Kaisar Dewa

Sinar Matahari dan Bulan



Sinar Matahari dan Bulan

1Pada saat ini, masih mustahil untuk menilai siapa yang akan menjadi pemenang, di antara pertempuran Xu Hong melawan Zhao Hanhu. Sebab, satu-satunya hal yang bisa disaksikan adalah bayangan mereka – yang sedang saling menukar teknik bela diri – dengan setiap gerakan yang semakin lama berkembang menjadi semakin mematikan. Akibatnya, Quicksand Canyon sendiri harus menanggung hasilnya di banyak sisi – seperti kerusakan di banyak tempat – hingga hampir berhasil membuat ngarai itu rata dengan tanah.     

Namun, dengan Red Wish Emissary dan Shi Buchou yang juga ikut bergabung ke dalam pertempuran tersebut, maka Zhao Hanhu berangsur-angsur mulai melemah.     

"Lost Illusory World."     

Sambil menggunakan tongkat kristal suci-nya, maka seketika itu pula Red Wish Emissary mulai menggunakan sihir level tinggi, dan mengirim Zhao Hanhu ke dalam dunia ilusi, sehingga membuat gerakannya sedikit tersendat.     

Pada saat itu, Xu Hong mulai memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyerang dada lawannya dengan menggunakan Pukulan Roaring Flame Dragon.     

Dalam sekejap, dada Zhao Hanhu pun mulai melepaskan suara tulang-belulang yang remuk.     

Pfft!     

Tubuh lawannya terhempas ke arah belakang dan mendarat pada jarak 33 meter jauhnya.     

Shi Buchou sendiri sedang menerjang dari arah atas – dengan kecepatan yang sangat tinggi – sambil mendaratkan kakinya di bagian perut Zhao Hanhu. Dengan suara "crack", maka tulang belakang Zhao Hanhu langsung remuk, hingga ia benar-benar tergeletak lumpuh, dan sama sekali tidak lagi bisa bergerak.     

"Hmm, ternyata kemampuan Panglima Tertinggi Glazed Knight hanya begini."     

Shi Buchou dan Xu Hong pun sama-sama mundur ke sisi kiri dan kanan, sebelum akhirnya mulai membukakan jalan untuk Red Wish Emissary.     

Red Wish Emissary berjalan ke arah Zhao Hanhu dan berkata dingin, "Katakan padaku, di mana Di Yi?"     

Zhao Hanhu sudah pucat dan sedang terengah-engah. Kemudian, ia berkata dengan susah payah, "Red Wish Emissary... aku menyarankan agar kau tidak bertarung melawan master muda... kau bukan tandingan... bukan tandingannya..."     

"Dasar pria keras kepala."     

Red Wish Emissary mengernyitkan dahi, sementara kedua matanya perlahan-lahan berubah menjadi dingin. Setelah itu, ia mulai melepaskan Kekuatan Batin-nya, sebagaimana ia juga mulai mengangkat tongkat kristal sucinya.     

Sebuah arus cahaya berwarna merah, yang seperti aliran air, mulai muncul dari ujung tongkat kristal sucinya dan langsung menyelimuti tubuh Zhao Hanhu.     

"Di mana Di Yi?" tanya Red Wish Emissary untuk yang kedua kalinya.     

Seketika itu juga, Zhao Hanhu mulai gelagapan. Kedua alisnya tampak mengernyit, sebagaimana ia sedang berusaha untuk menangkal ilusi yang berada di dalam pikirannya, sambil menggumamkan sesuatu.     

Zhang Ruochen, yang sedang berdiri di kejauhan dan juga sedang merasa penasaran terhadap lokasi Di Yi, hanya bisa menatap Red Wish Emissary, yang sedang mengintrogasi Zhao Hanhu.     

Tiba-tiba, ia bisa mencium aroma yang wangi. Lalu, ketika ia membalikkan badan, maka ia melihat Mu Lingxi – yang diam-diam sedang berjalan ke arahnya.     

Mu Lingxi melirik ke arah Red Wish Emissary dan berkata sambil tersenyum, "Aku tidak pernah menyangka betapa memikatnya si rubah kecil Red Wish Emissary itu. Bahkan, dia sangat berbakat dalam hal ilmu sihir."     

"Jika bukan karena ilmu sihirnya yang digunakan pada Cyan-robed Emissary, maka sulit bagiku untuk bisa mengalahkan Cyan-robed Emissary dengan menggunakan kekuatanku sendiri, apalagi dengan tingkat pengolahan yang hanya seperti ini."     

