat. Saat itu, ia terlampau gugup untuk menyembunyikannya.
Bagaimana mungkin Red Wish Emissary bisa paham bahwa Zhang Ruochen memilih tinggal di Red Willow Height hanyalah karena ingin membunuh Di Yi? Lalu, bagaimana mungkin nyawa Di Yi bisa lebih penting daripada saudari senior seperguruan Duanmu-nya?
Red Wish Emissary pun merasa marah dan berkata, "Kau mau pergi untuk menyelamatkan sang Biksuni Sesat? Apa kau berasal dari Sekte Sesat?"
Zhang Ruochen langsung memaku pandangan matanya ke arah Red Wish Emissary dan berkata, "Saya benar-benar ingin menyelamatkan sang Biksuni, namun saya bukan berasal dari Sekte Sesat. Yang Mulia, ini adalah urusan pribadi, dan saya harap Anda tidak mencampuri urusan saya."
"Swoosh!"
Setelah menggunakan Rolling Thunder Skill, maka seketika itu pula Zhang Ruochen akhirnya berubah menjadi sebuah garis petir, yang melintas di sisi kiri Red Wish Emissary, dan bergegas keluar dari Red Willow Height.
Di sisi lain, Red Wish Emissary benar-benar tidak percaya kalau Zhang Ruochen hanya pernah bertemu dengan sang Biksuni satu kali.
Kala itu, ia melihat kepergian lelaki tersebut, sambil merasa benar-benar kesal.
Wanita itu sendiri yang mengangkatnya sebagai sang Great Guardian, mempercayainya, merawatnya baik-baik. Lalu, bagaimana mungkin lelaki itu bisa mengabaikannya begitu saja di saat-saat genting seperti ini?
Apakah sang Biksuni itu lebih penting daripada dirinya?
Red Wish Emissary menggertakkan gigi dan merasa sangat marah.
"Yang Mulia, Great Guardian meninggalkan sebuah surat. Izinkan saya untuk memberikan ini kepada Anda."
Seorang ksatria bertubuh tinggi mengatakan itu dari kejauhan, lalu berlutut dengan satu kaki, sebelum akhirnya memberikan surat yang ditulis di atas giok tersebut.
Di waktu yang bersamaan, wanita itu mencoba untuk menenangkan diri, lalu menerima surat giok tersebut, dan mulai membacanya.
"Jika Anda masih ingin mempertahankan Red Willow Height, maka Anda pasti akan kalah di tangan Di Yi. Hanya dengan meninggalkan Red Willow Height, maka Anda punya kesempatan untuk menginisiasi serangan. Sekarang ini, saya akan pergi menuju ke Belantara God Failing, bukan hanya untuk menyelamatkan sang Biksuni, melainkan juga membunuh Cyan-robed Emissary dan Ice Demon. Bila Anda sudah bisa memutuskan, maka Anda bisa menemukan saya di Belantara Failing Ridge dan membantu saya di sana supaya dapat memenangkan pertempuran."
Setelah membaca surat giok tersebut, maka Red Wish Emissary akhirnya mulai menutup mata, dan berusaha menenangkan dirinya sendiri. Lalu, setelah memikirkan segala kemungkinannya untuk waktu yang lama, maka ia pun mulai membulatkan keputusannya sendiri, sebelum akhirnya membuka mata, "Sekali lagi, maka aku akan percaya kepadamu," katanya.
Red Wish Emissary pun mulai mengumpulkan para ksatria jahat yang setia kepadanya, lalu meninggalkan Red Willow Height, dan pergi ke arah Belantara God Failing.
...
...
Setelah keluar dari Red Willow Height, maka Zhang Ruochen mulai melepaskan Kekuatan Batin dan terbang menuju ke Belantara God Failing.
Ia membutuhkan waktu setengah hari untuk tiba di perbatasan Belantara God Failing.
Belantara God Failing sendiri berlokasi di dalam hutan yang sangat luas, dengan pegunungan yang luas dan pepohonan yang lebat. Bahkan, tempat itu memanjang sampai ribuan mil jauhnya. Maka dari itu, mencari satu orang di sana adalah seperti sedang mencari jarum didalam tumpukan jerami.
Zhang Ruochen sedang memanfaatkan Energi Chi dari langit dan bumi. Sehingga, ia bisa melayang 10 meter di udara, sambil menutup matanya dan mengatupkan kedua tangan. Saat itu, Kekuatan Batin-nya berubah menjadi bola cahaya, lalu terlepas dari dalam tubuhnya, dan terbang sampai sepanjang 300 mil ke segala penjuru.
Kekuatan Batin itu berubah menjadi ribuan mata, hingga membuat hutan yang berada di sekitarnya menjadi lebih terlihat jelas. Di dalam hutan, ada begitu banyak binatang buas, burung buas, manusia, ikan, dan serangga, dimana semua itu mulai bermunculan di dalam benak-nya, silih berganti.
"Timur, 200 mil jauhnya."
Dengan sebuah swish, maka ia menggunakan Ruang Pergerakan untuk menghilang. Kala itu, ia sedang bergegas ke arah sana dengan menggunakan kecepatan maksimalnya.
Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen akhirnya sudah berada di medan pertempuran yang berada di jarak 200 mil jauhnya.
Tempat itu merupakan hutan kuno yang padat dan penuh dengan pepohonan besar. Sekarang ini, area puluhan mil di sekitarnya sudah diselimuti oleh salju berwarna putih. Udara di sekitar sana terasa sangat dingin, hingga pohon, bunga-bunga, dan rerumputan benar-benar sudah diselimuti oleh lapisan es yang tebal.
"Snap!"
Sebagaimana ia menyentuh batang pohon itu dengan jarinya, maka pohon maple – yang tingginya mencapai 200 meter – mulai hancur menjadi kristal-kristal es, hingga sampai membentuk sebuah bukit es.
"Sungguh Chi Es yang kuat! Hanya seorang Master Es level 44 yang sanggup melepaskan daya rusak yang seperti ini."
Zhang Ruochen pun mulai merasa sedikit gelisah, namun ia tetap mencari jejak-jejak pertempuran tersebut. Selama perjalanan kemari, saat itu hatinya sedang kalut, namun sekarang ini, ia bahkan merasa semakin gugup.
Kemunculan seorang master level 44 menandakan suatu bahaya tertentu.
Mulai dari siang sampai malam, ia sudah berada di kedalaman Belantara God Failing.
Di antara pegunungan itu, ada begitu banyak binatang buas tangguh yang bisa ditemukan dimana-mana. Di dalam sana, ada banyak puncak gunung, lembah-lembah penuh kabut beracun, hingga tebing-tebing yang terjal. Tempat itu benar-benar tak bertepi, dan seperti alam liar yang sesungguhnya.
Pada malam hari, Zhang Ruochen tiba-tiba merasakan fluktuasi energi yang tidak lazim, hingga hal tersebut membuatnya berhenti di atas sudut tebing yang terjal.
"Buka Mata Langit."
Terdapat sebuah celah yang memancarkan cahaya putih dan muncul di tengah-tengah dahinya. Setelah itu, ada sebuah mata berbentuk vertikal yang terbuka dan melepaskan cahaya putih – sepanjang tiga kaki – menuju ke hutan yang padat.
"Siapa yang membuka Mata Langit?"
Terdengar suara bengis yang menggema di jarak 30 mil jauhnya.
Sang ksatria Yeti – setinggi 30 kaki – sedang membawa tombak panjang, dan menunggangi seekor Griffon di balik hutan yang gelap.
Sang Yeti, yang juga dikenal sebagai "Snow Giant," hidup di Wilayah paling utara dan memiliki kekuatan alami yang besar. Bahkan, seorang ksatria Yeti dewasa mampu melepaskan ledakan kekuatan seberat 50 ton, meskipun ia sama sekali tidak menggunakan teknik bela diri apa-apa. Sebenarnya, Yeti itu merupakan seekor binatang buas yang berbentuk manusia.
Namun, ksatria Yeti ini jelas sudah mempelajari Seni Bela Diri. Saat itu, ia mengenakan armor berwarna putih dan menggenggam tombak – setebal mulut mangkuk – dengan inskripsi-inskripsi misterius di permukaan tombaknya.
Zhang Ruochen menatap Snow Giant itu dengan menggunakan Mata Langit-nya, lalu berkata, "Tingkat pengolahannya sudah mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon."
Yeti itu tahu bila Zhang Ruochen adalah seorang Master Kekuatan Batin, karena lelaki tersebut bisa membuka Mata Langit. Maka dari itu, ia tidak ingin memprovokasinya, dan langsung mendengus dingin, "Aula Excellence Pasar Gelap sedang melaksanakan tugas di sini. Jadi, wilayah yang berada pada radius 1.000 mil di sekitar sudah menjadi area terlarang. Orang-orang yang bukan berasal dari Pasar Gelap dilarang masuk ke dalam area ini."
Nama Aula Excellence Pasar Gelap pun menggema di telinga orang-orang seperti petir. Selain itu, tempat tersebut berlokasi di Tanah Evil Wilayah Timur. Oleh karena itulah, tidak ada seorangpun yang berani memprovokasi mereka.
Ketika berada pada situasi normal, maka seorang penyusup pasti akan pergi saat itu juga.
Namun, Zhang Ruochen sama sekali tidak berniat untuk pergi. Sebaliknya, ia berkata, "Kau berasal dari Aula Excellence Pasar Gelap? Baiklah, aku memang sedang mencarimu."
"Jari Angin dan Petir."
Zhang Ruochen menyerang terlebih dahulu. Saat itu, ia mengumpulkan kekuatan angin dan petir di ujung jarinya, lalu mulai menyerang Yeti itu dengan cepat.
Apa yang hendak dilakukan oleh Zhang Ruochen adalah mengalahkan Yeti itu terlebih dahulu, lalu menggunakan metode penyiksaan agar ia mau memberi informasi mengenai saudari senior seperguruan Duanmu.
