Kembali Berhadapan dengan Immortal Vampir
Kembali Berhadapan dengan Immortal Vampir
Mu Lingxi sendiri sedang menggunakan Dharma Laksana-nya "Ice Phoenix Misterius", hingga berhasil menciptakan bayangan ilusi Ice Phoenix, yang sedang menyelimuti tubuhnya. Bayangan ilusi itu sendiri sedang melepaskan aura dingin, hingga berhasil mengubah kawanan Flaming Red Crow menjadi patung-patung es.
"Bang Bang!"
Para Flaming Red Crow yang sudah menjadi beku akhirnya langsung terjun bebas ke arah tanah, hingga berhasil menciptakan beberapa lubang raksasa di permukaan tanah.
Sambil melesat keluar dari kawanan Flaming Red Crow, saat itu Mu Lingxi terlihat bergerak gesit, seraya menggenggam Pedang Suci putihnya. Wanita itu mulai menusuk Blood Crow King – yang sedang berada di punggung Flaming Red Crow Prince.
Karena sudah berhasil menciptakan Dharma Laksana Ice Phoenix, maka bayangan ilusi – yang berukuran 33 meter – adalah jauh lebih besar daripada tubuh Flaming Red Crow Prince itu sendiri. Akibatnya, udara dingin mulai menyeruak di sekitar, hingga berhasil memberi tekanan tersendiri pada kobaran api di tubuh lawannya.
Kekuatan es dan api itu sebentar lagi akan berbenturan.
"Fourth Level Fire Dragon."
Blood Crow King mendengus dan mulai mengangkat tongkatnya untuk menciptakan empat ekor naga api raksasa, dengan menggunakan Kekuatan Batin-nya.
Setiap naga api itu memiliki empat cakar, dan setiap mereka berukuran panjang 333 meter, dengan ketebalan tubuh yang sama seperti sebuah tangki air. Kala itu, keempat ekor naga api tersebut akhirnya mulai menyerang Mu Lingxi pada waktu yang bersamaan.
Bagaimanapun juga, Blood Crow King bukan hanya seorang Master Penjinak Binatang Buas, melainkan juga seorang Master Kekuatan Batin level 44 dengan seri api.
"Boom!"
Pada saat naga api itu pertama kalinya berbenturan dengan Dharma Laksana Ice Phoenix, maka daya ledak yang tercipta benar-benar dahsyat, hingga daging dan Chi di tubuh Mu Lingxi seperti hendak meledak. Akibatnya, hal itu benar-benar meninggalkan rasa sakit yang teramat dalam pada bagian dadanya.
Serangan dari seorang Master Kekuatan Batin level 44 ternyata memang sangat kuat. Bahkan, serangan itu bisa dikategorikan ke dalam peringkat nomor dua, setelah serangan seorang Perangai Biksu di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
Mu Lingxi sendiri masih berada di Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon. Secara natural, maka ia berada pada posisi yang tidak menguntungkan, apalagi saat sedang berhadapan dengan Blood Crow King.
"Boom!"
Tiga naga api lainnya mulai menyerang wanita tersebut pada waktu yang bersamaan. Meskipun Mu Lingxi adalah seorang Perangai Biksu, namun ia masih terlihat kewalahan. Bahkan, ujung bibirnya mengeluarkan darah, sementara aliran darah sudah mengalir di tenggorokannya.
"Kuat sekali mantra itu!"
Kala itu, ekspresi wajah Mu Lingxi sudah berubah pucat, hingga aliran Tenaga Chi di dalam tubuhnya mulai kacau.
Pada mulanya, ketika Mu Lingxi dan Zhang Ruochen bekerja sama untuk membunuh Ice Demon, maka ia tidak merasa kalau seorang Master Kekuatan Batin adalah sosok yang tangguh. Akan tetapi, setelah bertempur sekarang ini, maka ia langsung menyadari kalau pemahamannya selama ini tentang seorang Master Kekuatan Batin, ternyata adalah sesuatu yang salah kaprah.