Zhang Ruochen bisa merasakan intonasi ganjil pada perkataan Mu Lingxi, sehingga ia hanya tersenyum dan bertanya, "Sebenarnya, apa yang hendak kau katakan?"     

Mu Lingxi mengedipkan matanya dan berkata, "Tidakkah kau sudah tertarik kepadanya, apalagi semenjak kau sudah tahu kalau ternyata dia sangat ahli dalam menggunakan sihir?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan membalas, "Jangan khawatir, aku tahu terhadap apa yang harus kulakukan. Aku akan segera pergi dari Tanah Evil Wilayah Timur, tepat setelah berhasil membunuh Di Yi. Apa kau pikir kalau aku akan benar-benar menjadi Great Guardian-nya Red Wish Emissary sepanjang hidupku?"     

Sambil tersenyum, saat itu Mu Lingxi mengangguk dan berkata, "Baguslah, sekarang sudah lebih baik."     

Di tempat lain, Zhao Hanhu memiliki kekuatan ingin yang tinggi, bahkan ia masih berusaha bertarung melawan ilmu sihir Red Wish Emissary, sebelum akhirnya benar-benar dikalahkan.     

Akan tetapi, ia masih terdiam sepanjang waktu, sebagaimana ia mulai mengalirkan Tenaga Chi untuk menghancurkan sendiri Meridian dan Darah Meridian di sekujur tubuhnya. Yang jelas, ia tidak akan pernah mengatakan dimana keberadaan Di Yi, meski resikonya ia harus bunuh diri sendiri.     

"Master muda... pasti akan... membalaskan dendamku."     

Kedua mata Zhao Hanhu membelalak ketika ia mengatakan kata-kata terakhir menjelang kematiannya. Setelah itu, ia terdiam sepenuhnya.     

"Tidak heran mengapa dia akhirnya menjadi panglima tertinggi Glazed Knight. Dia punya kekuatan ingin yang tinggi." Red Wish Emissary menghentikan ilmu sihirnya, lalu mulai menghela nafas panjang dan terlihat kecewa.     

Tiba-tiba, Red Wish Emissary melirik ke arah Zhang Ruochen, yang sedang berdiri di sebelah gadis bergaun biru, yang juga sedang mengenakan topeng.     

Saat itu, kedua mata Red Wish Emissary terlihat dingin.     

Red Wish Emissary pun menyuruh Xu Hong, Shi Buchou, dan semua pengikutnya untuk mundur ke belakang, hingga ia bisa berhadapan dengan Zhang Ruochen seorang diri. Setelah itu, ia mulai berjalan ke arah Zhang Ruochen – dengan langkah-langkah yang ringan – sambil berkata lembut, "Great Guardian, ada sesuatu penting yang hendak aku diskusikan denganmu secara pribadi."     

Wanita itu memberi penekanan pada kata "secara pribadi".     

Mu Lingxi sendiri langsung merasa tidak senang ketika mendengar Red Wish Emissary sedang mencoba untuk menggoda Zhang Ruochen, hingga ia pun cepat-cepat mencibir, "Apa ada sesuatu yang tak boleh kudengar?"     

Di sisi lain, Red Wish Emissary mulai mengangkat kedua alisnya ke arah Mu Lingxi dan tersenyum, sambil berkata, "Yang Mulia, Biksuni, bagaimanapun juga, Anda tidak ada hubungannya dengan ini. Jadi, ada beberapa hal yang memang seharusnya tidak Anda dengar."     

Mu Lingxi langsung mengernyitkan dahinya dan merentangkan tangan – untuk menggenggam lengan Zhang Ruochen. Setelah itu, ia langsung membusungkan dadanya dan menegakkan tulang belakang guna membuat suatu pernyataan. Lalu, wanita itu berkata dengan intonasi arogan, "Red Wish Emissary, apa kau tidak tahu diri? Jika bukan karena bantuanku, apa kau bisa berdiri di situ sambil berkata santai seperti itu? Aku punya hubungan yang intim dengan Great Guardian-mu, jadi aku bukanlah orang asing. Mengapa aku tidak boleh mendengarnya?"     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Red Wish Emissary mulai mengeras, sebagaimana ia langsung mengencangkan genggamannya pada tongkat kristal sucinya sendiri. Setelah itu, ia kembali mendengus, "Aku tidak minta bantuanmu, dan bagaimana mungkin Sekte Sesat bisa terlibat ke dalam pertempuran internal Pasar Gelap?"     

