Heartless Black Cave, Bayangan Iblis
Heartless Black Cave, Bayangan Iblis
Ketika Zhang Ruochen dan Di Yi baru saja bertempur, saat itu ia sama sekali tidak menyembunyikan kebencian di matanya. Maka dari itu, tidak heran kalau Di Yi sampai mampu mengenalnya melalui tatapan mata yang dipancarkan.
Bahkan, ketika ia baru saja bicara, saat itu ia juga sedang menggunakan intonasi bicara yang seperti biasanya.
Kala itu, Di Yi mendengus dingin. Lalu, aliran darah mulai mendidih di dalam tubuhnya, hingga menciptakan garis-garis Chi Suci berwarna hitam, yang akhirnya energi itu mulai mengobati luka-luka di tenggorokannya.
"Swoosh!"
Chi Suci hitam itu sedang mengalir di sekitar leher Di Yi. Tidak lama setelahnya, luka-luka yang berada di lehernya telah kembali seperti kondisi semula, seperti ketika ia tidak sedang terluka sama sekali.
Pada dasarnya, ia bisa menggunakan Chi Suci - yang tipis - dengan menggunakan Holy Meridian di tubuhnya, dan ketika sudah mencapai Perubahan Keempat dari Alam Fish-dragon.
Selain Perangai Biksu, maka tidak ada seorangpun yang bisa melakukannya.
Sederhananya, kapanpun sang Perangai Biksu sudah berhasil mencapai tingkatan Kesuksesan Kecil, maka baik darah, tulang, dan organ-organ intinya akan mampu memproduksi Chi Suci. Bahkan, Perangai Biksu yang berbeda juga akan memproduksi Chi Suci yang berbeda-beda pula.
"Perangai Biksu Heartless ternyata sanggup menyembuhkan lukanya yang sangat parah hanya dalam sekejap. Apakah itu adalah kekuatan tubuh immortal yang sebenarnya?" kata Zhang Ruochen.
"Lalu apa, kalau ternyata itu adalah tubuh immortal? Sebab, jika dibandingkan denganmu, maka aku masih jauh lebih inferior. Semua orang di dunia ini berpikir kalau kau sudah mati, namun siapa yang menyangka bila kau ternyata masih hidup?" Di Yi tertawa.
Pada saat ini, hanya ada Zhang Ruochen dan Di Yi, yang sedang berdiri di sebuah puncak gunung raksasa, yang tempatnya sangat luas. Sementara itu, para ksatria jahat lain tidak berhasil menyusulnya, sehingga Zhang Ruochen akhirnya tak perlu lagi khawatir kalau ia harus membongkar identitasnya.
Kala itu, ujung bibir Zhang Ruochen mulai tersungging, sebagaimana ia tampak tersenyum tipis, "Aku tidak menyangka kalau kau ternyata punya tubuh immortal. Baiklah, biarkan aku menguji sesuatu terhadap mana yang lebih kuat, pertahanan tubuhmu ataukah seranganku?"
"Swoosh!"
Ia menggerakkan jarinya dan langsung melepaskan kekuatan Hati Pedang. Seketika itu juga, Pedang Kuno Abyss langsung melesat keluar dari dalam Cincin Ruang dan berubah menjadi segaris pedang Chi berwarna hitam. Dalam sekejap, pedang itu mulai terbang ke arah Di Yi.
Meskipun Pedang Suci emas adalah masuk ke dalam jenis Senjata Suci, namun pedang itu sama sekali tidak bisa disejajarkan dengan Pedang Kuno Abyss.
Sebab, Pedang Kuno Abyss sendiri sudah memurnikan begitu banyak Senjata Suci Bela Diri dan Senjata Suci lainnya. Maka dari itu, berdasarkan pada ketajaman maupun kekuatannya, maka pedang itu benar-benar sudah berada di level yang berbeda.
Selain itu, tingkat pengolahan Zhang Ruochen juga sudah berada di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon, yang mana ia sudah mampu mengaktifkan lebih banyak inskripsi di pedangnya, hingga membuat pedang itu menjadi semakin tangguh.
Jadi, meskipun Pedang Suci emas belum mampu menembus pertahanan Holy Soft Leather Armor sepenuhnya, namun itu bukan berarti kalau Pedang Kuno Abyss tidak mampu melakukannya.
Yang jelas, Di Yi juga mengerti seperti apa kekuatan Pedang Kuno Abyss, sebagaimana ia tidak berani mengandalkan Holy Soft Leather Armor-nya untuk langsung berhadapan dengan pedang tersebut.