Alasan mengapa ia dan Zhang Ruochen mampu membunuh Ice Demon; karena Zhang Ruochen sudah memberikan tekanan tersendiri pada Ice Demon sejak awanyal. Sebab, selama itu lelaki tersebut sedang mengenakan Shooting Star Invisible Cloak, hingga berhasil menghancurkan pertahanan Ice Demon, melalui serangan dadakan dan penggerebekan.
Selain itu, tidak ada para ksatria penjaga di sekitar Ice Demon. Jadi, bisa dikatakan kalau Ice Demon dapat terbunuh, tidak lain adalah karena ia belum sempat melepaskan mantranya secara maksimal.
Di sisi lain, Kekuatan Batin milik Blood Crow King hampir setara dengan Ice Demon, namun ia sedang menunggangi Flaming Red Crow Prince, dimana burung tersebut memiliki kekuatan yang setara dengan seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
Dengan Flaming Red Crow Prince sebagai pelindungnya, maka bukan hal yang mudah bagi Mu Lingxi untuk dapat mendekati Blood Crow King, alih-alih membunuhnya.
Akan tetapi, wanita itu sudah berhasil mengalihkan perhatian Blood Crow King, hingga membuat elder tersebut tidak sempat menyelamatkan Di Yi, yang akhirnya membuat Zhang Ruochen mampu memenangkan pertarungan.
Sementara itu, "Fourth-Level Fire Dragon" yang baru saja dilepaskan oleh Blood Crow King, tidak lain hanyalah sebuah Seni Magis Level Dua.
Pada saat ini, Kekuatan Batin di dalam diri Blood Crow King pun akhirnya berubah menjadi semakin intens. Akibatnya, Energi Chi dari langit dan bumi di sekitarnya mulai terguncang hebat, sambil berkumpul di sekitar sana. Setelah itu, energi tersebut mulai membentuk sebuah Seni Magis Level Tiga, hingga berubah menjadi Eight-Level Fire Dragon.
Entah bagaimana, tiba-tiba terdapat pusaran Energi Chi yang tercipta di tengah tubuh Blood Crow King. Saat itu, Energi Chi tersebut masih terus bertransformasi menjadi nyala api, sebelum akhirnya benar-benar membentuk para naga api.
"Awoo!"
Terdengar suara auman naga yang berasal dari pusaran Energi Chi, sebelum akhirnya delapan ekor naga api sama-sama mulai terbang di udara, yang mana juga sedang melepaskan daya rusak yang tinggi.
Ketika diamati dari kejauhan, maka Seni Magis Level Tiga yang dilepaskan oleh seorang Master Kekuatan Batin level 44, pasti merupakan sesuatu yang berhasil membuat orang lain merasa ketakutan. Bagaimana tidak, kekuatan itu bahkan mampu membunuh seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
Sementara itu, momentum yang dilepaskan oleh delapan ekor naga api, akhirnya sanggup memberikan tekanan tersendiri kepada Ice Phoenix, hingga berhasil memaksa Mu Lingxi untuk mengambil langkah mundur.
Pada saat itu, Zhang Ruochen baru saja menyimpan Auspicious Vase-nya. Kemudian, ia mulai mendongak dan mengamati Blood Crow King yang berada di kejauhan, dan menyaksikan sendiri bahwa Mu Lingxi sedang berada di dalam bahaya. Seketika itu juga, ia pun langsung menudingkan jarinya ke arah atas.
"Ruang Runtuh!"
Ruang di sekitarnya langsung terguncang hebat. Dengan suara "boom", maka ruang yang berada di atas kepala Blood Crow King akhirnya mulai runtuh, dimana ruang itu menciptakan sebuah celah yang panjang dan terhubung ke antah berantah.
"Boom!"