Di sisi lain, Zhang Ruochen sendiri akhirnya juga bisa merasakan tensi yang semakin meninggi, dan merasa takut bila mereka berdua sampai harus bertarung satu sama lain. Seketika itu juga, ia cepat-cepat berkata, "Jika demikian, biarkan aku bicara dengan Yang Mulia secara pribadi."     

Zhang Ruochen berusaha untuk mengatakan beberapa hal kepada Mu Lingxi, sebelum akhirnya ia berjalan ke arah Red Wish Emissary.     

Red Wish Emissary juga membusungkan dadanya dan menyeringai penuh kemenangan, sementara ia mulai menggelengkan kepalanya ke arah Mu Lingxi, seperti hendak berkata, "Kau tidak akan mampu mengalahkanku!"     

Mu Lingxi merasa kesal karena melihat Red Wish Emissary sengaja memprovokasinya. Maka dari itu, ia pun menggertakkan gigi dan langsung menendang batu yang terdapat di tanah. Wanita itu hendak melesat maju untuk bertarung melawan Red Wish Emissary, terutama bila Zhang Ruochen tidak menghentikannya.     

Baik Zhang Ruochen dan Red Wish Emissary pun sama-sama menggunakan mantra masing-masing untuk melompat ke udara dan pergi menuju puncak Quicksand Canyon.     

Setelah pertempuran selama satu malam, akhirnya fajar mulai menyingsing. Langit bagian timur bersinar dengan lapisan cahaya kemerahan.     

Red Wish Emissary mulai mendekati Zhang Ruochen, sambil berkata, "Great Guardian, kau punya hubungan apa dengan Biksuni Sesat?"     

"Apa itu penting?" tanya Zhang Ruochen spontan.     

"Tentu saja itu penting. Jika pihak jajaran tinggi dari Pasar Gelap sampai tahu kalau aku berada di dekat Biksuni Sesat, maka mereka akan berpikir jikalau aku sudah bekerja sama dengan Sekte Sesat untuk berperang melawan orang-orang kami sendiri. Dan ini akan menjadi bencana bagiku." Red Wish Emissary menambahkan, "Aku rasa sebaiknya Biksuni Sesat itu segera pergi dari sini."     

Sebenarnya, Zhang Ruochen sendiri tidak ingin melibatkan Mu Lingxi dalam rencana pembunuhannya terhadap Di Yi, karena hal itu sangat berbahaya, dan ia tidak ingin wanita itu terluka.     

Zhang Ruochen sendiri juga sudah mendiskusikan hal tersebut dengan Mu Lingxi. Rencananya, wanita itu hanya diam-diam bersembunyi di balik kegelapan dan tidak ikut terlibat dalam pertempuran.     

Namun, segala sesuatunya berakhir di luar rencana ketika Cyan-robed Emissary berusaha membunuh Zhang Ruochen. Akibatnya, Mu Lingxi langsung menjadi khawatir terhadap keselamatannya, hingga ia pun tidak tahan lagi untuk bersembunyi dan memilih keluar untung menghentikan Cyan-robed Emissary.     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Baiklah, saya akan mengatakan kepadanya untuk tidak ikut campur lagi ke dalam urusan ini."     

Setelah itu, Red Wish Emissary langsung menghela nafas lega, sebelum akhirnya senyuman manis mulai terlihat di wajah cantiknya.     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa Anda sudah berhasil melacak keberadaan Di Yi?"     

"Sialnya tidak. Zhao Hanhu itu sangat keras kepala, bahkan Kekuatan Batinku yang sudah berada di level 43 masih gagal mendapatkan informasi apa-apa darinya, dia sebegitu keras kepalanya sampai-sampai rela menghancurkan Meridian-nya sendiri di saat-saat terakhir," ekspresi wajah Red Wish Emissary pun terlihat muram, sebagaimana ia mulai menggelengkan kepalanya karena merasa kecewa.     

Jika Kekuatan Batin-nya sudah mencapai level 44, maka ia pasti dapat dengan mudah mendapatkan beberapa informasi yang dibutuhkan dari Zhao Hanhu.     

Jadi, kegagalannya adalah karena Kekuatan Batin-nya masih kurang.     

Zhang Ruochen berkata, "Mungkin saya bisa menebak dimana keberadaannya."     

Mendengar itu, maka kedua mata Red Wish Emissary langsung bercahaya, sebagaimana ia cepat-cepat bertanya, "Di mana?"     

"Red Willow Height," balas Zhang Ruochen.     