Di Yi pun akhirnya menggunakan teknik bergerak dan cepat-cepat melangkah mundur. Di waktu yang bersamaan, ia merentangkan kedua tangannya. Saat itu, terdapat garis-garis Chi Suci yang terlepas dari jantungnya dan berubah menjadi gua hitam - berukuran 10 meter - di depan tubuhnya.
"Heartless Black Cave."
Kekuatan gua hitam itu sangat aneh. Sebab, gua itu mampu menelan semua Tenaga Chi dan Energi Chi yang berada di sekitarnya, bahkan cahaya juga akan diserap ke dalamnya.
Setiap Perangai Biksu sanggup menciptakan sebuah Dharma Laksana, apalagi ketika mereka sudah mencapai tingkatan Kesuksesan Kecil.
Dharma Laksana milik Cyan-robed Emissary adalah "awan suci cyan", sementara Dharma Laksana milik Mu Lingxi adalah "Ice Phoenix Misterius."
Sementara itu, semakin kuat seorang Perangai Biksu juga berbanding lurus dengan semakin kuatnya Dharma Laksana yang dapat dibentuk. Jadi, kapanpun Dharma Laksana itu dilepaskan, maka sang Perangai Biksu akan benar-benar mampu menaklukkan para pertapa di tingkatan alam yang sama.
Itu tampak seperti ketika Cyan-robed Emissary mampu menghancurkan seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, tepat ketika ia melepaskan "awan suci cyan", meskipun wanita itu masih berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon.
Yang jelas, Dharma Laksana yang dikuasai oleh Di Yi adalah "Heartless Black Cave". Sederhananya, Dharma Laksana jenis ini mampu menelan apapun yang berada di dunia, bahkan Dharma Laksana milik para Perangai Biksu yang lain.
Gua hitam berukuran 10 meter itu mulai melayang tepat di hadapan Di Yi, sambil memancarkan aura yang cukup dingin. Di waktu yang bersamaan, gua itu akhirnya menarik semua hal ke dalamnya.
Pedang Kuno Abyss sendiri juga seperti sedang terhisap oleh kekuatan tersebut, hingga itu tampak seperti Zhang Ruochen baru saja kehilangan kendali atas pedang tersebut, dimana pedang itu mulai masuk ke dalam Heartless Black Cave.
"Dharma Laksana milik Di Yi benar-benar tangguh."
Kala itu, ekspresi wajah Zhang Ruochen belum berubah, namun ia mulai mengaktifkan kekuatan ruang. Lalu, sambil menudingkan jarinya ke arah depan, maka seketika itu pula ia melepaskan teknik "Ruang Celah", dimana ia ingin merobek Heartless Black Cave tersebut.
Jadi, tidak peduli seberapa tangguhnya gua hitam tersebut, namun gua itu juga masih berada di dalam ruang.
Sederhananya, selama segala sesuatunya masih terikat dengan ruang, maka Zhang Ruochen dapat menggunakan kekuatan ruang untuk menghancurkannya.
Lalu, apa gunanya Dharma Laksana milik para Perangai Biksu?
Sebab, Kekuatan Ruang dan Waktu milik lelaki tersebut rasa-rasanya mampu menghancurkan semua Dharma Laksana di dunia ini.
"Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Ruang itu tiba-tiba terbuka…"
Yang jelas, Di Yi menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Akibatnya, keringat dingin mulai mengucur dari dahinya, sebagaimana ia mulai memfokuskan semua energinya pada Heartless Black Cave, dan terus-menerus menyuntikkan Tenaga Chi ke dalamnya.
Ia tidak boleh gagal, tidak boleh gagal.
Dengan segenap energinya, maka seketika itu pula gua hitam tersebut bertumbuh menjadi semakin besar, hingga mencapai luas 13 meter. Sehingga, kekuatan yang terkandung di dalamnya juga menjadi jauh lebih kuat.
Gua itu pun melepaskan kekuatan yang aneh, bahkan mulai menggeser ruang itu sendiri.
Ruang Celah - berukuran panjang enam meter - sedang berbenturan dengan gua hitam Dharma Laksana, hingga akhirnya menciptakan riak-riak energi. Ruang Celah itu sangat tangguh - dimana ruang itu melaju ke arah depan dengan suara "swish", lalu berhasil membelah gua hitam Dharma Laksana hingga menjadi dua bagian.
"Boom!"
Dharma Laksana itu pun hancur dan Di Yi menderita luka-luka parah. Saat itu, ia terlempar ke belakang seperti sebuah layang-layang yang benangnya putus.