Kekuatan ruang yang dahsyat itu sampai menciptakan pusaran energi dengan diameter mencapai 33 meter, hingga langsung melepaskan daya hisap yang mengerikan, sebelum akhirnya langsung menelan delapan ekor naga api tersebut bulat-bulat.
Bahkan, dengan tingkat pengolahan Blood Crow King saat ini, namun ia masih merasa ngeri. Akibatnya, ia segera memerintah Flaming Red Crow Prince-nya untuk menukik ke arah bawah, sebelum akhirnya melarikan diri dari sana.
Tidak diragukan lagi kalau pergerakan Flaming Red Crow Prince memang sangat cepat. Sebab, pada saat burung itu baru saja merentangkan sayapnya, maka seketika itu pula ia sudah berada pada jarak 5 kilometer jauhnya, hingga berhasil menghindar dari Ruang Runtuh.
Akan tetapi, ekor Flaming Red Crow Prince masih harus terkena Ruang Runtuh, hingga membuatnya benar-benar terluka parah. Bahkan, separuh tubuhnya sudah berubah menjadi potongan daging segar – yang berdarah.
Ada lebih dari 300 Flaming Red Crow, yang akhirnya harus tersapu oleh Ruang Runtuh dan berubah menjadi tumpukan daging dan darah. Lalu, pada saat ruang di sekitarnya kembali normal, maka semua bulu-bulu burung itu akhirnya mulai beterbangan ke arah tanah.
"Mengerikan sekali kekuatan ruang tersebut!"
Blood Crow King sendiri sedang merasa sangat terkejut. Bahkan, punggungnya terasa kaku seperti es. Untungnya, ia masih mampu melarikan diri tepat waktu, jika tidak, maka mungkin ia sudah mati di dalam sana, tanpa satu tulang-belulang pun yang tersisa.
Pada akhirnya, Blood Crow King mulai mengubah perspektifnya sendiri, hingga ia tidak lagi berani meremehkan Zhang Ruochen.
Meskipun ia benar-benar takut terhadap kekuatan ruang itu, namun ekspresi wajahnya tidak menggambarkan hal tersebut. Jadi, saat itu ia hanya mendengus dan berkata, "Nak, kekuatan ruang yang baru saja kau lepaskan ternyata cuma begitu? Brengsek, selama aku bisa bergerak lebih cepat, lalu apa yang bisa kau lakukan padaku?"
Zhang Ruochen hanya tersenyum, sebelum akhirnya bertanya, "Seberapa cepat kau bisa menghindar?"
"Swoosh!"
Zhang Ruochen tiba-tiba menghilang dari tempatnya. Lalu, pada saat ia muncul kembali, maka saat itu ia sudah berada di atas Blood Crow King. Kala itu, ia langsung menjentikkan jarinya ke arah bawah dan mulai melepaskan Ruang Celah – berukuran lima meter.
"Gerakannya sangat cepat. Tidak, dia tidak mungkin secepat itu berdasarkan pada tingkat pengolahannya yang sekarang. Dia pasti sedang menggunakan sebuah harta karun tertentu."
Meski demikian, Blood Crow King sendiri juga bergerak sangat cepat. Sehingga, pada saat-saat Zhang Ruochen mulai menghilang, maka seketika itu pula Blood Crow King langsung memobilisasi Kekuatan Batin-nya. Alhasil, kobaran api mulai memancar dan langsung menyelimuti tubuhnya, sebelum akhirnya berubah menjadi cahaya merah api – yang membuatnya bergerak ke sisi kanan.
Pada saat itu, Blood Crow King memang sudah berhasil melarikan diri, namun hal yang sama tidak berlaku pada Red Flaming Crow Prince.
"Puff!"
Sebagaimana Ruang Celah itu mulai mendarat di tubuh burung tersebut, maka seketika itu pula tubuh sang Flaming Red Crow Prince langsung terbelah menjadi dua, hingga kedua bagiannya langsung terjun bebas ke arah tanah, layaknya aliran air terjun.