Red Wish Emissary pun langsung merasa tersentak, namun ia cepat-cepat mengendalikan dirinya sendiri. Kemudian, ia tersenyum dan berkata, "Benar sekali, sangat mungkin bagi Di Yi untuk masuk ke dalam Red Willow Height. Apalagi, ketika aku sedang bergegas menuju ke Belantara God Failing, saat itu aku membawa semua orang yang setia kepadaku. Sementara itu, para pengikutku yang lain masih tetap tinggal di sana untuk menjaga Red Willow Height."     

"Di Yi pasti sudah meletakkan mata-mata di antara orang-orang yang tersisa. Lalu, pada saat dia mendapatkan kabar terbaru, maka dia akan muncul di Red Willow Height untuk mengklaim kemenangannya, mengingat dia adalah pria yang arogan." Kata Zhang Ruochen.     

"Dia berasumsi bahwa dengan menduduki Red Willow Height, maka kemenangannya sudah berada di genggaman. Tapi faktanya, dia sendiri sedang menunjukkan keberadaannya. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka kita bisa menyergapnya dan membalikkan keadaan."     

Sampai saat itu, Red Wish Emissary masih belum tersadar kalau semua ini adalah tujuan dari surat yang dikirimkan oleh Zhang Ruochen.     

Akan tetapi, setidaknya masih ada harapan untuk membalikkan keadaan dalam pertempurannya melawan Di Yi, hingga pada akhirnya wanita itu belum tentu kalah.     

Red Wish Emissary pun menatap ke arah Zhang Ruochen dengan perasaan takjub, dan tidak kuasa lagi untuk tidak mengagumi kebijaksaan lelaki tersebut, "Di Yi pasti merasa sangat kesal. Sebab, dia sudah kehilangan tiga orang jendral, yakni Ice Demon, Hunter, dan Zhao Hanhu. Dia pasti akan membuat kesalahan ketika dia terus diprovokasi. Jadi, aku hanya perlu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membalikkan keadaan."     

Secara natural, Zhang Ruochen bisa melihat strategi yang kerap digunakan oleh Red Wish Emissary – yakni lebih sering defensif – dan menunggu Di Yi untuk berbuat kesalahan, sebelum akhirnya benar-benar melancarkan satu serangan yang sangat mematikan.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen pun akhirnya menggelengkan kepala dan berkata, "Sekarang, semenjak Anda sudah mengetahui lokasi Di Yi dan mungkin berada di dalam Red Willow Height, mengapa Anda tidak mencoba untuk bersikap ofensif?"     

Red Wish Emissary menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Ice Demon, Hunter, Zhao Hanhu, dan Cyan-robed Emissary adalah para master tangguh di sisi Di Yi. Akan tetapi, mereka bukan master andalan Di Yi. Meski dengan kekuatan yang berada di bawah kendaliku, namun kita mungkin masih bisa kalah, apalagi ketika kita berhadapan langsung melawannya."     

"Apa Anda sedang bicara tentang Purple Wind Emissary?" tanya Zhang Ruochen.     

Red Wish Emissary membalas, "Ya. Purple Wind Emissary seorang diri sudah mampu membunuh kita semua. Kau tidak akan pernah punya kesempatan, meskipun Kekuatan Batin-mu sudah mencapai level 44."     

"Selain itu, ada beberapa master lain di sisi Di Yi, dan mereka semua juga sangat tangguh."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun terdiam sejenak, sebelum akhirnya tiba-tiba ia menoleh ke arah langit timur.     

Apa yang sedang dilihat oleh lelaki tersebut?     

Karena merasa penasaran, maka Red Wish Emissary pun juga ikut-ikutan menoleh ke arah langit sebelah timur.     

Di ujung horizon, di sana terdapat lingkaran merah yang perlahan-lahan mulai naik ke atas, sambil memancarkan cahaya hangat, dan berangsur-angsur menerangi bumi yang masih gelap.     

Di sebelah matahari, di sana ada bulan purnama berwarna perak yang mulai muncul, dan memancarkan sinar rembulan. Maka dari itu, apa yang sedang mereka saksikan sekarang ini adalah fenomena langka, dimana matahari dan bulan sedang sama-sama bersinar dan bersisian.     

Bulan purnama itu langsung mendekati mereka, sebelum akhirnya berhenti di atas Quicksand Canyon, dan melayang di antara gugusan awan. Cahaya bulan tampak memancar turun seperti halnya air terjun, dan membuat area ratusan mil di sekitarnya menjadi berwarna keperakan.     

Sebagaimana wanita itu sedang mengamati bulan tersebut lekat-lekat, maka seketika itu pula ia hampir menemukan bila ternyata, di dalam bulan tersebut, di sana ada siluet seseorang, dan berada tepat di tengah-tengah bulan yang berwarna keperakan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.