Selain sudah berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon, maka Yeti itu juga memiliki keuntungan pada tingkat kualitas fisik yang tinggi. Bahkan, ia cukup kuat untuk bertarung melawan pertapa di tingkatan alam lebih tinggi, yang sudah mencapai Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon, misalnya.
"Kau terlampau nekat."
Ksatria Yeti itu berteriak kencang dengan tampang bengisnya. Setelah itu, ia merentangkan tangan dan mulai memutar tombaknya.
Di waktu yang bersamaan, inskripsi-inskripsi yang terdapat di dalam tombak itu mulai memancarkan cahaya berwarna biru, yang berputar-putar, dan melepaskan Chi Es, dimana serangan itu ditujukan untuk menghalau Jari Angin dan Petir yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen.
Meski demikian, Zhang Ruochen tidak berencana untuk menghadapi Yeti itu secara langsung. Jadi, ia pun mulai bergerak seperti sambaran petir, melintas ke depan dengan sangat cepat, sebelum akhirnya mengubah posisi dan muncul kembali di dekat posisi lawannya.
"Sembilan Kali-lipat Pisau Petir."
Ia mengayunkan tangan ke arah depan, sambil menciptakan sembilan kali sambaran petir – berbentuk pisau sabit – dan berukuran panjang mencapai 30 kaki. Ledakan petir itu tampak seperti gelombang, yang terus menyerang Yeti tersebut lapis demi lapis, sebelum akhirnya mengarah ke leher lawannya.
Yeti itu pun merasa sedikit terkesiap. Sehingga, ia cepat-cepat mengangkat tombaknya ke atas dan berusaha untuk menghalau mantra yang sedang dimainkan oleh Zhang Ruochen.
"Rumble!"
Dengan Sembilan Kali-lipat Pisau Petir, maka setiap serangannya selalu lebih kuat daripada sebelumnya, dimana itu akhirnya berhasil menghancurkan Vigorous Chi-nya sang Yeti. Akibatnya, serangan terakhir berhasil mengenai tubuhnya dengan suara berdentum, hingga akhirnya berhasil meninggalkan luka berdarah.
Yeti itu pun langsung berteriak memilukan, sebagaimana ia merasa dadanya seperti baru saja terbakar. Saat itu, darah mulai keluar dari tenggorokan, dan mengalir di luar mulutnya.
Kemudian, pada saat ia bermaksud menstabilkan diri dan hendak menyerang balik, namun saat itu ada cahaya berwarna ungu yang sudah lebih dulu melintas di hadapan matanya.
Cahaya berbentuk seperti mentimun itu terlepas dari ujung jari Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen sedang mengarahkannya pada kening Yeti tersebut. Bila lelaki itu berada pada jarak satu kaki lebih dekat, maka kepala lawannya bisa dipastikan meledak.
Yeti itu pun akhirnya tidak berani bergerak, dan ia hanya bisa menatap ke arah Zhang Ruochen, sambil berkata, "Jika kau sampai berani bertarung dengan Aula Excellence Pasar Gelap, maka nasibmu tidak akan berakhir baik."
"Aula Excellence Pasar Gelap tidak bisa selamanya menjadi penguasa mutlak."
Zhang Ruochen melayang di udara seperti dewa petir muda yang tampan. Kala itu, ia menatap ke arah ksatria Yeti dengan jijik sambil bertanya, "Dimana sang Biksuni? Katakan padaku, atau kau akan mati."
Yeti itu tidak menjawab pertanyaan Zhang Ruochen. Sebaliknya, ia sedikit menoleh ke arah timur laut, sebelum akhirnya kembali mengalihkan pandangannya ke tempat semula.
Yang jelas, Zhang Ruochen pasti bisa melihat pergerakan matanya tersebut, sehingga ia cepat-cepat melepaskan Kekuatan Batin dan mengarahkannya ke timur laut.
"Swoosh!"
Di timur laut, di sana ada asap hitam yang membumbung tinggi dari balik lembah, dan mulai menembus angkasa, sebelum akhirnya berubah menjadi sosok berwarna hitam.
Tubuh pria ini diselimuti oleh jubah hitam. Ia berdiri di atas salju putih, dan melayang di udara, sebagaimana ia berada sama tinggi dengan Zhang Ruochen.
"Junior, seharusnya kau tidak datang kemari. Jika kau melepaskan binatang buas itu, maka aku akan mengampuni nyawamu dan membiarkanmu pergi," wajah pria berjubah hitam itu ditutupi oleh tudung kepala, dan hanya memperlihatkan dua mata api birunya.
Ketika pria berjubah hitam itu muncul, maka udara di sekitar sana pun langsung berubah menjadi sangat dingin, hingga salju akhirnya mulai berguguran.
Sosok yang dingin itu tiba-tiba muncul di hadapannya, dan hal itu membuat Zhang Ruochen merasa stres.
Sebab, kali ini Zhang Ruochen merasa bila pria berjubah hitam itu tampak seperti gunung bersalju yang menjulang tinggi, dimana gunung itu sangat besar dan dingin, sampai-sampai membuat dirinya kesulitan bernafas.