Di satu sisi, Zhang Ruochen sendiri juga paham kalau Blood Crow King adalah seorang lawan yang tangguh. Maka dari itu, ia terpaksa harus menggunakan kekuatannya yang paling besar.
Di sisi lain, kekuatan yang paling besar, yang dikuasai lelaki tersebut, tidak lain adalah kekuatan ruang itu sendiri.
"Aku tidak boleh membiarkan Blood Crow King sampai mampu melancarkan serangan balik. Yang jelas, aku harus tetap menggunakan segenap kemampuanku untuk terus menekannya," batin Zhang Ruochen.
Ketika melihat kalau Flaming Red Crow Prince berhasil dibunuh oleh kekuatan ruang, maka seketika itu pula Blood Crow King merasa sangat berduka.
Bagaimanapun tidak, Blood Crow King sudah menghabiskan begitu banyak energi dan sumber daya latihan, hanya untuk melatih Flaming Red Crow agar dapat menjadi seekor burung buas di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Bahkan, ia sama sekali tidak menyangka kalau burung itu harus meregang nyawa di tangan seorang junior seperti itu.
Di usianya yang sekarang, kalau ia belum berhasil menembus Kekuatan Batin Setengah-Biksu, maka ia tidak akan pernah mampu lagi melatih seekor burung buas sampai pada Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Alhasil, rasa benci di dalam hatinya menjadi semakin intensif.
"Kau sudah membuatku marah, Junior. Hari ini, aku pasti akan membunuhmu."
Saat itu, Blood Crow King hendak memobilisasi Kekuatan Batin-nya dan ingin melepaskan sebuah mantra tingkat lanjut. Akan tetapi, ia menemukan jika Zhang Ruochen sudah lebih dulu menghilang. Di waktu yang bersamaan, ruang di sekitarnya kembali terbuka, dan Ruang Celah sedang menukik ke arahnya.
"Brengsek."
Blood Crow King terpaksa harus kembali menghindar. Sebab, ia tidak berani menghadapi ruang celah itu secara langsung.
Sebenarnya, tingkat pengolahan Blood Crow King jauh lebih unggul daripada Zhang Ruochen. Akan tetapi, karena sedang terancam oleh Ruang Celah, maka ia tidak bisa melepaskan kekuatannya. Yang jelas, ia terpaksa harus menghindar, yang mana hal tersebut menjadi pemicu dari kemarahannya yang lain.
Sementara itu, sambil mengenakan Shooting Star Invisible Cloak, maka seketika itu pula ia mampu bergerak dengan sangat cepat. Terlebih lagi, ia juga sudah menguasai kekuatan ruang. Sehingga, hal tersebut menjadikan Zhang Ruochen sebagai seorang lawan tak tertandingi, terutama bagi seorang Master Kekuatan Batin.
Di tempat lain, Refining Warrior sudah berhasil membunuh begitu banyak Flaming Red Crow, dan meninggalkan tumpukan bangkai mereka di atas tanah. Setelah itu, ia mulai bergerak ke arah Blood Crow King, seraya mengirimkan tinju ke arah dadanya.
"Wall of Fire."
Sebagaimana sang Refining Warrior mulai melayangkan pukulannya, maka seketika itu pula Blood Crow King langsung menggunakan Kekuatan Batin untuk menciptakan sebuah dinding api merah di hadapannya.
"Bang!"
Refining Warrior benar-benar mampu menghancurkan dinding api itu, hingga membuatnya hancur berkeping-keping, setelah hanya berhasil menahan tinju selama beberapa saat.
Pada akhirnya, tinju besi raksasa itu berhasil menghantam dada Blood Crow King, hingga membuatnya terlempar ke arah belakang.
Jika Blood Crow King hanya merupakan seorang Master Kekuatan Batin, maka tinju yang dilepaskan oleh Refining Warrior pasti akan langsung membuat tubuhnya meledak.