Di sisi lain, Zhang Ruochen juga terkejut di dalam hatinya, sebab ketika ia sedang melepaskan Ruang Celah, maka saat itu ia sedikit bergeser ke sisi samping.
Apakah itu artinya gua hitam Dharma Laksana juga sanggup mendistorsi ruang?
Seandainya tingkat pengolahan Di Yi jauh lebih tinggi daripada Zhang Ruochen dan sudah mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon, maka ia akan mampu menghancurkan Ruang Celah dengan menggunakan Heartless Black Cave-nya.
Namun, tentu saja, itu semua hanya merupakan sebuah dugaan. Lagipula, kendali Zhang Ruochen saat ini terhadap kekuatan ruang juga masih berada di tingkatan Mula.
Akan tetapi, Di Yi bahkan jauh lebih terkejut lagi. Sebab, kekuatan Heartless Black Cave adalah sesuatu yang menakjubkan, mengingat kekuatan itu mampu menelan Dharma Laksana milik para Perangai Biksu yang lain, sehingga itu terkenal sebagai sebuah Dharma Laksana tak tertandingi. Jadi, bagaimana mungkin itu bisa dihancurkan dengan mudah oleh Zhang Ruochen?
"Swoosh!"
Zhang Ruochen tidak ingin memberikan Di Yi waktu untuk berpikir. Seketika itu juga, ia mulai berkonsentrasi untuk menggunakan kekuatan ruang dan melepaskan Ruang Pergerakan, lalu muncul kembali di samping Di Yi.
Sambil mengangkat tangannya cepat, maka ia mulai mengayunkan Pedang Kuno Abyss dan menebas leher Di Yi.
Di Yi sendiri tidak sempat bereaksi, namun terdapat segaris bayangan hitam di permukaan tanah yang melesat cepat, yang mana didalamnya terkandung bayangan pisau, dan mulai mengarah ke perut Zhang Ruochen.
Semua orang memiliki sebuah bayangan, namun, bayangan seseorang hanya bisa digerakkan dengan menggunakan tubuh mereka.
Jadi, ketika tubuh bergerak, maka bayangan itu juga akan ikut bergerak.
Lalu, ketika tubuh itu terdiam, maka bayangan itu juga masih terdiam.
Maka dari itu, ini merupakan pemandangan yang sangat aneh. Sebab, saat itu tubuh Di Yi tidak bergerak, namun bayangan yang berada di tanah tampak sedang menghunuskan pisaunya.
Apa yang lebih mengejutkan lagi adalah bayangan itu tampak sangat jelas, yang mana itu mengandung energi iblis. Selain itu, bayangan pisau tersebut juga mengandung kekuatan yang mengerikan, yang sanggup menghancurkan tubuh Zhang Ruochen.
Diam-diam, Zhang Ruochen berteriak kencang di dalam hatinya, hingga ia cepat-cepat mengalihkan serangan pedangnya untuk menebas bayangan pedang yang berada di permukaan tanah, guna menangkis bayangan pisau tersebut.
Bayangan pisau itu tampak sangat mengerikan, namun ia tak berbentuk dan tak substansial.
Sementara itu, pedang yang diayunkan oleh Zhang Ruochen memang berhasil menebas permukaan bayangan pisau tersebut. Namun, hal itu hanya menciptakan riak-riak energi - seperti air - sehingga ia gagal menghentikan bayangan pisau tersebut.
Tanpa ragu-ragu, maka ia memutuskan untuk melompat dan melesat ke arah atas.
"Swoosh!"
Bayangan pisau itu akhirnya mulai membelah, yang mana mengandung kekuatan angin, dan hanya melintas di bawah kaki Zhang Ruochen.
Saat ini, Zhang Ruochen sedang melayang 10 meter di atas permukaan tanah. Lalu, sambil menatap ke arah bawah, maka ia pun segera melihat bayangan hitam yang berada di samping tubuh Di Yi.
"Bayangan iblis itu benar-benar tangguh. Ketika aku menyerangnya, maka bayangan itu benar-benar tak berbentuk dan tanpa substansi. Sebaliknya, ketika bayangan itu berbalik menyerang diriku, maka ia akhirnya menjadi bentuk dan bersubstansi. Bahkan, kekuatan yang dilepaskan bayangan tersebut juga tidak lebih lemah daripada Di Yi." ekspresi Zhang Ruochen akhirnya berubah menjadi serius.
Zhang Ruochen bisa menjadi seorang pembunuh kelas top hanya dengan mengenakan Shooting Star Invisible Cloak.