Akan tetapi, hal itu tidak berlaku pada elder tersebut. Memang, Blood Crow King harus menderita luka-luka parah, namun ia juga tidak akan mudah dibunuh begitu saja. Sebaliknya, saat itu tubuhnya mulai mengalami perubahan yang drastis.
Kulit Blood Crow King akhirnya benar-benar berubah menjadi berwarna merah darah. Di waktu yang bersamaan, aliran darahnya mulai bergerak sangat cepat, sebagaimana itu terdengar seperti aliran sungai yang sedang bergolak di dalam tubuhnya, hingga menciptakan suara bergemuruh.
Tidak ada seorangpun yang akan menyangka kalau ternyata tubuh elder tersebut ternyata mengandung Ruh Darah yang dahsyat seperti itu. Alhasil, diam-diam Zhang Ruochen dan Mu Lingxi pun sama-sama merasa terkejut, hingga mereka berdua harus semakin meningkatkan kewaspadaannya masing-masing.
"Swoosh!"
Tiba-tiba, Blood Crow King berhasil menumbuhkan sepasang Sayap Darah di belakang punggungnya. Setelah itu, ia terbang dengan kecepatan tinggi, dan melesat ke arah bangkai Flaming Red Crow.
Setelah itu, tangan Blood Crow King berubah menjadi cakar, hingga ia mulai mencabik-cabik potongan daging Flaming Red Crow Prince. Kemudian, ia membuka mulutnya dan memperlihatkan dua taringnya yang tajam. Setelah itu, ia mulai meminum darahnya.
Kala itu, kedua mata Mu Lingxi membelalak karena sedang merasa terkejut. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Mengapa Blood Crow King tiba-tiba berubah menjadi monster yang mengerikan?
Zhang Ruochen akhirnya berubah menjadi serius dan tampak bermartabat. Setelah itu, ia berkata, "Ini buruk. Dia adalah Immortal Vampir. Refining Warrior harus berhasil membunuhnya sebelum dia benar-benar meminum semua darah Flaming Red Crow Prince."
Ketika menerima perintah tersebut, maka seketika itu pula Refining Warrior langsung bergegas maju dan menyerang dada Blood Crow King.
"Swoosh!"
Meski demikian, Blood Crow King masih bergerak dengan sangat cepat. Saat itu, kedua kakinya tampak menekuk dan memancarkan cahaya darah, sebelum akhirnya ia terbang dari tanah, hingga berada pada ketinggian 333 meter.
Kala itu, ia tertawa kejam dan mulai merentangkan Sayap Api di belakang punggungnya. Setelah itu, Ruh Darah di tubuhnya tiba-tiba melesat keluar, hingga membentuk sebuah awan darah raksasa.
Sekarang ini, bahkan kalau harus dibandingkan dengan Shooting Star Invisible Cloak milik Zhang Ruochen, namun pergerakan vampir itu pun akhirnya tidak lebih lambat daripada harta karun tersebut.
Ketika berada di Alam Fish-dragon, maka hal itu akan menjadi sangat menakjubkan bagi seseorang, apalagi sampai berhasil mencapai kecepatan yang seperti ini, dengan hanya mengandalkan tingkat pengolahannya semata. Setidaknya, ia sudah hampir berhasil menyusul pencapaian seorang Perangai Biksu di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.
Di atas permukaan tanah, di sana bangkai Flaming Red Crow Prince sudah menjadi kering. Sebab, sebagian besar darahnya telah dihisap oleh Blood Crow King, yang digunakan untuk menyembuhkan luka-lukanya sendiri.
"Luka-luka di tubuhnya mulai pulih. Tampaknya... dia juga sudah berubah menjadi lebih tangguh."
Ketika menyaksikan penampilan Blood Crow King yang sekarang ini, maka seketika itu pula Mu Lingxi hanya bisa merasakan sesuatu yang dingin, sebagaimana ia sedang melihat, seperti apa perwujudan sang iblis legendaris tersebut.