Akan tetapi, bayangan iblis Di Yi adalah seperti seorang pembunuh yang lainnya, hingga diam-diam mampu mengeksekusi orang lain tanpa ketahuan. Jadi, apa yang disebut sebagai seorang pembunuh top dari Sekte Blood Cloud, yakni sang Hunter, hanyalah menjadi sebuah lelucon ketika harus disandingkan dengan bayangan iblis milik Di Yi.
Sebab, siapa yang sanggup bertahan melawan bayangan?
Di Yi berkata, "Zhang Ruochen, bayangan iblisku tidak buruk, kan?"
Meskipun bayangan iblis yang berada di tanah itu tampak terhubung dengan kaki Di Yi, namun bentuknya benar-benar berbeda dengan Di Yi.
Bayangan hitam itu masih menggenggam bayangan pisaunya, dan benar-benar terlihat keji. Bahkan, bayangan itu sedang memancarkan energi iblis, hingga bayangan itu tampak seperti siap melompat kapan saja.
Zhang Ruochen pun akhirnya tersenyum dan berkata, "Ini memang sangat menarik. Serangan pedangku tidak akan mampu melukai bayangan iblismu, tapi bagaimana dengan serangan Kekuatan Batin?"
Zhang Ruochen menggunakan tangan kirinya untuk mengangkat Bola Petir, dan mulai memobilisasi Energi Chi dari langit dan bumi. Saat itu, ia menciptakan puluhan sambaran petir. Alhasil, sambaran petir pun langsung membelah udara dan melepaskan ledakan Chi.
"Aku tidak pernah menyangka kalau Kekuatan Batin-mu benar-benar tinggi."
Ekspresi Di Yi pun akhirnya berubah. Bagaimanapun juga, karena sudah memahami kalau tingkat pengolahan Zhang Ruochen teramat tinggi, maka melanjutkan pertarungan melawannya sama sekali tidak akan menguntungkan bagi dirinya sendiri.
"Zhang Ruochen, apa kau yakin bahwa kau mampu memenangkan pertarungan ini? Sejujurnya, pada saat identitasmu sudah terbongkar, maka seketika itu pula kau sudah kalah! Sebab, bukan hanya kau saja yang akan mati, namun Red Wish Emissary pasti juga akan mati bersamamu."
Zhang Ruochen sangat memahami apa yang sedang dikatakan oleh Di Yi. "Selama aku bisa membunuhmu, maka identitasku tidak akan pernah terbongkar."
"Benarkah? Apa kau sangat percaya diri dan sanggup membunuhku?"
Di Yi mengeluarkan sebuah dekrit kerajaan berwarna emas dari balik lengan bajunya. Lalu, sambil menggenggamnya di tangan, maka ia tersenyum - penuh ejekan - ke arah Zhang Ruochen.
"Swoosh!"
Tenaga Chi yang kuat mulai memancar dari tangan Di Yi dan masuk ke dalam dekrit kerajaan tersebut, dan mulai mengaktifkan Kekuatan Biksu yang terkandung di dalamnya.
Cahaya emas itu akhirnya mulai menyelimuti tubuh Di Yi, lalu melesat ke arah langit, sebagaimana benda itu sedang membawanya terbang menuju kejauhan.
Di sisi lain, Zhang Ruochen mengamati kepergian Di Yi, yang terlihat panik. Kemudian, ia hanya tersenyum tipis dan langsung mengeluarkan dekrit kerajaannya sendiri, lalu mulai mengaktifkan Kekuatan Biksu di dalamnya, hingga membuatnya berubah menjadi segaris cahaya emas, dan ia mulai mengejar Di Yi dari belakang.
Di Yi dan Zhang Ruochen sama-sama melesat dengan kecepatan seorang Biksu. Layaknya dua buah komet yang sedang melintas di angkasa, maka saat itu mereka berdua sudah berhasil melintasi jarak puluhan ribu kilometer jauhnya, hanya dalam kurun waktu beberapa detik.
"Boom!"
Di Yi pun mulai mendarat di atas tanah dan menciptakan sebuah lubang berukuran setengah meter.
Kala itu, sebelum ia sempat menghela nafas lega, maka terdapat kilatan cahaya gelap - yang berasal dari pedang - yang sudah lebih dulu menghujam turun dari langit, dan menuju ke dirinya. Kemudian, setelah berhasil menciptakan suara ledakan yang seolah mampu membelah bumi, maka seketika itu pula udara di sekitarnya mulai gemetar hebat karena pengaruh pedang Chi.